"Kau siapa?"
Lelaki berumur yang kini sedang di tanya oleh maknae itu hanya bisa tertawa, lalu geleng geleng kepala heran.
"Cepat katakan! Siapa diri mu sebenar nya!" tegas Jungkook, tanpa ada rasa takut sama sekali.
Seseorang itu langsung berhenti tertawa, lalu menatap Jungkook dengan tatapan tak berdosa nya.
"Salam kenal, Jeon Jungkook Bts. Aku adalah Yuno" ucap nya memperkenalkan diri, sambil mengulurkan tangan dengan JK.
Jungkook hanya menatap uluran tangan itu, lalu berdecih.
"Jangan banyak basa basi dengan ku! Cepat katakan apa alasan mu terus saja membuntuti ku!"
"Cih, sombong sekali! Dasar anak kecil" cibir orang itu.
Rahang Jungkook mengeras, tangan nya juga mengepal kuat.
"Berhenti bicara yang tidak aku tanyakan! Katakan saja apa mau mu! Nanti aku berikan!"
Orang itu menaikkan alis nya sebelah, menatap Jungkook dengan pandangan meremehkan.
"Aku sebenar nya tidak mau apa apa" gumam orang itu dengan sangat santai.
Dia mengeluarkan pisau lipat yang sangat tajam dari saku nya, lalu mengelus nya pelan.
"LALU KENAPA KAU TERUS MENGIKUTI KU?! MENGIKUTI KEENAM HYUNG KU JUGA!" Gertak Jungkook.
Pemuda tua itu menatap Jungkook dari balik topi nya, "Karena aku ingin kalian musnah!"
Jungkook tersenyum sinis, "Coba saja! Karena itu tak akan terjadi!" sinis Jungkook.
"Oh, tentu! Tanpa kau suruh pun aku akan melakukan nya, dan setelah aku berhasil melukai kalian, aku akan menyerahkan diri ku ke kantor polisi"
Bodoh sekali Orang ini! Untuk apa harus repot repot membunuh orang tak bersalah jika ingin mendekam di penjara?
Apa dia tidak punya hati nurani?
"Ck! Bodoh nya kelewatan!" sindir Jungkook, sambil menatap pembunuh itu dengan tatapan tajam.
"Berani sekali kau dengan ku!" pembunuh itu tersulut emosi.
"Tentu! Karena aku ini maknae" sahut Jungkook sambil tersenyum bangga.
Rahang pembunuh itu mengeras lagi, dia kini maju satu langkah mendekati Jungkook.
Sementara Jungkook masih menetap di posisi nya.
"Hoho! Jika kau semakin maju aku akan berteriak pada semua staf dan manager ku, dan aku pastikan kau di pulang kan ke keluarga mu nanti nya hanya tinggal nama!" ancam Jungkook dengan santai, walau sebenarnya ia sangat takut sekarang.
Pembunuh itu tersenyum smirk, "Laporkan saja" sahut nya santai, lalu mencondongkan badan nya ke telinga Jungkook, "Jika mau Seokjin Hyung mu kenapa kenapa!" lanjut nya lagi.
Jungkook menegang, dan mendorong pembunuh itu keras hingga pembunuh itu jatuh tersungkur ke lantai.
"Berhenti mengancam ku dengan menyebut nyebut nama hyung hyung ku! Katakan saja apa mau mu!" kesal Jungkook.
Pembunuh bernama Yuno itu kini mencoba bangkit kembali, dan mensejajarkan tinggi nya dengan Jungkook.
"Kan aku sudah katakan tadi! Aku ingin kalian musnah!" tegas nya.
"Sebelum kami musnah, kau mungkin sudah di neraka" sahut seseorang yang muncul dari belakang Jungkook.
Jungkook tersentak lalu menoleh ke belakang dengan cepat, ada Seokjin dan kelima hyung nya yang lain mendatangi Jungkook dari sisi kanan dan kiri.
"Kami punya salah apa dengan mu? Sampai kau nekat sekali ingin menghabisi kami" tanya Yoongi dengan nada dingin nya.
"Aku hanya tidak senang dengan kalian semua! Apa itu salah?" tanya pembunuh berkepala batu itu.
"Pabbo-ya! (Bodoh nya) jelas sekali salah lah! Itu berarti kau sudah melanggar peraturan yang ada! Kenapa kau tidak senang melihat orang bahagia?! Kalau tidak ada sangkut paut nya dengan mu, harus nya kau tidak mengikuti kami sampai kesini" Gertak Namjoon frustasi.
Sudah cukup rasanya ia mendengar maknae nya berdebat dengan pembunuh ini tadi, sekarang giliran Namjoon.
Pembunuh itu malah tertawa, Sementara para member Bangtan menatap nya heran.
"Berhenti tertawa bodoh! Sekarang pulang lah ke rumah mu! Dan bertobatlah!" suruh Seokjin sambil mengeratkan genggaman tangan nya dengan Jungkook.
"Aku tidak akan pulang jika keinginan ku tidak tercapai, kim Seokjin" jawab nya dengan tenang.
Seokjin terdiam.
"Bukan kah kau anak nya paman Sam?" Jimin akhir nya buka suara.
Pemuda berumur itu mengangguk, "Iya aku anak nya!"
"Lalu kenapa tingkah mu seperti hewan peliharaan ayah mu? Apa kau adalah alpaca yang menjelma menjadi manusia?" tanya Jimin santai, "Makanya otak mu sama rendah nya dengan telapak kaki mu?" lanjut Jimin lagi.
Savage? Atau malah kang lawak, Jim?
Taehyung yang mendengar itu menahan tawa nya sebisa mungkin, begitu juga dengan Seokjin, begitu tau spesies anak nya di sebut, dia langsung tersenyum.
"Jangan bahas ayah ku! Jangan samakan aku dengan hewan ternak ayah ku juga!" bentak nya pada Jimin.
"KALAU BEGITU JANGAN GANGGU KAMI, BODOH! KAU PIKIR DENGAN MENGHABISI KAMI LALU KAU AKAN MENEMUKAN KEBAHAGIAAN MU, BEGITU?!" Jimin sudah muak, akhir nya ia meninggikan suara nya.
"Santai dong!" ucap pemuda itu, "Begini saja! Ini kan sudah mau sore, bagaimana kalau kita sudahi saja? Aku akan lanjutkan permainan ku besok, sekarang aku sudah lelah" ucap nya lalu pergi dari hadapan para member dengan wajah tanpa dosa nya.
"Cih! Nyali kerupuk saja bangga!" sungut Yoongi lalu membawa saudara saudara nya masuk ke penginapan.
*****
"Bagaimana kau bisa bertemu mereka, Kook?" tanya Seokjin setelah jungkook sudah sedikit tenang di dalam penginapan.
"Aku melihat dia di semak semak hyung, dia mengintai gerak gerik ku, aku risih, awal nya aku kira itu sasaeng" jawab Jungkook kesal.
Para member saling bertatapan, "Kenapa dia ingin menghabisi kita ya? Memang nya kita salah apa?" gumam Taehyung.
"Sudah biasa seperti ini, Taehyung-ah. Ini resiko menjadi seorang idol, pasti banyak yang iri dengan kita" sahut Seokjin dengan bijak.
"Hyung, bagaimana jika dia datang lagi?" tanya Jimin menatap Seokjin penuh harap.
"Kita akan menghadapi nya bersama" jawab Seokjin setenang mungkin.
"Ayo kita laporkan saja ke polisi, Hyung" ajak Namjoon.
"Lalu Hyung mau Jin Hyung jadi sasaran si pembunuh?!" bentak Jungkook, "Aku tidak akan biarkan itu terjadi!" lanjut nya lagi.
"Jungkook benar, Namjoon-ah. Kita jangan gegabah dulu, kita ikuti saja permainan mereka"
Semua member menghela nafas, lalu setelah itu mereka makan malam bersama malam ini.
*-*-*-*-*
"Hyung sudah ada berita soal adik adik ku?" tanya Seokjin dengan Sejin si manager.
Sejin menggeleng, "Belum ada, Seokjin-ah. Polisi sudah mencari nya, tapi hanya puing puing kebakaran saja yang tersisa"
Seokjin melemas.
Akan kah feeling nya jika adik adik nya masih hidup itu akan segera terwujud?
Mereka hilang saat kebakaran penginapan, dan sampai sekarang tidak di temukan sama sekali.
Seokjin sangat yakin mereka masih hidup.
Walau rasa nya mustahil, karena sudah setahun mereka hilang.
Dan soal pembunuh bernama Yuno, Hari ini ia akan tiba di kepolisian kota Seoul untuk di interogasi tentang kejadian setahun lalu itu.
Seokjin harus datang ke kantor polisi nanti.
*******
Bersambung:)
Jangan lupa untuk memberikan vote and komen nya!!