FELIX

By DimskiDimski

82.6K 2.5K 221

Felix kembali berpetualang dengan urusan hatinya. Di sela-sela kesibukannya kuliah, bermain basket, bercengkr... More

Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 10
Bagian 11

Bagian 9

5.7K 222 16
By DimskiDimski

Satria mulai merasa tidak nyaman ketika ada beberapa anak-anak perempuan menghampiri dirinya dan ingin berphoto dengannya. Satu dua orang dilayaninya dengan senyumnya, ketika sudah mencapai lebih dari lima orang, Satria mulai merasa terganggu.

Brian menyadari bahwa Satria mulai merasa tidak nyaman dan terganggu dengan orang-orang yang menghampiri Satria dan meminta photo bersama. Brian berdiri kemudian memanggil tukang nasi goreng itu dan setelah membayar, dia kemudian mengajak Satria untuk pergi dengan segera. Kerumunan orang-orang semakin banyak dan semua berebut untuk photo dengan Satria.

"Maaf yaa, mbak-mbak dan mas-mas sekalian, Mas Satria harus istirahat karena besok subuh ada syuting. Mohon maaf yaa sekali lagi."

Terdengar nada protes dari sekumpulan mbak dan mas yang menjadi fansnya.

"Mas siapanya sih?"

"Iyaa itu siapa sih? Main tarik aja."

Brian tersenyum, menarik napas panjang dan membalikkan badannya.

"Saya asistennya."

"Alaaaah .. asisten aja belagu lu."

Brian menahan tawa sementara Satria tetap berusaha memasang muka ramah dan berjalan dengan cepat meninggalkan tempat makan tersebut.

Sampai di tempat parkir mobil, Brian meminta kunci mobil Satria lalu dia membuka menekan kunci remote dan setelah itu membukakan pintu buat Satria.

Satria memasang muka terkejut, Brian mendorong badan Satria perlahan, setelah Satria masuk, Brian menutup pintu mobil dan dia kemudian sedikit berlari masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin mobil.

Sampai di tempat parkir depan kedai kopi tempat mereka tadi minum kopi, Brian kemudian turun dari mobil dan diikuti oleh Satria.

"Aduuh, antara pengen ketawa dan kesel dan pengen ketawa tadi itu. Thank you, Bri."

Brian tertawa terbahak-bahak.

"Tampang lo tadi itu ngga ada duanya lhoo, beneran deh. Thank you juga buat ngopi, ngobrol dan makannya yaa. Gue senang malam ini."

Brian kemudian memberikan salam kepada Satria dan setelah itu dia berjalan perlahan ke arah motornya yang diparkir area depan kedai kopi.

"Bri .. "

Brian menghentikan langkahnya dan kemudian menoleh ke arah Satria.

"Yes, Sat? Anything I can do? Atau lo sesungguhnya masih lapar?"

Satria tertawa.

"Enggak, cuman pengen ngundang aja kalo lo ngga keberatan untuk mampir ke apartemen gue."

"Sekarang?"

Satria mengangguk.

"Lo share lock deh ke WA, gue kesana pake motor gue, ngga mungkin ninggalin motor gue disini."

Brian tanpa berpikir lagi menyetujui untuk datang ke apartemen Satria.

Hati Satria melonjak dengan perasaan senang dalam hatinya entah kenapa. Dia merasa bahwa pertemanannya dengan Brian itu didasari atas dasar pertemanan tanpa ada unsur karena dia terkenal.

"Udah gue share lock. Sampai ketemu yaa di lobby apartemen yaa."

--

Krisna memandang Felix tanpa berkedip. Felix kemudian menarik kepala Krisna dan mencium dahi Krisna. Setelah itu Felix kembali mencium bibir Krisna.

Krisna membalas ciuman Felix dan kali ini dia sudah tidak perduli lagi dengan keadaan dirinya yang benar-benar dalam keadaan ingin sekali melakukan hubungan sex dengan Felix.

Felix menggiring Krisna ke tempat tidur setelah itu dia merebahkan Krisna dan Felix menjatuhkan badannya diatas badan Krisna.

"Felix ... Ssshh .. Aaaahh .. Fel .. liixxhh .. Oooh ... Ssshh .. Aaah .. "

Felix menjilat puting Krisna dan sesekali menggigit kecil puting milik Krisna itu. Sementara Krisna terus mengerang dan mendesah.

Krisna mengangkat kepala Felix dan menariknya dan kemudian mencium bibir Felix, memainkan lidahnya di dalam mulut Felix.

Setelah berciuman cukup lama. Felix kemudian bangkit dan berdiri di pinggir tempat tidur, dia membuka celana boxer yang dipakainya. Kontol Felix yang tegang mengacung berdiri tegak. Krisna bangkit dari tidurnya dan setelah itu dia duduk di pinggiran tempat tidur dan mengocok kontol Felix dengan perlahan dan penuh rasa lalu dia memasukkan kontol Felix ke dalam mulutnya.

"Aarggghh .. Krisnaaaaajanaaaaa ... Aaarrgghh .. Anjingggghh .. Arrggghh .. Ssshh .. Ssshh .. "

Felix yang sudah lama tidak merasakan kontolnya dimanjakan begitu dia merasakan kontolnya masuk dalam mulut Krisna tak lagi sanggup menahan desahan dan teriakannya.

"Ooohhh .. Krisnaaaaa .. Aargghh .. Ngenttoottthh .. Anjinggghh .. Aargghh teruuussshh, Krisna sayaaanggghh .. Teruuusshh .. Aarggghhh .. "

Krisna terus memasukkan kontol Felix dalam mulutnya maju mundur. Dia menikmati sekali desahan dan teriakan Felix. Krisna memainkan lidahnya di bagian belakang kontol Felix. Hal itu membuat Felix berusaha keras menahan keinginan untuk keluar.

Felix menarik kontolnya dari mulut Krisna, dia kemudian mendorong tubuh Krisna hingga terlentang di tempat tidur setelah itu dia memegang kedua tangan Krisna dan menciumnya, lidahnya dimainkan didalam mulut Krisna.

"Ahhhh ... Errgghh ... Sssshhh .... Fel .... Sshh ... "

Felix kemudian menurunkan mulutnya dan memainkan puting Krisna kiri dan kanan bergantian. Dijilat, dihisap dan terkadang digigit kecil membuat Krisna mendesah dengan keras dan kontol miliknya tegang dengan sempurna.

"Aaaahh ... Sssh .. Anjiingggghh ... Anjinggghh .. Udah lamaaa guehh nggakkh mainan pentil .... Aargghh .. Bangsaattt, Kriisssshhhh ... Pentil lo biikiinn ggueee pengeen ngentotinn looo sekaraanggg ... "

"Arrrrrhhh ... Feliixxx .. Oooh .. Aaarrggghh .. Felixxx .. Ssshhh .. Feliixhhhhh ... "

Felix kemudian melepaskan kedua tangannya yang memegang kedua tangan Felix, dia kemudian berdiri di pinggiran tempat tidur setelah itu dia menarik kedua kaki Krisna dan mengambil bantal untuk mengganjal pantat Krisna.

"Lo ada pelicin nggak?"

Krisna mengangguk dan menunjuk pada laci nakas samping tempat tidur. Felix membuka laci itu setelah itu dia mengoleskan pelicin pada kontolnya dengan merata dan kemudian dia mengoleskan di lubang pantat Krisna.

Krisna menarik napas panjang. Felix tersenyum. Dia kemudian mengangkat kedua kaki Krisna. Setelah itu digeser-geserkannya kepala kontolnya di sekitar lubang pantat Krisna. Lalu Felix memasukkan kontolnya dan mendorongnya perlahan.

Krisna kembali menarik napas. Felix menurunkan badannya sambil terus mendorong kontolnya masuk kedalam pantat Krisna. Felix mencium Krisna dengan lembut dan setelah itu kembali dia menurunkan mulutnya ke puting milik Krisna dan memainkan lidahnya disana.

"Aaaahh .. Felixhhh ... Tahan dulu yaa ... agak sakithhh ... Sssh ... Aaahhh .. Felixx ... Ooohhh .. Aahhhh ... Ssshhhh ... Sshhh .. Aaaahhh .. "

"Krisssnaajanaaaa ... Oooohh .. anjing enak bangeett .. kontol gue dijepit banget. Aargghh .. Sssh ... Iyaaa, gue tahan sampai lo kasihhh gue tandaaa gue boleeehh ngenttotth loo ... Arrrhh ... angetttt Krissshhh ... "

Krisna mengelus-elus kepala Felix dan dengan tangannya dia menyeka keringat yang mengucur deras di dahi Felix. Krisna menarik napas kembali menghirup bau badan Felix yang dia suka.

Keduanya saling menatap. Krisna kemudian menganggukkan kepalanya. Dan Felix lalu memaju mundurkan kontolnya yang berada di dalam pantat Krisna perlahan tapi pasti.

"Oohhh ... Krissshh .. Ssshh .. Argrghh .. Enakkkk, Krissshh .... Oohh .. Sshh .. Anjingggghhhh .. udah lama gue ngga ngentoottt ... "

"Ssshh ... Aaahhh .... Feliixxhhh ... Aahhh ... Ssshh .. Aahhh .. teruussshh Felixx ... Teruusssh ... "

Keduanya menikmati momen momen menyatu itu bersama-sama dan tampak keduanya tidak mau cepat selesai.

Felix terus mencium mulut Krisna dan memainkan lidahnya disana serta tangannya meremas puting Krisna sementara tangan yang satunya menahan badannya. Keringat membasahi badan Felix. Terlihat mengkilat diterpa sinar lampu.

Sampai pada akhirnya Krisna merasa pertahanannya akan jebol. Tangannya menarik tangan Felix untuk mengocok kontolnya. Sementara Felix terus menggenjot pantat Krisna.

"Felixxhh .. akuu ... Aaassshhh ... Argghh .. Aku keluarrgggghhhhhhh .. "

Kontol Krisna mengeluarkan air mani banyak, membasahi tangan Felix yang masih mengenggam kontol tersebut. Krisna memejamkan matanya menikmati rasa dan momen itu.

Felix terus memaju mundurkan kontolnya di pantat Krisna sampai tak berapa lama kemudian dia merasakan bahwa dia pun akan keluar.

"Krissshh .. Ooohh .. Aaarrggghh .. Gueeeee keluaarggghhh .. Krisssnaaaaa ... Anjinggggghh ... Kontooooolllll .. enaaaak bangeettthhhhhh .. "

Kontol Felix menyemburkan air mani bertubi tubi di dalam pantat Krisna. Badannya mengejang dan melengkung, matanya terpejam. Dia kemudian menjatuhkan dirinya diatas badan Krisna dan menghembuskan napasnya.

Setelah itu dia menarik kontolnya perlahan dan merebahkan dirinya disamping Krisna.

Krisna menoleh ke arah Felix dan tersenyum, Felix mendekat dan kemudian mencium dahi Krisna.

"Iyaa, aku mau."

Krisna mengatakan persetujuannya menjadi pacar Felix dengan muka memerah. Felix tertawa.

"Gue janji gue akan jaga lo. Gue janji gue akan ada buat lo setiap saat lo butuhin gue. Gue janji gue ngga akan ninggalin lo. Gue udah pernah kehilangan, Krisnajana, dan gue ngga mau kehilangan untuk kedua kalinya."

Krisna menggeser badannya. Felix mengangkat tangannya, merangkul Krisna dan menarik kepala Krisna ke dadanya. Felix kemudian mencium kepala Krisna.

Malam itu Krisna merasa hatinya penuh dan ingin rasanya dia berbagi cerita dengan ibunya.

"Krisnajana, ngga jadi mandi?"

"Mau, tapi barengan yaa."

"Hwaduuhh itu bisa gawat nanti, ngga kelar kelar nanti mandinya."

Krisna tertawa dan mencubit puting Felix. Dia kemudian bangkit dari tidurnya lalu turun dan berjalan ke kamar mandi. Sebelum menutup pintu kamar mandi, Krisna kembali mengajak Felix.

Yang diajak tertawa dan kemudian berdiri dan menyusul ke kamar mandi.

Continue Reading

You'll Also Like

295K 1.2K 16
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
1M 1.9K 17
WARNING!!! Cerita ini akan berisi penuh dengan adegan panas berupa oneshoot, twoshoot atau bahkan lebih. Untuk yang merasa belum cukup umur, dimohon...
3.6M 38.3K 32
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
2.5M 37.5K 50
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...