pencipta baik ya..

By Serlyariska_

63 31 57

Luka, di lukai, suka ,lara ,derita, bahagia kerap dirasa ketika kita berada di tahap tuju dewasa itulah yang... More

1.Di hukum.
2.Hobi
3.Bertengkar.

4.cowok aneh

13 5 17
By Serlyariska_

Vote dulu-_-.

Ara duduk di sebuh kursi memejamkan matanya untuk sejenak berharap ini semua kan baik-baik saja.

Satu tepukan di bahunya cukup untuk membangunkanya dan Ara beralih memalingkan wajah ke sumber tersebut, dan...

"Lo!" Kejut Ara.

"Lo siapa?," Tanya Ara sambil terkejut karna ada seorang lelaki berwajah tampan yang duduk di sampingnya sambil tersenyum manis.

"Kalau ada masalah jangan di pendam, gue bisa jadi tempat curhat lo," Ucapnya dengan tulus.

Ara tersenyum getir, lelaki ini saja mengenali bahwa ia sedang memiliki masalah, apalagi dengan berjuta orang yang ia lewati.

"Nama?" Tanya lelaki itu tiba-tiba.

"Ha..?" Beo Ara.

"Nama lo siapa?" Ulangnya dengan lembut selembut sutra.

"Arabella," Jawab Ara.

"Nama panggilan aja," Ujarnya sambil terkekeh pelan.

'Bego! Dasar bego'- Batin Ara mengumpati dirinya sendiri.

"A-Ara," Jawab Ara.

"Tenang, gue nggak bakal makan lo jadi, biasa aja kalau ngomong," Goda lelaki itu.

"Gue panggil lo Bella aja ya," Tidak itu bukan pertanyaan melainkan pernyataan.

"Mau lo apa sih?" Kesal Ara yang sudah bangkt dari duduknya.

"Lo tau nggak nama gue siapa?" Ucanya.

"Gue nggak tahu dan nggak mau tahu!!" Ujar Ara yang berlari menjauh darinya.

"Ada ya cewek kaya gitu?"-Batin lelaki itu sambil terkekeh geli.

Kembali melangkah tak tentu arah
lebarkan senyum teras payah
netranya kembali memerah
jiwa bisu pendam amarah
tersa kemarin langit masih cerah
dalam sekejap warnaya berubah
sibuk pikir apa yang terjadi pada bunda dan ayah,
hey..Ara, dunia pikrmu telalu keras kepala,

Kruyuk..kruyuk..

Perutnya mulai menyahuti, ia mulai lapar kembali ia melirik arloji yang melingkar indah di tangan kirinya, jam menunjukan pukul delapan lewat enambelas menit.
"Pass!" Ucapnya dalam hati.
Tak jauh dari tempat ia berdiri terdapat tukang penjual nasi goreng, secepat kilat ia menghampiri penjual itu.

"Om, nasi gorengnya satu ya," Pinta Ara sambil kegirangan. Ia mulai duduk di kursi yang telah di sediakan.

"Pak, nasi gorengnya satu,"

"Lo suka nasi goreng?" Tanya seorang lelaki yang menyusul duduk di sampingnya.

"Iya," Jawab Ara sebelum sadar, lalu ia pun mulai menatap ke sumber suara yang baru ia dengar beberapa saat yang lalu.

"Lo! Lo ngikutin gu--" Tanya Ara terpotong1.

"Ini mbak, mas pesananya," Ucap tukang nasi goreng menghampiri dengan senyuman lalu berlalu pergi.

"Gue nggak jadi makan," Kata Ara yang mulai melangkahkan kakinya dan tertahan oleh lengan yang menggenggam tanganya.

"Duduk dulu..mubazir makananya kalau nggak di makan, lagi pula bapak nasi gorengnya udah buatin susah-susah masa nggak di makan," Bujuk lelaki itu, yapp itu berhasil membuat Ara kembali duduk sembari mulai menyantap makanan yang sudah terhidang di hadapanya.

"Lo ngikutin gue?" Tanya Ara ketus.

"Iya," Jawabnya santai.

"Kenapa?" Tanya Ara tak mengalihkan pandanganya dari objek nasi goreng kesukaanya.

"Kalau lo lgi sedih jangan jalan sendiri, bahaya, di sini banyak pereman," Jelasnya.

"Sok tahu lo! Lagian lo siapa sih? Gue nggak pernah liat lo di sekitar sini?" Kata  Ara.

Seketika lelaki itu menyodorkan tanganya untuk sekedar berjabat tangan dan Ara pun menerimanya.

"Reyhan agenta, panggil aja Reyhan," Ucap Reyhan dengan senyuman selalu, "Gue pindahan dari Canada," Lanjutnya.

"Ngapain lo di Canada? Terus ngapain balik ke indonesia?" Tanya Ara spontan.

"Sensi banget sih jadi cewek," Katanya mulai menggoda. "Gue di sana belajarlah, yang kedua.. tugas bokap gue di sana udah selesai." Reyhan menoyor kepala Ara dengan sengaja.

"Ih nggak suka gelay," Ucap Ara dengan nada yang di manja-manjakan.

"Ppffft hahahahaha, udah deh Bell...lo nggak bakat jadi cewe yang imut!" Jujur Reyhan sambil tertawa.

"Apa?!"

Reyhan bingun dengan perubahan sikap Ara mulai mempertanyakan.
"Kenapa?" Tanya Reyhan.

"Lo manggil gue dengan kata Bell?! Helloww gue bukan benda yang berfungsi untuk memanggil tamu ya!!" Tegas Ara.

Reyhan terdim sejenak, gadis cantik di hadapanya ini merupakan orang yang polos tapi suka marah-marah atau termasuk orang yang telat mikir??.

"Kan tadi gue udah bilang.. Gue bakal manggi lo dengan sebutan Bella," Jelas Reyhan.

"Sejak kapan gue ganti nama?"

"Ternyata nih cewe polos," Batin Reyhan sembari tersenum tanpa ia sadari.

"Lo dari tadi senyum mulu, jadi nggak mau jawab!" Ucap Ara dengan nada naik yang mulai meresahkan ya bun.

"Sejak gue ketemu sama lo dan hanya gue yang boleh panggi lo Bella titik nggak pake koma."

"Di panggil Bella aja gue ogah!"

"Lo tau nggak artinya Bella apaan?" Tanya Reyhan.

"Nggak tau," Jujur Ara.

"Bella itu artinya cantik," Kata Reyhan yang selalu membiarkan senyumnya di nikmati banyak orang. Ia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya..

"Aaaaaa.. Lo akuin gue cantik?! Makasihh loh, nggak usah repot-repot muji gue, gue tahu kalau gue itu cantik," Ucap Ara dengan penuh percaya diri.

"Duhh..gue pikir dia bakal ngeblush   ternyata malah menambah tingkat kepedenaya," Batin Reyhan yang semakin di buat geleng-geleng.

"Awww.." Ara meringis saat melihat waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam.

"Han, sorry ya gue harus balik udah jam sebelas gue takut bokap sama nyokap gue nyariin," Izin Ara.

"Gue anter!"

***

Celek..

"Ra..Ara?" Ayu membuka pintu kamar putrinya, hawa kamar yang dingin dengan backround putih tanpa penghuni hanya menyisakan suasana sepi,senyap.
Ayu menoleh pada jendela yang sedikit terbuka. Ayu mulai terserang oleh panik, ketakutanya membawa ia di suatu titik, ayo pikir dan berbalik, kemana putrinya pergi??.

"Aduh Ra kamu di mana nak," Panik Ayu.

"Assalamu'alaikum," Salam seseorang dari ambang pintu utama yang Ayu yakini adalah milik putrinya, segera ia turun menyusuri anak tangga dan, pemandangan yang sangat menenagkan. Ara bersama seorang lelaki yang tak ia kenali.

"Wa'alaikummussalam kamu darimana Ra? Bunda minta maaf maslah tadi," Ucap Ayu dengan lirih.

"Nggak papa, kan bunda juga lagi emoji," Canda Ara.

"Halahh," Ujar Ayu menepis.

"Ini siapa nak?" Tanya Ayu dan seketika Reyhan meminta tangan Ayu untuk di salami.

"Ini Reyhan, temen baru Ara."

"Iya tante," Ujar Reyhan mengiyakan ucapan Ara.

"Mari duduk..duduk..bunda buatin air minum dulu ya," Kata Ayu.

"Nggak usah repot-repot tante Reyhan mau pulang ini udah jam setengah duabelas, takut orang rumah nyariin juga," Tolak Reyhan dengan lembut memoles senyumanya.

"Ya udah gue anter sampai teras," Ucap Ara.

Mereka berjalan menuju luar rumah setelah berpamitan dengan Ayu.

"Ok, gue balik ya, dadah Bella," Kata Reyhan sambil melambaikan tanganya.

Tbc.















Continue Reading

You'll Also Like

ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.8M 323K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
3.2M 159K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
518K 56.5K 23
Berkisah tentang seorang Gus yang dikejar secara ugal-ugalan oleh santrinya sendiri. Semua jalur ditempuh dan bahkan jika doa itu terlihat, sudah dip...
2.7M 133K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...