Hate or love ||Hyunjin&Ryujin...

By chinggu313

2.9K 1.9K 368

Terkadang cinta itu emeng buta. Gak terkadang sih tapi emeng kenyataan buktinya banyak orang yang saling memb... More

prolog
cast intro
{1} πŸ’
{2} πŸ’
{3} πŸ’
{4} πŸ’
{5} πŸ’
{6} πŸ’
{7} πŸ’
{8} πŸ’
{9} πŸ’
{10} πŸ’
{11} πŸ’
{12} πŸ’
{13} πŸ’
{14} πŸ’
{15} πŸ’
{16} πŸ’
{17} πŸ’
{18} πŸ’
{19} πŸ’
{20} πŸ’
{22} πŸ’
{23} πŸ’
{24} πŸ’
{25} πŸ’
{26} πŸ’
{27} πŸ’
{28} πŸ’
{29} πŸ’
{30} πŸ’
{31} πŸ’
{32} πŸ’
{33} πŸ’
{34} πŸ’
{35} πŸ’
{36} πŸ’
{37} πŸ’
{38} πŸ’
Epilog

{21} πŸ’

38 24 0
By chinggu313


Flasshback on.....

Seorang remaja laki-laki tampak berjalan memasuki gedung rumah sakit sambil celingak-celinguk memperhatikan sekitar. Satu buah kantong kresek yang berisi buah-buahan dan makanan tergantung pada tangan kirinya.

Pemuda itu sempat berhenti sebentar lalu berjalan menuju salah satu ruangan yang berada di sana. Feelingnya mengatakan kalau cowok yang kecelakaan semalam saat berlomba bersamanya ada di dalam.

Kenapa tidak bertanya saja ke resepsionis? entahlah pemuda itu mungkin lupa atau emang malas bertanya.

Melangkahlah kaki pemuda itu untuk membuka pintu ruangan tersebut yang tepat berada di depannya. Setelah pintu terbuka, pemuda itu tidak langsung masuk kesana, melainkan lebih dahulu menyembulkan kepalanya di balik celah pintu untuk melihat ke dalam. Dirasa tidak ada orang di ruangan itu, dia kembali menutup pintunya.

Baru saja dia ingin berbalik, tiba-tiba terdapat seorang anak kecil laki-laki yang sedang berdiri disampingnya sambil menunjukkan wajah tanpa ekspresi. Matanya menatap wajah pemuda itu yang membuat pemuda itu mengkerutkan alisnya bingung. Pemuda itu berjalan melewati anak itu namun baru satu langkah pemuda itu melangkah, tiba-tiba anak kecil itu menahan pergelangan tangan pemuda itu yang membuat pemuda itu kembali berbalik melihat anak itu.

"Kakak mencari teman kakak yang masuk kesini semalam kan?" Tanya anak kecil itu yang langsung mengubah gurat wajahnya menjadi lebih hangat.

Walaupun pemuda itu tanpak kebingungan namun dia tetap mengangguk.

"Dia sudah pulang tepat jam 03.00 pagi tadi, dan dia sudah tidak merasakan kesakitan lagi" jawab anak itu kemudian melepaskan pegangan tangannya dan berlari meninggalkan pemuda itu dengan segala kebingungannya.

"Hei anak kecil dari mana kau tau!" Baru saja pemuda itu berbalik dan ingin meneriaki si anak kecil tadi, namun rupanya anak kecil itu sudah tidak terlihat lagi. Aneh?, tapi menurut pemuda ini biasa saja. Mungkin anak tadi berbelok di karidor lainnya atau masuk di ruangan lain sebelum pemuda ini berbalik.

Pemuda itu tampak diam selama beberapa menit sambil memikirkan perkataan anak kecil tadi. Sebenarnya dia ingin sekali ke depan untuk bertanya pada si mbak resepsionis tapi rasa malas ternyata datang kepada dirinya. Kalau dia ke depan lagi dan si mbak resepsionis bilang cowok yang kemarin dibawanya ke rumah sakit ada di ruangan sekian(?), otomatis dia bakal balik lagi. Pemuda itu mengidikkan bahunya tak peduli kemudian berjalan keluar dari rumah sakit itu. Mungkin cowok yang kemarin memang sudah pulang tepat seperti yang dikatakan anak kecil tadi, walaupun agak aneh kalau seorang pasien pulang di jam sepagi itu.

Flasshback off.....

.

.

.

.

"Bund Ryujin pamit dulu ya!"

Ryujin berpamitan sama bunda yang lagi masak di dapur. Bunda yang lagi motong wortel menoleh dan membasuh tangannya kemudian disalim sama Ryujin.

"Gak mau makan dulu?"

"Gak usah bund. Nanti Ryujin bisa makan di kafe atau restaurant dideket jalan"

Bunda mengangguk kemudian kembali memotong wortelnya.

"Assalamualaikum bund"

"Waalaikum salam"

"Heh CJJ!" Ryujin maupun bunda sedikit terkejut akibat kedatangan Jaemin yang tiba-tiba duduk di kursi meja makan. Ryujin mengkerutkan alisnya bingung mendengar panggilang Jaemin tadi. Apaan itu CJJ?.

"Cowok lo mana? sini suruh masuk!"

Ryujin memutar bola matanya malas setelah Jaemin berucap tadi. Bunda juga ikut-ikutan melihat Ryujin seakan-akan menunggu jawaban Ryujin.

"Kamu mau jalan sama cowok kamu ternyata" saut bunda Rose. Ryujin menampilkan wajah kesalnya dan buru-buru pamit kembali sebelum berlari keluar rumah menemui seseorang yang sudah menunggunya.

"Hai sorry ya lama" sapa Ryujin saat dia sudah berada di dekat pemuda yang dari tadi sedang duduk di jok motornya sambil menunggu Ryujin.

"Gak ap-"

"Woi jagain sepupu gua ya, jangan sampai lecet!"

Ucapan pemuda itu terpotong karna suara teriakan Jaemin yang tiba-tiba terdengar. Keduanya kompak menoleh dan melihat Jaemin yang sedang berdiri bersandar pada pintu utama rumah keluarga Na tersebut.

"Ok Bro!"

Jawab pemuda itu sambil mengacungkan jempolnya pada Jaemin.

"Dikira gue barang kali yak? Pakai lecet segala" gerutu Ryujin. Pemuda itu tertawa pelan lalu tersenyum lebar menatap Ryujin.

"Eh tapi gue lebih khawatir sama lo sih" Jaemin berujar dengan tatapan fokus mengarah pada mereka berdua. Tangan kanannya diangkat menopang dagu sedangkan tangan kirinya dimasukkan ke dalam saku celananya.

Baik Ryujin maupun pemuda itu sama-sama bingung mendengar perkataan Jaemin.

"Lo tuh keren, masa mau jalan sama dia yang dandanannya kayak mau ngelayat gitu?"

Pemuda itu memerhatikan pakaian yang dikenakan Ryujin lalu tertawa diikuti oleh Jaemin yang ikut-ikutan tertawa. Ryujin juga ikut melihat pakaiannya tapi gak ada yang aneh kok menurutnya. Dandanannya seperti biasa. Jaket hitam, sepatu hitam, rambut hitam, celana ketat yang juga berwarna hitam. Pantaslah yah Jaemin bilang dandanannya kayak orang mau melayat kalau warnanya hitam semua. Kecuali baju dalam yang dikenakan dibalik jaket hitamnya saja yang berwarna putih.

Ryujin memutar bola matanya jengah dan mengangkat tangannya seolah-olah ingin memukul Jaemin. Bukannya takut, Jaemin malah semakin ngakak sampai-sampai dia tidak sadar kalau sedari tadi dia terus memukul-mukul tembok dan pintu saking ngakaknya. Padahal pintunya gak salah apa-apa:(.

"Tapi dia tetap cantik kok" sautan pemuda itu berhasil membuat Ryujin sedikit salah tingka. Jaemin yang mendengarnya juga tersenyum jail sambil menggoda Ryujin. Dasar sepupu laknat emeng.

Setelah itu mereka berdua pamit ke Jaemin dan meninggalkan pekarangan rumah.

Kalian pasti bertanya-tanya kan, siapa sih pemuda itu?, pemuda itu iyalah orang yang sama waktu Ryujin dichat oleh orang yang gak dikenal malam itu. Author gak tau chapter berapa, lupa soalnya😁. Waktu itu si pemuda ini chat Ryujin ngucapin selamat malam. Dia juga pernah mau jenguk Ryujin waktu Ryujin sakit tapi dilarang oleh Ryujin. Dan juga pemuda ini yang menyuruh Ryujin untuk memanggilnya SB. Dia mengaku kalau dia adalah penggemar rahasia Ryujin. Masih belum paham? kalian ingat kan waktu insiden Ryujin lempar kaleng bekas minuman dia ke belakang waktu dia lagi jalan di pinggir jalan namun kaleng itu mendarat di kepala Hyunjin? orang yang menemui Ryujin sebelum insiden itu adalah orang yang sama. Paham?.

Didalam perjalanan, mereka saling bercerita, ketawa bareng, dan lain-lain yang membuat mereka bahagiah. Pemuda itu yang kita sebut ajah SB selalu saja melontarkan kalimat candaan yang membuat Ryujin ketawa. Receh emeng.

Mereka sempat singgah ke pinggir jalan yang terdapat stand ice cream dan membeli ice cream. Mereka duduk di tempat duduk di samping stand ice cream tersebut sambil memakan ice cream masing-masing.

Tak hanya itu mereka juga pergi jalan-jalan ke taman yang tak jauh dari lokasi gedung sekolah Ryujin. Mereka juga singgah ke sebuah rumah makan untuk makan di sana.

Tak terasa kini jam sudah menunjukkan pukul 04.00 sore. Mulai dari pagi mereka jalan-jalan bareng dan mereka sama sekali gak sadar waktu. Mereka berdua tertawa bersama menyadari kebodohan yang mengira hari masih siang padahal sudah sore.

Lokasi terakhir yang mereka kunjungi yaitu suatu tempat taman bermain yang di sana terdapat banyak anak-anak yang bermain. Mereka duduk di salah satu bangku yang berada di depan sebuah jungkat-jungkit yang dinaiki oleh 4 anak kecil.

"Seneng banget liat mereka bermain kayak gitu, jadi pengen ikutan tapi gua sadar umur"

Ryujin terkekeh pelan mendengar penuturan dari pemuda yang duduk di sampingnya itu.

Pemuda itu menoleh dan menatap Ryujin bingung. "Kenapa?"

"Gak apa-apa" Ryujin menggelengkan kepalanya kemudian kembali menatap anak-anak yang sedang bermain di depannya.

"Masa kecil emeng masa yang paliiiiiing indah" ucap Ryujin dibarengi dengan senyuman lebar yang terpancar di wajahnya.

Pikiran Ryujin tiba-tiba teringat pada kejadian beberapa bulan yang lalu saat dia dan juga Hyunjin duduk di depan minimarket di samping jalanan sambil melihat sekumpulan anak-anak yang sedang bermain bersama paman badut. Ah Ryujin jadi kepikiran sama Hyunjin. Entah kenapa setelah insiden mereka berbaikan, rasa kesal dan benci Ryujin untuk Hyunjin perlahan memudar. Kenapa setiap orang yang diajaknya duduk dan melihat anak kecil selalu iri dengan kehidupan anak kecil? baik Hyunjin maupun pemuda ini tampaknya masa kecil mereka tidak indah atau masih kurang?.

Pemuda itu merubah raut wajahnya menjadi sedikit suram dan menatap kosong tanah yang dipijaknya. Ryujin yang menyadarinya langsung menatapnya bingung.

"Lo kenapa?"

Pemuda itu hanya menjawab pertanyaan Ryujin dengan senyuman paksaan.

"Lo kenal dengan cowok yang bernama Hwang Hyunjin?"

Ryujin mengangguk

"Deket banget ya sama dia?"

Ryujin kelihatan berpikir sebelum menjawab. Dia menggigit bibir bawahnya dan tangannya bergerak untuk menyentuh hidungnya, tanda kalau dia sedang bingung dan sedikit salting. Entahlah dia begitu karna ditatap oleh pemuda ini, atau pikirannya lagi-lagi teringat oleh pemuda yang sering dia panggil Dower itu?.

"Dibilang deket banget sih enggak cuma ya bisa dibilang gue sempat musuhan sih sama dia" pemuda itu mengkerutkan alisnya bingung mendengar penjelasan Ryujin.

"Musuhan tapi deket?"

"Eh gak gitu. Maksudnya tuh dulu kan gue sama dia sering berantem gitu, gak pernah akur makanya kita anggap kita musuhan. Tapi mungkin sekarang udah enggak sih. Mudah-mudahan sikapnya udah gak jail kayak dulu lagi"

Ryujin tersenyum manis sambil pandangannya masih memerhatikan ke 4 anak kecil yang sedang bermain jungkat-jungkit di depannya. Lalu beberapa detik kemudian, dia menampilkan wajah bingungnya sambil melihat ke arah pemuda itu.

"Dari mana lo tau Hyunjin?" Pertanyaan Ryujin berhasil membuat pemuda itu terdiam selama beberapa detik kemudian kembali melihat Ryujin dengan senyum manisnya.

"Ya dia teman smp gue sih" jawab pemuda itu membuat Ryujin mengangguk.

"Masih bisa gak sih gua anggap lo sebagai sahabat setelah apa yang lo lakuin ke gue?" Lanjut pemuda itu di dalam hatinya.

"Oh iya lo sekolah dimana?"

"Gue gak sekolah, gue kerja di salah satu tokoh bunga yang berada di deket jalan persimpangan nomor 3"

Ryujin menatap kasihan pemuda ini setelah mendengar jawabannya. Pantas saja dulu waktu pemuda ini menelfonnya saat Ryujin sakit pagi-pagi, ternyata dia emeng gak sekolah.

"Dan ada satu hal yang pengen gue beritahu sama lo"

"Apa?"

Pemuda itu mendekati bibirnya pada telinga Ryujin, kedua tangannya menutupi mulutnya dari samping menyembunyikan gerak mulutnya. Ryujin mendengarnya dengan seksama namun beberapa menit kemudian dia melotot tidak percaya. Pemuda itu kembali pada posisi awalnya saat sudah selesai membisiki Ryujin. Namun Ryujin terlihat masih shock dengan apa yang pemuda ini ucapkan tadi padanya.

Tbc guys....

Continue Reading

You'll Also Like

7.9K 550 21
Bunga sakura itu mengingatkanku padamu.. pertemuan tak disengaja yang menumbuhkan benih cinta.. Banyak hal yang menghadang penyatuan kita.. Tapi deng...
1.3K 303 24
Apa yang di lihat belum tentu sama dengan kenyataan yang ada. Kehidupan setiap orang tidak bisa di tebak hanya dengan melihat luarnya saja. Sesuatu...
4.6K 405 11
Isinya tidak penting! Hanya ocehan Wafa, tentang hiruk-pikuk dunianya. [Not bxb!]
72.5K 6.6K 50
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...