[END] I'am Fun(Fuck) With You...

By QaraTanjung

61K 5.5K 1.5K

Warning! Cerita ini akan menyakitkan dan membuat kesal, ingin memaki serta umpatan yang berujung pada kekecew... More

Fun(Fuck) Bag I
Fun(Fuck) Bag II
Fun(Fuck) Bag IV
Fun(Fuck) Bag V
Fun(Fuck) Bag. VI
Fun(Fuck) Bag VII
Fun(Fuck) Bag VIII
Fun(Fuck) Bag IX
Fun(Fuck) Bag X
Fun(Fuck) Bag XI
Fun(Fun) Bag XII
Fun(Fuck) XIII
Fun(Fuck) Bag XIV
Fun(Fuck) Bag XV
Fun(Fuck) Bag XVI
Fun(Fuck) Bag XVII
Fun(Fuck) Bag XVIII
Fun(Fuck) Bag XIX
Fun(Fuck) Bag XX
Fun(Fuck) Bag XXI [END]
Ha(ppy)rd To Be With You!

Fun(Fuck) Bag III

3.3K 262 34
By QaraTanjung

Sorry For Typo
24/03/21

Biasakan Vote & Comment

Hamparan rumput hijau di lapangan tengah sangat menyegarkan mata, meski kilau mentari menjadi sangat terik namun tak mengurangi minat para siswa untuk tetap mengikuti pelajaran olahraga di jam kedua. Pelajaran olah raga kerap kali menjadi mata pelajaran gabungan dari beberapa kelas, dan hari ini kelas seni dan kelas Sains berada di jam yg sama.

Bagi Jungkook itu merupakan suatu kebetulan yg menguntungkan karena ia bisa mengontrol sang kekasih di setiap geraknya, anak pemilik yayasan utama di sekolah itu saat ini sedang duduk bersama kelompoknya. Luka memar di wajah mereka menandakan jika kemungkinan perkelahian telah terjadi.

"Aku muak ya, sudah ku bilang jangan terluka lagi!" Jimin melempar kuat kotak P3K yg ia bawa dari ruang UKS.

"Kau memarahi aku terus" Jungkook menatap Jimin dengan penuh penekanan.

"Apa sih masalah mu, kau fikir aku takut saat kau menatapku begitu?" Jimin mengotak atik semua barang yg ada di dalam kota obat.

"Marah-marah tidak akan menyelesaikan masalah sayang" Jungkook mencuil pelan lengan Jimin.

"Taetae bantu aku, bisa kau memakaikan obat merah di wajahnya itu" Jimin menyerahkan botol obat ke tangan sang sahabat yg berdiri tidak jauh darinya.

"Aku? tidak bisa. Sebaiknya kau saja"

"Ahh Jinjja!! bantu aku sekali saja, aku sedang marah padanya." Jimin melipat tangan di dada karena kesal.

"Boleh..." Jungkook melirik kearah Taehyung dengan senyuman licik.

"A-aku tidak bisa mengobati seseorang Mimi, sebaiknya aku bergabung dengan teman-teman yg lain" Taehyung mencoba menghindari pertikaian dua orang yg sedang menjalin kasih ini.

"Kau sahabat yg buruk Taehyung, dimana hati nuranimu sebagai temen Jimin?" kata-kata itu membua langkah Taehyung berhenti.

"Jangan mengukur persahabatan kami karena aku tak ingin mengobati lukamu, aku hanya tak ingin terlibat diantara kalian. Jadi selesaikan sendiri" Ujarnya mantap.

"... Mian Taetae, aku memang egois, aku tak akan melakukannya lagi"

"Mimi aku bukan marah padamu" Taehyung membujuk sahabat kecilnya yg masih tampak cemberut.

"... Ummh, aku hanya kesal"

"Baiklah, kali ini aku akan membantu mu tapi lain kali selesaikan masalah kalian berdua okay?" Taehyung mencubit lembut pipi Jimin.

"Arraseo... Aku benar-benar tidak ingin melihat wajah Jungkook yg berantakan itu sekarang. Aku tidak suka perkelahian" wajah Jimin kian menunduk.

Kotak P3K dan obat merah yg berada di dekat Taehyung ia raih, lalu Ia membasahi kapas dengan alkohol, dengan pelan Taehyung mengarahkan kapas kewajah Jungkook di bagian memar. Tak lupa Taehyung juga menutup beberapa luka menggunakan plaster.

"Sudah, lain kali hancurkan seluruh badanmu, itu cara termudah untuk mendapatkan perhatian Jimin dan melukai hatinya" bisik Taehyung di telinga Jungkook.

"Akan lebih sakit jika Jimin tahu jika kau sudah sering bersetubuh denganku" ujar Jungkook lagi dengan seringai jahat.

Ancam menjijikan yg membuat Taehyung harus menahan geram, pria brengsek ini memang biang dari segala kebusukan, onar dan sampah yg sesungguhnya.

Pelajaran olah raga pun di mulai, semua murid terlibat untuk pengambilan nilai kelompok, mereka akan saling melempar bola ke arah lawan jika badan musuh terkena bola maka ia akan gugur satu persatu. Tim di tentukan oleh guru sehingga mereka tak dapat memilih teman, bagusnya lagi sekelompok pembuat onar itu di pencar ke beberapa tim sehingga mereka harus saling bersaing. Tim dengan score terbawah akan mentraktir minuman ringan di kantin siang ini.

"Kau akan marah sampai kapan?" Jungkook menarik sedikit ujung lengan baju pendek milik Jimin.

"Jangan bicara padaku, kembali pada tim mu" ia mendorong Jungkook pergi agar tak mengusiknya lagi.

"Ya Min Yoongi! kau jaga pacarku jangan sampai bola apapun menyentuh tubuhnya!" Jungkook memberikan perintah lantang kepada kawanan kelompoknya yg memang satu tim dengan Jimin.

"Aman Jungkook!"

Ada tiga tim yg akan bersaing, tim a, b, dan z. Jimin berada di tim a sedangkan Jungkook dan Taehyung ada tim z, secara tak langsung mereka saat ini ada saingan untuk memperoleh nilai. Pertandingan di mulai, guru olah raga meniup peluit dan melempar bola ke atas, para pimpinan tim sedang berjuang meraih bola tersebut dan melanjutkan misi untuk melindungi anggota masing-masing.

"Yaaaa!! ini tim a!! kau harus melindungi tim mu sendiri Jungkookah!!" beberapa orang protes karena Jungkook terus berlari kearah Jimin dan melindungi kekasih kecilnya yg masih cemberut.

"Tim ku bisa tanpa aku,  yg penting kekasihku aman"

"Ya!! aku akan melindungi pacarmu, kau akan kubunuh dengan bola jika masih menuju kemari" Yoongi sebagai pimpinan tim a harus berteriak kepada sahabatnya itu.

"Aku tidak bisa mempercai mu"

"Jik kau tak percaya maka aku akan langsung membunuh tim mu! terima ini" teriak Yoongi di iringin lemparan keras kearan tim z yg sedang berantakan karena pimpinan tim mereka selalu berlari kearah Jimin.

"Andweeee!!!" Jungkook berlari ke posisi timnya dan menangkap bola liar yg di lemparkan Yoongi, hanpir saja bola itu akan menyentuh pinggul Taehyung. "Ya Gwenchana?" ia melirik Taehyung.

"Heum.."

"Baiklah, ayo kita bersaing dengan sehat! Woi Min Yoongi, kita lenyapkan dulu tim b!" mereka memulao kesepakatan dan dalam hitung menit tim b gugur dengan tidak elitnya, tim a dan tim z mereka lakukan sekutu.

Permainan semakin sengit saat tim a berhadapan langsung dengan tim z, kedua pimpinan terlihat sangat ambisi dan ingin menjadi pemenang. Mereka saling berdiskusi antar kelompok untuk mengatur strategi menghancurkan lawan.

"Park Jimin, kau ingiin tim kita menang atau kalah? semua keputusan ada di tanganmu" Yoongi mengambil alir perhatian tim.

Baik tim a dan tim z masing-masing beranggotakan sepuluh orang. Jadi saat ini ada sepuluh pasang mata yg terlihat sangat serius.

"Kenapa itu jadi keputusanku?" Jimin menggelengkan kepala.

"Karena kemenangan tim ini ada di tanganmu"

"alasannya?"

"kita akan menggunakan cara busuk agar bisa menang melawan Jungkook, jika kau ingin bermain sportif maka tim kita sudah pasti akan kalah"

"Baiklah lalukan dengan cara busuk itu, aku juga ingin menghajarnya, apapun itu tim kita tidak boleh kalah" Jimin memantapkan pilihannya dan tim mereka siap dengan strategi jitu.

Guru olah raga kembali meniupkan peluit, pertandingan akhir segera di mulai. Baik tim a maupun tim z sudah berada di posisi masing-masing.

"Tim kalian akan kalah!" Jungkook berkata mantap.

"Jangan terlalu sombong tuan, kita lihat saja score akhir nya" Yoongi benar-benar yakin akan kemenangan itu.

PRRRIIITTTTTTTT!!!!

Bola di lemparkan keatas lalu pimpinan tim segara saling berebut, bola itu di dapatkan oleh tim z dan mereka siap untuk melemparkan bola kearah anggota kelompok z untuk mendapatkan kemenangan. Namun saat mereka baru saja akan melemparkan bola tiba-tiba Jungkook menghentikan langkahnya, pimpinan tim z itu tak bisa berkutik lagi saat formasi tim a berubah.

Yoongi yg berada di barisan terdepan berganti posisi dengan Jimin yg ada di belakangnya, jadi dapat di lihat dengan jelas jika saat ini Jimin menjadi anggota di barisan paling depan.

"YA!!! APA-APAAN INI!! MIN YOONGI!!!" Jungkook benar-benar emosi, bagaimana ia bisa melemparkan bola keras itu ke tubuh kekasihnya? permainan ini sangat licik.

"Tak ada peraturan yg menyatakan jika yg kami lakukan adalah curang" Yoongi menegaskan kepada Jungkook.

"Benar tidak Saem?" Jimin memastikan kepada sang guru.

"... Tim a tidak melakukan kecurangan apapun" Jawab sang guru lantang.

"Woah!! Sialan! ini hanya game saja, kenapa sampai seserius ini?" Jungkook semakin frustasi.

"Ayo Jungkook lempar bolanya padaku" Jimin memberikan senyuman manis.

"Jiminah, kau tidak boleh di depan, aaarrgghh!!!"

"Kenapa? ayo lempar" tantangnya lagi.

Jungkook tak bergerak sama sekali, seluruh anggota timnya mulai gelisah. Dengan berat hati Jungkook menurunkan tangannya dan membalikan tubuh untuk mengatakan kepada timnya bahwa mereka akan mengaku kalah (menyerah), namun tanpa di duga bola yg ada di dalam genggaman Jungkook di ambil oleh Taehyung yg tanpa berfikir panjang langsung melempar bola kepada sang sahabat.

Bola itu tepat mengarah pada tubuh Jimin, ia tak sempat mengelak karena masih sedikit kaget dengan serangan dadakan tersebut.

"HAPP!!" Dengan sigap Yoongi menangkap bola itu sedetik sebelum menyentuh pundak Jimin.

"Rasakan ini Jungkook!!" Yoongi melempar bola itu sekuat tenaga kearah Jungkook yg masih menghadap setengah kelebakang sehingga bola itu mendarat di punggungnya.

Brruukkk!!!

"Nice!!!" Yoongi berteriak kemenangan.

PRRRRIIITTTTTT!!!

Pluit telah berbunyi dan menandakan  permainan usai, tim a dinyatakan sebagai pemenang untuk pertandingan kali ini.

"Hoorrrreeeee!!!" Seluruh anggota tim a berteriak senang dan saling memeluk hingga memutari lapangan merayakan kemenangan mereka.

Jungkook masih shock dengan kekalahan ini, sangat memalukan baginya dan juga tim z yg harus menjadi tuan rumah (mentraktir) seluruh murid yg berolah raga hari ini.

"Mimi... Gwenchana?" Taehyung mendekati Jimin karena tindakannya beberapa saat yg lalu.

"Ng? aah gwenchana Taetae, memang seharusnya bermain adil haha, aku kaget kau bisa melakukan itu tapi aku salut, tim ku tidak menang karena strategi busuk itu" Jimin tertawa puas.

".... Baguslah jika kau tidak terluka, ayo kita ke kantin, aku akan membelikan apapun yg kau mau"

"CAll!! Aku ambil barang-barangku dulu, Taetae langsung ke kantin saja tunggu aku disana"

"Baiklah, aku akan carikan kursi untuk kita"

"Gomawoooo"

Jimin berlari menuju lokernya untuk mengambil ponsel dan barang lainnya, sementara Taehyung sudah berjalan menuju kantin. Ia bergabung dengan murid lain yg tadinya ikut olah raga bersama, mereka sudah menata tempat sehingga semua yg terlibat bisa menikmati makan siang dengan nyaman dan tim yg kalah akan membayar penuh.

"Kau tadi lihai sekali, haha tak ku sangka ternyata kau juga licik" Jungkook berbicara terus terang kepada Taehyung tanpa sepengetahuan murid lainnya, mereka duduk berdekatan sehingga bisa berbicara tanpa sungkan.

"Aku hanya melakukan sedikit perjuangan untuk tim z, jadi kita tidak kalah dengan ke sia-sian" Jawabnya jujur.

"Bahkan dengan cara melukai sahabatmu?"

Taehyung terkesiap mendengar pertanyaan itu, belum sempat ia akan menjawab namun Jimin sudah datang dan duduk di sebelahnya. Taehyung mengurungkan niat untuk membalas jawaban kepada Jungkook.

"Sayang..." Jungkook memeluk Jimin dan meraih tubuh kekasihnya untuk duduk diatas pangkuannya.

"Yaa... Memalukan"

"Wae? semua orang tahu jika kau kekasihku jadi apa yg membuatmu malu heum?"

"Jungkook..."

"Jangan cemberut lagi, cara main mu tidak sopan tadi, aku akan menghukum mu nanti malam!"

"Tak masalah yg penting tim a menang, ahh berkat Yoongi juga, dia sangat gentle!!"

"Jangan memuji pria lain di depanku"

"Tapi kan Yoongi temanmu" Ujar Jimin ketus

"Kau hanya boleh memuji ku saja sayang"

"Dasar kekanakan"

"Aku mencintaimu..." Jungkook mencium pipi Jimin dan memeluk tubuh kecil itu semakin dalam.

Mereka akhirnya berbaikan, istirahat siang kali ini terasa menyenangkan karena semua orang kembali membahas tentang kekalahan tim z dan rencana keji tim a. Canda tawa menjadi pelengkap makan siang hari ini dan mereka menikmati masa muda dengan kehangatan. Lain kali mereka bisa mendapatkan hal baik seperti ini lagi, ya pasti.



Bersambung

Ok coba sebutin pendapat kalian.
Ada yg janggal gak sih?

Menurut ku Tae itu sportif sih, kalau menurut kalian?

Qara Mizuki

Continue Reading

You'll Also Like

1M 147K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
3.4M 49.7K 32
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
1.9K 161 12
"Engga wahid engga like". "No Wahid No Ajibb".
1.9M 8.5K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...