Hate or love ||Hyunjin&Ryujin...

By chinggu313

3K 1.9K 368

Terkadang cinta itu emeng buta. Gak terkadang sih tapi emeng kenyataan buktinya banyak orang yang saling memb... More

prolog
cast intro
{1} πŸ’
{2} πŸ’
{3} πŸ’
{4} πŸ’
{5} πŸ’
{6} πŸ’
{7} πŸ’
{8} πŸ’
{9} πŸ’
{10} πŸ’
{11} πŸ’
{12} πŸ’
{13} πŸ’
{14} πŸ’
{15} πŸ’
{16} πŸ’
{17} πŸ’
{19} πŸ’
{20} πŸ’
{21} πŸ’
{22} πŸ’
{23} πŸ’
{24} πŸ’
{25} πŸ’
{26} πŸ’
{27} πŸ’
{28} πŸ’
{29} πŸ’
{30} πŸ’
{31} πŸ’
{32} πŸ’
{33} πŸ’
{34} πŸ’
{35} πŸ’
{36} πŸ’
{37} πŸ’
{38} πŸ’
Epilog

{18} πŸ’

44 27 0
By chinggu313

Ttukk....tukk..tukk

Ryujin sedang mengetukkan kakinya pada sandaran kasurnya yang membuatnya berbunyi seperti tadi. Dari tadi Ryujin terus memikirkan masalah yang baru saja terjadi perihal Hyunjin.

Apalagi saat dia habis dinasehatin sama ketiga sahabatnya yang tumben-tumbenan jadi bijak kayak tadi, biasanya kan kalian tau kayak gimana, apalagi Haechan yang beuuhhh kata-katanya bikin orang kapok temenan sama dia tapi gak berlaku buat anak-anak Ansas.

"Gue harus gimana?"

Ryujin memperbaiki duduknya dan mengambil bantalnya kemudian ditaruh dipangkuannya. Hp yang dari tadi nganggur dan sepi udah keliatan kalau gak ada chat dari do'i. Jangankan chat dari do'i, punya do'i ajah kagak.

Tutt...tut...tut...

"Halo"

Ryujin kembali tengkurap saat panggilan yang dilakukannya tadi tersambung. Ya dia memutuskan untuk menghubungi salah satu dari sahabatnya untuk dimintain saran. Itupun Ryujin masih sedikit ragu pasalnya ya ini menyangkut masalah dia sama musuhnya (Hyunjin) itu.

"Halo Muel"

"Iya Ryujin ada apa?"

"Bantuin gue. Gue harus gimana?"

"Soal masalah yang tadi?"

Ryujin mengangguk mengiyakan pertanyaan Samuel meskipun dia tau kalau Samuel gak bakal bisa liat.

"Gue mau minta maaf tapi gengsi"

"Ck. Yang tinggal minta maaf lah, jelasin kalau lo tuh gak sengaja naruh buku itu. Selesai kan?"

"Lo mah gampang tinggal bilang. Hmmm tapi dia mau gak yah maafin gue?"

"Coba aja dulu. Besok kan sekolah tuh, nah besok lo harus minta maaf sama dia kalau perlu lo memohon supaya lo dimaafin"

"Akhhh masa gua memohon-mohon sama tuh anak sih?"

"Yah mau gimana lagi"

"Yaudah thanks ya sarannya"

"Hmm gue gak ngerasa kasih saran yang berguna sih tapi yaudah deh sama-sama"

"Ok gue tutup"

"Oke"

Pip...

Percakapan singkat itu terputus. Ryujin menghela nafas pelan. Bibirnya terlihat sedikit memerah akibat terus dia gigiti dari tadi. Sudah dipastikan kalau dia terus menggigit bibirnya pasti bakal luka. Dan kalau diliat Haechan, bisa-bisa dia difitnah sama Haechan kalau dia habis cipokan.

Ryujin melirik jaket yang tergantung di balik pintu kamarnya dan tanpa babibu lagi dia langsung beranjak dari kasurnya dan memakai jaket hitamnya. Baru saja dia ingin membuka pintu, tiba-tiba dia menepuk jidatnya akibat lupa kalau dia masih memakai celana rumahan alhasil dia mengganti celananya menggunakan celana leging hitam yang biasa dia pakai kalau sedang naik motor.

Ok dia sudah rapi dan dia segera keluar dari kamarnya.

Ryujin melirik jam yang tertera dilayar handphonenya yang menunjukkan pukul 20.00 PM.

Dengan langkah yang setengah terburu-buru Ryujin menuruni tangga.

"Ryujin mau kemana?"

Langkah kaki Ryujin secara spontan segera terhenti dan dengan ekspresi setengah terkejut, dia berbalik dan menemukan ayah Jaehyun yang sedang membawa teko air. Sepertinya ayah Jaehyun barusan dari dapur dan pengen balik lagi ke kamarnya.

"Eh ayah. Anu yah emmm Ryu mau ke minimarket depan"

Jawab Ryujin sedikit kikuk dan gugup. Ryujin sudah gemeteran sendiri sambil mainin tangannya gelisah. Baru kali ini Ryujin bohong sama ayah soalnya kalau Ryujin jujur pasti gak dibolehin.

Ayah Jaehyun terlihat mengkerutkan alisnya bingung.

"Udah malem loh. Kenapa gak minta dianterin sama Jaemin atau ayah anter ajah"

Ryujin menggeleng dan menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal itu.

"Gak usah yah. Deket kok, Ryujin bisa naik motor sendiri"

"Ihh gak ah. Masa anak gadis keluar malem sih?. Kalau ada bahaya gimana?"

"Gak apa-apa ayah, Ryujin cuma pengen beli cemilan dan pembalut kok cuma sebentar"

Ayah Jaehyun menghela nafas pelan melihat Ryujin yang begitu keras kepala dan kekeh ingin keluar sendirian. Dengan ragu ayah Jaehyuk mengangguk pelan membuat wajah Ryujin senang kembali.

"Tapi ingat jangan ngebut. Kalau ada apa-apa telfon ayah atau Jaemin ya?"

"Siap yah!" Ryujin mengangguk cepat sambil hormat kepada ayah.

Begitu ayah naik lagi ke kamarnya, Ryujin menghela nafas lega dan melanjutkan langkahnya keluar rumah menuju garasi motor.

"Aduh kunci motor gua ketinggalan lagi"

Ryujin merutuki dirinya sendiri yang sering banget kelupaan. Padahal masih muda tapi udah pikun. Ryujin berbalik ingin masuk kembali kedalam rumah dan mengambil kunci motornya namun dia melihat kunci motor Jaemin yang masih tergantung dimotornya.

"Ceroboh banget sih tuh anak, kalau ada yang maling motornya gimana?. Dikira beli motor pake daun apa yak?"

Ryujin menggerutu pelan sambil mengambil kunci motor Jaemin. Namun sambil melihat baik-baik kunci motor Jaemin, otaknya tiba-tiba punya suatu ide yang membuatnya senyum puas.

Tangannya yang satu bergerak mengambil handphone yang berada di saku celananya dan mengetikkan sesuatu disana.

Dilan kw

Pinjem motor lo bentar ya?|
gue dapet kunci motor lo tergantung di| motor lo.

Ryujin mengidikkan bahunya tak peduli kemudian memasukkan kembali handphone itu ke dalam saku elananya. Dia sudah ijin ke Jaemin walaupun Jaemin gak online dan belum ngijinin dia, yang penting udah ijin.

Ryujin mengambil helm yang berada diatas jok motor Jaemin yang sudah pasti itu punya Jaemin. Dengan cepat dia menyalakan mesin motor itu dan mengendarai motor itu membela jalanan yang lumayan sepi dan gelap.

.

.

.

.

"Kata bibi si Dower lagi balapan, tapi balapan dimana ya?. Gue lupa nanya lokasinya lagi"

Terhitung sudah berapa kali Ryujin menggerutu dan mengumpati dirinya sendiri yang sangat amat pelupa itu. Tadi dia sempat ke rumahnya Hyunjin tapi kata bibi yang waktu itu urut kaki Ryujin, si Hyunjin lagi keluar dan katanya kalau malam gini biasanya balapan. Dan dengan bodohnya dia lupa nanya tempat balapannya.

Dia mengarahkan pandangannya kesekeliling yang emeng lumayan sepi dengan pencahayaan yang cukup. Namun walaupun terang tapi jalanan sepi kayak gini dan yang terdengar hanya bunyi suara jangkrik tetep aja sepi. Kalau ada mba kunti lagi nangkring di pohon atau gak pocong yang lompat-lompat di depannya kan serem juga cuyyy.

Ryujin meneguk salivanya kemudian menyalakan motornya kembali dan meninggalkan tempat itu. Untungnya dia sudah menghubungi si Seungmin dan nanya lokasi tempat biasanya anak-anak Stray balapan.

Brumm...brum..bruuummmm...

Bunyi suara mesin motor memenuhi jalan pertigaan yang kini ditempati Ryujin berhenti. Dalam jarak beberapa meter dibelakang mereka Ryujin sedang terdiam sambil memerhatikan gerak-gerik semua cowok yang ada di sana. Terdapat juga terlihat anak-anak stray sedang panas-panasin mesin motor masing-masing. Masih banyak anak lain yang Ryujin gak kenal. Ngapain kenal sama mereka gak penting juga. Begitu pikir Ryujin.

"Kayaknya si Dower ada disana"

Monolog Ryujin pada dirinya sendiri setelah melihat Bang Chan salah satu kakak kelasnya yang juga merupakan ketua geng dari gengnya Hyunjin.

Ryujin memajukan motornya mendekati mereka. Mereka yang tadinya asik ketawa-ketawa sambil nangkring di atas motor masing-masing langsung menoleh ketika mendengar bunyi motor yang baru saja datang. Tanpa melepas helm yang digunakannya, Hyunjin mematikan mesin motornya dan turun dari motor.

"Wohooo siapa nih yang datang?"

Changbin berjalan mendekati Ryujin dan langsung merangkulnya. Ryujin mengedipkan matanya terkejut melihat perlakuan tiba-tiba salah satu teman gengnya Hyunjin.

"Loh, Jaemin?" Panggil Minho.

Ryujin menunjuk dirinya sendiri tanda bertanya apakah dia yang dipanggil.

"Tumben lo datang kesini?" Tanya Minho lagi yang membuat Ryujin bener-bener bingung. Jaemin dari mananya?.

"G-"

"Dia datang kesini pasti mau balapan, iya kan?"

Datang lagi cowok yang bernama Felix dari kelas sebelah dan langsung berdiri tepat didepan Ryujin.

Ryujin melirik motornya yang berada disampingnya kemudian menghela nafas.

"Pantesan mereka manggil gue Jaemin, mereka ngira gue Jaemin karna gue make motor dan helm nya" batin Ryujin.

Tanpa menjawab pertanyaan mereka, Ryujin berjalan kearah salah satu cowok yang dari tadi sedang duduk diam di atas jok motor ninjanya.

Yap dia orang yang dicari oleh Ryujin. Tujuan Ryujin datang kesini itu untuk menemui Hyunjin.

Ekheemm...

Ryujin berdehem pelan membuat Hyunjin menoleh kearahnya dengan tatapan bingung dan alis terangkat.

"Komplotan TXT?" Tanya Hyunjin yang lagi-lagi membuat Ryujin bingung kembali.

Heol dia Ryujin, Shin Ryujin dari kelas XI-A yang bersekolah di HSS Soul. Tadi dipanggil Jaemin sekarang malah dikira komplotan apa tadi?. Txt?, ya itu pokoknya.

"Bu-"

"Dia mau balapan sama lo kali Hyunjin" celetuk Jisung yang menghampiri mereka.

"Dia Jaemin masa lo gak ngenalin motornya sih" lanjutnya lagi. Hyunjin menatap sinis Ryujin kemudian turun dari motornya.

"Tumben-tumbenan lo kesini?, sendiri lagi, geng bangsat lo itu kemana?" Tanya Hyunjin dengan nada yang terkesan meremehkan. Ryujin mengepalkan tangannya emosi mendengar perkataan Hyunjin barusan. Apa katanya?, geng bangsat?. Heol ingin sekali Ryujin meninju rahang cowok yang sekarang berdiri dihadapannya ini tapi dia urungkan karna dia gak mau bikin ulah. Dia sendirian di sini dan banyak teman-teman Hyunjin juga. Bisa-bisa dia dikeroyok nanti apalagi dia disangka Jaemin jadi mereka gak bakal segan-segan buat ngeroyoki Ryujin.

"Kok diem? Bisu?" Tanya Hyunjin sambil melipat tangannya di depan dada.

"Lo mau apa sih kesini? Gak takut dicariin bunda lo?" Tanya Bang Chan yang kini ikut bergabung. Suasana tiba-tiba menjadi hening dan Ryujin sekarang menjadi pusat perhatian mereka.

Ryujin menatap nanar Hyunjin yang dengan gampangnya bicara dingin dengan kata-kata yang kurang mengenakkan didengar.

"Wah wah parah sih ini. Liat tuh tangannya dikepal cuyyyy. Mau nonjok nih kayaknya?"

Bughhh...

Hmmm mamam tuh nonjok. Ryujin yang sudah tidak bisa menahan emosinya segera memukul wajah Hyunjin yang berhasil membuat Hyunjin mudur beberapa langkah. Teman-teman Hyunjin dan mereka semua kini mendekat dan membantu Hyunjin sedangkan Bang Chan kini sudah marah melihat Ryujin yang dengan tiba-tiba menojok temannya.

"Mau lo apa hah?!" Teriak Bang Chan yang langsung meraih kerah jaket Ryujin sambil diangkatnya sedikit.

Wajah Ryujin yang masih mengenakan helm milik Jaemin membulatkan matanya kaget. Dia agak sedikit takut juga sih dikeroyok apalagi melihat muka marah Bang Chan yang siap memukulnya.

Bughh....brakkk

Ryujin meringis kesakitan sambil memegang bagian perutnya yang terbentur salah satu motor yang ada disana hingga jatuh. Barusan BangChan menendang perutnya sehingga membuat Ryujin tersungkur dan menghantam motor yang berada di belakangnya.

"Kalau diajak ngomong tuh nyaut, atau lo bisu?!!" Teriak Changbin yang kini berjongkok didepan Ryujin yang masih tersungkur diaspal jalanan.

"Sial. Kalau kayak gini gua bisa mati nih"

Ryujin mencoba berdiri sambil tangannya berpegangan pada motor yang terjatuh dibuatnya tadi.

Bugh....

"Cemen banget lo. Datang kesini langsung nonjok gua, ngajak ribut tanpa alasan jelas dan ditanya gak mau nyaut"

Kini giliran Hyunjin yang menendang perut Hyunjin yang membuat Hyunjin lagi-lagi tersungkur. Untung saja Ryujin masih pakai helm fullface dan kaca depan helmnya tuh berwarna hitam dan ketutup rapat jadi kepalanya gak luka. Persetan dengan tujuannya yang pengen minta maaf, Ryujin bangkit dan menyerang Hyunjin dengan membabi buta.


Tbc.....

Continue Reading

You'll Also Like

728K 67.9K 42
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
88.5K 5.9K 42
Kamu Reveluv? Kuy Mampir! Jangan Sampai Ketinggalan Beritanya! Kamu Bakal Dikasih Informasi Tentang Red Velvet. Mulai Dari Berita/Info Terbaru Dan Te...
416K 30.7K 40
Romance story🀍 Ada moment ada cerita GxG
YES, DADDY! By

Fanfiction

313K 2K 10
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar