Shingeki no Kyojin bukan punya gue
tapi punyanya mangaka psikopat
Hajime Isayama
.
.
.
.
Narrator POV
Setelah semuanya bubar dari gymnasium kini tersisa Hanji dan Levi seorang, mereka sedang berkencan tapi boong. Gue ga ngesimp mereka berdua jadi jangan ngarep.
Hanji minta tolong Levi buat bersih-bersih karena Levi kan juru nya kalo begituan. Jangan lupakan Mike yang selalu terlupakan, sad betul. Dia juga bantuin bersih-bersih.
Setelah semua benda dan perlengkapan seperti; net, bola, tiang, dan lain-lain dikembalikan, mereka bertiga pun bersiap untuk pulang ke rumah masing-masing. Hanji pergi ke ruang parkir sekolah buat ngambil motor, sedangkan Mike ama Levi barengan Erwin jalan kaki soalnya rumah mereka sebelahan.
"Gue cabut dulu genkss babaiii!!" Tanpa babibu Hanji menancap gas dan pulang ke rumahnya.
"Woi jangan ngebut-ngebut tolol, lu mati tar gue party!" teriak Levi yang melihat Hanji ngebut.
Sedangkan yang diteriakin malah ketawa sambil ngacungin jari tengahnya. "Ahahaha, gue udah mati pun." Itu cuman jokes.
-Skip-
Coach, pelatih sekaligus penasehat club bola voli SMA Shingeki sudah sampe rumah. Dia tinggal sendirian, mamak bapaknya ato sodaranya ilang alias gatau (gue emang gak ngerti siapa ortu nya Hanji 😭)
Hanji melepas sepatu dan kaos kaki, lalu beranjak ke kamar mandi buat cuci muka, tangan, kaki, dan gosok gigi. Selepas itu dia masuk ke kamarnya.
Kuso megane itu duduk di singgasana-meja belajar-nya dan mengeluarkan catatan yang ia bawa tadi. Tangan mengotak-ngatik bulpen pada kertas, keningnya berkerut tanda memikirkan sesuatu.
Dia lagi mikirin formasi yang tepat buat anggotanya. Awalnya sih Hanji pen minta bantuan Erwin, soalnya Mas Erwin pinter banget dari segi siasat, formasi atau strategi, tapi apalah daya wong yang nunjuk dirinya jadi coach adalah Erwin sendiri. Erwin nya sibuk belajar.
Yaudahlah dia buat sendiri dengan modal IQ yang gak tinggi dan rendah nya dia.
-Skip lagi membawamu ke rahmatullah-
Keesokan harinya mereka pun berkumpul setelah jam pelajaran usai.
"Ini Hanji senpai kok belom dateng ya?" tanya salah satu anggota klub voli, Eren.
"Mungkin ada tambahan pelajaran kali" - Mikasa
"Iya, anak kelas tiga kan bentar lagi mau lulus." - Armin
"Tapi gue tadi lihat Levi senpai lagi bersih-bersih tuh gak ada tambahan pelajaran" - Connie
"Itumah dia otaknya udah pinter dan gausah belajar" - Jean
"Darah Ackerman coi" - Reiner
Mikasa yang merasa kesebut menoleh sesaat, tapi dia melengos lagi pura-pura gak denger.
Kemudian datanglah Hanji, Levi, Mike dan squad Levi minus Petra bareng.
"Yo, omatase!" Itu Hanji.
"Iya gapapa kok, kita udah nungguin dari tiga jam yang lalu," kata Eren sambil senyum, tapi dipaksain.
Hanji nyengir, Levi berdecih, Mike diem, squad Levi sibuk maen game kecuali Oluo yang ikut-ikutan berdecih.
"Arara, maap.. tadi ada pelajaran tambahan."
"Cih, jangan percaya si kuso megane itu dia cuman ngasih alibi doang. Yang ada dia keluyuran ga jelas," Levi ngelirik sinis Hanji, yang dilirik pun heha hehe gak jelas sambil garuk tengkuknya yang ga gatel.
Di belakang Hanji ada seseorang yang memainkan baju seragam olahraga Hanji malu-malu. Sepertinya cewe?
"Oh! Kenalin ini (Name) (Lastname) dari kelas 1-5 dan-" Sebelum Hanji menyelesaikan ucapannya, Jean menyelanya.
"Tunggu, kelas sebelah kita dong?!"
Hanji mengangguk.
Jean melihat (Name) dari atas hingga ke bawah membuat (Name) merasa gugup. Pemilik muka kuda itu berbisik kepada Connie dan Connie. "Kawayy jir ni anak."
Connie mengangguk setuju.
"Gue ga pernah tau anjir dia di kelas sebelah, kalo gue tau, gue apelin teroosss," bisik Reiner sambil memamerkan senyuman buayanya sebelum akhirnya dihadiahkan jitakan dari Historia. (Name) cuman tersenyum kikuk.
"Busuk!"
Reiner pundung.
"Dia bakalan jadi penasehat sekaligus pelatih tambahan. Pas SMP dia tinggal di deket pantai jadi dia sering ikutan voli pantai, keunggulan di jump service dan receive," kata Hanji sambil melanjutkan.
(Name) emang pemalu, suka gugup, dan gampang salting. Soalnya semuanya tinggi-tinggi, sedangkan (Name) tingginya cuman 155 cm, ples dia tuh jarang ngumpul bareng cowo. Meskipun di sini juga banyak cewenya sih, tetep aja gugup. Apalagi ya gitu dah.
Armin yang mendengar kata 'pantai' langsung berbinar dan menghampiri (Name). "Ne, (Name)-san apa kau pernah berenang di laut?"
Tangan Armin memegangi pundak (Name) dan memandangnya antusias. Manix blue ocean milik Armin bertemu dengan (e/c) (Name), hal itu membuat (Name) blushing. Dia mengangguk.
"Kapan-kapan ajak aku berenang di pantai, ya!"
(Name) tersenyum manis. "Um!"
Blush lagi dua-duanya.
Levi melirik (Name) yang ada di sampingnya bareng Armin, Levi agak sedikit bahagia(?)
'Akhirnya ada yang lebih pendek dari gue,' batin Levi bahagia tapi tertutupi oleh stoic facenya.
"Tapi Hanji-senpai, bukannya Anda sendiri bisa mengajari kami?" tanya salah satu perwakilan anak kelas dua, namanya Eld anggota Levi Squad dari Regu Pengintai.
"Masa gue sendirian, capek lah! Gue tuh ya bangun jam 3 subuh, belanja ke pasar, manjat pohon toge, nyariin semut di pasir, ngitungin batu rel kereta api dari Jakarta ke Surabaya."
'Anjir gak masuk akal' ucap mereka semua dalam hati.
"Candaaa! Gue itu payah dalam receive. Makanya (Name) gue angkut, kebetulan Mina kenal sama dia yaudah dah."
Mereka hanya ber-ohh ria.
"Btw kalian semua udah pemanasan? B-bukannya peduli, tapi nanti kalau kalian cidera saya juga ikutan repot," kata Annie malu-malu. Tsundere.
Semuanya serentak menggeleng, kecuali Mikasa, Mike dan Levi. Mereka kan jago di bidang apapun jadinya ya apa-apa Bismillah sama pemanasan dulu.
"Yaudah, semuanya pemanasan dulu minimal 20 menitan," perintah Hanji.
Mereka pun melakukan pemanasan tak terkecuali Hanji dan yang cewenya. Pemanasannya kaya; streching kaki ke depan dan ke samping, lunges up, triceps, tangan menyilang, dan lain-lain.
-Skip membawamu ke lambung Eren-
Setelah selesai pemanasan, Hanji menyuruh mereka semua untuk berlari mengitari lapangan selama 3 kali. Awalnya ya tentu aja nolak, tapi Hanji lagi mode tegas on jadi perintahnya mutlak gak boleh di bantah. Bahkan Levi pun gak bisa berkutik.
"(Name), Sasha, Annie, Mikasa dan Mina bantuin gue nyiapin net dan bola ya."
"Siyaaapp!"
Ymir dan Historia? Mereka udah balik soalnya Historia ada bimbel. Kalo Ymir mah ada bimbel gadak bimbel sama aja bawaannya pen bolos, untungnya tadi Historia yang nyuruh Ymir ikutan bimbel. Ya akhirnya mau gamau nurut. Bucin mah bisa apa?
"Hanji-san, ini keranjang bolanya mau taruh dimana?" tanya Sasha.
"Taruh aja di situ," jawab Annie.
"Okey." Sasha menaruh keranjang berisikan bola di pinggir lapangan.
Sedangkan (Name) sibuk membersihkan lantai biar gak terlalu licin. Mikasa dan Annie berdiriin tiang. Hanii dan Mina memasang netnya.
30 menit berlalu, kauan-kauan skoting lejen-nama squad dadakan club bola voli- sudah selesai mengitari lapangan sekolah. Mereka terlihat capek.
"Badan doang keker, ngiter lapangan masih dipanggang," kata Annie ngejek Reiner yang ngos-ngosan.
"Buset cocote wedokmu, Bert." *bacotnya cewe lu
Mikasa ngasih botol minuman sama handuk ke Eren dan Armin yang udah keringetan, tapi Armin nya malah tepar gak kuat.
(Name) juga bantu kasih minuman isotonic ke yang lainnya, katanya sih lebih bagus daripada air putih.
Mereka dikasih waktu istirahat buat mulihin tenaga sama Hanji 2 menitan.
Eren, Armin, Jean lagi ngelurusin kaki biar gak terlalu pegel.
Connie dan Sasha malah mainan kejar-kejaran. Gue gatau kenapa malah mainan ni dua anak 😭
Reiner yang di salty-in mulu sama Annie.
Bertholdt dan Thomas berbincang-bincang soal strategi. Tapi sayangnya Bertholdt goblok.
Levi, Hanji dan Mike bantu-bantu.
Squad Levi minus Petra ikutan pendinginan.
-Skip ya-
Waktu 2 menit telah berlalu, Hanji meniupkan peluitnya.
Priiitttt
"Udah woi istirahatnya, kelamaan keburu sore. Sekarang kita bakal latihan cara servis dengan baik itu gimana. Gue tau kelen dah pasti tau gimana caranya, gue cuman pen liat kemampuan lo semua," jelas Hanji.
"(Name) tolong ya,"
(Name) mengangguk. "Jadi, aku bakalan nyontohin kalian teknik servis dasar."
Sasha ngasih salah satu bola ke (Name).
"Pertama, bola nya dilambungin dulu ke atas. Pastikan bolanya sampe di atas ubun-ubun kita biar melewati net."
(Name) berdiri dan melambungkan bola tersebut tepat melewati ubun-ubun nya. Bersamaan dengan gerakan badannya (Name) menggebuk bolanya menggunakan tangan kanan tepat sasaran.
"Terus digebuk. Inget ya, yang digebuk bolanya bukan palanya."
Lalu, bola itu di terima oleh Hanji dengan passing bawah.
"Nice service!" puji Hanji.
"Paham? Gerakan ini termasuk gerakan dasar dalam permainan bola voli. Kalau kalian enggak bisa itu kebangetan. Nah, sekarang kalian coba dah."
Satu-satu mereka berbaris, Sasha memberikan bola kepada mereka. Yang pertama kali memukul bola adalah Eren, karena dia karakter utama kita.
Eren mengikuti praktek yang di ajarkan (Name), dengan mudah ia dapat melewatinya karena dia sendiri hobi maen voli.
Yang kedua, Mikasa. Mikasa skip aja lah pasti dia dah bisa :)
Lalu Armin, Armin gugup. Takut gak bisa mukul bola dengan baik. (Name) menenangkannya dan berkata bahwa Armin pasti bisa.
Di sisi lain, Jean dan Reiner (termasuk Levi) yang notabenenya pengen deket ama (Name) jadi iri sama Armin soalnya dia nyuri perhatian (Name).
Percobaan pertama Armin gagal, bolanya nyangkut di net. Sampe percobaan ketiga akhirnya bisa.
Oke, sekarang gantian si Jean.
'Pokoknya dalam sekali percobaan gue harus bisa supaya (Name) merhatiin gue.' batin Jean berambisi.
Jean melambungkan bola tapi ketinggian, alhasil bolanya udah jatoh duluan sebelom Jean mukul. (Name) sebagai penasihat kini menasihati Jean.
"Bolanya dilambungin di atas ubun-ubun, jangan terlalu ke atas dan jangan terlalu ke bawah. Perhatikan arah bolanya, fokusnya ke bola. Kalau ketinggian tapi kamu engga bisa nyesuain time nya alhasil gagal."
(Name) membenarkan posisi memukul Jean. Jean nya jadi ngeblush, diem-diem Eren ngelirik Jean dan jadi panas. Begitu juga dengan Rener dan yang laen.
Anjir kok jadi harem?
Di percobaan ketiga akhirnya Jean berhasil.
Selanjutnya adalah Connie.
"Connie, semangaaatt!" teriak Sasha.
Si botak itu meskipun goblok dalam teori, tapi lumayan lah soal olahraga. Servisnya menukik tajam di net. (Name) terperangah jadinya.
"Wih Kon, gue ga nyangka lu sekali nyoba langsung bisa," kata Sasha nyamperin Connie. Connie nya baper, terus dia songong deh.
"Ya gue gituloh jenius."
"Hasil latihan Manuver 3G nya mbak Rico sih," nyinyir Annie. Nih satu juga tukang nyinyir, julid, garem, tsundere :)
"Sewot aje lu!"
Ok sekarang Bertholdt. Bertot bisa soalnya dia emang anggota tetap kan, setengah semester dia latihan mulu. Cuman dia payah dalam hal ngumpan.
Selanjutnya Reiner, Reiner gagal dalam percobaan 5 kali. Soalnya matanya fokus ke anu (Name) dan dianya enggak nyadar lagi diperhatiin.
"Reiner, cobalah lebih fokus!"
"Oh? ok." Si hentongers sadar ketika di teriakin Bertolotot dan akhirnya berhasil. Padahal dia defender loh, seharusnya servis kayak gitu harus bisa.
Daaan kali ini yang maju adalah Levi. AARRGHH KAPTEN CEEEBOOOOLL!
(Name) agak - agak gimana gitu pas dilihatin Levi, secara yakan tatapannya Levi itu tajem kayak (Name) mau ditelanjangin di tempat. Dia sendiri ngeri.
"A-ano senpai, ummm, b-bisa berhenti memandangiku?" ucap (Name) agak risih.
Levi pun mengalihkan pandangannya dan menggebuk bolanya. Yah, yang lo harepin terjadi. Sekali gebuk kena pala lo. Dia kan kang tebas jadi semua aja bisa dia lakuin. Nikahin (Name) sekarang inipun dia bisa.
Selanjutnya adalah mayat setengah, alias si Marco. Di percobaan pertama sih gagal soalnya doi rada ga fokus soalnya ngeliatin (Name) terus, tapi akhirnya yang kedua dia berhasil.
-Skip ya-
Annie masih sibuk nulis di catetan tentang data latihan hari ini.
'Gue ngapesik beginian?!?!'
Yang Annie tulis btw:
Latihan Percobaan D-1
SERVICE
Eren = 44
Mikasa = 50
Armin = 26
Jean = 32
Bertholdt = 49
Reiner = 38
Connie = 31
Thomas = 44
Oluo = 46
Eld = 37
Gunther = 44
Levi = 52
Mike = 53
(Name) yang ngeliatin Annie kesusahan pun menghampirinya. "Hai Annie, ada yang bisa kubantu?" tanyanya dengan senyuman manis, suara selembut sutra, dan aura yang mirip malaikat.
"M-malaikat.." gumam Annie sambil ngeblush liat aura (Name) yang memesonainya. Jiwa dominan Annie muncul seketika.
"Eh?"
"Enggak-enggak, gapapa. Gue bisa sendiri," tolaknya.
"Ohh, begitu ya?" (Name) duduk di sebelah Annie, Annie jadi galau. Galau karena risih ga terbiasa sama orang asing dan kalau ngusir (Name) tambah risih, soalnya dia ngerasa gimana gitu kalo (Name) di depan dia.
"Sekolah ini hebat, ya? Punya murid berbakat, di ajarin sekali aja udah langsung ngerti walaupun kadang ngeselin sih, haha." (Name) tertawa kecil dan Annie memandanginya.
'Cantik, flish jadi jodoh gueeee'
"Ya, lo ngga tau aja kelakuan mereka yang sebenernya. Lo kan anak baru," ujar Annie jutek. Dalam hati si doi merutuki dirinya yang punya kebiasaan jelek.
(Name) tertawa canggung. "Iyasih, aku kan anak baru."
Annie merasa bersalah tapi gamau minta maaf soalnya dia menjunjung tinggi harga dirinya. Cuman sayang pas sama Armin harga dirinya jatoh.
Dia melanjutkan menulis data-data. Sedangkan (Name) cuman memandangi para anggota lainnya yang sedang berlatih.
Priiiittt
Peluit berbunyi, semua berhenti menggebuk bola. Sasha dan Mina memunguti bola-bola dan meletakkan kembali ke keranjang bola voli.
"Buat servis udah cukup baik. Nice." Akunya. "Selanjutnya kita latihan passing atas dan bawah."
Dan mereka berlatih lagi. Kali ini berpasangan untuk mengumpan satu sama lain.
Eren dan Jean.
"Eh, yang bener lu ngumpannya cok!" - Eren
"Bacot amat, gue main bola pake kaki bukan tangan." - Jean
Reiner dan Mikasa.
"Aduh mik, jangan lempar bola nya kenceng-kenceng." - Reiner
"Peduli setan. Gue pengen sama Erehhh" - Mikasa
Bertholdt dan Gunther.
"Tot, lu jangan tinggi-tinggi kek gue susah ngumpannya." - Gunther
"Apa salah sya?" - Betololotot
Levi dan Oluo
"..." - Oluo
"..." - Levi
Orwowo malu soalnya plagiatin Levi.
Mike dan Eld
Thomas dan Connie
-Skip membawamu kepada neraka bernama kehidupan-
Minggu kedua, seminggu sebelum Kamp pelatihan...
Oke, hebatnya dalam beberapa minggu mereka sudah bisa menguasai teknik-teknik yang sangat sulit. Kenapa bisa begitu? karena ini cuman cerita, kalau real life ya gak mungkin. Jadi mereka tinggal mengasahnya saja selama tiga minggu ke depan.
Sekarang waktunya Hanji untuk menjelaskan formasi yang sudah ia bentuk dibantu revisi dengan Erwin.
Begini gambarannya:
cr. google
"Kamp pelatihan tinggal minggu depan tepat hari Jum'at. Gue udah dipinjemin bis sekolah ama Bapaknya Historia, usahain setelah pulang sekolah jangan pulang langsung. Baju, makanan, kebutuhan udah di siapin di sana jadi gausah khawatir." tambah Hanji.
"UDAH YE UDAH GUE CAPEEEEEEEEE GAUSAH TANYAAAA PALA GUE PUSING!! BUBAR LO PADA!"
Dan semuanya bubar.
Ending yang sangat membagongkan.
To be continue...
endingnya gue gatau harus nutupnya gimana alhasil ya membagongkan.
btw Happy birthday mba hati singa, annie leonhart!
udh gt aja ya mba, gue gatau mo doain apa ke lu soalnya lu gak nyata.
vomments kalo mo fast update. gue lagi puyeng soalnya, kemungkinan slowwwww apdet
Omake
"POHOOON-KUUUUNNN, AITAKATTA YOO~ >\\<"
"Ne Reiner,"
"Nanda?"
"Dia kenapa ya?"
"Siapa?"
"Itu kayak ada yang teriak 'KYAAA POHON-KUN'.”
"Cuman perasaan lu doang."
"Sou, 'ka?"
Bertholdt dan Reiner kembali berjalan pulang.
-----
"Pohonn kun syaangg ak cingtaaaahh kmuee"
"Mik,"
"Hm?"
"Kayanya tadi ada yang bilang pohon kun ak cingta km"
"Makanya gausah sok-sok an nonton pilem horor kalo lu takut"
"Apasih Min sewod ae lu!"
------
"NE NE POHON KUN, BESOK KITA KENCAN LAGI YA!"
Itu Petra. Bukan siapa-siapa. Dia lagi kencan. Sama. Pohon. Kun. :v
END
(anjir bnr bnr membagongkan)