Hate or love ||Hyunjin&Ryujin...

By chinggu313

2.9K 1.9K 368

Terkadang cinta itu emeng buta. Gak terkadang sih tapi emeng kenyataan buktinya banyak orang yang saling memb... More

prolog
cast intro
{1} 💝
{2} 💝
{3} 💝
{4} 💝
{5} 💝
{6} 💝
{7} 💝
{8} 💝
{9} 💝
{10} 💝
{11} 💝
{12} 💝
{13} 💝
{14} 💝
{15} 💝
{16} 💝
{18} 💝
{19} 💝
{20} 💝
{21} 💝
{22} 💝
{23} 💝
{24} 💝
{25} 💝
{26} 💝
{27} 💝
{28} 💝
{29} 💝
{30} 💝
{31} 💝
{32} 💝
{33} 💝
{34} 💝
{35} 💝
{36} 💝
{37} 💝
{38} 💝
Epilog

{17} 💝

38 28 2
By chinggu313

"Enak ajah lo ngomong iseng doang. Gue gak mau tau, lo harus beresin isi tas gue!"

Hyunjin menghempaskan cengkraman tangan Ryujin di pergelangan tangannya membuat Ryujin sedikit terhuyung ke belakang.

"Punya tangan kan lo?" Ucap Hyunjin dingin lalu melanjutkan langkahnya ke arah bangkunya.

Ryujin yang sedang menatap tajam ke arah Hyunjin segera berbalik setelah mendapatkan tepukan pelan di bahunya.

"Gue tau lo benci banget sama Hyunjin, dan gue juga tau kalau lo berusaha buat ngalahin Hyunjin dan rebut peringkatnya. Tapi gak gini juga caranya" tutur Seungmin orang yang menepuk pundak Ryujin.

Ryujin mengkerutkan alisnya bingung mendengar perkataan Seungmin.

"Maksudnya?"

"Lo gak usah pura-pura gak tau deh. Lo sengaja kan naruh buku kimia lo di laci gue supaya gue dikira menyontek sama Bu Jung?!!" Bentak Hyunjin sambil berdiri dari kursinya dengan kasar.

"Lo jangan asal ngomong dong. Kapan gue naruh buku gue di laci lo?!" Ryujin juga ikut tersalut emosi.

"Hah mana ada sih maling ngaku. Ini buku lo kan?" Tanya Hyunjin sambil melempar buku Ryujin yang ditemukan oleh bu Jung tadi di lacinya kepada Ryujin. Dan Ryujin yang tidak siap akhirnya terkena lemparan buku itu pada bagian wajahnya.

Emosi Ryujin semakin meluap. Tangan yang terkepal kencang serta sorotan mata yang tajam dia perlihatkan pada Hyunjin yang sedang bersedekap dada di depan mejanya.

"BRENGSEK LO, LO NUDUH GUE NGELAKUIN HAL KAYAK GITU?. CIHH GUE EMENG BERUSAHA BUAT NGEREBUT PERINGKAT LO TAPI GUE JUGA GAK BAKALAN NGELAKUIN HAL KAYAK GITU!!"

Semua orang tertegun mendengar bentakan Ryujin. Tak terkecuali Hyunjin yang sedikit tersentak namun dengan cepat dia merubah ekspresi wajanhya.

"Ada apa ini?"

"Ryujin lo gak apa-apa?"

Semua orang menoleh pada ke tiga sahabat Ryujin yang tiba-tiba masuk ke dalam kelas itu sambil melontarkan pertanyaan kepada Ryujin.

Namun baru saja mereka bertiga sampai tepat di samping Ryujin, tiba-tiba bel berbunyi membuat mereka semua bubar dan mengundang helaan nafas dari mereka bertiga. Samuel, Haechan dan Jaemin berjalan lesuh meninggalkan kelas Ryujin dengan sesekali pandangannya menoleh ke belakang tepat ke arah Ryujin yang masih berdiri di tempatnya namun dengan sorotan mata yang tajam.

.

.

.

.

Kring...kring...kring

Bel pulang kembali berdering nyaring di seluruh area sekolah. Tampak para murid beserta guru-guru yang mengajar sudah bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing. Satu hari menjalani ulangan membuat otak bekerja keras bukan?. Ya seenggaknya mereka bisa pulang ke rumah dan belajar lagi untuk ulangan besok.

"Akhirnya bisa pul- aduh!" Ryujin memekik setelah pundak bagian kanannya berhasil terbentur dengan dinding kelasnya.

"Lo kalau jalan pakai mata dong!" Kata Ryujin dengan sedikit kesal pada orang yang menabrak pundaknya tadi.

"Oh jadi gak pakai kaki ya?" Tanya oknum yang menabrak Ryujin tadi yang bernama Hyunjin.

Ryujin cuma mengangkat alisnya bingung sambil terus melihat Hyunjin yang tampak menunjukkan ekspresi datarnya. Berbeda dengan ekspresinya dulu dimana dia selalu ngejailin Ryujin. Kali ini emeng bener-bener beda.

"Cih.. orang blo'on kayak lo masih ngarep mau ngerebut posisi peringkat gue?" Ucap Hyunjin dengan nada datar dan rasa tatapan tak bersahabat.

"Gue gak blo'on ya! Dan asal lo tau gue gak ngerti gue salah apa sama lo sampai-sampai lo nuduh gue kayak tadi. Dan jangan lupakan gue gak suka dituduh kayak gitu" sarkas Ryujin sambil menatap tajam Hyunjin.

Hyunjin tersenyum miring dan menatap remeh Hyunjin yang sekarang berada dihadapannya, dia melangkah semakin dekat dengan Ryujin. "Dan gue juga gak akan maafin lo yang jelas-jelas udah curangin gue" ucap Hyunjin dengan nada yang ditekan setiap katanya.

Ryujin sedikit terkejut akibat perbuatan Hyunjin tadi. Deru nafas Hyunjin pada saat dia berbicara tadi terhembus sampai mengenai kulit wajah Ryujin. Ryujin tidak begitu peduli dengan ucapan Hyunjin dan sekarang jantungnya berdetak kencang dua kali lipat dari sebelumnya.

"Heyyooo gengs ada apa nih?"

Ryujin langsung menoleh setelah mendengar suara Haechan dan langsung merangkul pundak Ryujin diikuti oleh Jaemin dan juga Samuel.

Tanpa berkata-kata lagi Hyunjin memutar tubuhnya dan berjalan menjauh dari hadapan Ryujin sesaat setelah kedatangan ketiga sahabat Ryujin yang hampir bersamaan dengan kedatangan Seungmin yang katanya habis dari toilet lalu mengajak Hyunjin pulang.

"Urusan kita belum selesai!!" Teriak Ryujin yang berhasil menghentikan langkah Hyunjin dan juga Seungmin. Hyunjin berhenti sejenak tanpa menoleh ke Ryujin. Namun beberapa detik kemudian, dia dan juga Seungmin kembali melangkah.

Ryujin segera berlari dan menarik tas ransel Hyunjin. Hyunjin kembali berhenti melangkah dan menoleh ke Ryujin dengan tatapan dunginnya.

"Lepas!" Sarkas Hyunjin sambil menghempas kasar tangan Ryujin yang menarik tasnya. Ryujin lagi-lagi terhempas ke dinding dan giliran pundak sebelah kirinya yang berhasil terbentur tembok. Ryujin meringis kecil sambil memegang pundak kirinya.

Bughh...

"Lo gak usah kasar sama cewek!"

Dengan sekali pukulan, Hyunjin berhasil tersungkur dilantai akibat pukulan dari Haechan tadi. Seungmin, Ryujin, Jaemin dan Samuel cukup terkejut dengan tindakan Haechan.

Bughh..

"Lo ngapain mukul gua hah?, cewek kayak dia gak pantas untuk diperlakuin baik!"

Hyunjin kembali melayangkan pukulan serangan balik kepada Haechan namun rupanya pukulan dari Hyunjin tidak membuat Haechan tersungkur sepertinya. Darah segar mengalir dari sudut bibir Haechan sedangkan Hyunjin hanya terlihat sedikit lebam berwarna biru kehitam-hitaman di pinggir bibirnya.

"Sialan!!"

"Udah chan stop!"

Dengan gerakan cepat, Ryujin, Samuel, dan Jaemin segera menahan Haechan yang tadinya ingin kembali memukul Hyunjin. Jaemin menatap tajam Hyunjin dan berhadapan dengan Hyunjin.

"Brengsek banget lo jadi cowok. Lo berani nyakitin cewek kayak Ryujin, cih gue tau lu pasti gak diajarin etika kan sama orang tua lo. Atau lo gak sayang sama nyokap lo makanya lo berani nyakitin perempuan" perkataan Jaemin berhasil membuat Hyunjin tambah emosi. Dengan gerakan cepat dia kembali melayangkan pukulannya ke wajah Jaemin. Tetapi Jaemin rupanya berhasil menangkis pukulan Hyunjin sehingga mereka sekarang sedang bertatapan dengan kepalan tangan Hyunjin yang masih ditahan Jaemin.

"Lo gak tau apa-apa jadi jangan ikut campur" ucap Hyunjin masih dengan tatapan tajamnya.

Dengan sekali hentakan tangan Jaemin yang menahan kepalan tangannya terlepas dan tanpa mengucapkan kata-kata lagi dia melangkah menjauh dari sana diikuti oleh Seungmin.

"Cemen banget dia berani sama cewek" celetuk Samuel yang dari tadi hanya diam. Jaemin memundurkan langkahnya dan merangkul pundak kiri Ryujin kemudian dielusnya pelan.

"Gak apa-apa kan?" Khawatir Jaemin yang diangguki oleh Ryujin.

"Yuk guys pulang" ajak Samuel lalu mereka pulang bersama. Akan tetapi raut wajah Haechan masih kelihatan tidak bersahabat. Selama perjalanan mereka keparkiran juga Haechan gak pernah buka suara padahal Samuel, Ryujin dan Jaemin udah buka obrolan dan sesekali ketawa-tawa tapi sepertinya Haechan tidak berniat ingin ikut tertawa bersama mereka. Mungkin lagi gak mood akibat berantem dengan Hyunjin tadi.

.

.

.

.

"Akhhh pelan-pelan sakit"

"Aduhhh jangan ditekan aduhhh perih tau gak"

"Issss woi pelan-pelan"

Ruang tamu rumah Jaemin seketika penuh dengan suara ringisan dari Haechan. Sekarang mereka lagi ngumpul di rumah Jaemin sekaligus ngobatin luka memar disudut bibir Haechan dan sepertinya sudut bibirnya sedikit robek karna pukulan Hyunjin tadi di sekolah.

"Lu bisa diem gak sih?, belum juga di sentuh udah teriak-teriak"

"Sakit" Haechan memasang wajah sedihnya membuat Jaemin, Samuel dan juga Ryujin memutar bola mata mereka masing-masing.

"Makanya kalau gak mau kesakitan kayak gini gak usah sok nonjok orang" ucap Jaemin sambil mengambil keripik yang sempat dibuka oleh Haechan tadi lalu memakannya.

"Isssshh lo semua mah jahat sama gua. Gua kan cuma mau belain Ryujin" gerutu Haechan. Semenit kemudian Ryujin sudah selesai mengibati lukanya dan menutup kotak P3K tersebut.

"Eh tapi gue masih penasaran deh, lo punya masalah apa sih sama si Hyunjin?" Tanya Samuel penasaran. Dia mengambil bantal sofa yang tergeletak tak jauh didepannya kemudian memangkunya.

Haechan dan Jaemin juga menatap Ryujin dengan penasaran seakan-akan menunggu jawaban dari Ryujin.

Ryujin menghela nafas panjang kemudian memperbaiki duduknya.

"Gue juga gak tau punya masalah apa sama tuh anak. Tapi yang pasti gua masih inget perkataan Seungmin tadi sebelum masuk jam ulangan kedua, dia bilang gue curangin si Dower"

Alis ketiganya mengkerut mendengar penjelasan Ryujin. Jaemin yang tadinya sedang mengunyah kerupuknya langsung menelannya dan menatap bingung ke arah Ryujin.

"Curangin kayak gimana?"

Ryujin mengedikkan bahunya tak tau merespon pertanyaan Haechan.

"Dia bilang gue naruh buku kimia gue ke lacinya terus setelah gue dari kantin gue udah liat tas gue isinya berhambur semua"

"Cihh si Hyunjin yang bongkar isi tas lo?"

Ryujin mengangguk kemudian menopang dagunya menggunakan kedua tangannya.

"Dan yah gue gak merasa pernah naruh ntuh buku dilacinya dia"

Samuel mengangguk kecil setelah itu matanya bergerak seperti tengah berpikir sesuatu.

"Lo sebelum masuk pernah duduk dibangku Hyunjin atau lo ngasih pinjam buku lo ke teman lo makanya ntuh buku ada di laci itu?"

Ryujin bergumam tak jelas sambil memikirkan perkataan Samuel. Dia kembali mengingat kejadian sebelum bel masuk berbunyi pagi tadi di sekolah.

"Tadi sih gua gak pinjamin ke siapa-siapa buku gue. Dan juga gue emeng sempat duduk sih di bangku si Dower dan- OH IYA GUE INGET!!"

Mereka bertiga berjengkit kaget mendengar Ryujin yang tiba-tiba berdiri sambil teriak. Jaemin sampai tak sengaja memukul luka Haechan membuat Haechan mengerang kesakitan.

"Kaget goblok"

"Lu mau gue penggal gak Jaem? Sakit tau gak"

"Ya maaf, salahin noh si Ryujin"

Ryujin yang menjadi sumber masalahnya hanya mampu menampilkan cengiran tak berdosanya. Dia kembali duduk dan memasang wajah yang lumayan serius.

"Gue tadi emeng sempat duduk di bangku si Dower" ucap Ryujin mengulang kalimatnya tadi.

"Terus?"

"Gue duduk disitu juga karna gue ngobrol sama si Somi dan gue juga inget tadi gue bawa buku kimia gue tapi gue gak inget pernah naruh itu buku di laci itu"

"Ya itu dia. Mungkin lo gak sadar naruh buku lo di lacinya"

Samuel dan juga Haechan tampak mengangguk-angguk kepala tanda setuju dengan perkataan Jaemin, sedangkan Ryujin kelihatan berpikir sejenak namun setelah itu dia menggelengkan kepalanya.

"Kalau itu emeng benar, gue emeng salah dong?"

Samuel, Haechan dan Jaemin mengangguk.

"Tapi gak bisa gitu juga dong. Masa cuma gara-gara itu doang dia sampai marah-marah gak jelas kayak tadi?"

"Ya secara teknis lo emeng salah walapun lo gak sengaja sekalipun. Dan mungkin lo melupakan fakta bahwa sekeras apa Hyunjin kalau soal pelajaran"

"Iya juga ya. Kalau gua yang diposisi Hyunjin juga bakal marah. Apalagi ketahuan sama pengawas dan dikira nyontek kan?. Bisa-bisa nama Hyunjin jadi jelek dimata guru"

Ryujin terdiam mendengar penjelasan teman-temannya. Demi apapun, dia sama sekali gak punya pemikiran buat nuduh Hyunjin dan curangin dia buat rebut peringkatnya. Buat Ryujin peringkat satu yang merupakan peringkat Hyunjin emeng hal yang paling Ryujin inginkan tapi disisi lain dia juga sadar kalau Hyunjin emeng lebih pintar dari dia. Jadi peringkat dua di kelasnya itu sudah cukup buatnya.

Tbc....

Continue Reading

You'll Also Like

7.9K 550 21
Bunga sakura itu mengingatkanku padamu.. pertemuan tak disengaja yang menumbuhkan benih cinta.. Banyak hal yang menghadang penyatuan kita.. Tapi deng...
74.6K 6.8K 50
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
269 64 5
Ketos yang perintahnya gak pernah dibantah malah ketemu cewe yang hobinya bertolak belakang dengan aturan
1.3K 117 6
[ completed ] Thirsty Burger Now Open!! Welcome!! Silahkan mampir ke kumpulan One shot dari empat ciwi absurd yang iseng pengen buka bisnis sendiri d...