ARSHAKA - The Prince Charming

נכתב על ידי wgulla_

6.2M 690K 183K

Siapa sangka orang yang Yola tabrak dan maki-maki adalah asisten dosen yang mengajar di kelasnya! Semenjak it... עוד

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
BAB 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Pengumuman Arshaka
Squel Arshaka
21+++ Bumi
HIDDEN PART Arshaka 21++
Squel Arshaka
Arshaka 2

Bab 18

95.4K 18.4K 6.5K
נכתב על ידי wgulla_

Love dulu buat part ini ♥️

Jangan lupa follow vote and Coment

Komen setiap paragrafnya ya biar author semangat update...

Aku tantang 3K koment 😎🤣

Terimakasih mau baca cerita aku 💜

Yola

Arsha


Dari awal aku nulis Tunjung ya gays tapi kenapa pada salah paham jadi tanjung 😭😭 haruskah diganti jadi tanjung?

***

Suara gedoran pintu membuat Yola bangun dari tidurnya. Semalam ia begadang untuk update cerita. Jam dua pagi ia baru tidur. Yola menggeliat dari tidurnya. Ia mengutuk orang yang berani menganggu tidurnya. Tahu, kan, cewek kalau lagi haid, tingkat kemarahannya seperti apa? Yola ingin memakan orang, rasanya.

Jika tadi hanya suara ketukan pintu sekarang diiringi jeritan. Yola mau tidak mau membuka matanya. Mengecek jam di ponsel, ia mendesah ketika tahu masih jam delapan pagi. Padahal, ia berniat bangun jam sepuluh. Badannya capek sekali. Pinggangnya juga terasa pegal.

"Yol, buka! Gawat ini heboh!"

"Lo viral!"

"Yol!"

Yola berdiri, berjalan ke arah pintu kamar membukanya. Sebenarnya ada apa? Kenapa teman-temannya berteriak di pagi hari? Biasanya mereka berkutat dengan kasur. Semenjak menjadi mahasiswa tingkat akhir, Yola jadi malas melakukan sesuatu.

"Kenapa, sih?" tanya Yola bingung. Kepalanya masih pening karena diganggu tidur.

"Baca ini, Yol. Ada yang nyebar gosip kalau lo itu ayam kampus."

Seketika Yola yang masih mengantuk, jadi sadar. Ia merebut ponsel yang dipegang Vivi. Dia membacanya dengan cermat. Kiran dan Adelia langsung menyerobot ke kasur Yola.

"Siapa yang nyebarin berita ini?" Yola terkejut membaca berita miring mengenai dirinya di internet. Parahnya lagi, sudah menyebar ke seluruh kampus. Pasti bakal ramai, bisa-bisa ia juga akan masuk berita kota karena ini termasuk menjelekkan nama universitas.

"Nggak tahu."

"Mending, kita ngomongin di dalam aja Yol," sahut Kiran.

Vivi setuju, ia langsung mengunci pintu kamar Yola. Mereka langsung duduk melingkar di kasur Yola.

"Ini nggak benar, kan, Yol?"

"Enggak, lah!"

Yola membaca sekali lagi berita itu. Di postingan tersebut ada fotonya yang baru saja keluar dari mobil mewah milik Arsha tengah malam. Namun pose mereka yang terlihat seperti ciuman yang membuat berita ini makin heboh. Pasti orang yang mengambil foto ini salah paham, hingga melebih-lebihkan headline berita. Ia tidak menyangka ada orang yang menulisnya jika ia menjadi pelacur pria kaya.

"Tapi, di gambar ini jelas muka lo, Yol." Adelia penasaran.

"Ini memang aku."

"Astaga! Jangan bilang lo punya sugar daddy! Gue juga mau La!" perkataan Vivi membuat orang-orang menatapnya dengan nyalang. Bisa-bisanya bercanda disaat keadaan gawat dararut.

"Aku nggak punya sugar daddy!"

"Terus, yang punya mobil mewah ini siapa, Yol? Jangan bilang kalau beritanya nggak hoax!" Vivi heboh. Ia tidak percaya jika Yola melakukan itu. Sahabatnya yang kalem itu, tidak mungkin berbuat seperti itu. Vivi tidak bisa membayangkannya. Meskipun Yola suka dengan om-om korea seperti lee min ho dan kawan-kawan bukan berarti ia akan mewujudkan halu-nya jadi sugar baby, kan?

Yola memutar bola matanya. Bahkan teman-temannya mencurigainya. Ia menghela napas kemudian berkata. "Ini mobil Kak Arsha."

"Jadi, lo sugar baby-nya Kak Arsha?"

"Ngawur kamu! Aku tuh habis dari kantornya Kak Arsha. Kemarin aku udah cerita ke kalian kalau aku kerja sama mau cetak novel sama Kak Arsha." Bisa dibilang seminggu ini ia dan Arsha sering jalan berdua untuk diskusi perihal novel.

Ketiga teman Yola mengangguk mengerti. Mereka teringat perkataan Yola ketika mereka mengintrogasi perihal foto Yola yang dibonceng Arsha. Jadi berita ini hoax. Siapa yang tega menyebarkannya? Bisa gawat jika media massa sampai tahu. Kampus mereka bisa viral dan namanya jadi jelek. Bukan hanya kampus tapi juga Yola. Kasihan sekali Yola.

"Sabar, ya, Yol. Maaf kita nggak percaya tadi sama lo," ujar Kiran menyesali perbuatannya.

"Tenang, kita bakal selalu ada buat lo, Yol."

"Sekarang, kamu jangan ke kampus dulu sampai masalah ini reda. Aku takut malah ada yang bully kamu." Vivi menyarakan ini demi kebaikan Yola.

Yola terdiam, perasaannya campur aduk. Ia bingung, mau kesal, marah, tapi mau ia tunjukkan ke siapa. Sedih sekali rasanya mendapat perlakuan seperti ini. Perasaan ia tidak pernah mencari gara-gara dengan siapapun. Tapi, kenapa ada orang yang mau menghancurkan masa depannya.

"Aku takut." Air mata Yola meluncur begitu saja diiringi tangis dan isak.

"Gimana kalau pihak kampus percaya sama berita ini? Pasti, aku bakal terancam drop out, kan?" Seketika kamar Yola hening, hanya ada tangisan Yola. Ketiga temannya menatap nanar Yola. Posisi sahabatnya itu sangat berat. Apalagi, gambar itu memperlihatkan wajah Yola jelas.

Yola takut jika ia dikeluarkan dari kampus, mamanya akan kecewa padanya. Bukan hanya itu berita itu juga akan merusak nama keluarga dan kampusnya. Ia akan disalahkan banyak orang. Ia akan dibenci banyak orang. Apakah Yola sanggup hidup tanpa mendengar cacian atau komentar pedas orang-orang? Namun, yang lebih ia takutkan adalah mamanya akan membencinya.

"Yol, ini mobilnya Kak Arsha beneran, kan?" tanya Vivi.

"Iya, mobil siapa lagi. Kak Arsha tuh punya banyak mobil, pasti orang-orang nggak tahu kalau itu mobil Kak Arsha." Jujur, Yola kesal dengan orang yang telah memfitnahnya tanpa mau konfirmasi terlebih dahulu.

"Aku punya ide." Suara Vivi membuat ketiga orang itu menatapnya penuh harap.

"Apaan? Jangan aneh-aneh, Vi." Adelia memperingatkan, kadang Vivi itu berpikir out of the box.

"Jujur, sih, ini ide gila tapi, aku yakin pasti berhasil."

"Cepetan bilang!" Yola tidak sabar.

"Gimana kalau kamu minta tanggung jawab sama Kak Arsha. Ini, kan, mobil dia."

"Tanggung jawab gimana?"

"Klarifikasi antara kamu dan Pak Arsha. Biar nggak dicurigain, sih, bilang aja kalian itu udah mau tunangan atau nikah."

Ide Vivi memang sangat gila, tapi masuk akal. Namun, Yola merasa mustahil. Mana berani ia meminta tanggung jawab itu kepada Arsha. Kecuali jika Arsha menghamilinya baru ia berani. Andai saja tadi malam mereka melakukan itu. Yola tersadar dengan pikirannya kotornya, ia langsung membuangnya jauh-jauh. Apa tidak ada ide yang bagus selain ini?

"Bagus ide lo, Vi. Pasti, pihak kampus bakal ngertiin." Kiran ikut mendukung Vivi.

"Gue juga setuju banget sama Vivi."

Yola mendesah, teman-temannya sudah gila. Ia memijat pelipisnya yang terasa pusing. Apa yang harus ia lakukan? Ide dari Vivi terlalu gila. Lagi pula, mana mungkin Arsha akan menyetujuinya.

*

Yola terdiam di dalam kamar indekosnya. Ia berbaring di kasur sambil memantau perkembangan dunia luar dari ponsel. Ia takut keluar, bahkan pemberitahuan ponselnya penuh dengan kecaman. Beberapa mahasiswa juga ada yang membentuk aliansi untuk mengeluarkannya dari kampus. Ia kaget melihat berita dan komentar orang-orang untuknya. Ia juga dicaci maki karena telah mencemari nama kampus.

Kadang perkembangan teknologi memang mengerikan untuk hal seperti ini. Seharusnya mereka mengkonfirmasi dulu dari pihak yang terlibat bukan menuduhnya. Yola yakin jika ia ke kampus pasti ia akan di bully habis-habisan.

Yola menghembuskan napas, ia memeriksa kembali pesan WhatsApp. Di saat itu muncul pesan dari Antariksa. Buru-buru Yola membuka. Entah kenapa, ia khawatir Antariksa memandangnya sama dengan yang lain.

Antariksa

Aku tahu, kamu bukan cewek seperti itu. Semangat, ya. Aku bakal dukung kamu terus. Jangan sedih, apalagi sampe bunuh diri.

Yola bersyukur masih ada orang yang percaya dengannya. Antariksa tidak mencela-nya malah mendukungnya secara moral. Ia jadi terharu, karena dikelilingi orang yang peduli padanya.

Yola

Makasih, ya, dukungannya.

Antariksa

Aku pesan makanan lewat online buat kamu, ya. Jangan lupa makan, ya. Aku yakin semuanya bakalan lewat.

Yola terdiam membaca pesan itu. Ia tidak menyangka jika Antariksa mengirim makanan untuknya. Kebetulan sekali ia belum makan dari pagi. Ia tidak nafsu makan gara-gara berita ini. Ia takut dikeluarkan dari universitas. Kenapa ada orang yang kurang kerjaan seperti ini? Perasaan, ia tidak memiliki musuh.

Suara ketukan di pintu menyadarkan Yola dari lamunan. Ia bangkit membuka pintu. Terlihat Pintari berdiri sambil membawa kantong plastik.

"Tadi ada ojek online yang ngirim ini di depan."

"Makasih, Pin."

Setelah menerima makanan tersebut. Yola kembali mengunci pintunya, bahkan Pintari jadi terlihat agak cuek dengannya. Yola mengembuskan napas, sepertinya beritanya sudah menyebar.

Yola duduk kembali di lantai sambil membuka makanan yang di kirim Antariksa. Cowok itu mengiriminya nasi ayam gongso, sosis telur, dan juga es teh. Ambil sisi positifnya, Yola. Masih ada beberapa orang yang peduli dengannya. Ia jadi teringat pesan Vivi agar ia menghubungi Arsha. Yola menelan ludah, ia takut. Namun, apa salahnya mencoba. Siapa tahu dosennya itu bisa memberikan jalan keluar.

Yola dengan mata terpejam, menghubungi Arsha. Dalam hati, ia berdoa mendapat tanggapan yang positif. Namun berulangkali ia menghubungi Arsha tidak ada balasan. Panggilannya tidak ada jawaban. Tubuh Yola lemas seketika, air matanya mengalir. Entah kenapa, rasanya lebih sakit dari pada membaca komentar-komentar buruk dari orang-orang yang mengatainya perempuan tidak benar.

Kenapa Arsha tidak ada di sampingnya saat seperti ini? Bukankah cowok itu penyebab dari semua masalah ini. Kenapa ia diabaikan? Apa Arsha sedang bersenang-senang dengan Xena? Memikirkan itu hati Yola menjadi sesak. Bahkan waktu itu Arsha tega meninggalkannya di pasar malam demi Xena.

Yola menangis tersedu-sedu. Ia memeluk lututnya erat, lalu ia membuang ponselnya ke kasur. Sakit sekali rasanya diabaikan. Padahal, ia ingin Arsha yang selalu ada di sampingnya saat seperti ini, bukan Antariksa. Kenapa Arsha jahat sekali padanya? Sekarang Yola sadar, Arsha tidak pernah menganggapnya lebih dari anak bimbingan selama ini. Arsha mendekatinya hanya karena tulisannya, bukan karena menyukainya. Ia yang salah karena terlalu hanyut dalam kedekatan mereka selama ini.

***

GUYS KALAU KALIAN SUKA BAB INI BISA DI SS TRUS DIJADIKAN SG DAN TAG AKU YA ♥️♥️♥️

Follow RPnya 

Aku Juga Bakal Adain Konser Arsha Nyanyi Jangan Lupa Ikut Live Nyaaa

@arshaka.lovers

Ada yang mau GC?

Gimana part ini?

Ada yang mau disampaikan ke Arshaka?

Ada yang mau disampaikan ke Yolanda?

SPAM NEXT DISINI BIAR CEPET UPDATEEEE

Banyakin komen ya biar aku semangat updateeee

Jangan lupa follow @wgulla_ @wattpadgulla

המשך קריאה

You'll Also Like

541K 33.1K 36
Misellia Alya Faticha. Gadis berambut sebahu yang rajin kesayangan guru itu tiba-tiba mendapat tawaran menjadi Wakil Ketua project angkatan dari sala...
15.9M 376K 18
#Peringkat 1 teenfiction 16 Maret 2020 # Peringkat 1 Cinta 23 Maret 2020 # Peringkat 1 Remaja 3 April 2020 # peringkat 1 Organisasi 18 April 2020 # P...
3.2M 175K 38
Siapa yang tak mengenal Gideon Leviero. Pengusaha sukses dengan beribu pencapaiannya. Jangan ditanyakan berapa jumlah kekayaannya. Nyatanya banyak pe...
210K 19.8K 72
"Siapa yang bilang kalau jatuh cinta itu perlu batas? Jika memang ada batasnya, persetan dengan batas itu!!" #update tiap Senin. 18 Desember 2019.