LECTURER AROUND ME [SEGERA TE...

Od SparklingDoy

399K 48.5K 7.6K

[ㅡSELESAI] "Nurut sama saya, Reya." "Bisa nggak sih itu kata ajaibnya diganti? Bosen aku denger kakak bilang... Více

i - Tokoh
1 - The War
2 - Plan
3 - Morning
4 - Mad
5 - Afraid
6 - Meet Him
7 - Wake Up
8 - First Time
9 - Ternyata Serese itu
10 - Dimaafin
11 - Diantar lagi
12 - Cabut
13 - Jealous?
14 - Tulus
15 - Confess?
16 - Kaya orang-orang
17 - Landing
18 - Officially
19 - Begins
20 - The Reason
21 - Membiasakan diri
22 - The Different Day
23 - The Different Day (2)
spesial chapter: #01
24 - Fall(in love)
25 - Pasrah ajalah
26 - Kancil
27 - Berprasangka
28 - You Are The Best
29 - Ada Jeno, It's okay.
30 - Will you?
31 - Relaxing
32 - Proposed?
special chapter: #2
33 - Bangkai Akhirnya Tercium Juga
34 - Merelakan
35 - Dari Hati
36 - (Fuck)cation
37 - The Real War
38 - Konflik?
39 - Sudden
40 - Trying to Persuade
41 - Bipolar or Original?!
42 - Pasca UTS
43 - The Trust
44 - Jung Reya
45 - A Little Journey?
(46) - Artikel Internasional
46 - Submission
47 - Happy Birthday
48 - Happy Birthday (2)
49 - The Real Birthday
50 - Again?
51 - (un)Stupid Girl
53 - Almost
54 - Meet Her
55 - Marry Me? Marry you
56 - Finally, I'm Yours (END)
•Bonchap 1 | study or family?•
•Bonchap 2 | You Know I know•
•Bonchap 3 | Billa Naomi•
•Bonchap 4 | Almost•
• Bonchap 5 | Emir or Naya•

special chapter: #3

2K 307 71
Od SparklingDoy

Setelah sekian purnama, akhirnya update juga. Tapi ini spin off dari chapter 4 ya guys.

Huhu, kangen gak?

Jangan lupa baca chapter 4 dulu ya bagi yang lupa^^

.
.

Tim baca jam berapa nih?

.
.

𓃹 Lecturer Around Me 𓃹


Setelah Pak Changwook pamit mau ada workshop dan presentasi akan didampingi oleh asisten beliau, disitulah kelas gue mulai rusuh. Bahkan udah ada yang ngeluarin bekal sarapan masing-masing.

"Nanti yang maju siapa dulu nih?" Pancing Jeno ketika ada kesempatan berbicara dibisingnya kelas.

"Ya kelompok satu lah. Dimana-dimana nomor satu tuh the first." Sahut Jisung sekenanya, tapi emang bener sih.

"Yeeee siapa bilang? Ada tuh yang kelompok satu, tapi majunya akhir? Timpal Renjun sewot dengan tangannya sibuk mengoperasikan laptopnya.

"Gini deh gini, misal nanti asistennya minta random atau siapa dulu yang mau maju dipersilahkan, kita maju aja. Biar nggak kepikiran. Gimana?" Ujar Mark memberikan ide yang 'cemerlang' tapi menurut gue, Jeno, dan Renjun, itu bukan ide yang cemerlang. Yakali tiba-tiba presentasi padahal kita kelompok satu aja bukan.

"Lo aja deh Mark, gue, Reya, sama Renjun habis lo." Jawab Jeno sok mendramatisir sembari mengibaskan tangannya.

"Stupid! Gue juga kelompok lo kali. Ya gue sih oke oke aja mau maju kapan, penting gue udah ngasih saran."

Renjun yang semula mengotak-atik laptopnya, bangkit sambil mengangkat laptopnya dengan dua tangan.
"Gue siapin dulu. Siapa tau ini laptop nggak jodoh sama kabel LCDnya."

Mark mengacungkan jempolnya sebagai balasan. Sedangkan gue dan Jeno terlihat pasrah ajalah, apa kata nanti lebih baik.

Hingga beberapa detik berikutnya, Renjun hendak mencolokkan kabel ke dalam port laptop urung ketika laki-laki asing masuk ke dalam kelas.

Jeno bahkan memberikan aba-aba dari kursinya agar Renjun segera duduk, namun perkataan laki-laki asing tersebut membuat Renjun tidak menggubris perintah Jeno.

"Nggak apa-apa, dik. Lanjutkan saja."

Sembari menunggu Renjun memasangkan layar laptop agar terlihat pada LCD, laki-laki asing tersebut berjalan ke belakang dan mengambil tempat paling belakang. Setelahnya, beliau laki-laki itu hanya menaruh tas dan berjalan kembali lagi ke depan.

"Selamat pagi, menjelang siang..." Ujar Laki-laki itu ramah.

"Pagi...pak...." Gue bahkan teman-teman gue terlihat ragu untuk memanggil Pak.

"Panggil Kakak saja ya, saya asisten Pak Changwook. Tadi saya diamanahi oleh beliau untuk mengisi jam beliau disini. Presentasi ya?"

"Iya, Kak."

"Baik, yang di depan itu kelompok berapa?"

"Empat, Kak." Jawab Mark sembari menyenggol kecil lengan gue.

"Kebetulan karena kelompok kalian sudah prepare, keberatan nggak maju duluan?"

"Nggak, Kak." Gue refleks teriak sedikit begitu siku gue dicubit kecil sama Mark. Sialan emang lo, Mark Lee!

Gue menoleh ke samping dan menghadiahkan cubitkan kecil ke pinggang kirinya. Rasain!

"Oke, silahkan kalian persiapan. Boleh bawa kursinya ke depan untuk duduk."

"Baik, Kak."

Akhirnya gue, Jeno, dan Mark menyeret kursi kita ke depan dan tentunya menghadap ke arah audience. Sedangkan Renjun bagian monitoring sekaligus moderator maybe...

"Sambil menunggu, perkenalan dulu ya. Peribahasanya, tak kenal maka tak sayang, jadi perkenalkan nama saya Nakamoto Yuta. Panggilkan Kak Yuta aja ya, karena Nakamoto nama bapak saya. Hehe, mohon maaf garing. Ya garing lah, karena ini pembelajaran bukan lagi makan kerupuk."

"Hahaha," Tawa seisi ruangannya yang dibuat-buat, namun dengan itu Kak Yuta melihat ke belakangnya dan menjumpai gue yang sedang tersenyum ke arahnya, tak lupa juga Jeno dan Mark yang juga senyum ke arahnya.

"Silahkan kelompok empat, bisa dimulai." Ucap Kak Yuta yang setelah itu, beliau mengambil tempat duduk di bagian belakang, tempat beliau meletakkan tasnya tadi.



𓃹 Lecturer Around Me 𓃹




"Baik saya akan melanjutkan penjelasan berikutnya. Yakni mengenai teori belajar konstruktivisme. Menyambung apa yang telah dijabarkan oleh rekan saya, Mark, dan Jeno, saya akan memaparkan pengertian teori belajar konstruktivisme, prinsip-prinsipnya, ciri-ciri teori ini, kelebihan dan kekurangan, serta implementasi teori ini dalam pembelajaran fisika itu seperti apa. Jadi, disimak ya!" Jelas gue sambil berdiri dari kursi dan mencoba untuk tetap konsentrasi penuh ke arah audience. Tipsnya, jangan kebanyakan melihat power pointnya. Boleh sesekali melihat, tapi jangan keterusan.

"Next, Renjun." Ucap gue ketika Renjun nggak kunjung beralih ke slide berikutnya.

"Oke, yang pertama tentang teori konstruktivisme. Jadi apa sih sebenarnya teori ini? Teman-teman boleh membaca di ppt tersebut, namun lebih singkatnya teori ini merupakan teori pembelajaran yang berpusat pada siswa ketika menemukan suatu konsep, yang mana konsep yang telah ditemukan ini dapat dikaitkan dengan konsep yang telah mereka pelajari sebelumnya."

"Gampangnya saja, ketika siswa telah mempelajari konsep besaran fisika, kemudian siswa saat ini menemukan konsep baru pada gerak lurus beraturan, maka konsep yang telah dipelajari sebelumnya yakni besaran fisika, dapat dikaitkan dengan yang sedang dipelajari yakni gerak lurus beraturan. Apa kaitannya? Ada yang bisa membantu jawab? Mungkin Jeno bisa membantu."

Sontak Jeno yang sedang mengawasi gue dari duduknya, gelagapan. Dan beberapa detik berikutnya ia ikut berdiri dan membantu gue menjabarkan apa yang gue maksud. Maaf ya Jeno, gue emang teman lucknut.

"Pada besaran fisika, siswa belajar tentang besaran pokok, dan besaran turunan. Diantara dua itu, mereka belajar jarak, perpindahan, kecepatan, dan percepatan. Lalu kaitannya dengan gerak lurus beraturan itu apa? Ya, keempat itu. Bagaimana peran jarak dalam gerak lurus beraturan, bagaimana peran kecepatan dalam gerak lurus beraturan, yakni kecepatan pada gerak ini konstan. Hal ini dapat didukung atau dibuktikan dengan praktikum. Kira-kira seperti itu." Tutur Jeno yang membuat gue sangat puas dan setelahnya ia kembali ke duduknya, jangan lupakan. Apapun keadaannya, tetap tersenyum.

"Kemudian ada prinsip-prinsipnya. Dimana prinsip ini tentunya menurut beberapa ahli. Saya ambil menurut Beyer seribu sembilan ratus delapan puluh lima, mengatakan prinsip teori konstruktivisme sama dengan problem based, dimana cara belajar ini paling baik untuk siswa dengan menyelesaikan suatu permasalahan tertentu. Contohnya siswa diberikan sebuah kasus tentang fisika, maka siswa tersebut diajarkan untuk menyelesaikan kasus tersebut sesuai dengan teori konstruktivisme ini."

"Next, Renjun." Ucap gue ke Renjun karena ia masih sibuk memperhatikan gue.

"Oke, selanjutnya ada ciri-cirinya. Ciri-ciri suatu pembelajaran yang sesuai dengan teori ini yakni menyediakan pengalaman belajar untuk pembentukan pengetahuan siswa, kemudian pembelajarannya di desain realistik yang artinya berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, lalu siswa terlibat aktif agar timbulnya diskusi atau kerja sama dalam artian kerja sama yang sebenarnya ya, bukan yang abal-abal kayak dikasih ujian, eh malah kerja sama. Bukan itu ya maksudnya." Tutur gue dengan menyelipkan jokes-jokes receh, tapi tetap saja Mark yang ada di belakang gue berusaha menahan tawa. Padahal menurut gue ya nggak ada lucu-lucunya

"Selanjutnya ada kelebihan dan kekurangan. Pastinya, sesuatu yang ada pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, tak luput juga teori konstruktivisme ini. Salah satu kelebihannya adalah membentuk siswa agar memiliki rasa tanggung jawab untuk belajar mandiri, dan tentunya, pemahaman yang terbentuk melalui proses asimilasi dan akomodasi. Disamping itu, kelemahan dari teori ini salah satunya adalah pemahaman siswa yang sudah diperoleh sendiri ternyata tidak sesuai dengan teori yang ada. Sehingga menimpulkan miskonsepsi."

"Contoh yang paling sederhana tapi sangat disepelekan adalah pada gerak lurus berubah beraturan, itu kan ada dipercepat dan diperlambat. Pasti siswa mengira dipercepat itu yang kecepatannya positif, dan diperlambat itu kecepatannya negatif? Betul atau betul? Atau percepatan yang diperoleh negatif, maka gerak tersebut merupakan gerak lurus berubah beraturan diperlambat, betul atau betul? Padahal itu merupakan miskonsepsi, dimana siswa mengalami kekeliruan konsep dalam hal itu. Oleh karena itu, kita sebagai calon pendidik nantinya harus bisa meluruskan konsep yang benar itu bagaimana ke siswa kita. Agar miskonsepsi ini tidak turun temurun. Seperti itu."

"Terakhir, implementasi teori ini dalam pembelajaran fisika. Ya, teori konstruktivisme ini dapat dikolaborasi dengan model pembelajaran PBL, Problem Based Learning dengan mempengaruhi variabel kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dengan menawarkan beberapa kasus atau permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, PBL sangat cocok untuk menunjang teori ini. Dimana pengetahuan dikonstruksikan sendiri oleh siswa."

Selanjutnya Renjun diikutin Mark dan Jeno, berdiri dan mengambil tempat di samping gue.

"Demikianlah materi yang sekiranya dapat kami jabarkan dan jelaskan kepada teman-teman. Apabila ada feedback atau pertanyaan dipersilahkan. Sebelumnya, jika ada salah kata, mohon dimaafkan. Sekian terima kasih." Ucap Renjun tegas kemudian kami mulai menerima beberapa pertanyaan dan siap kami jawab saat itu juga.





𓃹 Lecturer Around Me 𓃹




"Tepuk tangan untuk kelompok empat. Sudah bagus materi yang dipaparkan, penjelasan juga menarik disertai dengan contoh. Bahkan pptnya bersih dari teks ya. Benar, ppt itu harus berisi point-point saja ya, jangan full teks. Meskipun tadi saya agak tidak tau tentang contoh-contohnya, seperti gerak lurus beraturan dan berubah beraturan, tapi menurut saya itu bagus. Saya soalnya dulu jurusan IPS, jadi saya tidak tau tentang fisika. Sedikit yang akan saya bahas lagi, hanya cuplikan-cuplikan sedikit tentang teori belajar yang telah dibahas oleh kelompok empat. Sekali lagi tepuk tangan, dan kelompok empat silahkan kembali ke tempat duduknya." Tutur Kak Yuta lemah lembut tapi masih terlihat tegas yang kemudian gue, Mark, Renjun dan Jeno bergegas mengambil tempat duduk yang berbeda dari awal.

Kursi yang kita geser ke depan tadi, kata Kak Yuta biarkan aja disitu, soalnya habis ini juga dipakai buat kelompok berikutnya. Jadi gue dan kelompok gue harus ngambil tempat duduk baru, tentunya yang tersisa ya kursi-kursi belakang dan pojok. Its okay, penting presentasi udah kelar.

"Keren banget tadi lo, Rey. Kek jelasin nggak natap ppt asli. Diluar kepala ya?" Tanya Mark sambil menumpukkan tangannya di atas kepala gue.

"Bisa jadi. Lagian gue lihat ppt mau lihat apa woy cuma kubus-kubus doang sama tulisan yang nggak lebih dari 3 kata."

"Salut sih yang buat ppt, siapa?"

"Tuh, Tuan Muda Jeno." Jawab Gue sambil mengarahkan dagu gue ke arah Jeno

"Keren abis bro, untung lo juga lancar jelasinnya." Ujar Mark sembari menepuk-nepuk pundah Jeno yang lebar.

"Gue mah diluar kepala." Lagaknya Jeno sembari melipatkan kedua tangan di depan dada. Dengan pandangannya yang terarah ke depan.

"Enak si onoh, cuma modal pencet-pencet doang sama moderator." Cibir gue tapi tetap aja gue meluk lengan Renjun.

"Yee, bukannya makasih udah gue selamatin, malah nyinyir. Diajarin siapa sih lo?"

"Kan lo yang ngajarin gue." Rengek gue yang masih bermanja manja di lengan Renjun.

"Rey, habis ini ikut gue yuk." Bisik Mark tepat di telinga kanan gue.

Jadi, gue duduknya diapit oleh mereka guys. Jeno, Mark, gue, terus Renjun. Jadi ya gitu, kiri gue nempel-nempel ke Renjun, kanan gue ditempelin Mark. Kasian Jeno sih, single. Haha canda Jeno.

"Eh, Rey... Lo dicariin sama Haechan." Celetuk Jeno sambil senyum namun matanya nggak natap gue. Justru tatapannya anteng ngelihat depan.

Haechan yang kebetulan berada di depan kursi kita sontak melihat ke belakang, "Heh! Cogan mata ilang, sembarangan lo kalo nyaut. Gue diem bae perasaan tadi disini."

Gue berusaha menahan tawa, namun tetap aja nggak bisa hingga gue berdiri dan pamit ke Kak Yuta buat ke toilet sebentar.

Setelahnya gue bisa bernapas lega dan sekaligus bisa merenggangkan badan. Alamat ini kelas sampai jam setengah 11 beneran.

"Rey, tunggu!" Panggil Jeno dari belakang yang membuat gue sontak berhenti jalan. Nih anak ngapain ngikutin?

"Mau ke toilet?"

"Ih dodol, gue gebuk lo ya! Yaiyalah mau ke toilet. Emang mau kemana? Awas ya lo ngikutin!"

"Galak banget, gue kan juga mau ke toilet. Lagian kan sebelahan tau toilet cewek sama cowok."

"Bodo ya, No."

Setelah itu gue lebih dulu masuk ke dalam toilet cewek dan nggak memperhatikan Jeno lagi. Mumpung sepi alias toiletnya nggak ngantri, jadi gue harus cepat-cepat sebelum ada orang.



"Hihi..hihi...hihi.."



"JENO! JANGAN USIL YA!"


𓃹 Lecturer Around Me 𓃹

.
.

.
.

"Musnah lo musnah!" Reya masih sibuk gebukin Jeno ketika Reya berhasil nangkap pergelangan tangan Jeno saat ia hampir mau melarikan diri selesai ngusilin Reya pakai suara-suara hantu

Iya, Reya menarik Jeno masuk ke dalam toilet cewek. Soalnya Reya diusilin saat masih di dalam. Makanya Reya juga gebukinnya di dalam.

"Anjir sakit banget, Rey. Aduh!"

"Salah siapa ngusilin gue? Udah tau toilet itu banyak setan masih aja lo usil?!"

"Ya ya tapi ya jangan di dalam toilet gini dong, Rey. Ntar kita ke tangkep orang terus dilaporin ke fakultas. Aduh lepasin sakit telinga gue... Reya..."

Seketika Reya langsung kiceup dan matanya berpendar ke segala penjuru ruang.

"Lah iya anjir???!!! Masih di dalem toilet!!!!"

.
.







Notes!

Haloo guys, huhu kangen  banget pokoknya hueee. Gimana kabarnya gimana?

Gue beneran kek nggak sempet halu gitu, serius. Tapi ya gue tetap nyempetin, usahain buat update, tapi apalah baru terwujud sekarang. Gapapa kan? Gue dimaafin kan?

Huhu mau peluk satu-satu karena kaliaaan sabaaar banget nungguin😭✊💚

Sini peluk🤗🤗🤗

Yaudah, gitu aja temen-temen SparklingDoy, kalau sempat lagi, akan gue bakalan update lagi huaaa...

Makasih banyak yang masih nungguin cerita ini😭🙏💚

I love you, stay healthy💚

.
.

See you di chapter berikutnya💚🥰😘😍

.
.

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

168K 19.8K 37
"eh, titip salam ya buat jodohku" - Jasmine Sorae. Oktober 2018 ©
1.1K 138 2
❗️nyangteolz zb1; gunwook x ricky ―teddy bear― "jadi hubungan kalian ini sebenernya apa?" "kakak adek kan ya?" "kak ezra huhu!"
29.1K 1.6K 24
love isn't crime, right? · · have fun readers!
3.6M 345K 85
Kata siapa dijodohin itu ngga enak? ©friedhorse, 2018 highest rank #1 in nctjaehyun 05/10/19 #1 in jungyoonoh 03/11/19