Love dulu buat part ini ♥️
Jangan lupa follow vote and Coment 💜
Beberapa peraturan baca cerita ini. Karena antusias kalian menentukan cerita ini lanjut atau enggak. Karena kalian tahu aku suka bgt unpublish cerita hahah disaat merasa kurang.
1. Komen disetiap paragraf-nya dan tekan bintang/vote.. biar aku semangat updateeee
2. Follow wattpad aku biar kalian ngk kaget kalau ada bagian yg tiba-tiba hilang.
3. tolong tag juga temen-temen kalian biar ikut bucin
Sebelumnya aku mau ucapin terimakasih atas dukungan kalian ♥️
Sri Tunjung
Cerita ini penuh dengan keambiguan
***
Pukul tujuh malam tepat, Yola tengah bersiap untuk pergi ke konser bersama Anta. Ia mengenakan rok mini putih skirt diatas lutut dan atasan tanpa lengan berwarna abu-abu. Untuk alas kaki ia mengenakan flat shoes. Rambutnya ia biarkan di gerai namun ia beri hiasan jepitan di sisi kanan rambutnya. Ia hanya pakai make up seadanya. Sebagai pemanis ia menggunakan tas selempang. Malam ini Yola ingin terlihat cantik di depan Tulus. Meski ia tahu Tulus tidak akan melihatnya. Ia ngefans banget sama penyanyi tersebut lagu-lagunya selalu bisa membuat hatinya damai.
Yola keluar dari kos menghampiri Antariksa yang tengah menunggunya di luar. Antariksa berdiri di dekat motornya, pria itu mengenakan celana levis hitam Panjang dan kaos putih beserta jaket hitam. Cowok itu tersenyum ke arahnya.
"Tumben cantik banget?" puji Antariksa. Ia bahkan sampai tak berkedip beberapa detik hanya untuk memastikan jika cewek itu adalah Yola.
"Oh jadi biasanya gue nggak cantik."
Antariksa menggarukkan kepalanya, ia salah tingkah melihat penampilan Yola yang berbeda. Biasanya cewek itu tak pernah peduli dengan penampilannya. Maka dari itu Antariksa terpesona.
"Mau ketemu siapa sih dandan cantik banget?"
"Ketemu tulus harus cantik dong." Yola menjawab pertanyaan Antariksa dengan penuh semangat. Biasanya Yola yang malas mengenakan helm dan harus dipaksa oleh Anta kini sudah mengenakan helm.
"Astaga jadi karena Tulus." Antariksa tak habis pikir dengan jalan pikiran Yola.
"Yaiyalah masa buat lo!"
"Em, siapa tau..."
"Ngaco, ayo cepet pergi keburu telat!!" Yola mengomel dengan tangan berkacak pinggang.
"Males ah, bilang Anta Ganteng dulu." Yola memutar bola mata sebal. Astaga cowok satu ini luar biasa percaya diri sekali.
"Harus ya," keluh Yola.
"Itu kan Password wajib biar gue semangat lagi."
"Anta ganteng." Teriak Yola.
"Nggak ikhlas banget. Coba diucap dengan penuh penghayatan."
"Anta ganteng banget sih malam ini," ucap Yola dengan senyum mengembang.
"Gitu dong anjing pintar." Balas Antariksa sembari menepuk-nepuk kepala Yola layaknya menepuk kepala anjing.
"Aishhh enak aja disamain sama anjing. ANTA JAHAT!!"
***
Yola dan Antariksa duduk di barisan paling depan. Yola takjub jika Antariksa bisa menadapatkan tiket vip pasti mahal harganya. Yola tidak berani bertanya berapa uang yang telah di habiskan oleh Antariksa, ia takut jika cowok itu berubah pikiran untuk mentraktirnya malah nanti memintanya mengganti. Lebih baik diam dan menikmati konser malam ini.
Sebelum itu Yola membuat status dan mempostingnya di semua media sosial dan men tag tulus. Pasti teman-temannya yang melihat ini akan iri. Yola tersenyum senang membayangkan reaksi teman-temannya nanti.
"Seneng nggak?"
"Seneng dong, biasanya kita cuma bisa nyanyiin lagu tulus berdua di taman sekarang di depan orangnya langsung. Makasih Anta ganteng."
"Huh, bilanng ganteng pas kayak gini doang."
"Hehehehe..."
"Lo kenapa ajak gue? Lo nggak ajak orang yang lo suka gitu? Pasti dia seneng banget kalau diajak,"
"Ada orang yang aku suka, tapi belum tentu dia mau gue ajak,"
"Lah kenapa?"
"Kalau dia tau perasaan gue pasti dia menjauh. Jadi gue ajak temen gue bukan orang yang gue suka."
"Kasian banget gue sama lo, ganteng-ganteng sad boy."
"Eh, itu bukannya Kak Arsha sama Xena, ya?" Antariksa mengalihkan perhatian. Ia menunjuk ke kursi tiga baris di belakang mereka. Kenapa bisa kebetulan sekali?
Deg!
Melihat itu Yola terdiam, entah kenapa badannya terasa lemas. Hatinya sedikit merasakan perih, aneh sekali. Padahal ia tak memiliki perasaan pada Arsha. Suasana hati Yola berubah begitu saja, yang awalnya senang jadi suram. Tanpa Yola sadari ia meremas roknya. Kenapa Arsha bisa dating ke konser tulus berdua sama Xena? Tapikan ia juga datang ke konser berdua dengan Antariksa sebagai sahabat apakah mereka juga?
"Kok mereka bisa sih dateng barengan. Jangan-jangan mereka kencan."
"Tapi aku sama kamu dateng barengan nggak kencan?" Yola seakan menyangkal perkataan Antariksa. Ia sedikit tidak terima jika Arsha kencan dengan Xena.
Antariksa tersenyum pahit, lalu ia menghembuskan napas. Ia sudah menebaknya jika Yola sepertinya cemburu dan tidak terima. Hanya dengan melihat sinar mata Yola saja Anta tahu jika Yola menyukai Arsha. Kenapa Arsha bisa dengan mudah membuat Yola jatuh cinta padahal mereka jarang berinteraksi sedangkan dia harus bertahun-tahun mendekati Yolapun tak ada gunanya. Yola tidak bisa memahami isi hatinya.
Tak sulit mendapatkanmu
Karena sejak lama kau pun mengincarku
Tak perlu lama lama tak perlu banyak tenaga
Ini terasa mudah
Kau terima semua kurangku
Kau tak pernah marah bila ku salah
Kau selalu memuji apapun hasil tanganku
Yang tidak jarang payah
"La, lagu favorit lo tuh." Entahlah Yola jadi tidak konsen. Bahkan suara tulus yang merdu menyanyikan lagu jangan jatuh cinta apa adannya pun tak lagi menarik. Ia hanya diam menatap ke depan kosong. Ia sama sekali tak berani melirik ke belakang.
Apakah dia cemburu?
Dan mulai suka dengan Arshaka?
Yola menggelengkan kepalanya menghapus pikiran itu. Itu tidak mungkin! Seharusnya ia biasa saja melihat kedekatan kedua orang itu. Arsha juga punya hak untuk berdekatan dengan wanita manapun. Hanya saja ia sedikit kecewa, bukankah akhir-akhir ini mereka dekat. Apa Arsha mendekatinya hanya untuk novel?
"Lo nangis, La?" tanya Antariksa sembari merangkul pundak Yola.
"Nggak kok."
"Mata lo berair."
"Oh ini berair karena gue sedih dengerin lagunya."
***
"Itu anak bimbingan kamu kan Sha?"
Arsha yang tadi fokus melihat Tulus bernyanyi menoleh ke arah yang ditunjuk Xena. Arsha mengenali punggung itu walau ditutupi keramaian. Baginya tidak sulit untuk tahu jika itu adalah Yola. Sosok lain yang ada di samping Yola membuat Arsha lesu.
Arsha dan Xena datang ke konser tulus berempat, dua lainnya adalah teman SMA mereka dulu. Bisa dibilang reuni dadakan. Dulu Arsha dan keempat orang ini adalah juara umum pararel di kelas. Mereka dulu suka bersaing untuk merebutkan posisi, tapi mereka tak jarang berkumpul untuk bersenang-senang. Arsha kuliah di penerbitan untuk meneruskan usaha keluarganya.
"Dia dateng sama pacarnya kayaknya. Liat aja mesra banget sampe rangkul-rangkulan."
Arsha tak menjawab, ia hanya diam saja. Jika dilihat kedua orang itu akrab sekali bahkan dari awal semester Yola kuliah. Apakah mereka ada hubungan istimewa? Arsha mencoba menerka-nerka. Walau tak pernah ia temui jawaban. Banyak yang bilang kalua Yola dan Antariksa sahabat. Namun ia tak percaya jika ada persahabatan antara cewek dan cowok jika salah satunya tidak menyimpan perasaan sama sekali. Contohnya Xena, Arsha tahu jika temannya itu menyukainya. Arsha diam pura-pura tak tahu. Karena ia tidak ingin memberikan harapan lebih dan juga tidak ingin menyakiti Xena dengan penolakan.
"Mesra banget ya mereka." Xena memang sengaja memanasi Arsha, ia ingin tahu bagaimana perasaan Arsha pada Yola.
Xena tak dapat menebak apa yang Arsha rasakan, cowok itu diam tenang tanpa emosi hanya saja matanya bak elang tak lepas menatap ke arah Yola. Apakah Arsha menyukai Yola. Jika itu bener, apakah cintanya selama ini bertepuk sebelah tangan?
****
satu kata buat Xena wkwkw
Jangan lupa follow RP nya yaaaa
Gimana part ini?
Ada yang mau disampaikan ke Arshaka?
Ada yang mau disampaikan ke Yolanda?
SPAM NEXT DISINI BIAR CEPET UPDATEEEE
Banyakin komen ya biar aku semangat updateeee
Jangan lupa follow @wgulla_ @wattpadgulla
Salam
Gulla
Istri sahnya Song Jong Ki ♥️