Gun for Off (OffGun)

By Rismaya-Cho

542K 35.9K 4.5K

Antara pemuda polos bernama Gun Atthaphan dan seorang pria berego tinggi Off Jumpol Adulkittiporn, hubungan s... More

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
29
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(43)
info
(44)
(45)
(46)
(47)

(42)

5.6K 525 150
By Rismaya-Cho

🌸 Gun for Off 🌸

OffGun

Mobil mewah yang di kendarai oleh Porsche berhenti di sebuah restoran khas Italia, melihat ke seseorang yang duduk di sampingnya sambil melihat ponsel begitu serius, Porsche mengkerut kan dahinya menatap sahabat sekaligus boss nya itu.

"Off, kita sudah sampai" seru Porsche, jika ada orang lain yang bersama mereka, sudah pasti mereka menganggap jika Porsche itu tidak sopan pada boss nya.

Tidak ada jawaban dari Off, pria itu tampak serius melihat layar ponselnya, tapi kedua alis Off mengkerut, tampak kesal, sepertinya Off tidak sedang mengecek pekerjaannya, tapi sedang menerima laporan dari Ohm, Porsche kembali mengeluarkan suaranya.

"Khun Jumpol, kita sudah sampai!" Menaikan satu oktaf suaranya, memang kurang ajar sekretaris Off ini, beginilah kalau mempekerjakan sahabat sendiri.

Off mendelik tajam sambil berdecih "ck, aku dengar musang!" Dahi Porsche semakin mengkerut mendengar panggilan singa tua yang merangkap sebagai boss nya itu.

"Sejak kapan aku jadi musang!" Gerutu Porsche "lagi pula jika kau dengar seharusnya kau menyaut ku, kita sudah sampai, Mr. Wang sudah menunggu kita" lanjut Porsche.

Off berdecak kembali sambil menaruh ponselnya di saku celananya, kembali menatap tajam pada Porsche, yang di tatap menaikkan satu alisnya.

"Aku ingin info seseorang bernama Blue Pongtiwat, dan aku ingin malam ini juga" kata Off dengan nada bossy nya, tuh kan tebakan Porsche benar, seseorang pasti mendekati anak kucing kesayangan Off, kalau tidak mana mungkin Off meminta latar belakang seseorang.

"Siapa lagi yang mengincar nong Gun?"

"Nah, itu tugasmu untuk mencari tau" jawab Off dengan angkuh, lalu Off keluar dari mobilnya, Porsche mendengus.

Off dan Porsche berjalan memasuki restoran, seorang pelayan di restoran itu menyambut ketika keduanya masuk.

"Selamat datang Khun Off, silahkan biar saya antar ke ruangan yang sudah anda pesan" ucap pelayan itu begitu sopan.

"Hm..." Jawab Off dengan gaya angkuhnya, lalu ia mengikuti langkah pelayan itu, di ikuti Porsche di sampingnya.

Setiap langkah keduanya tidak luput dari sorotan setiap pasang mata yang berada di dalam restoran itu, setiap wanita menatap memuja pada dua sosok tampan yang berjalan angkuh, terlebih Off, yang memiliki aura kepemimpinan, dengan wajah tegasnya, membuat setiap orang yang melihatnya meleleh ingin memiliki atau di miliki oleh CEO GMM corporation tersebut, mau itu wanita atau pria yang berstatus uke, tapi sayang Off Jumpol sudah memiliki calon istri yang begitu cantik dan manis, yang tidak terkalahkan, begitu pula dengan sang sekretaris yang sudah memiliki tunangan yang cantik, mereka yang memandang keduanya sama sekali tidak punya kesempatan.

Pelayan yang mengantar mereka berhenti setelah tiba di depan pintu kayu, ruangan VIP yang sudah di reservasi oleh Porsche.

"Silahkan Khun Off, presdir Wang sudah menunggu" kata pelayan itu sambil membukakan pintu untuk Off.

Off mengangguk dan masuk di ikuti oleh Porsche, di dalam sana presdir Wang bersama sekertaris nya sudah menunggu sambil menikmati wine.

Pria yang merupakan CEO dari perusahaan terbesar di China yang bernama WangXian corporation itu adalah pria muda berusia 25 th, di usia mudanya itu Wang Yibo sudah mengambil alih perusahaan keluarganya, tidak hanya pintar, ia juga memiliki wajah yang sangat tampan dengan senyuman yang begitu menawan, di dampingi oleh sekertaris pribadinya yang segera berdiri dari duduknya dan membungkuk memberi salam hormat pada Off.

"Selamat datang Mr. Wang, terimakasih sudah menerima undangan kami, semoga kerja sama perusahaan kita berjalan lancar" Off mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, dan di balas oleh CEO muda tersebut.

"Tentu, saya sangat menyukai proposal yang anda kirimkan ke perusahaan kami Mr. Adulkitthiporn, tapi kami memiliki persyaratan" kata Wang Yibo sambil memamerkan senyumnya.

"Silahkan" Off mempersilahkan Wang Yibo untuk mengatakan persyaratannya, CEO tampan itu melirik ke arah pria cantik bergigi kelinci dengan tahi lalat di bawah bibir yang menambah cantik penampilannya.

"Zhan ge, maksud ku, sekertaris Xiao tolong beri tau persyaratannya" Wang Yibo meralat ucapannya ketika pria cantik yang merupakan sekretarisnya itu mendeath glare nya.

Ya, tidak ada sekretaris yang berani mendeath glare atasannya, Porsche aja gak berani, tidak ada yang tau hubungan yang sebenarnya antara sekertaris dan boss nya itu, Wang Yibo cuma tersenyum lebar melihatnya, sang sekretaris yang bernama Xiao Zhan pun ahkirnya memberikan persyaratan yang di minta oleh WangXian corporation, Off juga tidak merasa keberatan dengan persyaratan yang di ajukan, ahkirnya kedua perusahaan besar beda negara itu memulai kerja sama nya.

🌸🌸

Gun baru saja selesai dengan kelas pertamanya, segera si mungil itu membereskan buku-bukunya dan memasukkannya kedalam tas, perutnya sudah keroncongan minta di isi.

"Gun ayo ke kafetaria, aku sudah lapar" seru Frank yang duduk di sisinya, Gun mengangguk semangat, karena dia juga sudah sangat lapar.

"Beri tau pengawal mu dulu, katakan kau sudah menunggunya di kafetaria, jadi dia tidak perlu mencari mu terlebih dahulu ke sini" kata Frank lagi, Gun mangkuk-mangkuk patuh, tentunya dia paham siapa yang Frank sebut pengawal.

Langsung saja Gun mengambil benda persegi panjang yang di sebut handphone, lalu mengetik pesan chat ke nomor Ohm, mengatakan bahwa ia akan menunggu di kafetaria, sesuai perintah Frank

"Sudah" seru Gun.

"Ya sudah ayo..." Gun mengangguk, lalu mereka pun bergegas keluar untuk makan siang di kafetaria kampus.

Kedua Maba dari fakultas ekonomi itu sampai di kafetaria, dan mereka sedang antri untuk memesan makanan, ketika mereka berdua sedang mengantri tiba-tiba saja terdengar teriakan-teriakan histeris saat Blue dan teman-temannya memasuki kafetaria, Blue dan teman-temannya memang populer di kampus.

Mata tajam itu memincing ketika melihat sosok mungil yang berdiri di antrian, kemudian bibir tipisnya menyeringai, Blue baru saja akan melangkah ketika salah satu temannya menghentikannya, Blue menatap temannya itu.

"Blue serius, aku sudah memperingatkan mu untuk tidak mendekati nong Gun" Blue menatap tidak suka pada temannya itu.

"Jika kau menginginkan nya juga, tunggu sampai aku puas, baru aku akan memberikannya padamu" kata Blue.

"Tsk, aku mana berani, aku sudah katakan dia adalah tunangan Off Jumpol Adulkitthiporn"

"Dan aku sudah katakan aku tidak mengenal siapa itu, sudahlah..." Blue menghempaskan tangan temannya itu.

"New juga sudah memperingatkan mu Blue" Blue menatap tajam.

"Kau pikir aku takut pada beruang kutub itu?" Jawab Blue.

"Ah serius Blue, kau akan menyesal, Off Jumpol bukan orang sembarangan"

"Peduli setan!" Off tidak memperdulikan peringatan Mark sahabatnya.

Mark hanya menghela nafas, ia sudah memperingatkan sahabatnya itu, Mark tentu tau seberapa bahayanya Off Jumpol, karena kakak sepupunya pernah terlibat dengan Off, akibatnya kakak sepupunya Jayleer di kirim ke luar negeri oleh captain kakak mereka yang cantik, sekali lagi Mark menghela nafasnya.

"Sudahlah, biarkan saja dia, dia tidak akan berhenti" kata Perth menepuk pundak Mark.

"Ya, aku hanya khawatir" gumam Mark.

Blue hampir saja tiba di depan si mungil yang sudah menegang nampan yang berisi makan siangnya, namun sebelum Blue benar-benar menghampiri Gun, teriakan Ohm menghentikan langkah Blue, pria itu berdecak, malas jika sudah melihat penjaga Gun yang satu itu.

Ohm dan Nanon menghampiri Gun dan menyeretnya ke tempat lain, yang aman, sambil menunjuk kedua matanya dengan dua jari bergantian menunjuk ke mata Blue, sebagai tanda bahwa ia mengawasinya, Blue berdecak karena mangsanya di bawa pergi oleh anjing penjaga anak kucing itu.

Baru saja selesai dengan Ohm, kembali ia di tatap tajam oleh New yang berdiri bersama Mond.

"Apalagi!!" Gerutu Blue menatap balik New.

"Aku sudah memperingatkan mu phi, jangan sampai aku mengadukan ini pada phi Off!!" Kata New, Blue berdecak, lagi-lagi pria itu, sebenarnya seberapa hebatnya sih pria bernama Off Jumpol itu.

🌸🌸

Sudah 10 menit sejak kelasnya berakhir, tapi Gun belum pulang, dia dan dua pengawalnya, dua?

Iya duaaa, sama Nanon, mereka bertiga sedang menunggu New selesai, tadi setelah makan siang, New mengatakan bahwa dia yang akan mengantar Gun pulang, tapi sekalian Ohm nebeng, sebenarnya Nanon mau pulang duluan, tapi Gun mengajak Nanon untuk main terlebih dulu ke rumahnya, sudah lama kan Nanon tidak main ke rumah Off, nanti Gun mau telepon Ssing juga sekalian suruh main ke rumah.

Saat ketiganya menunggu New, Gun melihat ibu-ibu yang berjualan khanom krok di sebrang jalan, ia merogoh saku celananya, beruntung masih ada sisa recehan buat beli beberapa khanom krok, padahal kalau minta sama Ohm aja pasti di beliin, meskipun nantinya dia bakal minta ganti pada Off.

"Ohm, Nanon, tunggu disini, Gun mau beli khanom krok dulu ya..." Nanon dan Ohm langsung menoleh pada Gun, tapi si anak kucing sudah berjalan untuk menyebrang.

"Baby, biar aku yang beliin..." Kata Ohm.

"Eh, Gun awas!!!" Teriak Nanon, saat tiba-tiba dari arah lain sebuah kendaraan melintas dan hendak menabrak tubuh mungil Gun.

Off sedang sibuk-sibuknya karena banyaknya berkas-berkas yang harus ia periksa, banyak tumpukan kertas di atas meja kerjanya yang masih belum ia periksa, kegiatannya berhenti ketika ponselnya berdering, ia mengambil nya dan mengangkat panggilannya tanpa melihat siapa orang yang memanggilnya.

"Phi Off...."

"Hm...."

"Maafkan aku....."

Off mengkerut kan keningnya mendengar suara Ohm yang meminta maaf, sekejap ia melepaskan perhatiannya dari dokumen-dokumen itu.

"Aku minta maaf, aku lalai, baby Gun kecelakaan, sekarang kami ada di rumah sakit..."

"Rumah sakit mana?!!" Off tidak menunggu Ohm menyelesaikan ucapannya, dan langsung memotongnya.

"Rumah sakit dekat kampus" langsung saja Off meninggalkan pekerjaannya dan bergegas keluar.

Porsche yang melihat Off keluar dari ruangannya berjalan begitu tergesa-gesa pun bertanya.

"Off, kau mau kemana, sebentar lagi kau ada rapat dengan Mr. David"

"Cancel, atur lagi besok" jawab Off tanpa menghentikan langkahnya.

"Bagaimana bisa, Mr. David sebentar lagi tiba di sini" seru Porsche sambil mengikuti Off.

"Peduli setan, anak kucing ku kecelakaan, awas saja jika Gun terluka parah, si Pawat itu akan mendapatkan akibatnya!" Ucapan Off penuh penekanan, Porsche sedikit bergidik, Off sudah berada di dalam lift, Porsche bergegas menyusul Off.

Ketika Off sudah berada di depan mobilnya, Porsche merebut kunci mobil Off yang berada di tangan Off, pria itu langsung mendapatkan tatapan tajam dari Off.

"Biar aku yang menyetir, kau tidak bisa menyetir dalam keadaan panik Off" sarkas Porsche.

"Terserah!" Kata Off, tak ingin berdebat lagi, ia sangat khawatir saat ini.

Hanya dengan waktu 20 menit Off tiba di rumah sakit yang di katakan oleh Ohm, beruntungnya jarak perusahaan dan rumah sakit tidak terlalu jauh, sehingga Porsche bisa cepat sampai, itu juga kebut-kebutan.

Ketika mereka sampai di rumah sakit mereka melihat New keluar dari sebuah kamar sambil memijat pelipisnya dan geleng-geleng, New begitu terkejut tatkala melihat Off dan Porsche berjalan ke arahnya, New bergidik melihat aura yang Off keluarkan.

"Phi Off, tenanglah dulu, Gun ti-"

"Minggir, jelaskan nanti" kata Off menggeser New, belum lagi New mendapatkan tatapan terimindasi dari singa tua itu.

"Tapi phi Off, Gun tidak... Hahhh...." New menghela nafas ketika Off tidak mendengarnya dan langsung membuka pintunya.

Dahi Off mengkerut dan satu alisnya terangkat, sedangkan Porsche mulutnya menganga lebar, tidak seperti yang mereka bayangkan, Gun sedang duduk di atas tempat tidur rumah sakit sambil makan khanom krok dan segelas pink milik dengan, hanya ada luka kecil di lututnya yang sudah di perban oleh dokter, dan disana si mungil di temani oleh Ohm dan Nanon yang kini sedang nyengir ke arahnya, Off menghela nafas lega, sementara Porsche, dia hanya mendumel.

"Papii...." Gun yang melihat Off terlihat sangat senang, anak kucing itu merentangkan kedua tangannya minta di peluk oleh singa nya.

Tidak tahan dengan keimutan anak kucingnya, Off berjalan dan memeluk Gun, anak kucingnya itu langsung mendusel di dada Off.

Sedangkan di luar, Tay yang baru saja terlihat sama paniknya.

"Hin, bagaimana Gun?" Terlihat Tay yang begitu khawatir.

"Tidak apa-apa phi, nong Gun hanya terserempet tukang dimsum, lututnya doang yang luka..."

"Haaah syukurlah..." Tay merasa lega, New menggelengkan kepalanya.

Dia juga begitu panik saat Ohm menelepon kalau mereka membawa Gun ke rumah sakit karena kecelakaan, tau nya setelah ia tiba disini, Gun sedang di obati lututnya oleh dokter, Tay yang mendengar suara Off yang terdengar sangat marah.

"Porsche, cari tau tukang dimsum yang menabrak Gun, berani sekali dia menabrak Gun!"

"Hah???" Bukannya Porsche tidak mendengar apa yang Off katakan, tapi ayolah, Gun cuma lecet.

"Sebaiknya tidak usah phi, kasian abangnya yang malah terluka parah karena ngindarin nong Gun, gerobaknya juga jadi rusak" New langsung bersuara, kan kasian kang dimsum nya.

"Lagipula nong Gun tidak apa-apa" lanjut New.

"Lututnya tergores, dan kau bilang tidak apa-apa New?!!"

"Papii, papii..."

Off menundukkan kepalanya saat Gun menarik-narik jasnya, di lihatnya wajah Gun yang seperti anak kucing minta di pungut itu.

"Gun tidak apa-apa kok, jangan marah pada Phi New, Gun yang salah papii, karena Gun menyebrang sembarangan" dengan air mata yang sudah menumpuk di setiap sisi matanya.

Kalau begini luluh sudah hati Off, ia mengusap kepala Gun begitu sayang "Ok, aku tidak marah" kata Off lembut, berbeda sekali ketika ia bicara dengan New dan Ohm tadi, aura yang menyeramkan yang sempat memenuhi ruangan itu pun kini menghilang, dan Ohm dan New benar-benar menghela nafas lega sekarang

"Tapi aku harus bertemu dokter nya lagi, Gun harus periksa CT scan X Ray dan pemeriksaan lainnya"

"Itu tidak perlu peng!!!" Seru Tay karena tidak tahan dengan Off.

"Apa salahnya sih!!" Jawab Off.

"Gun mau periksa!!" Semuanya menoleh pada Gun.

Off tersenyum dan mengusap kepala Gun yang juga tersenyum senang, New merasa aneh karena Gun tiba-tiba berubah sangat excited.

"Kenapa kau sangat senang Nong?"

"Hiiihiii, karena Gun senang di periksa sama dokternya, dokternya tampan dan juga baik, Gun juga di kasih lollipop hiiihiii" Gun menunjukkan permen lollipop dengan cengiran khas anak kecil.

Semuanya melirik Off yang kembali mengeluarkan aura gelap dan wajah menakutkan nya, mereka semua kompak bergidik ngeri.
Off mengangkat tubuh Gun dan menggendongnya di depan, seperti koala.

"Lupakan pemeriksaan itu, aku akan memanggil Good untuk memeriksa mu!!" Kata Off, terlihat perempatan imajiner di dahi Off.

Singa tua itu langsung membawa anak kucingnya yang sudah berpegangan di leher Off dan kedua kaki kecil yang melingkar di pinggang Off.

"Tapi Gun mau lollipop!!" Seru Gun.

"Nanti bebii, aku akan memberikan mu lollipop yang sangat besar dan gak habis-habis" jawab Off.

"Beneran papii?"

"Hn, bahkan lollipop nya bisa mengeluarkan susu jika kau menghisapnya dengan kuat" Off menyeringai.

"Iya, iya Gun mau papii, yeeay lollipop...." Gun bersorak sambil mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi ke atas, tidak tau seringain Off yang terpantri di wajah tampannya.

Sedangkan mereka yang mengikuti Off dari belakang hanya cengo mendengar ucapan Off, tentunya mereka paham yang di maksud Off dengan lollipop yang besar yang tidak akan habis dan mengeluarkan susu jika Gun menghisapnya, tidak sepertiGun yang polos dan tidak paham, Tay melirik New yang wajahnya merona.

"Hin, kau mau juga lollipop besar yang ada susu kental manis nya?" Tay dengan wajah mesumnya, akibatnya wajah New semakin memerah akibat ucapan kekasihnya.

"Tidak, aku tidak suka lollipop!!" Kata New berlari pergi, dan Tay juga berlari mengikutinya.

Porsche mengelus-elus dadanya melihat kelakuan kedua sahabatnya itu, untunglah dia tidak separah Off dan Tay, pikirnya, kemudian ia sadar bahwa di belakangnya ada Ohm dan Nanon, ia pun menoleh melihat Ohm dan Nanon yang berdiri kikuk, ia melupakan kedua bocah itu.

"Baiklah, ayo aku antar kalian pulang" kata Porsche.

"Terimakasih phi" jawab keduanya, mereka pun kembali berjalan menyusul offgun dan Taynew yang sudah menghilang.

TBc.

Berapa abad aku gak up 🤔
Semoga kalian gak lupa sama ff ini 😂😂✌️

Continue Reading

You'll Also Like

80.9K 8.2K 35
FIKSI
187K 1.4K 26
kalau gak BP yaaa gs minor dni udah pasti jorok jadi mending kalau gak sesuai jauh2 reupload karena di ban wp 😌☝️
82.4K 8K 32
Supaporn Faye Malisorn adalah CEO dan pendiri dari Malisorn Corporation yang memiliki Istri bernama Yoko Apasra Lertprasert seorang Aktris ternama di...
126K 12.5K 25
Xiao Zhan, seorang single parent yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari sang istri, bertemu dengan anak kecil yang dise...