Emma's pov
Pagi yang cerah, matahari yang bersinar terang membangunkan ku yang semalam tertidur pulas dalam keadaan kotor yang di maksud kotor adalah aku tak mengganti baju dan menghilangkan make-up
Oh seperti semalam aku sangat mengantuk dan lupa menghapus make-up ku
Aku menghapus make-up dengan micellar water dan juga mengganti baju
Aku menoleh ke belakang dan mendapati William yang tertidur pulas di sebelah kasur ku, pasti kalian perpikir aku berbagi kasur dengan kakak ku oh tentu tidak, ya walaupun satu kali aku tidur bersama nya kalian tahu aku malu dan mengingat aku tak bisa diam saat tidur begitupun William, ya akhirnya William membeli kasur yang lumayan besar dan meletakkan di sebelah kasur ku
"Hey bangun lihat sudah jam berapa" teriak ku pada William yang tertidur pulas
"Sebentar lagi, kau jangan berisik ok?!"
"Ya selalu itu jawaban mu, jika kau terlambat aku tak mau tanggung jawab yang penting aku suatu membangunkan mu" omelku padanya
"Huh iya iya ini aku bangun" kata nya yang duduk tapi masih menutup matanya
"Kau cepat mandi dan aku akan membuat makanan, jika aku sudah selesai memasak kau juga harus selesai mandi" kata ku yang berjalan menuju dapur untuk memasak
William menjawab dengan anggukan kepala
Hari ini aku membuat sushi, aku baru belajar memasak jadi jika rasanya tidak enak ya sudah karna ini pertama aku membuat sushi
Sekitar 20 menit memasak aku selesai begitu pun William
"Kau cepat makan, dan aku akan mandi" perintah ku pada William yang mengganguk
Setelah selesai mandi aku pun memilih baju untuk ke kantor dan sepatu hitam, aku pergi ke kantor tidak berpakaian terlalu berlebihan atau make up yang tebal
"Apakah bos mu itu tak menjemput mu untuk pergi ke kantor" tanya william, pertanyaan William itu membuat ku menunduk, aku jadi ingat kejadian semalam
"No, Maybe he's busy" jawab ku
Aku bersiap siap untuk ke kantor dan mungkin aku akan pergi ke kantor naik taksi saja
"Apakah kau mau berangkat bersama ku" tawar William yang masih makan sushi
"Tidak aku naik taksi saja" sahut ku yang memakai sepatu
William hanya ber'oh' ria sembari memasukan sushi ke mulutnya
Aku keluar kamar apartemen ku dan menuju lobby, hari ini aku tak bersama Amanda dan Sarah karena aku berangkat lebih pagi tak seperti biasanya
"Miss hertz?" Tanya seorang supir taksi di parkiran mobil di apartemen, aku pikir itu supir taksi yang aku pesan lewat online
"Ya betul Mr bresttna?" Tanya balik ku
"Ya itu saya, mari naik Miss" perintahnya aku menghempaskan bokong ku di kursi belakang
Hanya ada suara radio di dalam mobil
Setelah menempuh perjalanan yang lumayan akhirnya aku sampai ke kantor dan kondisi kantor masih sepi hanya ada office boy dan office girl aku melangkah masuk lift
Dan membuka pintu ruangan CEO, hanya aku dan Harry yang memiliki kunci ruangannya
15 menit aku menunggu kedatangan harry, sangat bosan dengan keadaan saat ini aku hanya bermain ponsel ku dan menge-cek hasil prestasi untuk rapat nanti
Ceklek
Suara pintu terbuka, aku langsung menoleh ke sumber suara itu dan mendapati Harry dengan jas hitam dan muka datar nya menuju meja kerjanya
Entah kenapa mulut ku serasa dikunci aku tak mengucapkan sepatah kata pun biasanya aku mengucapkan selamat pagi pada Harry tapi kali ini tidak
Hanya ada kesunyian antara kita yang ku maksud kita adalah aku dan harry
Aku terlihat pura pura sibuk, padahal aku sangat bosan, sedikit melirik para Harry yang melepaskan perban tangannya yang terkena cutter
Entah dorongan dari mana aku meletakkan ponsel ku di meja dan berjalan menuju meja Harry
Aku melihat Harry yang kesulitan membuka perban tanganya, tentu aku tak tega melihatnya, hati ku terenyuh melihat nya
"Biar ku bantu" kata ku yang langsung meraih tangan Harry yang terluka
"Ya Terimakasih" jawabannya yang mata hijau nya menatap lekat
"Jika kau butuh bantuan panggil aku" tawar diriku, dan ini yang membuatku cangguh terjadi kontak mata antara kita, mata hijau Harry menatap ku lekat sekali, Harry memajukan wajahnya hingga kami hanya berjarak beberapa centimeter
"Harry?" Kata ku menyadarkan nya yang masih menatap ku
"Oh ya, maafkan aku yang bersikap kurang baik padamu" ucapnya, membuat ku tidak enak karena tidak menyapa nya tadi pagi
"Kau tak perlu minta maaf bos-i mean Harry" jawab ku
"Ya sudah terserah mu" sahut nya
Aku membuka perban tangan Harry, ya luka ini sudah mendingan dan kering jadi tidak ada yang perlu di khawatir kan
"Sudah selesai" kata ku dengan tersenyum ramah
"Terimakasih Emma, ingat jam 10.00 kita ada jadwal rapat di kantor dan prestasi" katanya yang mengingatkan ku, aku hampir saja lupa
"Siap boss, ya sudah kalau begitu aku akan mempersiapkan untuk rapat" kata ku yang beranjak dari kursi Harry
Harry hanya menatapku dengan anggukan kecil
Aku menuju sofa tempat ku bekerja, aku hanya membolak-balik berkas untuk presentasi meneliti lagi jika ada yang salah
Waktu terus berjalan dan saat nya, ini sudah jam 09.40 berarti aku dan Harry harus ke ruang rapat
Aku berjalan menghampiri Harry yang matanya terfokuskan oleh laptop
"Harry ini sudah jam 09.40, berarti kita harus keruang rapat" kata ku
"Bawa berkas untuk presentasi, kita keruang rapat" ucap Harry membuat ku mengangguk
Aku membawa berkas berkas untuk presentasi dan membuntuti Harry hingga ke ruang rapat, yang ternyata sudah ada beberapa CEO-CEO yang juga membawa asisten dan yang istimewa ada perusahaan ayahku di sini artinya ada Ben, kevin dan juga Lily anehnya mengapa Lily ikut mungkin aku akan tanyakan padanya
"Apakah aku terlambat?" Tanya Harry pada seisi ruangan
"Tidak Mr styles, anda tepat waktu" jawab satu CEO, dan aku tak tahu dia dari perusahaan mana
Sekarang tepat pukul 10.00, rapat belum di mulai dan sepertinya mereka menunggu satu CEO yang belum datang, mungkin terlambat
Ceklek
Pintu rapat terbuka mendapati seorang CEO dan asistennya? Umm kurasa CEO tua itu bukan bersama asisten nya, wanita muda yang bersama CEO itu terlihat seperti istrinya atau lebih tepatnya anaknya, dan mengapa mereka terlihat kegirangan? Aneh
"Shit" guman Harry pelan, aku melihat tangannya mengepal di bawah menatap kejam wanita yang mungkin seumuran ku yang baru datang tadi
"Ada apa Harry?" Tanya ku pelan, seperti bisikan
"Tak ada, fokus pada meeting saja" jawab nya yang masih menatap kejam wanita itu
Siapa wanita itu, Harry terlihat sangat tidak menyukai kehadiran nya dan wanita itu tampak genit pada Harry, atau jangan-jangan itu mantan Harry? Oh Emma mengapa kau memikirkan hal yang tak penting. Sekarang bukan waktunya memikirkan hal bodoh
Harry mulai berdiri dari kursinya dan membuka rapat ini "Okay! Karena sudah lengkap saya buka meeting hari ini, dan terimakasih untuk para CEO yang sudah menyempatkan waktunya untuk menghadiri rapat besar ini" katanya sembari melirik ku, "hari ini hari yang di tunggu di mana kita para CEO akan membuat projek besar besaran dan melakukan kerjasama yang memiliki satu tujuan yang sama yaitu sama-sama menguntungkan dan untung" sambungnya
Aku mencatat apa yang Harry sampaikan dan nanti ada giliran aku yang presentasi di hadapan para
CEO-CEO ini yang membuat ku gugup, aku takut jika ada kesalahan kata tapi aku akan berusaha
Sekitar 10 menit Harry berbicara tentang topik dan juga rencana untuk projek nya
"Asisten saya yang akan memberikan materi tentang projects ini, saya persilakan" kata Harry yang duduk dan menyuruh ku berdiri
Aku meraih mix yang ada di sebelah meja ku dan mulai berbicara
"Ya saya Emma yang akan menjelaskan beberapa materi soal projects ini"
Aku melangkah keluar dari kursi ku menuju papan tulis yang sudah kusiap kan beberapa jam lalu di papan itu berisi penjelasan materi-materi
Sedari tadi aku menjelaskan, harry hanya menatap ku tatapan dia menambah kegugupan ku, apakah aku ada yang salah? Kurasa tidak
Saat aku melirik ke arah Harry, aku melihatnya yang tersenyum begitupun aku, aku lebih suka dia yang ramah senyum, well...jarang sekali aku melihatnya tersenyum dan wanita itu menatap ku tajam, seperti ada dendam pribadi padahal aku saja tak kenal dia siapa
Setelah mungkin 45 menit an aku memberikan materi tentang project ini akhirnya aku selesai sungguh lelah berbicara
"Ya mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan terima kasih telah memahami dan juga saya alihkan pada Mr styles" kata ku yang memberikan mix pada Harry yang berada di sebelah ku
"Terima kasih juga emma, tadi asisten saya sudah memberikan materi dan beberapa informasi penting, terimakasih pada hertz enterprise , Linux enterprise, Axel enterprise dan juga Moss enterprise" kata penutup Harry itu lah
Saat Harry mengatakan Moss enterprise kenapa wanita itu tampak kegirangan? Mungkin dia mengidolakan boss ku, tidak tidak
Rapat Selesai dan juga ada beberapa CEO yang sudah duluan kecuali Ben, Kevin dan Lily
"Emma ayo" ajak Harry
"Umm sebentar Harry kau duluan saja" ucapku yang membuat Harry meng-anguk dan berjalan keluar ruangan rapat
"Lily" sapa ku pada Lily yang ada di sebelah ku
"Oh ya tadi aku ingin menyapa mu tapi masih ada bos mu jadi aku tak berani" jawab nya
"Sudahlah tak apa, ngomong-ngomong kenapa kau di sini" tanya ku pada Lily
"Umm aku sedang men-" jawabnya yang gugup
"Hus aku tahu kau menemani Kevin kan, seperti ada yang sedang jatuh cinta" godaku pada Lily yang tersenyum malu
"Aku tahu sedari tadi kau memandangi Kevin" kata ku pada Lily yang benar bener memandangi kevin
"Ummm tidak jangan sok tahu Emma" elak nya
"Ku doa kan semoga kau dan Kevin berjodoh" jawab ku yang tersenyum manis padanya
"Ku doa kan juga seorang asisten yang berjodoh pada bos nya" ucap nya, membuat ku memutarkan bola mata ku
"Ngomong-ngomong em kau tahu siapa wanita yang terus menerus menatap Harry dengan genit" kata Lily, jujur aku juga kepo siapa wanita itu
"Aku tak tahu mungkin dia mengidolakan boss ku" ujar ku yang terkekeh kecil
"Oh iya saat kau berbicara tadi, boss mu itu tersenyum melihat mu" kata Lily yang membuat ku salah tingkah
"Ah sudahlah aku ingin kembali ke ruangan boss ku tapi di mana Ben dan Kevin?" Tanya ku pada Lily
"Itu dia berada di depan ruangan" jawab Lily dan aku hanya mengangguk dan melambaikan tanganku
Aku melangkah keluar ruangan dan mendapati Ben dan Kevin berbicara di dekat pintu ruangan rapat tadi
"Ben Kevin!" Sapa ku pada mereka
"hai akhirnya aku bisa melihat mu lagi" jawab Ben dengan memeluk ku
"Oh ya kapan kau ke new York?" Tanya Kevin
"Secepatnya kev lagi pula aku juga rindu, oh ya ngomong ngomong apakah Angelina masih di London?" Tanya ku pada Ben
"Tidak dia sudah kembali ke new York" sahut Ben
"Okay! Ya sudah aku pergi dulu ya bye" kata ku yang melambaikan tanganku dan ben, Kevin juga membalas lambaian
Aku berjalan menuju ruangan Harry banyak karyawan yang menatap ku dan juga aku melewati lorong-lorong
Di saat berjalan tunggu itu adalah wanita muda tadi dan what! Dia bersama Harry, ada apa?
Karena aku ingin tahu akhirnya aku mengintip di balik tembok dan memantau wanita itu bersama Harry, sialnya aku tak bisa mendengar jelas perkataan mereka
"Cukup! Aku muak dengan sifat mu yang tak berubah" kata Harry dengan nada tinggi, itu lah yang kudengar
"Tapi honey aku mencintaimu" kata wanita itu dengan genit, menjijikkan!
"Bullshit" jawab Harry yang langsung meninggalkan tempat di mana dia berbicara dan meninggalkan wanita itu
Sebenarnya siapakah dia mungkin pacar? Tidak mungkin, Harry terlihat membenci nya, atau mungkin mantan Harry? Tapi Harry sudah 3 tahun sendiri ya itu kata amanda, jika itu mantan Harry bukan kah mereka sudah saling lupa atau mungkin mantan Harry sudah menikah, mungkin aku perlu tahu siapa dia walaupun ini tak begitu penting tapi ini penting bagiku
Aku berjalan melewati wanita itu tapi dia menghentikan ku
"Tunggu kau!" Teriaknya padaku dan ya aku menoleh padanya yang berdiri dan menggenggam erat tanganku hingga sakit
"Lepas, kumohon lepaskan" teriak ku, sungguh genggam nya setajam pisau
"Lepaskan dia Sekarang, dia tak ada sangkut-pautnya dengan kita"
Kata seorang lelaki bersuara berat dan itu Harry!
Ya Harry
"Oh sepertinya gadis ini kesakitan" kata wanita itu dengan senyum sinis nya dan akhirnya dia melepaskan genggaman nya sungguh kejam
"Cukup kate!" Ucap Harry dengan wajah memerah, dia menggenggam tanganku menjauh dari wanita itu dan aku masih menatap wanita itu dia tampak hanya tersenyum sinis
Aku di tarik Harry hingga sampai ke ruangan nya untung saja hanya ada sedikit karyawan yang melihat ku di tarik Harry
"Harry bolehkah aku bertanya?" Tanya ku ragu ragu yang melihat Harry kesal sembari duduk di mejanya
"Kau ingin tanya apa?"
"Siapakah dia tadi Harry?" Tanyaku dengan nada yang rendah lebih seperti bisikan
"Lupakan dia wanita tak penting"sahutnya yang seperti orang sehabis sakit hati
Bagaimana aku bisa melupakan orang itu harry? Kau saja tak memberitahu ku dia siapa, mungkin aku ingin mencari tahu
"Oh begitu ya, umm terima kasih tadi telah membantu ku dari genggaman wanita itu" ucapku dengan sedikit memberikan senyuman dan menundukkan kepala
Harry melangkah dari kursinya dan berjalan mendekati ku hingga wajah kita hanya berjarak beberapa centimeter dia menatap ku dengan lekat, sungguh matanya yang hijau ini cantik
"Sama sama gadis bermata biru" jawab nya dengan senyuman manis, aku terenyuh ini kedua kalinya setelah tadi melihat dia tersenyum ku harap aku akan lebih sering melihatnya tersenyum
"Berjanjilah untuk melupakan wanita tadi" kata Harry yang melangkah lebih dekat lagi dan dia mengeluarkan jari kelingking nya
"Ya janji" jawab ku dengan menyatukan jari kelingking kita
Maaf Harry mungkin aku ingin mencari tahu siapakah wanita itu dan mengapa dia genit padamu, hanya itu yang ingin ku tahu Harry
Author's note : kalau suka bab ini vote dan comment ya☺️
Big thanks yang udah vote and comment love ya!
Jika ada kesalahan kata comment
Nah ini emang rada membosankan ya
Vote biar di lanjut ceritanya