BAHAGIA BERSAMAMU ✅

By DuaCahaya434

194K 13.4K 527

Mata itu.. Mata yang selalu kurindukan Bisakah aku memilikimu.. Ijinkan aku untuk selalu menjadi alasanmu unt... More

Demo
Samantha
Renata
Bidadari
Kenalan
Kepo
Awal Rasa
Saingan
Rencana
Fakta
Ketemu Camer
Bahagia
Bahagia 2
Ketemu saingan
Cerita
.....
Bagian 18
Bagian 19
Bagian 20
Bagian 21
Bagian 22
Bagian 23
Bagian 24
Bagian 25
Bagian 26
Bagian 27
Bagian 28
Bagian 29
Bagian 30
Bagian 31
Bagian 32
Bagian 33
Bagian 34
Bagian 35
Bagian 36
Bagian 37
Bagian 38
Bagian 39
Bagian 40
Bagian 41
Bagian 42
Bagian 43
Bagian 44
Bagian 45
Bagian 46
Bagian 47
Bagian 49
Bagian 50
Bagian 51
Bagian 52
Bagian 53
Bagian 54
Bagian 55
Bagian 56
Bagian 57
Bagian 58
Bagian 59
Bagian 60
Bagian 61
Bagian 62
Bagian 63
Bagian 64
Bagian 65
Bagian 66
Bagian 67

Bagian 48

3K 169 7
By DuaCahaya434

Selamat membaca 😊

.
.
.
.
.
.
.

"Sayang kok disini?"

Samantha bertanya ketika baru saja berada dihadapannya kekasihnya. Dilihatnya wajah renata yang tak secerah biasanya.

"Emang aku ga boleh tau tempat kerja pacar aku sendiri?"

Bukannya menjawab Renata justru bertanya dengan nada tak santai.

"Tentu boleh dong sayang, aku cuma kaget aja kok kamu ga bilang kalau mau kesini" ujar samantha lembut.

"Jadi aku harus bilang dulu gitu?? Oohh atau supaya kamu bisa ngumpetin temen temen kamu yang cantik cantik itu?" Tanya renata  ngegas

*Astaga tuhan cewek gue kenapa lagi ini* batin samantha.

Dahi samantha mengkerut tak mengerti apa gerangan penyebab kekasihnya ini kesal.

Ia lalu melirik kearah yang keempat gadis yang berdiri disana mencoba menanyakan perihal apa yang terjadi pada renatanya.

Karen dan siska hanya menggedikkan bahu karena memang mereka tak mengetahui apa yang terjadi sedangkan anna dan mira sudah cekikikan tak jelas melihat wajah masam renata dan juga wajah bingung dari samantha.

Sebenarnya mereka kasihan melihat samantha yang kebingungan apalagi harus menghadapi renata yang kalau sudah cemburu sikapnya akan mengalahkan seorang bocah.

Samantha lalu menarik tangan renata untuk masuk kedalam ruangan kerjanya meninggalkan teman temannya. Sebelum benar-benar memasuki ruangan ia sempat melonggokkan badannya keluar dan mengucapkan sesuatu pada mereka.

"Kalian kalau mau pulang duluan aja ya" pesan samantha yang diangguki oleh yang lainnya.

Lagi pula mereka tak ingin ikut campur urusan rumah tangga kaptennya. Mereka yakin samantha akan diintrogasi habis habisan oleh renata.

Samantha menutup pintu ruangan kerjanya dan tak lupa menguncinya agar tak ada yang menganggu mereka.

Dilihatnya Renata berdiri di depan jendela membelakanginya. Ia berjalan kearah gadisnya berniat memeluk tubuh renata yang begitu ia rindukan.

Ditariknya tubuh mungil renata agar merapat dan bersandar didadanya. Tangannya ia lingkarkan di pinggang ramping renata sambil mengusap usap perut datar kekasihnya.

"Kenapa hm?"

Bisik samantha lembut di telinga renata, dikecupnya beberapa kali daun telinganya membuat gadis itu menggelinjang geli.

Ciuman samantha turun ke bahu dan leher renata membuat gadis yang masih berada didalam pelukannya itu melenguh.

Mata renata terpejam menikmati belaian dan ciuman samantha yang selalu saja berhasil membangkitkan sesuatu didalam dirinya. Samantha tau betul kelemahan renata, dalam sekejap ia sudah melupakan kekesalannya.

Renata menolehkan wajahnya agar bibir mereka bertemu. Dilumatnya bibir tipis samantha yang sudah menjadi candu untuknya.

Samantha memutar tubuh renata agar menghadap kearahnya agar ia bisa leluasa mencicipi bibir ranum kekasihnya yang selalu berhasil menggodanya.

Renata yang berniat melepaskan ciumannya karena merasakan sesak didadanya tapi tak diindahkan oleh gadis tinggi itu.

Ia memang selalu kalah jika harus berciuman intens seperti ini dengan samantha. Kekasihnya ini sangat kuat sekali menahan nafas tapi tidak dengan dirinya.

Merasa tak kuat Renata akhirnya memukul kecil dada samantha guna menyadarkan gadis itu. Beberapa saat samantha akhirnya melepaskan ciumannya.

Kedua kening mereka menempel dengan tatapan mata terkunci satu sama lain. Dada mereka naik turun mencoba mengisi udara di paru-paru mereka.

Samantha tersenyum melihat bibir kesayangannya yang memerah dan sedikit membengkak karena ulahnya.

"Maaf" ucap samantha pelan

Renata yang tadi sempat melupakan kekesalan kini kembali mengingatkannya. Ia merenggangkan pelukannya ditubuh samantha yang ditatap heran oleh gadis didepannya.

"Sayang kenapa? Apa ada yang mengusik pikiranmu?"

"Kamu kenapa ga bilang kalau temen temen kamu cantik cantik semua?" Tanya renata to the point.

Mata bulatnya melebar dengan bibir mengerucut sehingga membuat pipi chubby mengembung membuat samantha gemas ingin mengigit pipi kesukaannya.

"Temen temen aku?" Tanya samantha memastikan.

"Iya temen temen kamu itu" jawab renata cepat

"Ada apa dengan mereka?" Tanya samantha yang belum mengerti jika kesayangannya ini tengah cemburu.

Renata mendengus karena kekasihnya ini benar-benar tak peka dengan apa yang dia rasakan. Dilipatnya kedua tangannya didepan dada. Matanya memicing curiga kearah samantha yang masih memperlihatkan wajah bingungnya.

"Mereka semua suka sama kamu by, kamu ga akan berpaling sama mereka kan?" Tanya renata dengan suara lirih bergetar, matanya sudah berkabut dengan air mata yang mulai menggenang di pelupuk matanya.

"Ya ampun sayang kenapa kamu bisa mikir kayak gitu?" Heran samantha bisa bisa kekasihnya ini berpikir seperti itu.

"Mereka cantik, pinter, seksi, tinggi . Aku takut kamu tergoda sama mereka." Ucap renata dengan air mata yang mulai berlinang.

Samantha menangkup kedua pipi renata dengan tangannya. Diangkatnya wajah renata agar menghadap kearahnya.

"Sayang dengerin aku, kalau aku mau sama mereka udah dari dulu aku pacarin salah satu dari mereka, buat apa aku capek capek ngejar dan perjuangin kamu. Tapi aku ga kayak gitu, aku cuma mau kamu. Aku ga peduli mau orang disekitar aku secantik atau seseksi apapun tetang kamu yang aku mau sweet heart"

Renata terlihat berpikir mencerna setiap ucapan yang samantha katakan. Kegundahannya sedikit mereda karena memang samantha lah yang berjuang mendapatkannya meski ia pernah menolaknya tapi gadis ini masih gigih memperjuangkannya.

"Lagian kenapa kamu harus takut aku berpaling dengan mereka Yang? Mereka mungkin punya apa yang kamu katakan tadi, tapi dari semua itu hanya satu yang tidak akan bisa mereka miliki karena hanya kamu yang bisa memilikinya" lanjut samantha.

"Apa?" Tanya renata penasaran.

"Hati aku" jawab samantha dengan tegas.

Blush..

Wajah renata merona mendengar penuturan kekasihnya.

"Kamu ga perlu khawatir lagi ya, eksistensi kamu di hati aku udah over limit jadi ga mungkin bisa tergantikan oleh siapapun" tambah samantha membuat pipi chubby renata semakin merona.

Kekasihnya ini memang paling pintar mengumbar kata-kata manis hingga membuatnya blushing seperti itu.

Renata lalu merangsek kedalam pelukan hangat kekasihnya. Wajahnya ia sembunyikan di dada samantha sambil melingkarkan lengannya erat di pinggang gadis tinggi itu.

Dengan jelas ia bisa mendengar irama jantung favoritnya yang akan selalu berdetak kencang setiap didekatnya membuat ia semakin yakin jika apa yang samantha ucapkan tadi adalah kesungguhan dari dalam hatinya.

Samantha mencium pucuk kepala renata beberapa kali, ia begitu menyukainya aroma rambut renata. Kalau sudah begitu tak akan ada yang berniat untuk melepaskan pelukan diantar mereka.

"Besok kamu libur kan Yang?"

Renata mengangguk didalam pelukan samantha. Tubuhnya yang mungil terlihat tenggelam dalam tubuh tinggi dan atletis samantha.

"Bobo di apartemen ya?"

Sekali lagi renata menganggukkan kepalanya. Hampir satu bulan ia tidak pernah ke apartemen samantha karena orang tuanya selalu berada dirumah.

Tapi kali ini orang tuanya sedang pergi keluar kota jadi renata bisa leluasa untuk menginap di tempat kekasihnya lagi pula ia sudah rindu dengan pelukan hangat samantha.

"Kita ke supermarket dulu ya sebelum pulang, aku mau belanja isi dapur"

Setelah melepaskan pelukannya, samantha menggandeng tangan renata keluar dari ruangannya.

Masih ada beberapa orang yang ada di kantor, mereka menyapa dan memberi hormat pada samantha yang berjalan tegak dengan tangan masih menggenggam posesif tangan renata erat.

Sesekali ia menyapa dan tersenyum jika ada yang menyapanya. Dan dengan lantang ia memperkenalkan renata sebagai kekasihnya.

Meski sempat kikuk karena ini pertama kalinya bagi renata untuk mengungkapkan hubungan mereka didepan umum. Ada sedikit rasa takut dihatinya jikalau ada yang menatap aneh kepada mereka tapi melihat respon orang orang yang ada disana ia merasa lebih tenang.

Meski ada beberapa orang menatap tak suka kearahnya tapi ia tak peduli ia tau mereka hanya iri karena ia bisa memiliki samantha sebagai kekasihnya.

Ia salut dengan keberanian samantha untuk mengakui orientasinya kepada orang lain. Sejujurnya ia sangat senang karena dengan bangga samantha memperkenalkan sebagai kekasih dihadapan teman temannya.

Karena sebagai seorang wanita tentu status dan pengakuan sangat penting untuknya.
.
.
.

Samantha meletakkan barang bawaannya diatas meja makan, setelah dari markas mereka langsung menuju supermarket untuk mengisi stok bahan makanan di kulkas samantha.

"Kamu mandi duluan ya, biar aku beresin ini sekalian masak buat makan malam" ucap samantha lalu mengecup singkat bibir ranum renata.

Renata tersenyum memperhatikan punggung kekasihnya yang berjalan membelakanginya menuju dapur. Ia lalu bergegas memasuki kamarnya samantha.

Setelah beberapa menit Renata keluar dengan tubuh yang sudah terlihat segar. Ia hanya mengunakan hotspants dan baju kaos samantha yang terlihat longgar di badannya.

Sambil mengendap-endap ia berjalan perlahan ingin mengagetkan kekasihnya. Kedua tangannya sudah terangkat dan tinggal beberapa langkah lagi ia sampai pada samantha tapi gadis itu justru menolehkan wajahnya sambil tersenyum.

"Udah lese mandi Yang?" Tanya samantha lalu kembali membelakanginya untuk melanjutkan masakannya.

Renata mendengus karena tak berhasil mengangetkan Samantha. Diperhatikan tubuh tinggi kekasihnya dari belakang. Samantha masih menggunakan pakaian kerjanya. Ia hanya menggulung lengan bajunya sebatas siku, rambut pendeknya ia ikat sedikit bagian depan.

Keringat terlihat mengalir melewati rahang tegas kekasihnya membuat renata menelan kasar ludahnya. Ia selalu terpesona melihat tubuh berkeringat kekasihnya.

Kadar keseksian samantha selalu bertambah dimata Renata jika gadis itu terlihat berkeringat.

Ia mendekatkan tubuhnya lalu memeluk kesayangannya dari belakang, hidungnya mengendus-endus aroma tubuh samantha membuat gadis jangkung itu menggeliat geli.

"Sayang aku belum lese masak ini, kamu tunggu di meja makan aja ya" ucap samantha.

Bukannya berhenti renata malah semakin berani, ia mengigit kecil cuping telinga samantha membuat si empunya mengerang. Meski ia harus berjinjit karena postur tubuhnya yang  hanya sebatas dagu samantha.

"Sayaanghh" suara samantha terdengar serak memanggil kekasihnya.

"By, i want you right now" bisik renata dengan nada sensual.

"Not now sweet heart"

Samantha berbalik lalu mencium kening renata lama. Tapi kekaksihnya ini seakan menulikan pendengarannya. Ia justru melingkarkan tangannya dileher samantha lalu menarik tengkuk gadis itu.

Kedua benda kenyal itu bertemu hingga beberapa saat sampai samantha kembali melepaskannya ciuman.

"Baby please" rengek renata.

Gairahnya sudah bangkit sedari tadi tapi kekasihnya seakan enggan untuk memenuhi hasratnya membuat kesal saja.

"Kita makan dulu ya?" Bujuk samantha lembut.

Sebenarnya ia juga sangat ingin, tapi ia tidak mau egois. Ia tahu kekasihnya belum makan jadi ia tidak mau membuat gadisnya lemas tak bertenaga karena jika renata sudah berada dibawah kungkungannya ia tidak akan melepaskan gadis itu dalam waktu yang lama.

Jadi sebelum itu terjadi ia ingin memastikan kekasihnya itu mendapat makanan yang cukup untuk mengimbangi staminanya.

Renata menghentakkan kakinya kesal, meski begitu ia menurut untuk berpindah menuju meja makan.

Samantha menyiapkan makanan yang baru saja ia masak dan menatanya diatas meja. Tak lupa juga ia menyiapkan segelas air untuk kekasihnya.

Ia mengambil makanan untuk renata dan meletakkan diatas piring lalu mengangsurnya kearah renata.

Wajah masam Renata sedikit berbinar melihat makanan favoritnya tersaji diatas meja. Dilupakan kekesalan sekejap untuk menyantap makanannya.

Samantha tersenyum melihatnya kesayangannya makan dengan lahap. Ia lalu mengambil makanan untuk dirinya sendiri lalu ikut menyantap makanannya dalam diam.

Mereka sudah menyelesaikan acara makan malam mereka. Samantha merapikan piring yang mereka pakai berniat untuk mencucinya tapi ditahan oleh renata.

"Biar aku aja" ucap renata.

Samantha tau gadisnya masih merajuk terbukti tak ada panggilan sayang untuknya. Tapi ia memang harus segera mandi, badannya terasa begitu lengket.

"Makasih sayang" balas samantha.

Ia berjalan kearah renata lalu mencium kening kekasihnya.

Lima belas menit berlalu, Renata sudah selesai dengan acara mencucinya. Kini gadis itu tengah duduk santai diatas kasur sambil memainkan ponselnya.

Samantha terlihat keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan jubah mandi untuk menutupi tubuh telanjangnya.

Handuk kecil tersampir di bahu lebarnya, ia mendudukkan dirinya didepan cermin. Samantha menggosok rambut basahnya dengan handuk yang ia bawa.

Biasanya renata yang akan melakukannya tapi rupanya gadis itu masih betah dalam mode ngambeknya membuat samantha menggelengkan kepalanya.

Setelah selesai dengan urusannya samantha berjalan menghampiri gadis kesayangannya yang masih terlihat sibuk menatap benda pipih ditangannya.

Samantha mendudukkan dirinya di samping renata, diusapnya lembut surai hitam panjang milik gadis itu.

"Liatin apa sih seru banget sampe akunya dicuekin?" Tanya samantha memecah kesunyian.

Renata tak menjawab ia bahkan menggeser tubuhnya untuk membelakangi samantha.

Helaan napas panjang samantha keluarkan dari mulutnya.

Ia lalu merangkak diatas kasur dan mengangkangi punggung renata. Kedua kaki panjangnya berada disisi kaki renata yang tengah duduk bersila.

Kedua tangannya ia lingkarkan di pinggang renata membuat gadis itu menggeliat kecil ingin melepaskan dirinya dari pelukan samantha.

"Maaf sayang" ucap samantha di ceruk leher renata setelah gadis itu berhenti memberontak.

"Heem"

"Udah dimaafin kan?"

"He em"

"Haaaahhh sayang, aku bukannya mau nolak kamu tadi, aku ga mau kalau kamu sampe kecapean karena belum makan" jelas samantha lembut sambil mengusap paha mulus renata yang terekspos.

Renata masih tak menjawab tapi badannya yang sudah lebih rileks dari sebelumnya menandakan gadis itu sudah memaafkannya.

Renata merebahkan kepalanya di bahu lebar samantha, ponselnya bahkan tanpa sadar sudah terlepas dari genggaman tangannya karena ia sudah terbuai dengan sentuhan dan kecupan kekasihnya.

Ia merutuki kelemahan hatinya yang cepat sekali luluh ketika mendengar kata-kata manis keluar dari bibir tipis samantha.

Bahkan bibir itu bukan hanya bisa membuat ia melayang karena kata-katanya tapi bibir itu pula bisa membuatnya melayang karena ciuman, lumatan dan juga hisapannya.

Sebenarnya egonya masih kekeh ingin membalas perlakuan samantha yang tadi sempat menolaknya tapi respon tubuhnya menunjukkan kalau ia menginginkan sentuhan lebih dari mulut dan tangan samantha, dasar aku.

"Eennggh"

Lenguhan renata terdengar saat lidah hangat dan basah samantha mulai menjalar disekitar leher dan juga tengkuk renata.

Tangan samantha sudah bertengger manis sambil sesekali meremas kedua benda bulat kenyal kesukaan membuat tubuh renata menegang.

"Aahh byyhh"

Tangan renata menarik rambut samantha pelan agar ia bisa menggapai bibir tipis gadis itu.

Kedua bibir itu beradu saling membelit dan menghisap sehingga suara decapan perpaduan kedua benda kenyal basah itu memenuhi kamar samantha.

Renata memutar tubuhnya dan dengan gerakan cepat ia menindih tubuh samantha yang sudah terlentang.

Dengan sekali tarik, ikatan tali bath robe langsung terlepas, tangan renata menyusuri perut kotak kotak kesukaannya membuat mata samantha terpejam menikmatinya.

Dengan gerakan cepat ia membuka kaos dan juga celana yang dipakainya hingga menyisakan dalaman dengan warna senada.

Renata menggoyangkan pinggulnya dengan sensual sambil mengerling nakal kearah samantha yang menatapnya penuh hasrat.

Kedua tangan samantha sudah terangkat ingin membelai dan meremas dada sintal renata yang mengintip di balik bra yang digunakan gadis itu.

Renata menggenggam tangan samantha dan menggeleng melarang samantha memegang dadanya. Kedua tangan samantha dibawa keatas kepala gadis itu dan mengikatnya dengan kaos yang tadi pakai.

Renata tersenyum nakal, dengan gerakan perlahan ia melepaskan satu persatu sisa penutup tubuh bagian atas dan juga bawahnya.

Samantha menelan ludahnya kasar ia ingin segera meraup dada sintal kesukaannya tapi renata masih belum memberinya kesempatan.

"Sayang plis ijinin aku sentuh kamu" samantha memohon dengan sangat pada gadis diatasnya tapi tetap tak diindahkan oleh renata.

"Ini hukuman buat kamu karena udah nolak aku tadi" jawab renata.

Ia semakin menggoyang goyangkan pinggulnya sambil kedua tangannya meremas dadanya sendiri.

Desahan demi desahan keluar dari mulut renata, kewanitaan sudah begitu basah karena bergesekan dengan perut kotak samantha.

"Aaahh byhh"

Gerakannya semakin tak beraturan maju mundur bahkan memutar hingga beberapa saat tubuhnya menegang karena ia sampai pada pelepasannya.

"Hah hah hah"

Napasnya tersengal ia menjatuhkan tubuhnya diatas tubuh samantha yang masih berada dibawahnya. Setelah merasa lebih tenang ia sedikit mendongak untuk melihat samantha yang masih menatapnya dengan tatapan memohon.

Baru saja renata melepaskan ikatan ditangan samantha, gadis itu dengan cepat memutar tubuhnya lalu bergantian menindih renata membuat Renata yang belum siap memekik kaget.

Samantha tak peduli ia segera mengarahkan tangan dan mulutnya untuk meremas dan menghisap dada Renata yang masih kencang menegang.

"Aahh by ia terus byhh"

.
.
.
.
.
.

Terimakasih sudah membaca 🙏

Continue Reading

You'll Also Like

6.1M 316K 58
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
2.7M 190K 35
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
422K 1.6K 15
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
1.9M 27.1K 26
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...