Hate or love ||Hyunjin&Ryujin...

By chinggu313

3K 1.9K 368

Terkadang cinta itu emeng buta. Gak terkadang sih tapi emeng kenyataan buktinya banyak orang yang saling memb... More

prolog
cast intro
{1} πŸ’
{2} πŸ’
{3} πŸ’
{4} πŸ’
{5} πŸ’
{6} πŸ’
{7} πŸ’
{8} πŸ’
{9} πŸ’
{10} πŸ’
{11} πŸ’
{12} πŸ’
{13} πŸ’
{15} πŸ’
{16} πŸ’
{17} πŸ’
{18} πŸ’
{19} πŸ’
{20} πŸ’
{21} πŸ’
{22} πŸ’
{23} πŸ’
{24} πŸ’
{25} πŸ’
{26} πŸ’
{27} πŸ’
{28} πŸ’
{29} πŸ’
{30} πŸ’
{31} πŸ’
{32} πŸ’
{33} πŸ’
{34} πŸ’
{35} πŸ’
{36} πŸ’
{37} πŸ’
{38} πŸ’
Epilog

{14} πŸ’

55 39 1
By chinggu313


.

.

.

Tok...tok...tok..

Semua siswa kelas XI-B berlarian ke arah bangku masing-masing setelah mendengar bunyi ketukan pintu tadi. Sedangkan Ryujin dan Hyunjin yang dari kelas XI-A yang kebetulan lagi di kelas itu untuk sekedar ngobrol dengan teman masing-masing menjadi panik takut jika yang mengetuk tadi itu adalah guru.

Buru-buru Hyunjin berlari ke arah pintu dan bersembunyi di balik pintu didekat dinding agar jika pintu tersebut di buka, otomatis pintu tersebut akan menyembunyikan tubuh Hyunjin. Berbeda dengan Ryujin yang langsung berjongkok di samping bangku Jaemin. Karna sebetulnya ini sudah masuk jam mata pelajaran tapi guru yang mengajar di kelas XI-B itu gurunya gak dateng-dateng dari tadi sedangkan kelas Hyunjin dan juga Ryujin sedang jadwal olahraga tapi karna pak Tao hanya menyuruh mereka bermain basket alhasil Ryujin dan Hyunjin langsung pergi ke kelas XI-B yang suasananya tadi terdengar ramai.

Ceklek....

"ASSALAMUALAIKUM KALIAN NYARIIN AKU GAK?!!" Pintu terbuka dan menampilkan sosok Haechan yang tengah menampilkan muka jijik nya.

"JIJIK CHAN!!" Felix yang duduk tepat di samping pintu kesal dan langsung melempar Haechan dengan gulungan kertas bekas coretannya dengan Hyunjin tadi.

"IHHHHH... GAK MAUUUU....., GAK SUKA GELAY~!!!" Merasa tak puas Haechan kembali menyaut dengan suara keras membuat Hyunjin yang berada di dekat pintu langsung mendorong pintu itu dan kebetulan Haechan yang masih berdiri di dekat pintu sebrang Hyunjin kepalanya langsung ketimpuk sama daun pintu itu. Untung ajah gak keras banget Hyunjin dorongnya. Haechan cuma misuh-misuh sambil mengusap dahinya yang sedikit memerah.

Ryujin dengan muka kesalnya berdiri dan langsung duduk di atas meja Jaemin.

"Heran gue sama lo chan. Lo kapan warasnya sih?" Tanya Jaemin sambil menggelengkan kepalanya pelan. Haechan berjalan mendekati mereka dan duduk di bangkunya tepat di samping Jaemin. Begitupun dengan Hyunjin yang balik lagi ke tempat semula gabung dengan Minho, Felix dan Jisung.

"Tunggu gue berangkat wajib militer baru Haechan waras" jawab Ryujin. Haechan langsung cemberut mendengarnya disambut dengan tawaan dari seluruh kelas XI-B.

.

.

.

.

.

Di kantin pada saat jam istirahat....

"Mau mesen apaan?" Samuel bertanya pada Jaemin, Haechan dan Ryujin saat mereka sampai di salah satu tempat duduk yang berada di kantin.

"Gue nasi goreng sama es teh" saut Ryujin

"Gue samain ajah lah sam Ryujin" saut Jaemin

"Gue juga" ikut Haechan.

Samuel mengangguk dan berjalan memesankan mereka semua makanan.

"Psstttt liat noh si Ryujin tumben-tumbenan asik sendiri dia" Haechan menyenggol pelan lengan Jaemin dan berbisik ke telinga Jaemin. Pandangan Jaemin beralih ke Ryujin yang emeng sedang asyik sendiri. Maksudnya tuh dia kayak gak ngehirauin mereka dan sibuk sama ponselnya. Akhir-akhir ini si Ryujin emeng beda. Biasanya yang suka cerewet nyinyir sana sini sekarang malah duduk anteng sambil sibuk main handphone. Tak jarang juga mereka melihat Ryujin sering senyum-senyum dan ketawa-ketawa sendiri sambil pandangannya lurus pada layar handphone nya.

Hal tersebut tentu saja membuat ketiga sahabatnya terheran-heran. Namun jika salah satu dari mereka bertanya kepada Ryujin pasti jawaban yang mereka terima itu 'tidak apa-apa'.

"Chah makanannya udah siap!" Perhatian mereka bertiga teralihkan pada Samuel yang sudah datang sambil membawa makanan pesanan mereka.

"Eh bentar deh" Haechan yang baru ingin menyendok nasi gorengnya langsung terhenti saat indra pendengarnya menangkap suara. Ryujin, Samuel dan Hyunjin menatap Haechan bingung namun tetap melanjutkan makan mereka.

"Jujur sa su bilang kalau-~~~"

"YEOROBUN!!" Teriak Haechan sambil berdiri dari duduknya. Semula semua isi kantin melirik sekilas Haechan saat mendengar teriakan Haechan tadi dan belum juga 5 detik udah pada sibuk sama aktifitas mereka masing-masing.

"TARIK SIS-!!!"

"SEMONGKO!!"

Semua siswa yang tadinya nyuekin Haechan pada menyaut saat Haechan berteriak tadi. Haechan tersenyum puas sambil naik ke atas kursinya. Ketiga temannya yang sedang makan hanya mampu memasang wajah bingung.

"AH MANTAP!!" Itu si Jisung yang teriak. Barusan dia duduk di salah satu bangku yang ada di sana dan pada saat duduk dia tak sengaja mendengar teriakan Haechan.

"JUJUR SA SU BILANG KALAU TET... TET... TETTERET... TERETRET...."

Semua orang yang berada di sana tertawa melihat Haechan yang sedang berjoget di atas kursinya. Namun hal itu mampu membuat suasana kantin menjadi ricuh akibat mereka yang juga ikut joget tiktok ngikutin Haechan. Merasa tak mau kalah Jaemin juga naik berdiri di atas kursinya dan berjoget seperti Haechan. Tak terkecuali anak-anak stray kids yang tadinya pura-pura sok cool tapi tetap ikut joget juga.

"Bu pinjam sapunya bentar ya bu"

"Eh awas patah ya"

"Gak kok bu tenang saya cuma mau jadiin gitar"

Bu penjaga kantin mengangguk sambil meliuk-liukkan badannya sedikit mengikuti joget tiktok yang sekarang ini lagi hits.

"Saya masih tingting~~"

"Dijamin masih tingting~~"

"Sama sekali belum berpengalaman~~"

Suara Jisung berpadu dengan suara Haechan yang sedang bernyanyi membuat seisi kantin ngangak. Ryujin yang tadinya fokus makan sambil sesekali melihat layar handphonenya sampai-sampai tertawa terpingkal-pingkal melihat kelakuan temannya.

"Itu badan lentur amat ya Chan" celetuk Ryujin.

"Ya jelas dong" dengan pedenya Haechan tambah berjoget menikmati musik yang berasal dari mereka yang sedang menepuk meja kantin dijadiin sebagai gendang ada juga yang hanya bertepuk tangan tapi nadanya itu kayak seiras ajah.

"Gak kayak lo yang tampang ajah cewek tapi joget gak bisa" Hyunjin yang sedari tadi diam sambil sesekali tertawa melihat teman-temannya bersuara membuat Ryujin langsung menoleh ke arah Hyunjin dan menatapnya tajam.

"Siapa bilang gue gak bisa joget?" Tanya Ryujin kesel

"Ya lo kan cewek setengah cowok alias cewek jadi-jadian"

"Hahahahaha" sebagian seisi kantin tertawa mendengar perkataan Hyunjin. Ryujin yang sudah sangat kesel dengan sikap Hyunjin langsung ikut naik ke atas bangkunya dan mengambil sapu yang di pegang oleh Minho tadi dijadiin sebagai mic.

"Odading Hwang Hyunjin rasanya monyet banget~!!" Kini giliran Hyunjin yang ditertawakan di sana. Tak terkecuali Ryujin yang udah ngangak liat muka kesel Hyunjin.

"TARIK SIS..."

"SEMONGKO, AH...MANTAP!!"

Semua orang yang berada di kantin itu kembali berjoget ala dance Tiktok. Suasana kantin sangatlah ricuh. Untung saja tidak ada guru yang berada di kantin ini jadi mereka gak kena tegur. Memeng tak terlihat ada guru di sana tapi-

"INI SEKOLAH BUKAN PANGGUNG ATAUPUN LAPANGAN YANG BISA KALIAN GUNAKAN BUAT RIBUT SEPERTI INI!!!"

krik...krik...krik...

Hening sesaat setelah teriakan dari pak Seokjin terdengar nyaring membuat semua orang yang berada dikantin tersebut membeku tiba-tiba. Bukan karna suara pak Jin yang menyihir mereka menjadi es tapi mereka yang sedang asik joget dan nyanyi-nyanyi tadi jadi terdiam dan takut melihat ke arah pak Jin.

Dan setelah itu mereka semua mendapat hukuman hormat di tengah lapangan. Ibu penjaga kantin yang tadinya ikutan terdiam juga tak mampu menatap mata pak Jin. Hampir 30 lebih murid berdiri di tengah lapangan saat ini. Jangan salahkan pak Jin yang memberikan hukuman massal pada mereka, tapi salahkan mereka yang ribut di kantin menganggu konsentrasi guru-guru yang sedang rapat di lantai satu.

.

.

.

.

.

"Haus banget lagi" Hyunjin yang pulang dari rumah Seungmin mampir ke minimarket dekat jalan dan masuk kedalamnya. Tak lama kemudian dia keluar sambil membawa sebungkus roti dengan minuman soda.

"Eh-"

Hyunjin yang baru saja melewati pintu minimarket tersebut dibuat kaget dengan kedatangan Ryujin yang juga mau melewati pintu. Bedahnya, Hyunjin itu sudah mau keluar sedangkan Ryujin baru mau masuk jadi kayak berpapasan gitu.

"Bisa minggir gak sih?" Ryujin yang kesal dengan Hyunjin langsung menyuruh Hyunjin sedikit menyingkir dari hadapannya menghalang jalannya. Secara dia ke kanan Hyunjin juga ke kanan, dia ke kiri Hyunjin juga ke kiri. Namun Hyunjin bukan bermaksud buat ngikutin Ryujin, cuma ya emeng kebetulan ajah mereka samaan.

Hyunjin yang juga bingung langsung menyingkir pas Ryujin sedikit membentaknya tadi. Ryujin mendengus kesal dan masuk ke minimarket tersebut.

Sama seperti Hyunjin tadi, tak beberapa lama kemudian Ryujin keluar dengan membawa sekaleng soda yang berada di tangannya. Ryujin berjalan ke arah tempat duduk yang terdapat di depan minimarket tersebut dan mendudukinya. Ryujin sedikit melirik orang yang juga duduk di bangku tersebut, tepatnya di sampingnya duduk. Sekali lirik Ryujin biasa ajah, merasa ada yang aneh dia kembali melirik pemuda itu namun setelah itu dia merasa tak peduli dan kembali menatap ke depan namun pada saat lirikan ketiga, pas banget pemuda itu juga meliriknya dan tanpa disangka tatapan mereka bertemu.

Cukup lama mereka saling tatap sampai, "muka gue ganteng banget ya sampai lo lirik terus dari tadi?" Pertanyaan itu membuat Ryujin yang tadinya terdiam langsung mengedipkan matanya berulang kali.

"Idihhhh gak usah ke ge'er-an lo Dower" Ucap Ryujin langsung menghadap ke arah depan tepatnya ke arah jalanan yang berada di depannya sambil memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang dan juga orang-orang yang berjalan kaki. Namun tak bisa dipungkiri, entah kenapa Ryujin jadi sedikit salah tingkah setelah mereka baku tatap tadi. Hatinya juga berdetak lebih kencang dari sebelumnya namun sekuat tenaga dia berusaha untuk menutupinya.

"Hahh...."

Ryujin sedikit melirik Hyunjin yang barusan membuang nafasnya kasar. Terlihat jelas gurat frustasi diwajahnya. Ryujin meneguk soda yang tadi diminumnya kemudian berbalik ke Hyunjin yang saat ini sedang menundukkan kepalanya.

"Napa lo? Baru diputusin?" Tanya Ryujin, Hyunjin yang mendengar pertanyaan Ryujin langsung mendongak dan melihat Ryujin.

"Gue diputusin?, gak ada sejarahnya seorang Hyunjin sang pangeran sekolah diputusin!" Ucap Hyunjin dengan pedenya. Ryujin memutar bola matanya malas. Selalu saja Hyunjin seperti itu.

"Lo liat yang di sana?" Tanya Hyunjin sambil menunjuk segerombolan anak-anak kecil yang sedang mengerubuni badut yang menampilkan permainan sulapnya.

Ryujin mengikuti arah pandang Hyunjin dan mengangguk.

"Kenapa?, bibir badutnya hampir sama kaya punya lo" celetuk Ryujin. Hyunjin mendengus kesal mendengarnya dan kembali mengarahkan pandangan Ryujin ke arah yang di tunjuk tadi.

"Pasti menyenangkan ya jadi anak kecil seperti mereka?"

Ryujin mengangguk mengiyakan pertanyaan Hyunjin barusan.

"Mereka bisa bermain sepuasnya, tak perlu lagi memikirkan masalah dan masalah tak akan pernah datang ke mereka, dan juga pasti sangat menyenangkan bisa bersama dan bercanda tawa dengan keluarga terutama kedua orang tua mereka" ada sedikit gurat kesedihan yang dipancarkan dari raut wajah Hyunjin setelah mengatakan kalimatnya tadi. Ryujin tersenyum pahit sambil memerhatikan anak-anak itu.

"Andai ajah kita bisa balik ke masa-masa dulu, masa saat kita masih kecil tak pernah merasakan pahitnya kehidupan dan mendapatkan kasih sayang sama orang tua" lanjut Hyunjin sambil meneguk sodanya kembali. Roti yang tadi dibelinya kini sudah habis dia makan.

"Lo gak perlu sedih-sedih gitu lah, yang terpenting kita harus jalani kehidupan yang berarti ini, takdir seseorang sudah ditentukan sebelum orang itu lahir, senyum dong!" Ucap Ryujin sekedar menyemangati Hyunjin. Hyunjin menoleh ke Ryujin dan menampilkan senyum manisnya. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat tepat saat kalimat Ryujin tadi terdengar. Dan jangan lupakan tangan Ryujin yang kini berada di pundaknya yang sedang merangkulnya, sedangkan Ryujin tengah membalas senyum Hyunjin dengan senyum tak kalah lebarnya.

"Gitu dong senyum. Kalau lo manyun terus kayak tadi bisa-bisa ntuh mulut tambah dower" Hyunjin terkekeh mendengar perkataan Ryujin barusan. Baru kali ini dia tidak marah saat Ryujin menghinanya. Ya emeng kalimat tadi masuk dengan kategori menghina?.

"Lo bisa cerita kok kalau ada masalah. walaupun kita udah kaya tom and jerry berantem dimana-mana tapi gue masih punya rasa prikemanusiaan kok" lanjut Ryujin sambil melepas rangkulannya. Hyunjin mengangguk kecil dan agak sedikit tidak rela saat Ryujin melepas rangkulan tangannya pada pundaknya. Ada apa dengan Hyunjin?, apakah sudah tumbuh benih-benih love?.

"Thanks ya udah nyemangatin gue"

"Your welcome"

"Yeeee sok inggris lo" Hyunjin mendorong pelan dahi Ryujin dengan telunjuknya sambil terkekeh pelan. Ryujin yang cuma kesal tangannya terulur mengusap dahinya.

"Kenapa gak dari dulu aja sih lo kayak gini?"

Ryujin mengkerutkan alisnya bingung mendengar pertanyaan Hyunjin tadi.

"Maksudnya?"

"Ya lo kan biasanya ngeselin tuh, tapi tumben-tumbenan sekarang jadi baik dan bijak kayak gini"

"Ya kan sekali-kali baik dan nyemangatin musuh sendiri"

"Hmmm gak papa gue dianggep musuh sama lo. Kali ini gue gak akan marah lo anggep gue musuh karna lo udah ngeluarin kata-kata penyemangat lo buat gue"



Tbc...

Continue Reading

You'll Also Like

88.5K 5.9K 42
Kamu Reveluv? Kuy Mampir! Jangan Sampai Ketinggalan Beritanya! Kamu Bakal Dikasih Informasi Tentang Red Velvet. Mulai Dari Berita/Info Terbaru Dan Te...
1.2K 95 17
mereka yang saling tidak mengenal, tiba tiba di jodoh kan sama orang tua mereka masing-masing.
80.8K 8.2K 35
FIKSI
86.7K 2.7K 9
Kumpulan biodata dan profil serta fakta menarik dari member GOT7