I Don't Need Your Attention Anymore
©Yandere Simulator Yandere Dev
©Story Here By Me
Genre: Romance, obsession, psychological, Harem
Warning: Sexual Harasement, Typo, ReverseHarem!Ayano, Jealeous!Senpai
-----------------
Ayano telah menyerah untuk memilki senpai, dia memilih menjadi orang kosong dari pada dia komplit tapi dia merasakan sakit yang lebih menyakitkan dari pada menjadi manusia kosong. Setidaknya dia sudah tahu rasa senang, sedih dan juga rasa sakit. Dia tidak perlu lagi merasakannya cukup sudah. Dia akan memulai jalan yang berbeda dari ibu dan nenek moyangnya, dia berjanji akan mengisi dirinya sendiri agar ayahnya tidak cemas lagi.
Ini adalah satu minggu sejak ayano membolos sekolah, sekarang Ayano kembali.sekolah lagi sejak kejadian penghinaan Senpai. Ayano juga merusak handphonenya agar dia tidak mendapatkan notifikasi dari info-chan. Alasannya adalah Ayano tidak mau mendengar apapun soal Taro Yamada (senpai) dia sudah memarahi Info-chan saat dia menerima pesan dari info-chan, Ayano bahkan mengancam akan membunuh Info-chan jika dia terus mengirimkan informasi tentang Senpai. Dia tidak peduli jika senpai berkencan atau bahkan menikahi salah satu dari penggemarnya.
Sudah bosan Ayano dengan pembunuhan yang dia lakukan, setelah dia di hina dan dintolak Senpai dia selalu di hantui korban-korban yang dia bunuh. Tapi Ayano tidak merasakan apa-apa selain bosan dan masih sakit hati karena Taro Yamada. Sejak saat itu dia pun memutuskan untuk menghentikan obsesinya terhadap Senpai, dia ingin kembali menjadi Ayano yang tidak punya rasa, setelah dia pikir-pikir ternyata memang lebih baik tidak bisa merasakan apa-apa dari pada dia tahu rasa sakit dan penderitaan. Ayano sudah melewati semuanya reputasinya bahkan turun dan dia menjadi bahan bulian oleh seluruh siswa sedangkan Senpai menggeleng kepala saat melihat Ayano.
Sejak saat itu Ayano memutuskan tidak akan mau menunjukkan wajahnya atau melihat wajah senpai lagi. Yang Ayano rasakan sangat sakit sekali. Sampaj dengan berani Ayano muncul di depan senpai tanpa merasa malu-malu lagi dia berkata padanya.
Mulai sekarang aku bukan lagi gadis yang malu-malu saat melihatmu, aku juga bukan lagi gadis yang akan menguntitmu, sekarang aku tidak akan menunjukkan wajahku padamu, Terima kasih telah membuatku merasakan artinya rasa.
Ayano sekarang bahkan hanya diam di kelas sendirian tidak makan siang. Ayano tidak menyiapkan bento untuk dirinya sendiri, Ayano menyadari selama ini, Ayano selalu menggunakan waktu istirahat sekolahnya untuk mematai senpai, membunuh, dll. Ayano melupakan dirinya sendiri jadi sudah lama Ayano tidak membawa bekal makan siangnya. Terpikir untuk membeli snack di pending machine tapi dia takut harus bertemu senpai jika saja berpasan, meskipun Ayano tahu sekarang senpai pasti ada di atap makan siang dengan gadis lain. Kalau di pikir dia tipe play boy, Tapi entah bagaimana Ayano mencintaninya. Ibunya juga sepertinya menggunakan cara yang Ayano lakukan untuk mendapatkan hati ayahnya, rumor mengatakan bahwa ayah dari Budo Masuta pernah menyukai ibunya. Ibunya beruntung karena berhasil mendapatkan cinta ayahnya. Ibunya juga bilang semua nenek moyangnya juga seperti Ayano. Ayano memutuskan untuk menghentikan itu semua.
-+-+-+-+-+-+-+-+-+-
Ayano merasa lapar sekali dia hanya duduk di bangkunya yang tertulis tulisan pembulian, tapi tak lama seseorang masuk dengan membawa nampan.
"Aishi-san." Tanya orang itu.
Ayano melihat orang itu dengan malas.
"Aishi-san, mau mencoba cup cake gratis." Katanya.
Ayano tahu orang ini dia adalah Amao Odayaka, dia adalah anak dari Cooking Club.
"Boleh." Ayano menjawab singkat.
"Selama ini hanya kau yang ku perhatikan tidak pernah mencicipi kue dari Club kami." Kata Amao.
Ayano ingat dia tidak pernah sempat menerima makanan yang di bagikan oleh Cooking Club dan ini lah pertamakalianya padahal Ayano pernah bergabung dalam club tersebut. Saat Ayano memakannya itu sangat lezat dan Ayano menyukainya.
"Terima kasih." Spontan Ayano.
"Aishi-san, kalau boleh kembalilah bergabung dengan Club kami kebetulan kami kekurangan orang, club kami terancam di bubarkan." Kata Amao.
"Mengapa harus aku?." Tanya Ayano.
"Kau pernah ikut Club kami tapi tak lama kau keluar, aku ingat kau juga pernah membagikan kue dan katanya itu sangat enak." Kata Amao.
Ayano tahu itu, dia ikut Club itu agar dia bisa mengambil banyak item dari dapur tanpa dicurigai, soal masakan dia memang di ajari ibunya.
"Bagaimana, jika kau tertarik, kami tunggu di club." Kata Amao kemudia dia pergi.
Ayano sama sekali tidak ingin, dia tidak mau kesana rivalnya ada disana, dia malas berurusan dengan apapun berhubungan dengan Senpai. Sambil memakan cup cake nya Ayano memikirkan banyak hal, dia akan memulai hari yang berat tinggal menunggu dua tahun lagi dia akan lulus, hanya perlu bersabar. Sebenarnya Ayano bisa memilih untuk keluar dari sekolah dan pindah, tapi entah kenapa Ayano tidak melakukannya.
-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+
Bel pulang berbunyi, Ayano mendengar orang-orang tertawa saat dia lewat, Ayano tidak peduli. Reputasinya memang hancur, Tapi entah kenapa Amao malah mau mendekatinya apakah sebutuh itu untuk Cooking Club.
Sore itu seperti hal biasa, sebelumnya di pulang sekolah sambil menguntit senpai, dia selalu menjadi stalker tapi sekarang dia hanya akan pulang tanpa ekspresi.
Cring Cring Cring
Entah perasaannya atau bukan Ayano merasakan adalah kilatan cahaya seperti kamera. Ayano merasakan diikuti, tapi dia mengabaikannya, dan masuk rumah.
Dari jauh seseorang mengirimkan pesan dan foto-foto Ayano.
+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-
Kamar Ayano sekarang berbeda hanya ada meja belajar, kasur, lemari tanpa ada poster di dinding dan juga tidak ada lagi Kuil Senpai. Ayano telah membakarnya bahkan gudang tempat dia menyiksa rivalnya sekarang jadi sesak dengan barang bekas.
Ayano mencoba sebisa mungkin untuk mencoba menjadi normal sampai menunggu orang tuanya pulang dari Amerika. Dia ingin menunjukkan pada ayahnya kalau Ayano bisa normal, tanpa harus ada senpai.
Ayano juga keluar di malam hari untuk kerja part time kali ini bukan untuk membeli barang-barang untuk rencana mendapatkan senpai. Tapi mengisi waktu agar dia lupa pada senpai. Dia juga bisa mendapatkan uang dan membeli video game, manga baru, kosmetik untuk mengisi luangnya. Ayano juga belajar dengan keras agar dia lupa pada senpai, sesekali dia menelfon orang tuanya dengan manja.
+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-
Keesokan harinya Ayano kembali sekolah, kali ini dia membawa bekal. Ayano kali ini lebih memperhatikan dirinya. Saat dia melewati Club Martial Art dia melihat Budo sedang berdiri di Ruang club, saat itulah Budi tersenyum padanya.
"Aishi-san." Tanyanya.
"Masuta-Kun ada apa." Tanya Ayano balik.
"Tidak kulihat kau sendiri mau ikut, kau sudah lama tidak masuk kesini." Katanya.
"Tidak terima kasih, Masuta-kun." Kata Ayano.
Dengan acuh Ayano pergi menjauh.
"Sayang sekali Aishi-san malah pergi aku belum bilang apa-apa." Kata Budo.
Budo sangat ingin bicara dengan Ayano, menurutnya Ayano adalah anak baik, tidak seperti rumor. Dia sering melihat Ayano membagi snack dan membagi kue saat dia di cooking club.
+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+
Taro melihat Ayano berjalan sendirian, ada hati dia ingin menegur karena dia merasa tidak enak telah menghinanya, tidak seharusnya dia melakukan itu. Tapi saat Ayano berkata seperti pada waktu itu Taro jadi tidak berani, apalagi saat Ayano memalingkan wajah saat melihatnya. Sedangkan Ayano terus menghindar dan hanya diam di kelasnya.
Pelajaran dimulai saat itu guru yang mengajar adalah laki-laki. Mido Rana, dia lumayan tampan bahkan murid-murid perempuan sering membicarakannya.
"Baik sekarang ulangan, kalian harus mendapatkan nilai yang bagus." Jelas Mido Rana.
Sesekali Mido Rana melirik pada Ayano tapi Ayano tidak menyadarinya. Ujian berjalan dengan tenang, Mido Rana sesekali berkeliling sambil memperhatikan anak-anak ketika melintas di dekat Ayano. Mido Rana menyentuhkan jarinya sambil lewat pada Ayano. Ayano tidak peduli sampai ujian selesai.
"Aishi-san." Mido Rana memanggil.
Semuanya melihat pada guru saat dengan sengaja Mido Rana memanggil Ayano
"Aishi-san ku lihat jawaban soalmu sangat bagus boleh ikut ke ruanganku sepulang sekolah." Kata Mido Rana.
"Baik Sensei." Jawab Ayano.
Saat itu orang-orang mulai membicarakan Ayano.
"Aku yakin kalau sebenarnya nilai Ayano rendah sehingga Sensei memanggilnya." Kata salah satu anak geng tukang gosip.
Ayano tidak peduli dengan hal itu, benar ini memang pertama kali Ayano di panggil tanpa ada masalah yang Ayano buat.
Dari suatu tempat beberapa orang menerima motofikasi tentang Ayano lagi. Entah siapa.
-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-
Mido Rana membuka handphonenya dan melihat Notifikasi, dari seseorang yang menyebut dirinya Info-kun, isinya adalah berita Ayano, dan semua informasi Ayano.
Kemarilah gadis manis aku suka kau yang liar dan berbahaya.
Waktu pulang Ayano datang ke ruangan Mido Rana seperti yang diminta, suasana sekolah mulai sepi Ayano juga berharap segera selesai karena dia ingin pulang.
"Aishi-san kemarilah duduk." Permintaan Mido Rana.
"Baik Sensei." Kata Ayano.
Ayano duduk, didepan Mido Rana yang santai dengan jas yang terbuka.
"Kau tahu kenapa aku memanggilmu." Kata Mido Rana.
"Tidak sensei." Kata Ayano.
"Baiklah lihat itu." Kata Mido Rana.
Ayano terkejut saat melihat foto-foto bukti pembunuhan yang dilakukan Ayano. Seketika itu Ayano hendak menyerang Mido Rana. Tapi Mido Rana memiting tangannya membuat Ayano tak berdaya terbanting kemeja dengan Mido Rana menelikung memiting tangannya.
"Sebaiknya kau diam, kau tahu aku sudah memberi tahu temanku di kepolisian jika terjadi apa-apa padaku atau aku hilang kau akan langsung di cari." Kata Mido Rana.
"Brengs*k." Ayano mendengus.
"Ini lah yang kusuka darimu pendiam tapi liar." Kata Mido Rana.
"Jika kau mau diam dan menurutiku aku akan menutupimu." Ancam Mido Rana.
"Apa yang kau inginkan." Kata Ayano.
"Mudah kau cukup diam dan turuti aku." Kata Mido Rana.
Saat itu Mido Rana menariknya membuat Ayano terduduk di pangkuan Mido Rana. Mido Rana menyelipkan tangannya kedalam baju Ayano.
"Baji*gan." Umpat Ayano.
"Diam kau." Kata Mido Rana.
Ekspresi Ayano tetap kaku saat Mido Rana meraba dadanya, hal ini malah membuat Mido Rana semakin suka.
"Aku tidak pernah menemukan yang sepertimu." Kata Mido Rana.
Dengan berani tangan Mido Rana merayap kedalam rok Ayano dan menyentuh daerah privatnya, dia memainkan jarinya di sana. Ayano sangat ingin membunuh Mido Rana tapi dia telah diancam dan semakin Mido Rana memainkan jarinya Ayano merasakan hal aneh meskipun itu tidak cukup merubah ekspresi dingin Ayano, tapi berhasil mendongkrak endorfin di otak nya. Tak lama Ayano merasakan gelombang yang membuatnya basah. Mido Rana menyadari Ayona baru mendapatkan puncak kemudian dia melepaskan Ayano.
Sejak hari itu kehidupan Ayano benar-benar berubah, Mido Rana hanya awalnya saja, masih ada selain dia yang akan membuat Ayano menderita. Inilah karma dari dosa Ayano, mulai saat itu Ayano akan hidup dengan rantai yang mengekangnya.
+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-
Author Note
Ini adalah debut pertama saya untuk buat fanfic yandere simulator. Saya juga hampir tidak menemukan fanfic Yandere Simulator dalam bahasa indonesia. Saya membuat ini karena saya suka melihat Trailer Video Yandere simulator versi male rivals meskipun video itu hanya april fools meskipun saya sangat berharap itu menjadi kenyataan.
Saya harap kalian suka, disini Ayano akan menjadi harem dan di kejar semua rival versi male nya.
Karena berhubung ini jarang jadi saya buat.
Terimakasih atas perhatiannya dan saran komentar yang membangun sangat saya tunggu disni. Ini akan ada di ffn dan wattpad.
Jangan lupa untuk dukung saya juga dengan satu healing item dari trakteer agar saya semakin semangat dan sering updatenya. Link trakteernya bisa kalian cek di profil, terima kasih.
Terima kasih semuanya, see you next time. 🤗🤗🤗