Mellifluous | Spin-off Ethere...

By dika30

58.2K 5.2K 2.3K

[Ineffable Universe Phase 1] "I like you very much. Just as you are." - Bridget Jones's Diary Kisah 'panjang'... More

Introduction
MELLIFLUOUS TRAILER
1 : REVAN DAN MASA LALU
2 : DAILY STRUGGLE
3 : KONDANGAN
4 : NEWCOMMER
5 : FUTURE PAST
6 : CURHAT
7 : FAMILY GATHERING
8 : TERBAIK
9 : MI AYAM, PAPA DAN OREO
10 : RICH MAN'S PROBLEM
11 : FAMILY (?) TIME!!
12 : KOREA
13 : GIRLS NIGHT
14 : GOOD LUCK
15 : NIKAHAN MANTAN [+Question]
16 : SELLI
17 : MINTA IZIN
18 : LET ME BE YOUR HOME
SPECIAL ; VALENTINE
19 : NASI UDUK
20 : RUMAH BARU
21 : INDAH
22 : TEARS
23 : TERBIASA
24 : IGNORE
25 : MISTAKE
26 : SURABAYA
27 : KEBELET NIKAH
28 : CACA
29 : FLYING FOX
🏠 JSNR 🏠
🏠 KELUARGA 🏠
🏠 KESAYANGAN BUNDA 🏠
🏠 3R 🏠
🏠 MAHARJATI'S 🏠
🏠 FD3N 🏠
🏠 RICH AND SAVAGE FAMZ 🏠
🍀 QnA 🍀

30 : MANGGALA'S

1.3K 127 60
By dika30

Apa yang ada di bayangan kalian saat mendengar kata kumpul keluarga?

Apakah itu sesuatu yang menyenangkan?

Atau justru merepotkan?

Kalau pertanyaan itu ditujukkan untuk keluarga Manggala, tentu saja jawabannya adalah yang kedua.

Manggala sudah lama hidup terpisah dan tidak suka mencampuri urusan hidup masing-masing. Mereka hidup dengan asas 'lo-lo, gue-gue'.

Sampai kapanpun Manggala tidak akan pernah se-solid Danendra. Entah dalam segi apapun.

"Bisa bantu gue bawa ini kan?"

Shasha menoleh karena ia merasa Ratu berbicara padanya.

"O-oh, bisa, mbak" Shasha langsung mengambil alih koper Ratu, tapi disaat itu pula Revan datang dan menghentikan tindakan Shasha barusan.

"mind your own business!" Revan mendesis pada kakak sepupunya itu.

"Gue cuma minta tolong—"

"Dan gue ga denger kata tolong keluar dari mulut lo. Dia pacar gue, bukan asisten lo. Silahkan suruh orang lain, tapi jangan dia." Revan membuat Ratu mendecih saat mendengar ucapannya.

Tatapan sengit keduanya terputus saat Bulan—suami Alda—datang untuk mencari dimana keberadaan Alda.

"Nah, pas banget. Lo bawain deh nih koper gue" ucap Ratu pada Bulan.

Bulan menunjuk dirinya sendiri "Saya, mbak?"

"Menurut lo gue lagi nyuruh orang lain?" Tanya Ratu ketus.

Bulan nampak tidak nyaman, tapi ia tetap bersedia membantu Ratu membawa kopernya.

Ya, setidaknya ia akan benar-benar membawa koper ke kamar Ratu jika saja Alda tidak tiba-tiba datang dan merampas koper tersebut.

Perempuan itu menarik koper Ratu dan membantingnya tepat di hadapan tubuhnya.

Terdengar suara bantingan cukup keras yang membuat semua orang diam di tempatnya karena tau akan timbul masalah setelah ini.

"Nama lo boleh Ratu. Tapi bukan berarti lo bisa nyuruh orang seenaknya! Kenapa kaki lo? Ga bisa jalan sendiri?!" Alda membentak Ratu dan membuatnya mendengus kesal.

"Lo ga tau kan berapa harga koper gue—"

"Gue bisa ganti 10 detik ini juga! Lo lupa gue lebih kaya dari lo?" Alda bertanya dengan nada angkuh.

Bulan langsung memegang bahu Alda "Udah... Gapapa... Jangan marah-marah"

Alda melirik Bulan tajam "Dan kamu! Jangan mau maunya disuruh sama ni orang! Kamu bukan pesuruh! Ngerti?!"

Bulan mengangguk "Iya, Al.. iya..."

Raja menatap keributan tersebut sambil menyesap cocktail di tangannya "Mundur, Ra. Lo kalah jumlah"

Ratu menatap kembarannya "Kenapa lo ga bantuin gue sih?!"

Raja menunjuk cocktailnya "I don't have time for that."

"Damn you, dumbass!" umpat Ratu sebelum ia menarik kopernya ke kamar.

Raja terkekeh melihat kembarannya itu, kemudian ia kembali menyesap cocktailnya.

"Sejak kapan lo ada di pihak kita?" Tanya Alda dengan satu alis terangkat.

Raja ikut mengangkat alisnya "Yang bilang gue ada di pihak lo siapa? Gue cuma memihak orang yang punya peluang lebih besar untuk menang." Ucapnya sebelum ia memilih berpindah tempat untuk minum.

"Bener-bener kembaran edan." Alda menggeleng heran.

Bulan menyuruh Alda untuk duduk, apalagi istrinya itu tengah hamil muda. Tapi namanya juga Alda, mau sedang hamil pun tetap saja berantem nomor satu.

"Sha, lo disini dulu ya sama Mbak Alda. Gue mau ke Papa sebentar" ucap Revan yang dijawab anggukan oleh Shasha, kemudian tatapannya beralih pada Alda "—Mbak, titip Shasha ya."

Alda mengangkat ibu jarinya.

Kemudian Revan dan Bulan pergi meninggalkan dua perempuan itu. Alda langsung membuka cemilan yang tersedia di meja. Entahlah itu punya siapa, paling juga punyanya Riko.

"Alda? Kamu liat Raja ga ya? Aku cari kemana-mana ga ada" ucap sebuah suara yang datang dari arah samping.

Alda dan Shasha kompak menoleh dan mendapati perempuan dengan satu balita perempuan yang ia gendong dengan satu tangan.

"Ga liat, mbak. Tadi ada sih, ga tau lenyap kemana" ucap Alda yang sibuk mengunyah.

Maya menghela nafasnya, kemudian ia duduk di sebelah Shasha. Tatap mata mereka bertemu, kemudian Maya langsung tersenyum.

"Halo, aku Maya. Istrinya Raja" ucap Maya dengan ramah.

Shasha ikut tersenyum karena senyuman Maya itu menular "Aku Shasha, mbak. Pacarnya Revan."

"Kayaknya aku sering denger tentang kamu deh. Ternyata aslinya cantik banget ya??" Ucap Maya.

"Ah... Makasih mbak... Mbak juga cantik banget" ucap Shasha yang benar-benar berasal dari hati.

Entahlah, ia jarang melihat vibe seperti Maya di keluarga Manggala. Kemudian Shasha melihat ke arah balita yang ada di gendongan Maya.

"Ini namanya siapa, mbak??? Cantik banget" ucap Shasha.

Maya tersenyum "Namanya Sabrina. Sabrina, say hi to aunty~"

Balita itu langsung menyembunyikan wajahnya.

"Masih malu kayaknya, Sha." Ucap Maya sambil terkekeh.

"Hehe... Iya mbak... Namanya juga anak kecil" ucap Shasha memaklumi.

Alda yang tengah mengunyah cemilan di mulutnya tiba-tiba berhenti karena ada sebuah topik yang sudah lama ingin ia tanyakan pada Maya.

"Mbak. Mau tanya dong" ucap Alda yang langsung mengubah posisi duduknya dan menghadap Maya.

"Mau tanya apa, Al?" Tanya Maya.

"Itu... Mbak kan sama Raja dijodohin ya, terus... Anak mbak dijodohin juga dong...? Atau engga?" Tanya Alda yang serius penasaran.

Maya menatap anaknya sekilas sebelum kembali memasang senyumnya "Pasti sih, Al. Walaupun keluarga mbak ga punya tradisi ngejodohin anak... Tapi Raja pasti ikutin tradisi ayahnya"

Alda menghela nafasnya "Padahal kakek ga pernah nyuruh anak-anaknya buat saling jodoh-jodohan... Emang dasar om Buana tuh suka edan masalah per-harta-an"

"Tapi liat aja sisi positifnya, mbak jadi bisa ketemu sama mas-mu" ucap Maya dengan kekehan kecil.

Shasha dan Alda kompak berpandangan.

Apa yang positif dari bertemu seorang Raja?

"Mas Raja nyebelin gitu, apa untungnya?" Alda mencibir dari lubuk hati yang paling dalam.

Maya menatap ke arah lain, seperti menerawang.

"Raja emang punya sifat yang sulit dimengerti sama kebanyakan orang... Kadang dia terlihat nyebelin, tapi sebenernya kamu cuma perlu tau dia lebih dalem aja." Jawab Maya.

Shasha jadi teringat, dulu ia juga sangat membenci Revan karena sikapnya yang sombong dan sok berkuasa, tapi makin kesini, ia jadi memahami lelaki itu sedikit demi sedikit.

Alda tiba-tiba menghela nafasnya "Tapi kalo dipikir-pikir... Emang semua keturunan Manggala ga ada yang ga nyebelin sih..."

"Well, Riko pasti yang paling alim kalo gitu" ucap Maya.

Sebagai kakak, Alda langsung menggeleng "Dia cuma gampang diatur, tapi bukan berarti dia ga nyebelin. Tergantung situasi aja"

Ting!

Ting!

Revan
Mbak
Disuruh kesini sama papa

Alda menunjukan ponselnya pada Maya dan juga Shasha "Ayo, hajatannya bentar lagi mulai"

Setelahnya tiga perempuan itu (+beserta Sabrina) pergi menuju aula yang terletak berhadapan dengan villa mereka.

***

"Untuk 29 tahun pernikahan Candra" Edgar mengangkat gelas champagne nya, diikuti dengan yang lainnya.

Kemudian suara dentingan gelas yang saling beradu menggema di seluruh ruangan.

Karena Revan tidak mau mengulangi kesalahan yang sama, kali ini ia tidak pernah menjauh dari Shasha lebih dari satu meter.

Revan akan menemani kemanapun Shasha pergi, meskipun sepertinya gadis itu sudah merasa nyaman dengan sendirinya.

"Kenapa ga ajak Ryn, Ko? Kasian kan jadi sendirian..." Ucap Shasha sambil duduk di sebelah Riko yang minum sendirian.

Riko menggeleng "Engga, mbak. Besok kan Ryn masuk kerja."

Shasha mengangguk paham "Terus udah ada rencana nikah belum?"

Pertanyaan Shasha barusan membuat Riko tersedak dan langsung menyeka mulutnya dengan tissue.

"Kalo lo kaget, malah aneh, cuk!" Revan mendesis kemudian melempar Riko dengan gumpalan tissue.

Shasha langsung memukul bahunya "Jorok!"

Akhirnya Revan mengambil kembali tissue tersebut dan membuangnya ke tempat sampah.

"Rencana sih udah ada, mbak" jawab Riko.

"Tapi...?" Entah mengapa Shasha yakin pernyataan Riko barusan akan ada 'tapi' nya.

"Tapi terhalang silsilah. Aku sama Ryn sama-sama yang paling muda. Aku harus nunggu mas Revan nikah dulu, terus Ryn juga harus nunggu Mas Brian nikah. Jadi kayaknya masih lama" ucap Riko sambil memegang tengkuknya.

"Ya langsung nikah aja...? Kenapa harus ngikutin giliran?" Tanya Shasha yang masih tidak mengerti.

Jericho nyengir "Hehe... Mbak lupa ya Mas Juna gimana..."

"Oh iya... Ck! Emang deh dia tuh nyusahin terus" Shasha kembali mencibir.

Revan kembali setelah membuang sampahnya. Ia heran, kenapa tempat sampahnya harus sejauh itu sih?

"Sha, ikut gue yuk" ajak Revan.

"Ke?"

"Ikut aja" Revan langsung menggenggam tangan Shasha.

Kemudian Shasha mengikuti kemana Revan membawanya. Ternyata ia membawa Shasha ke pinggir danau. Shasha nampak sedikit takut dan trauma terhadap hamparan air di hadapannya ini.

Merasakan tangannya digenggam lebih erat dari sebelumnya, Revan menyadari bahwa gadisnya ini sedang tidak nyaman.

"Takut?" Tanya Revan.

Shasha menggeleng samar "Gue cuma ga suka ngeliat danau... Semua kenangan soal danau selalu buruk di otak gue"

Revan tau apa saja kenangan itu. Kenangan Shasha yang pernah tenggelam di danau, dan kenangan saat mereka berpisah yang secara 'kebetulan' juga berlatar danau.

Revan membuka jasnya dan menyampirkannya di bahu Shasha "Gue jamin kenangan lo soal danau bakal jauh lebih indah, Sha."

"???"

Revan kembali menuntun Shasha untuk naik ke atas sampan kecil yang memang sudah Revan persiapkan sejak awal.

"Van, kalo gue sampe jatoh, gue bakal marah banget sama lo." Ancam Shasha saat laki-laki itu baru duduk di atas sampan.

Revan mengangguk "Gue rela dimarahin sama lo selamanya kali, Sha"

"Ck! Malah bercanda lagi! Ini tuh menyangkut nyawa tau, Van! Gue ga bisa berenang!"

"Lo fikir gue ngajak lo naik perahu buat bikin lo nyebur?" Tanya Revan sambil mendayung perahunya menjauhi tepian.

"Ya kan namanya musibah ga ada yang tau..."

"Tenang aja, gue udah pake penangkal musibah biar hari ini lancar!" Revan menunjukkan gelang di tangannya.

Shasha fokus pada gelang tersebut "Itu gelang apa?"

"Gelang dari mama. Walaupun mitos sih, cuma gue mau percaya kalo ni gelang bisa bikin semuanya lancar hari ini" jawab Revan sambil terus mendayung sampannya.

Shasha menatap pemandangan di sekelilingnya, jujur sebenarnya ia masih agak takut saat perahu tiba-tiba bergoyang atau ada suara suara aneh.

Shasha benar-benar belum bisa terbiasa.

"Perlu gue bantu dayung ga?" Tanya Shasha.

Revan menggeleng, kemudian tersenyum "Udah, lo diem aja, liatin gue, itu udah membantu banget"

"Membantu apanya?"

"Ya bikin semangat aja sih..."

Shasha menggeleng "Kurangin main sama Genta nya"

Revan terkekeh, kemudian ia berhenti mendayung tepat di tengah danau. Ia menghela nafasnya.

"Hhhhh... Capek juga ternyata" ucap Revan.

"Makanya banyak-banyak olahraga! Lo tuh tiduraaaaaann terus. Gimana ga cepet capek?" Shasha mengomel seperti biasa.

Revan mendecak "Kayak lo mau aja gue ajak lari bareng"

Shasha menunjukkan barisan giginya "Hehe... Males sih..."

Kemudian keduanya terdiam. Terdengar suara alam membuat melodi yang amat memanjakan telinga. Terlebih karena villa ini berada agak jauh dari pusat kota, mereka dapat dengan jelas menatap bintang-bintang yang terhampar di angkasa.

"Sha"

Shasha menoleh "Hm?"

"Lo pernah kepikiran kalo kita bakal nikah ga?" Tanya Revan yang akhirnya menanyakan hal yang selama ini menghantui pikirannya.

Shasha diam untuk sepersekian detik, kemudian ia mengangguk.

Revan langsung merasa lega "Thank God... Gue fikir cuma gue doang yang mau nikah sama lo"

"Tujuan orang pacaran apalagi sih, Van, kalo bukan buat nikah?" Shasha tergelak.

"Iya sih... Jadi mau?"

Shasha mengangkat dua alisnya "Hah?"

"Mau nikah sama gue ga?" Tanya Revan lagi.

"Ya mau. Ini maksudnya di masa depan kan? Atau...." jawab Shasha yang agak bingung.

Ini dia dilamar atau tidak sih sebenarnya?

"Oh, sorry. ulang-ulang" Revan mengibaskan tangannya di depan wajahnya sendiri.

Sejujurnya Revan sangat gugup sekarang, makanya ia jadi berbicara ngelantur dan tidak sesuai dengan rencananya.

"Gue mau ngomong singkat aja. Karena jujur, gue lupa kalimat yang diajarin Juna sama Genta ke gue itu apa. Padahal gue udah ngafalin dari semalem. Emang deh, jatuh cinta bisa bikin IQ gue turun" Ucap Revan.

Shasha memiringkan kepalanya, kemudian diam-diam ia tertawa. Kenapa Revan sangat berbeda dari lelaki kebanyakan sih?

"So... Lo mau ngomong apa???" Tanya Shasha sambil menopang wajahnya.

"Gue tau ini terkesan kayak gue cuma ikut-ikutan temen gue yang lain, tapi gue harap lo ga mikir ke arah sana. Karena mungkin jauh sebelum Nathan ngelamar Rissa, gue udah niat ngelamar lo duluan" ucap Revan lagi.

Shasha mengangguk "Iya... Ngerti... Terus? Katanya tadi ga mau panjang-panjang... Ini pembukaannya aja panjang banget"

"Ssshhh... Diem dulu. Ntar kesan romantisnya ilang" Revan menaruh jari telunjuk di depan bibirnya.

Keduanya bertatapan, mencoba kembali membangun suasana romantis.

"Sebenernya gue mau ngomong panjang lebar, tapi itu semua cuma bakal ngegambarin betapa beruntungnya gue punya lo, Sha." Ucap Revan pelan.

Oke, Shasha agak tersentuh mendengar ucapan Revan barusan.

"Banyak yang bilang gue bakal bahagia walaupun gue ga paham cinta. Dan awalnya gue juga mikir kayak gitu. Gue kaya, gue pinter, gue ganteng. Semua yang ada di diri gue itu idaman buat orang lain"

Shasha merotasikan bola matanya, baru tersentuh, sekarang dia udah sombong lagi.

"Tapi ternyata, setelah gue ketemu lo. Gue pacaran sama lo. Bahkan waktu lo ninggalin gue pun, itu semua bikin gue akhirnya sadar... kalo ternyata gue ga bisa bahagia kalo ga ada lo."

Shasha ingin memaksa wajahnya untuk tetap datar, tapi kupu-kupu terlebih dahulu berterbangan di perutnya.

Kemudian Revan menunjuk jasnya yang dipakai Shasha "Itu di kantong dalemnya ada kotak. Gue tadi lupa ngambil, lo ambil sendiri deh"

Shasha mendecih "Mana ada orang ngelamar tapi nyuruh ceweknya ngambil cincin sendiri..."

"Kan anti mainstream, Sha" Revan terkekeh.

Akhirnya Shasha mengambil kotak cincin dari dalam jas Revan, kemudian ia memberikannya pada Revan.

"Langsung buka aja"

Shasha membukanya.

"Terus ini gue pake sendiri?" Tanya Shasha sebal.

Revan terkekeh kemudian mengambil alih kotak tersebut "Bercanda sih!"

Revan menunjukkan isi kotaknya kepada Shasha, kemudian ia dengan serius dan tulus berkata...

"Lo tau gue orangnya selalu punya rencana... Dan gue udah bikin semua plan buat masa depan gue dari dulu. Gue selalu menyertakan lo dalam semua rencana masa depan yang gue buat..." Ucap Revan.

Kemudian dengan jantung berdebar karena gugup, Revan bertanya

"Lo mau kan, bikin rencana gue terwujud?"

Shasha menarik kedua sudut bibirnya, ia fikir ia akan menangis saat hari lamarannya.

Tapi ternyata suasananya tidak cocok untuk menangis.

"Semenjak kita masuk BEM dulu, semua rencana yang lo bikin selalu berakhir sempurna, Van" ucap Shasha "Jadi gue dengan senang hati ngikutin semua rencana lo."

"Ini maksudnya lo mau kan?"

Shasha mengangguk.

Revan rasanya langsung ingin giveaway rumah saat ini juga.

Dengan jantung yang dag-dig-dug ga jelas, Revan menyematkan cincin ke jari manis Shasha dan mencium punggung tangan gadis itu.

"Pokoknya peluk, cium, sama yang lainnya gue tampung dulu kalo udah turun dari perahu." Ucap Revan yang tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.

Shasha terkekeh mendengar ucapan Revan barusan.

"Oh bentar, ada satu lagi" ucap Revan sambil mengambil ponselnya dan menekan sesuatu disana.

Tak lama 100 lampion berterbangan di langit, bersamaan dengan banyak kembang api yang membuat malam mereka semakin indah.

"Lo tau ga?"

"Apa?"

"Di setiap lampion gue taro alesan kenapa gue naksir mampus sama lo" ucap Revan sambil tersenyum "Soalnya gue denger-denger katanya lo ga tau kenapa gue cuma mau lo."

Shasha menggeleng "Pasti Farra kan yang ngasih tau..."

Revan mengangguk "Dia marah-marah, katanya gue ga pernah muji lo makanya lo sering minder"

"Padahal lo sering muji gue walaupun ga secara langsung..." Jawab Shasha "—Cuma emang guenya aja sih yang banyak insecure"

Kemudian Revan memegang kedua tangan Shasha "Lo mau tau ga salah satu dari 100 alasan kenapa gue naksir lo?"

"Apa?"

"Your existence. Itu udah lebih dari cukup buat bikin gue naksir sama lo. Kalau gue bilang gue naksir lo karena lo cantik, tapi nyatanya gue ga bisa naksir cewek lain yang mungkin sama cantiknya kayak lo. So, I realized that I can love you because it's you"

Gadis itu tersenyum canggung "Gue ga tau harus bales gimana... Intinya gue juga sayang lo. Makasih udah bikin kenangan gue soal danau jadi lebih indah. Mulai sekarang, cuma kenangan ini yang teringat di otak gue soal danau."

"Jadi gue berhasil kan?"

Shasha mengangguk "100% berhasil."

❤️ By revan.manggala, farrawang_ and 678 others

biii_sha2 walaupun gue ga akan kebayang gimana nanti kita ngasuh anak bareng-bareng, yang penting nikah aja dulu.

or in other words

I do.

P.s. boleh ga sih, lain kali kalo mau kasih surprise jangan bikin gue setengah emosi setengah terharu?

See more comment

revan.manggala ya udah entar gue lamar lagi
  biii_sha2 enak ya typingnya...

larissa.wjy selamat Sha
  biii_sha2 makasih juragan kochenk!

lia_caroline10 Aaaaaaa selamat Shashaaaaaa!!!
  biii_sha2 terimakasih banyak Bu
  dosen 🙏🏻

selliii_7 ini gue mau ngucapin selamat, tapi kalian tuh lamaran apa engga sih? Kok agak kagok...
  junanendra jadi, sel... Kamu ga liat
  itu ada jam rolex depan rumah?
  revan.manggala oh udah sampe?
  junanendra udah bre 👍🏻 btw
  congratz ya anjir! Gila lu ngebut
  banget nyusulnya!
  selliii_7 selamat ya, Van, Sha!!!
  biii_sha2 thank youuuuuuuuu!!!!!
  revan.manggala makasi

genta_arkn10 ini mending kita nikah masal aja ga sih? Meuni mepet pisan lamaran teh... Kesian tamu undangannya ngamplop 3 kali...
  revan.manggala gue ga diamplopin
  juga gapapa
  nathan_angkasa dasar OKS
  revan.manggala apaan tuh OKS?
  nathan_angkasa Orang Kaya
  Sombong! Azab Tuhan menantimu!
  genta_arkn10 Brengsekkkk 🤣🤣🤣
  junanendra asli si Nathan sinting...
  revan.manggala balikin rolex dari
  gue, CFATTT!

kasanatan selamat Shasha sayang 🥰
  biii_sha2 makasih kakkkk ❤️❤️❤️

farrawang_ eh apeni tau-tau lamaran, serem ye lu berdua... Btw, daripada gue kasih selamat, mending gue kasih harapan aja. Semoga lu berdua ga ada yang macem" dah. Satu harapan aja susah keknya, cuma ya... Siapa tau dunia memberikan keajaiban, terus kalian dapet hidayah.
#vanshajuniorcomingsoon
  biii_sha2 kampretttttt
  revan.manggala hastag nya agak
  anjim ya anda...
  farrawang_ siapa tau mau
  mengikuti jejak Juna
  junanendra kena mulu gua sialan.

(Cr: to the owner)

❤️ By biii_sha2, junanendra and 979 others

revan.manggala Manggala's.

Sorry, Sha, lo tetep cantik kok ❤️

—Comments are disabled—

To Be Continued

H A I !!!

Adicandra Raja Manggala

Raja

Adikirana Ratu Manggala

Ratu

Esmeralda Aruni Manggala

Alda

Bulan Purnama

Bulan

Darmaya Aditama

Maya

— /// —

4 main couple udah berlayar semua ya gais!

Dimulai dari Genta, terus Juna, terus Nathan dan sekarang Revan.

Finally, kelar juga!!!!

Next adalah Chapter special yang didedikasikan untuk setiap main couple. Totalnya ada ±7 chapter, spoiler isinya itu tentang 'akhir bahagia' versi mereka.

Jangan lupa vote and comment yang banyak ya! Udah mau chapter akhir, izinkanlah aku mendapat banyak dukungan dari kalian :")

RC # 30 : minta peluk (cowok ver)

Juna-Selli : nawar

Genta-Lia : Lee Donghae

Nathan-Rissa : realistis

Revan-Shasha : kalori

Noah-Farra : 20 juta

Thank u ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

4.8K 878 16
❝Tentang dia yang kehadirannya masih dinantikan.❞ Bagian selanjutnya dari Kita Dan Semesta. Cover from pinterest
4.4K 1.8K 32
Apakah kalian punya cinta pertama? Kinan punya, namanya Elio. ia adalah lelaki dengan senyum secerah matahari, tawanya selalu menggema di pikiran set...
575 85 10
Collaboration with hujan Tentang Albiandra yang di adopsi oleh keluarga berada. Memiliki ekspetasi tinggi perihal kehidupan selanjutnya, tetapi takdi...
28.3K 4.5K 13
[WINTER KIM x JAEMIN NA] siapa sih yang gak kenal winter dan jaemin? duo gosip anggota kebanggaan ceriwis. AESPA THE SERIES [2] 02.01.2021