Two World

By birujanda

2.2K 1.4K 1.4K

Dilarang copas! Two world... Apa yang ada didalam benak kalian apa itu two world? Sudah jelas jawaban nya dua... More

ATTENTION
part 1
Part 2
Part 3
part 4
Part 5
Part 6
Part 7
part 9

Part 8

139 101 130
By birujanda

8)kebelet kawin.

...
Bio Facebook Reyhan.
Reyhan❤️ Chilla.
🔐01-01-2021🔐
🇦🇷Jaga mata jaga hati🇦🇷
🖕Berani ganggu baku hantam🖕
...

"Omaku—bahkan menikah saat berusia 14 tahun dan mereka hidup bahagia sampai sekarang. Bahkan didalam tanah sekalipun," Reyhan bersuara sangat santai. Kini, kedua tangannya memegang tangan Chilla.

Chilla menatap kosong Reyhan, "tapi Chilla masih TK emang boleh menikah? kata bunda kalau udah menikah perempuan harus memasak untuk suaminya Chilla kan cuman bisa masak boongan,"

"Kalau soal masak itu gampang. kalau Chilla belum tau masak nanti  kita makan dirumah Mama sama Papa. Kalau enggak kita minta bunda buat masak sayur," ujar Reyhan yang masih ngotot mengajak Chilla nikah, Reyhan masih yang kelas 5 SD dan Chilla yang masih TK.

Chilla terdiam, "Chilla bingung mikirin Ini, gimana kalau kita pacaran aja? Terus nanti kalau Chilla udah kelas 1 SD baru kita menikah. Chilla sama kak Reyhan kan satu sekolah jadi udah boleh menikah." tawar gadis kecil itu.

Reyhan menyetujui pendapat Chilla.

"Okey! tapi kalau Chilla udah kelas 1 SD gak usah satu sekolah sama kakak, Chilla satu sekolah aja sama Breyna soalnya kalau sama Breyna nanti Breyna jagain Chilla. Tapi Chilla gak boleh pacaran sama laki-laki disana," tawar Reyhan supaya ia tidak ketahuan bahwa disekolahnya ia memiliki banyak pacar.

Chilla yang polos mengganggukan kepalanya, "tapi kak Reyhan cuman sayang sama Chilla kan?"

Reyhan mengangguk antusias. "Buktinya apa kak?" cicit Chilla pelan.

"Walaupun beribu-ribu gunung menghalangi kita, kakak akan mendakinya untuk terus bersamamu, "

Chilla tersipu malu, rona merah menghiasi kedua pipinya. "Aaa— kakak buat Chilla salting."

"Tau salting dari mana, hmm?" tanya Reyhan lembut.

Chilla menatap Reyhan malu-malu. "Chilla sering dengar Bunda bilang salting ke Ayah." Reyhan manggut-manggut paham.

"Jangan raguin kakak ya, kakak sayang sama kamu bahkan jika Chilla minta kakak datang kesini walau hujan badai angin ribut halilintar kakak pasti datang demi Chilla si pujaan hati—Eakkkk" goda Reyhan membuat Chilla semakin tersipu malu.

"Tapi kenapa kakak gak datang saat  ayah ulang tahun?" tanya Chilla Kembali. Raut wajahnya berubah murung saat mengingat kejadian kala itu.

Reyhan menggaruk tengkuknya yang tak gatal "waktu itu'kan mendung Chilla," balas Reyhan, Chila hanya meng'ohriakan.

Reyhan mendekati Chilla lalu memegang bahu gadis kecil itu.
"Chilla, kakak selingkuh boleh?"

Chilla yang tak mengerti kata langka itu mengernyitkan keningnya heran.
"Selingkuh itu apa kak?"

"Kata Mama, selingkuh adalah sebuah ungkapan kata cinta untuk kekasihnya," bohong Reyhan sedangkan Chilla semakin tersipu malu.

"Chilla mauuuu, Chila mau kakak selingkuh!" Reyhan berusaha menahan tawanya.

"Tapi cuman kakak yang boleh selingkuh kalau Chilla gak boleh," ujar Reyhan tapi dibalas cengiran khas oleh Chilla.

"Kenapa Chilla gak boleh selingkuh? padahalkan Chilla juga kekasih kakak,"

Reyhan memang harus extra sabar melihat kepolosan kekasihnya yang masih tk—salah sendiri naksir sama anak kecil!

"Cuman laki-laki yang boleh selingkuh kalau perempuan gak boleh katanya nanti dikutuk tuhan jadi  jelek, kalau Chilla jelek kakak gak mau sama Chilla lagi," Chilla terdiam.

"J-jadi kalau Chilla selingkuh Chilla jadi jelek?" tanya Chilla dengan suara getarnya, Reyhan mengganggukan kepalanya.

"Chilla gak mau jadi jelek! Chilla cuman mau cantik hikss.." isak Chilla lalu Reyhan mendekap gadis lugu itu.

"Makanya Chila gak boleh selingkuh, cuman kakak yang boleh ya?" Chilla mengangguk disela pelukan mereka.

"T-tapi kita gak dibolehin pacaran  hikss... kata kak Dylon kakak Fuckboy, Chilla gak tau Fuckboy itu apa?"

Reyhan mengutuk abangnya yang satu itu!

"Fuckboy itu artinya banyak uang. abang  iri sama kakak karena uang kakak lebih banyak dari abang makanya abang gak bolehin kita pacaran karena abang ingin ambil kekayaan kakak," ujar Reyhan menjelaskan.

"Kak Dylon jahat ya kak?"

"Iya! Makanya kalau kamu ketemu dia kamu jauh-jauh aja soalnya abang itu titisan kakek cangkul,"

Reyhan mengelus pipi Chilla.

"Kamu gak usah takut kalau nikah sama kaka soalnya uang Papa  udah banyak, uang Ayah juga banyak jadi kalau kamu mau sesuatu kita tinggal minta jadi Chilla gak usah khawatir gak bahagia hidup sama kakak,"

Rasanya Chilla ingin melayang saat ini!

"Chilla jadi gak sabar menikah sama kakak fuckboy heheh."

Cuppp...

Reyhan mengecup pipi gembul gadis itu.
"Kakak juga sayang, kita tinggal menunggu waktunya."

                   🧞🧞🧞🧞

Hujan mengguyur pohon-pohon yang indah, dan bunga-bunga yang bermekaran para katak yang bersukaria dibawah air hujan dan tanah yang mulai becek.

Dibawah guyuran hujan, Amora asik membaca novel dengan seorang gadis kecil tidur dipangkuannya.

Amora menaikkan selimut Glesya adik satu-satunya yang mulai melorot, ia menatap wajah Glesya yang sangat tenang saat tidur.

Glesya saat ini sudah menduduki bangku TK, tapi sayangnya Bulan tidak terlalu memperhatikan Glesya.

Bulan sangatlah membenci Glesya, ia berharap Glesya tidak hadir ditengah-tengah mereka, saat masih bayi Bulan mengacuhkan dengan menyibukkan diri menjadi kepala sekolah.

Awalnya Bulan sangat antusias terhadap bayi yang ia kandung apalagi saat USG dokter mengatakan bahwa bayi yang dikandungnya berjenis kelami laki-laki. Bulan dan Frans—suami Bulan.

Kedua pasangan itu sangat bahagia akhirnya mereka mempunyai anak sepasang.

Tetapi saat kehamilan Bulan menginjak 7 bulan, Frans ketahuan pernah menghamili wanita lain yang sialnya Tante Amora sendiri. Selain dirinya yang saat itu anak dari hubungan gelap Frans berumur 4 tahun dan berjenis laki-laki , dengan tak tau diri Frans membawa balita  kerumah mereka membuat Bulan sangat marah, kecewa dan mengusir Frans serta mengungat cerai suaminya itu.

Bulan yang stress akibat ulah Frans yang ternyata selingkuh dibelakangnya  membuat ia kehilangan nafsu makan, dan depresi mengakibatkan ia  harus melahirkan secara prematur tak hanya sampai disitu rupanya bayi yang keluar perempuan bukan laki -laki, Bulan sempat koma 1 minggu dan setelah sadar Bulan tidak mau memberi asi kepada bayinya yang baru lahir, keadaan Bulan semakin lama semakin buruk sehingga menyebabkan dia depresi dan dibawa berobat ke psikolog.

Karena Bulan tidak menginginkan bayinya, maka ibu Bulan'lah yang mengurus bayi itu, lalu beliau memberi nama Glesya Febiola.

Glesya dibawa ke kampung awalnya Amora menolak apalagi Amora sangat senang punya adik baru tapi rasa senang berganti menjadi rasa sedih, Neneknya menjelaskan alasan mengapa ia membawa Glesya ke desa,mau tak mau Amora harus melepaskan adiknya. Sesekali Amora datang ke kampung untuk melihat keadaan Glesya dan Neneknya.

Glesya hanya sampai berumur 2 tahun diasuh oleh neneknya,karena pada saat ia berumur 2 tahun neneknya meninggal dunia dan Glesya dibawa Kembali ke kota tempat kediaman Bulan.

Mau tak mau Bulan harus menerima Glesya berada dirumahnya, tapi rasa benci Bulan semakin besar ketika melihat wajah Glesya sangat mirip dengan Frans, Bulan yang acuh akan pertumbuhan Glesya menyibukkan diri dengan melamar menjadi kepala sekolah di SMA Erlangga, Bulan yang lulus S2 sarjana pendidikan dengan gelar M.PD diterima  baik oleh sekolah itu apalagi Bulan menggantikan kepala sekolah sebelumnya yang sudah pensiun.

Bulan terlalu mengurus sekolah tanpa memperhatikan gadis kecil yang membutuhkan perhatian darinya.

Amora menaruh novel yang masih ia baca setengah, lalu menggeser posisi Glesya berada di bantal.
Amora mengambil ponsel miliknya saat ia menurunkan kakinya ia menginjak sesuatu yang lembut, Amora lantas menoleh dan ternyata boneka Dave.

Perasaan Amora menyimpan Dave dilemari  hias, kenapa tiba tiba ada dibawah ini?

Amora lalu mengambil Dave dan memulangkan kembali kedalam lemari, "kita sudah lama tidak bermain, tapi aku sedang tidak mood jadi kapan kapan saja Dave."

Amora lalu memasukkan Dave kedalam lemari dan menutup lemari itu kemudian mengambil ponselnya.

Ceklek..
Bulan memasuki kamar Amora dengan membawa nampan berisi Mie instan yang masih panas.

"Amora ibu bawain kamu mie, makanlah." Bulan lalu meletakkan diatas meja belajar Amora.

Aroma khas mie instan membuat Amora langsung lapar. "Ibu tidak perlu repot-repot, Amora bisa memasak sendiri."

Bulan membuka tirai jendela kamar "Ibu jarang dirumah selagi ibu dirumah dirimu tak perlu memasak."

Amora menyantap mie instan dengan lahap, Bulan duduk di ranjang disamping Glesya Bulan hanya menatap Glesya yang tidur dengan tenang.

Amora menoleh melihat Bulan, Amora tersenyum ia sedikit bersyukur ibunya masih mau menatap Glesya. "ibu Glesya sangat cantik bukan? ia mirip denganmu."

Bulan hanya diam.

"Kemarin Glesya menang lomba melukis ia memperoleh juara 1dan minggu kemarin ia menang lomba kuis Glesya meraih juara 2, ibu Glesya hebat bukan? dulu saat Amora masih TK Amora tidak seperti Glesya. Amora malah nangis-nangis tidak ingin sekolah dan tidak pernah mendapat rangking bahkan sampai sekarang. Tetapi Glesya kebalikan dari sifatku." Amora menghabiskan mie yang sisa 2 sendok lalu meminum teh hangat, Amora menghampiri Bulan lalu duduk disamping Bulan.

"Ibu tau? Amora pernah bertanya ke Glesya apa  hadiah yang Glesya inginkan, dan jawaban Glesya membuatku bersedih, Glesya hanya menginginkan saat ia pergi ke sekolah ia diantar ibu walau hanya sekali saja, maukah ibu menuruti permohonan Glesya?." tanya Amora dengan tulus, tetapi Bulan hanya diam tapi tidak dengan matanya yang mulai berair.

"Sampai kapan ibu membenci Glesya? Glesya dan Amora sama bu, kami berdua lahir dari rahim Ibu tapi kenapa Ibu malah membedakan diantara kami? Glesya selalu menanyakan tentangmu bu, kenapa ibu tidak pernah mengajak Glesya berbelanja,makan malam bersama dan kesekolah bersama"

"Amora tidak tahu harus memberi jawaban apa kepada Glesya." parau Amora air mata Bulan sudah jatuh.

"Apa Ibu keterlaluan?" sendu Bulan.

"Tapi Ibu masih belum bisa menerima Glesya nak." ucap Bulan terbesit rasa bersalah yang amat mendalam ketika ia selalu mengacuhkan Glesya.

Amora menatap Bulan dalam "Ibu,  Amora tidak selamanya disisi Ibu, Amora takut tidak ada lagi yang menemani Ibu jika ibu terus membenci Glesya."

"Amora tau apa yang ibu rasakan, seharusnya Ibu membenci Papa bukan Glesya, adik aku tidak bersalah bu Amora mohon sayangi Glesya seperti Ibu menyayangi Amora."

"Apakah kamu akan meninggalkan Ibu? seperti Ayahmu?"

"Tidak ada yang abadi di dunia ini Ibu."

Bulan semakin terisak "Ibu memang ibu yang buruk ibu tidak pantas dimaafkan kesalahan ibu sudah fatal. Kalian adalah anak yang malang memiliki Ibu seperti diriku"

Amora memeluk Bulan, ia menepuk-nepuk punggung Bulan. "Ibu kami adalah anak yang paling beruntung mempunyai sosok ibu yang sempurna bahkan teman-teman di sekolah mengidam-idamkan Ibu menjadi Ibu mereka. Ahh— rasanya Amora tidak menyukai itu." ucap Amora terkekeh di kalimat akhirnya.

"Ibu minta maaf Amora lancang mengatakan ini, Amora mohon ibu berubahlah Glesya membutuhkan ibu."

Bulan melepaskan pelukan mereka lalu menatap Glesya. "Ibu akan berubah nak Ibu akan menyayangi adikmu Ibu akan berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian Ibu sadar Ibu sudah keterlaluan."  Amora mengusap air mata Bulan dan memeluk Bulan kembali. "terimakasih Ibu."

"Bantu Ibu," ucap Bulan memohon, Amora mengangguk antusias.

"Eunghh." lenguhan kecil keluar dari mulut Glesya ia membuka matanya lalu duduk dan menatap ibu dan kakaknya yang sedang berpelukan dengan ibunya yang menangis.

Glesya menatap bingung kearah mereka, lalu Glesya mendekatkan dirinya ke Amora.

Bulan menatap Glesya "kemari sayang, Ibu ingin memeluk mu." Glesya mendekatkan dirinya ke bulan dengan canggung Glesya membalas dekapan ibunya.

"Glesya mulai besok Ibu akan mengantar mu kesekolah, kamu akan berangkat bersama dengan Ibu." ucap Amora dan Glesya menatap Ibunya senang.

"Benarkah Ibu?" Bulan mengganggukan kepalanya dengan air mata yang masih menetes. "maafin Ibu nak, Ibu janji setiap pagi Ibu akan mengantarmu, dan mulai sekarang Ibu akan memperhatikanmu Ibu menyesal selalu mengabaikan mu."

Glesya sangat bahagia ia mengeratkan pelukannya Glesya ikut menangis "Glesya sudah memaafkan mu Ibu,  Glesya janji Glesya akan jadi anak yang baik."

Amora ikut terharu akhirnya Bulan mau membuka hati setelah sekian lama untuk menerima Glesya. Amora ikut memeluk mereka dan mereka bertigapun berpelukan menyalurkan rasa kerinduan ditengah hujan yang mengguyur rumah mereka.

"Kamu melupakanku," ucap seseorang  lirih dari arah seberang.

***

Thankyouu!

1715 kata

Continue Reading

You'll Also Like

382K 21.2K 71
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
1.8M 129K 82
[Brothership] [Not bl] Setiap orang berhak bahagia, meskipun harus melewati hal yang tidak menyenangkan untuk menuju kebahagiaan. Tak terkecuali Erva...
3.9M 304K 50
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
829K 43.7K 76
The end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!!! ] ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua...