Two World

Oleh birujanda

2.2K 1.4K 1.4K

Dilarang copas! Two world... Apa yang ada didalam benak kalian apa itu two world? Sudah jelas jawaban nya dua... Lebih Banyak

ATTENTION
part 1
Part 2
Part 3
part 4
Part 5
Part 7
Part 8
part 9

Part 6

131 121 141
Oleh birujanda

****

Jika kamu ingin mengetahui karakter seseorang, singkat saja mainkan uangmu!!

****

6) kondangan

Amora buru-buru menaiki tangga rumah sakit mendengar kabar Flora masuk rumah sakit akibat kena serempet motor selepas pulang dari rumahnya, membuat Amora jadi khawatir.

"Amora...." panggil seseorang yang tak jauh dari dirinya. Ia pun berhenti lalu membalikkan tubuhnya lalu datanglah seorang wanita menghampiri dirinya.

"Tante manggil saya?" Tanya Amora ragu.

"Iya nak, kamu Amora'kan anaknya pak Frans deardo?" Amora menggangukan kepalanya walau ada rasa curiga terhadap wanita di depannya.

"Tidak usah takut nak, bibi ini ART di rumah pak Frans perkenalkan nama saya bibi Ara," ucap bibi Ara sambil menyalam Amora dengan senang hati Amora membalas jabatan tangan itu.

Di sebelah tangan wanita itu ia memegang sebuah inpus.

"Non, ngapain sendiri ke rumah sakit?" tanya Bibi Ara memecahkan kegugupan.

"Lagi ngejenguk teman, Bi." balas Amora sopan.

"Eumm— Bi, Amora boleh nanya nggak?" ucap Amora sedikit ragu, lalu Bibi Ara tersenyum menatap Amora. Bibi Amora menganggukkan kepalanya.

"Tanya aja non, gak usah sungkan."

"Ayah masih sama keluarga itu-nya?" tanya Amora kembali. Amora semakin penasaran melihat keterdiaman Bibi Ara.

"Nggak non, selama Bibi kerja disana Bibi gak pernah lihat nyonya kalau soal nyonya bibi kurang tau non, yang ada dirumah cuman aden Ferry dengan tuan Frans," balas Bibi Ara.

Amora mengganguk, walau sebenarnya masih banyak pertanyaan yang ingin ia ucapkan tapi mengenai waktunya yang hanya sebentar ia mengurungkan niatnya itu.

"Ohh— terus sekarang Bibi ngapain di rumah sakit,"

Bi Ara tersenyum, "Bibi lagi jagain aden Ferry yang lagi sakit terkena malaria, udah 2 hari bibi disini jagain aden. Soalnya kalau bukan Bibi yang jagain aden Ferry siapa lagi non?"

"Nona Amora mau gak jenguk aden Ferry? soalnya aden Ferry selalu bilang kalau aden mau ketemu sama kakak-kakaknya,"

Amora menggaruk kepalanya yang tak gatal, "eum- gimana yah Bi?" ucap Amora tak enak, Bibi Ara menghela nafasnya pelan.

"Saya tau non, apa yang nona Amora rasain tapi non, aden Ferry di sini juga korban." ucap Bibi Ara pelan, tetapi Amora hanya diam saja seolah tak mendengar ucapan itu.

Bibi Ara menepuk pundak Amora, menyadarkan gadis itu yang tengah melamun. "Nona, sekarang sudah seharusnya anda tahu." ucap bibi Ara sedikit tak yakin apalagi melihat raut wajah Amora yang terdiam.

Amora mengernyit bingung. "Kenapa Bi?" tanyanya penasaran.

"Luangkan waktumu non, sebentar saja untuk menemui tuan Frans di sel penjarah."

"Tuan Frans divonis 5 tahun penjara karena  menabrak ibu hamil hingga tewas."

Degg..

                           ******

Selepas pulang menjenguk Flora, Amora dan Dylon menghadiri acara nikahan sepupu Dylon. Karena Tessa dan Gordon tidak dapat hadir makanya Amora dan Dylon yang kesana.

Sekarang kedua pasangan itu sudah sampai ditempat nikahan, banyaknya tamu undangan yang berlalu lalang sambil menikmati hidangan makanan yang telah disiapkan. Acara nikahan ini termasuk mewah terlihat dari hiasan altar dan mewahnya menu makanan disini.

Lalu mereka mengambil tempat duduk yang tak jauh dari papan altar supaya saat menikmati makanan sambil melihat kedua pengantin.

Baju yang mereka kenakan sangatlah sederhana, baju khas Papua dengan motif burung cendrawasih tak membuat kharisma dan keanggunan memudar.

Sambil menuju ke tempat duduk  keduanya pergi ke meja hidangan, mengambil hidangan yang telah disiapkan, kebetulan mereka juga belum makan siang. Banyak menu makanan yang tersedia mulai dari lokal maupun non lokal tapi  Amora hanya mengambil es buah dengan pentolan dan bakso mercon, dan Dylon yang mengambil es serut dengan nasi padang.

"Yang, nanti kalau kita nikah kamu mau tema pernikahan seperti apa?" tanya Dylon sambil menikmati makanannya.

"Sederhana juga gakpapa," balas Amora.

"Gak, Pernikahan kita harus mewah yang! kita nikah cuman 1 kali seumur hidup, itu momen langka jadi harus diabadikan dengan sangat mewah pokoknya pernikahan kita harus lebih mewah dari Kaesang." ucap Dylon tak terima tapi Amora sibuk menikmati pentolan.

"Suka-suka kamu aja!"

Dylon memegang tangan Amora, membuat gadis itu bergenyit bingung. Sebelum Amora mengeluarkan sepatah kata, Dylon dengan cekatan membalas rasa penasaran gadisnya.

"Ngetes ijab qobul dulu,sayang. Itung-itung latihan.

Dylon memejamkan matanya. " Saya terima nikah dan kawinnya, adinda Gryscha Amora falezia binti Frans deardo... Dengan mas kawin sebesar 700 kilogram, satu set berlian segitiga, sertifikat kebun teh di Swiss, 5 mobil Lamborghini, 23 apartemen di Argentina dan satu pulau di Portugal." ucap Dylon menghafalkan jimat tersebut.

Pletak...

Amora menyentil kening Dylon pelan, membuat si lelaki itu kembali membuka matanya. "Kita Kristen sayang." koreksi Amora.

"Kamu juga gak usah halu! yakali kamu bisa buat mahar setinggi langit padahal masih pengangguran sok-sokan buat mas kawin harga tinggi." cibir  Amora, Dylon menyengir menanggapinya.

"Biar kayak yang di fiksi-fiksi sayang." timpal Dylon sedikit membela dirinya.

"Alah! fiksi juga harus masuk akal!."

"Salah terus!"  gumamnya pelan.
Dylon menatap Amora lesu, lelaki itu selalu saja salah di mata kekasihnya.

Keduanya diam karena sedang menikmati makanan dan minuman yang telah dihidangkan sambil menikmati nyanyian para biduan-biduan cantik yang enak di dengar. Walau sebenarnya Dylon tidak terlalu fokus memperhatikan para biduan itu.

Ia hanya ingin cari aman saja!

"Haii Mora," ucap laki-laki itu sambil menepuk pundak Amora.

"Ohh haiii Ren, lama gak ketemu taunya udah gede aja," jawab Amora sambil terkekeh kemudian Rendy duduk dengan mereka.

Dylon yang berada disana menatap Rendy tak suka. Sokab sekali!

"Lo juga lama gak ketemu makin cantik aja," ucap Rendy, Dylon mendelik tak suka.

"Jelas dong!" sombong Amora, "oh iya kenalin ini Dylon—" ucap Amora tapi langsung dipotong oleh Dylon.

"Calon suami Amora, tahun depan kita  nikah," ujar Dylon dengan datar.

Dan Rendy yang mendengarkan pun kaget dan kikuk melihat tatapan Dylon seperti tak suka padanya.

"Mukanya biasa aja kali! gak usah cemburu gua cuman teman Amora dikampung, tenang gak akan gua embat Amora udah gua anggap kayak kakak sendiri," balas rendy tapi Dylon tak memperdulikannya.

Dan Amora menatap Dylon yang sedari tadi diam, ia tahu bahwa sekarang Dylon sedang dilanda cemburu.

"Maaf ya Ra gua gak bisa lama-lama cewek gua nungguin tuh dimobil biasalah cewek gua introvet lihat orang rame aja tremor," pamit Rendy lalu meninggalkan kedua pasangan itu.

"Hati-hati ya!"

"Hiti-hiti yi," cibir Dylon kesal. Amora terkekeh pelan.

Manusia yang satu ini memang gampang cemburu.

"Cemburu yaaa," goda Amora dengan tak tau diri.

"Gak! Ngapain cemburu dari segi manapun aku lebih ganteng,"

"Ohhhh"

"Aku lebih oke ketimbang dia!
Dia gak selevel sama aku,"

"Ohhh bagus deh "

"Cemburu, ya?"

"NGGAK!" Dylon langsung mengalihkan pandangannya, yang tadinya menatap wajah Amora, kini pria itu langsung menatap papan dekorasi .

"Kamu cemburu?" Amora mendekatkan mulutnya di telinga Dylon. "Kamu cemburu?" ulang gadis itu, membuat pipi Dylon semakin memerah, ia tidak bisa lagi memendam rasa cemburunya.

Dylon hanya membatu, ia menutup pipinya yang sudah memerah, oleh kedua tangannya.

"Gak peka banget sih! Udah tau aku gampang cemburu malah ga peka," kesal Dylon.

"Lah tadi kamu yang bilang sendiri gak cemburu," bela Amora.

"Ihhh memang kamu gak peka, seharusnya kamu tau aku cemburu bukannya dibujuk malah nanya,"

"Bilang kek dari tadi,"

Kesabaran Dylon mulai menipis
Ingin rasanya Dylon mencak-mencak di sini mengingat mereka berada di kondangan ia mengurungkan niatnya.

"Yangggg ihhh nanti aku ngamuk disini loh ntar aku hancurin meja ini biar nikahannya hancur pokoknya aku gakpeduli." kesal Dylon.

"Jangann dipaksaaaaaaa," balas Amora sambil menyanyikan lirik lagu Ziva yang sedang trend.

"Asuuuu,"

*****

"Udah mendingan, hmmmm?" tanya Aryo dari arah sebrang, tidak tahu ada angin apa yang datang sehingga Aryo menelfon Flora.

Flora tentunya sangat bahagia walau sedikit tremor.

"Eumm, udah"

"Tumben kamu nelfon aku?" tanya Flora balik.

"Gua cuman cemas sama keadaan lo, tapi kayaknya lo keberatan gua telfon," balas Aryo lesu.

Flora langsung menggelengkan kepalanya cepat.

"E-enggak kok, aku gak keberatan setiap hari juga gakpapa malah aku senang," ucap Flora sambil tertawa, terdengar kekehan dari arah sebrang membuat rahim Flora menghangat.

Sial! Flora cepat sekali mengsalting!

"Emang kita telfonan pacar kamu gak marah?"

"Enggak aku gak punya pacar, tapi kayaknya kamu punya ya?" tanya Flora sebaliknya.

"Iya masih otw doa'in ya!" balas Aryo.

Flora terdiam, ada sesuatu yang mengganjal di hatinya seperti tidak ingin Aryo mempunya kekasih selain dirimu.

"Hallo?" panggil ulang Aryo dari arah seberang.

"Iyaa Ar?" sahut Flora pelan.

"Kok lo diem?"

"Gak kok, kalau boleh tau gebetan kamu itu siapa?"

Aryo tertawa. "Jadi lo mikirin itu,"

"Aku serius" ringis Flora menahan malu

"Kalau gua bilang gebetan gua itu lo, Percaya gak?"

"Gua suka lo!" Lanjutnya lagi.

Flora mematung tak percaya atas apa yang ia dengar, Aryo menyukai dirinya?

"G-gak usah bohong! pasti ini cuman prank kan! terus buat aku salting  rupanya cuman ngeprank aku. Aku memang ngejar-ngejar kamu tapi aku gak serendah itu buat jadi bahan prank," ucap Flora sendu.

"Gua gak bohong, lo berhasil ngambil hati gua! sampai sekarang gua kepikiran lo terus gua mau ngajak lo jalan tapi keadaan lo yang gak memungkinkan jadi gua tunda,"

"Flora, gua serius suka sama lo. Gua minta maaf selama ini gua bersikap acuh tapi satu yang harus lo tau, musuh gua banyak kalau mereka tau gua suka lo pasti target selanjutnya itu lo. Gua gak mau lo kenapa-kenapa karena gua sayang lo Flora," ucap Aryo terdengar dari arah sana bahwa ia mengucapkan dengan serius.

Tadinya Flora sudah ingin menangis saja rasanya, tapi karena pengakuan Aryo membuat ia terbang sampai ke lapisan udara paling atas, seperti ada kupu-kupu yang berterbangan didalam perutnya dan kini pipinya yang semerah tomat.

"Lo gak mau maafin gua ya?" parau Aryo.

"Aku udah maafin kamu kok, sekarang aku tahu alasan kamu selalu ngehindar dari aku dan aku senang sama pengakuan kamu akhirnya cintaku gak bertepuk sebelah tangan." ujar Flora sambil terkekeh.

"Jadi kita sekarang resmi?" tanya Flora dengan gugup.

"Gak sabar ya aku resmi'in," goda Aryo membuat Flora mengulum bibirnya.

"Ihhh, jangan buat aku salting deh!" gerutu Flora senang, Aryo tertawa terbahak-bahak dari arah sebrang.

"Kita sekarang udah resmi, tapi hubungan kita privat dulu ya sampai kondisi aman," balas Aryo membuat Flora semakin salting ia bahkan memukul bantal yang berada didepannya kalau ia lompat- lompat tidak mungkin soalnya kakinya lagi keseleo.

"Kalau disekolah kita seperti biasa saja! karena musuh gua ada dimana-mana,"

"Gakpapa, yang penting kita udah taken!" sahut Flora senang.

"Beruntung banget sih gua punya pacar kayak lo Flo udah baik, gemesin , cantik, penyayang lagi perpect deh. Nyesel gua dulu sia-siain lo." ucap Aryo lagi.

"Ahh jangan diginiin aku jadi maluuuu," rengek Flora tak tertahan.

"Hahahaha yaudah deh kamu istirahat dulu, jangan begadang jangan lupa minum obat jangan sekolah dulu kalau belum pulih dan yang penting jangan lupa mimpiin gua " goda Aryo sambil tertawa.

Semburat merah semakin tebal di wajah Flora.

"Eumm, nanti kalau kaki kamu udah sembuh kita jalan-jalan ke pantai gua yang jemput,"

"Oh iya kayaknya sebentar lagi tukang grab bakal datang di rumah lo, soalnya gua udah mesen makanan. Dimakan ya, maaf gak bisa jenguk lo sekarang,"

"Owhh gakpapa, btw makasih ya." ucap Flora dengan malu-malu.

"Iyaa, udah dulu ya ingat! Jangan begadang ." ucap Aryo, setelah itu ia mematikan telponnya

Blush

Pipi Flora semakin merona. Oh ayolah, jantung Flora tidak kuat mendengar ucapan Aryo walau terdengar kaku tapi bagi Flora sangatlah manis.

Akhirnya cintanya terbalaskan, Perjuangan memang tak pernah mengkhianati hasil ia sudah bekerja dengan keras dan membuahkan hasil yang manis.

Flora kesemsem sendiri dipastikan Flora sulit untuk tidur!!!!!!

###

Ayu tingting makan kepiting
Thankyou for everything!

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

908K 50.1K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
2.3M 124K 60
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
232K 9.4K 28
Menjadi seorang istri di usia muda yang masih di 18 tahun?itu tidak mudah. Seorang gadis harus menerima perjodohan dengan terpaksa karena desakan dar...
744K 53.4K 33
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...