Love Story Of Sharga & Ahra ✅...

By FatimahIdris3

1.9K 1.8K 312

Hujan mengguyur bumi pagi itu. Jalanan digenangi air yang terus berjatuhan dari subuh tadi. Tampak gadis bert... More

BAGIAN 1
BAGIAN 2
BAGIAN 3
BAGIAN 4
BAGIAN 5
BAGIAN 6
BAGIAN 7
BAGIAN 8
BAGIAN 9
BAGIAN 10
BAGIAN 11
BAGIAN 12
BAGIAN 13
BAGIAN 14
BAGIAN 15
BAGIAN 16
BAGIAN 17
BAGIAN 18
BAGIAN 19
BAGIAN 20
BAGIAN 21
BAGIAN 22
BAGIAN 23
BAGIAN 24
BAGIAN 25
BAGIAN 26
BAGIAN 27
BAGIAN 28
BAGIAN 29
BAGIAN 30
BAGIAN 31
BAGIAN 32
BAGIAN 33
BAGIAN 34
BAGIAN 35
EXTRA PART 2

EXTRA PART 1

28 22 0
By FatimahIdris3

Suasana di kediaman Sharga itu tidak seperti biasa. Sangat ramai dan beberapa orang sibuk menyiapkan segala sesuatunya.

Dilantai 3 sudah duduk para undangan juga seorang penghulu. Seorang pria tampan duduk di depan sang penghulu dengan tegang. Disampingnya duduk sang sahabat yang juga ikut tegang.

"Apa kau gugup?" Tanya Diaz hanya sekedar basa-basi sebenarnya.

"Iya" Jawab Sharga singkat.

Sharga meraih botol air minum yang disediakan. Sharga meneguk perlahan air minum itu untuk mengurangi rasa gugupnya.

"Jangan minum terlalu banyak, nanti malah mual" Kata Aro memperingatkan.

Pria itu duduk bersebelahan dengan Diaz. Sharga menuruti perkataan Aro. Dia meletakkan botol air minum yang sudah tinggal setengah.

Sementara di lantai 2, tepatnya dikamar yang ditempati Ahra, El dan Fai juga ada Sikha dan ibu Ahra menemani Ahra yang tengah dirias.

"Waaaaaaah kau benar-benar cantik Ahra, aku yakin semua orang akan terpana melihatmu" Puji El sambil memperbaiki kebaya yang digunakan Ahra.

Ahra hanya tersenyum mendengar pujian dari El. Sebenarnya ada gugup yang dirasakan Ahra. Ada haru juga karna hari paling bersejarah dihidupnya tanpa adanya kehadiran sang ayah.

Beberapa hari yang lalu sebelum hari ini, Ahra dan Sharga menemui tempat sang ayah. Meminta restu untuk melangkah ke jenjang pernikahan.

Selama ditempat sang ayahpun Ahra tidak hentinya menangis. Harusnya ayahnya disini. Menggenggam tangan Sharga saat mengucapkan ijab kabul. Harusnya ayahnya disini menyaksikan kebahagiaan Ahra bersama pria yang akan menggantikan tugas beliau menjaga Ahra.

Ahra mulai berkaca-kaca. Jika dia memejamkan mata sekali saja, air mata itu pasti sudah lolos dari kedua mata indahnya.

Sebuah tangan menggenggam tangannya. Tangan milik seorang pria yang terlahir dari rahim yang sama dengannya. Siapa lagi jika bukan Hirham.

Adiknya itu berlutut didepan Ahra. Dia tampak sangat tampan dengan jas berwarna putih dengan dalaman kemeja berwarna hitam.

"Jangan menangis, ini adalah hari bahagiamu kak, ayah tidak akan suka melihatmu bersedih, aku yakin ayah hadir diantara kita"

Perkataan Hirham semakin membuat hati Ahra terenyuh. Perlahan air matanya turun membasahi kedua pipinya.

"Tidak tidak, ini tidak benar, kakak akan merusak riasannya" Kata Hirham sambil mengusap air mata Ahra dengan ibu jarinya.

"Ayo tersenyumlah" Tangan Hirham memegang kedua ujung bibir Ahra. Membuat seolah-olah Ahra tersenyum.

Lama-kelamaan Ahra tersenyum juga meski sedikit dipaksakan. Ibu Ahra yang berdiri tidak jauh dari kakak beradik itupun melangkah mendekati mereka.

"Ibu bahagia melihat salah satu anak ibu menemukan jodohnya, ibu berharap kau dan Sharga selalu diberi kebahagiaan hingga maut memisahkan kalian"

Ahra memeluk sang ibu begitupun Hirham. El dan Fai ikut terharu menyaksikan ibu dan kedua anaknya itu. Bahkan El tanpa sadar mengusap air matanya diam-diam.

"Sudah waktunya keluar, ayo Ahra" Kata Fai memecahkan suasana haru yang baru saja tercipta.

Hirham melepas pelukannya dari kedua wanita yang begitu berharga dihidupnya itu. Lalu melangkah keluar lebih dulu. Dia akan menjadi wali saat akad nikah Ahra nanti. Menggantikan sang ayah yang sudah berpulang.

🌸🌸🌸

Sharga menghembuskan nafas perlahan. Jantungnya semakin berdetak tidak beraturan saat melihat Hirham yang akan menjadi wali Ahra duduk di samping penghulu.

Beberapa saat terdengar orang-orang disekeliling Sharga berdecak kagum. Bahkan Diaz dan Aro juga melakukan hal yang sama. Ingin rasanya Sharga menolehkan kepalanya. Ikut menyaksikan sosok yang dia yakin wanita yang beberapa menit lagi akan menyandang status sebagai istrinya.

"Ya Tuhan, Ahra benar-benar cantik" Kata Aro sambil terus memperhatikan Ahra yang melangkah mendekat kearah Sharga.

Disamping kanannya ada sang ibu. Sementara disamping kirinya ada salah satu kerabat Ahra. Dibarisan kedua ada Fai dan El yang memakai kebaya sepadan. Kebaya yang memang dipesan khusus untuk keduanya.

Sharga merasakan seseorang duduk disampingnya. Sharga hanya melirik sekilas. Dari ekor matanya, Sharga bisa melihat betapa cantiknya Ahra.

"Ekhem, mari kita mulai acara ijab kabulnya"

Suara sang penghulu membuat Sharga memfokuskan dirinya menghadap kearah depan.

Hirham menjabat tangan Sharga. Dituntun sang penghulu, ijab kabulpun dimulai. Suasana khusyuk menyelimuti ruangan itu.

Dengan lantang dan dengan satu tarikan nafas, Sharga mengucapkan ijab kabul itu dengan lancar. Semua yang berada di ruangan itu tidak berhenti mengucap syukur.

Ahra menghadap kearah Sharga untuk mencium telapak tangan Sharga. Tanda bahwa dia menghormati Sharga sebagai suaminya sekarang. Lalu dengan lembut Sharga mengecup kening Ahra.

Sharga benar-benar terpesona pada penampilan Ahra. Kebaya dengan potongan sederhana, kerah shanghai dan kancing mutiara yang dipakai Ahra sangat pas ditubuh mungilnya. Riasan wajahnya juga natural tidak terlalu berlebihan. Sharga suka dan berterima kasih pada El yang sudah mempersiapkan semua.

Bukan hanya El, Fai, Diaz, Aro bahkan Sikha juga ikut mempersiapkan segala hal untuk pernikahan ini.

"Ahra, kau sangat cantik" Bisik Sharga memuji.

"Terima kasih, kau juga lebih tampan dari biasanya" Kata Ahra sambil tersenyum malu.

"Heh, walaupun kalian sudah resmi menjadi suami istti, bukan berarti bisa bermesraan di tempat umum" Tegur Diaz. Pria itu selalu merusak suasana.

"Ck ck ck.... Kasian sekali yang tidak punya pasangan" Kata El sambil melirik kearah Diaz.

"Kau menyindirku?" Tanya Diaz tidak terima.

"Siapa yang menyindirmu? Memangnya yang tidak punya pasangan hanya kau saja?"

"El, dia itu sedikit sensitif jika berhubungan dengan masalah pasangan" Kata Sikha.

"Iya kau benar, dasar si mudah tersinggung" Sambung El sambil mecibir Diaz.

"Wah, sejak kapan kalian berdua jadi sekutu hah? Beraninya main keroyokan" Kata Diaz melotot.

"Memangnya kenapa?" El mengangkat dagunya tinggi-tinggi seolah menantang.

"Aaah aku lemah jika sudah menghadapi wanita" Kata Diaz lemas.

Diaz memiliki prinsip yang sama seperti Sharga. Tidak akan menyakiti wanita sampai kapanpun.

"Sudah-sudah, kalian membuat ribut saja" Kata Fai yang dari tadi diam.

"Hari ini Fai benar-benar terlihat seperti seorang wanita seutuhnya ya" Kata Aro sambil tersenyum.

"Sering-seringlah berpenampilan seperti ini Fai, kau tampak cantik" Lanjutnya.

Bukannya terkesan, Aro malah mendapat pukulan dikepalanya. Membuat yang lain tertawa terbahak-bahak. Apalagi El, dia adalah orang yang paling keras tertawanya. Wanita itu memang tidak pernah tau tempat.

🌸🌸🌸

Malam harinya, pesta resepsi diadakan di restoran milik keluarga Pradipta. Restoran yang Ahra baru tau terinspirasi dari gabungan dari namanya dan nama Sharga. Shara, Sharga dan Ahra itu yang El katakan.

Ahra juga banyak pendapat informasi tentang kekayaan Sharga dari El. Selain restoran yang saat ini menjadi tempat resepsi pernikahannya, ada perusahaan di bidang properti, hotel, rumah sakit dan masih ada beberapa usaha lain yang berada dibawah kepemilikan keluarga Pradipta.

Ahra menatap kearah pintu masuk restoran yang diubah sedemikian rupa. Sudah banyak tamu yang berdatangan. Bahkan ada beberapa wartawan yang berjajar menyambut satu persatu tamu yang datang.

Sebuah kecupan hangat mendarat dipipi kanannya. Siapa lagi jika bukan pria yang kini sudah resmi menjadi suaminya itu.

"Ada yang kau pikirkan?" Tanya Sharga sambil membalik tubuh Ahra untuk menghadap kearahnya.

"Tidak, aku hanya senang, tidak menyangka akan menikah dengan orang hebat sepertimu" Jawab Ahra sambil tersenyum.

"Aku tidak sehebat yang kau bayangkan, semua yang aku miliki ini bukan seutuhnya kerja kerasku, ada Diaz dan Sikha yang membantuku, ada orang-orang yang mengabdikan dirinya pada keluarga Pradipta, tanpa mereka aku bukanlah apa-apa" Kata Sharga merendah.

"Aku bangga menjadi istrimu, kau tidak pernah menyombongkan dirimu, kau benar-benar berhati mulia"

"Untuk apa sombong jika masih membutuhkan bantuan orang lain"

Ahra tersenyum dan itu membuat Sharga gemas sendiri.

"Apa kau bahagia menikah denganku?" Tanya Sharga tiba-tiba.

"Sangat, aku sangat bahagia"Jawab Ahra tanpa ragu.

"Aku mencintaimu, istriku"

"Aku juga mencintaimu, suamiku"

Sharga menyatukan keningnya dengan kening Ahra. Lalu perlahan mulai memiringkan kepalanya. Namun sebelum kedua bibir itu saling menyatu, seseorang datang.

"Ooopppsss, hehehe ma'af"

Seseorang yang tidak lain adalah El itu memutar kembali tubuhnya. Melangkah pergi dan mengurungkan niatnya untuk memanggil kedua pasangan suami istri itu.

"Sepertinya sudah waktunya kita menemui para tamu" Kata Ahra setelah melihat El pergi.

Sharga melihat jam tangannya.

"Masih ada waktu 2 menit lagi" Kata Sharga.

Lalu tanpa basa-basi, menarik pinggang Ahra mendekat kearahnya. Ciuman yang sangat lembut seperti ciuman Sharga biasanya yang mampu membuat Ahra terbuai seakan-akan tidak lagi menginjakkan kakinya dilantai.

Lama mereka saling memangut satu sama lain, bahkan tidak terasa waktu 2 menit itu sudah berlalu. Sharga menghentikan ciumannya saat dirasa Ahra mulai kehabisan nafas. Keduanya sama-sama menghirup udara.

Sharga mengusap lembut bibir Ahra yang sedikit berantakan karna ulahnya.

"Ini sedikit berantakan, perlu kupanggilkan El atau Fai untuk membantumu?"

"Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri" Jawab Ahra.

Setelah beberapa menit, keduanya melangkah menuju ketempat diadakannya resepsi. Semua mata tertuju pada keduanya. Ahra seperti dejavu. Ini kali kedua dia menjadi pusat perhatian orang-orang.

Sebuah pelaminan seperti singgasana berada ditengah-tengah. Dekorasi sederhana dengan warna pink dan putih menghias setiap sudut yang ada. Jangan lupakan beberapa bunga dandelion yang sengaja diletakkan dibeberapa meja.

Ahra baru tau makna dari bunga dandelion yang menjadi bunga kesukaan Sharga. Pria itu sudah menceritakan tentang mimpi yang pernah dialaminya.

Sharga meraih microfon yang disodorkan Diaz. Ahra bingung karna sebelumnya Sharga tidak mengatakan apapun tentang hal ini.

"Hari ini hari paling bahagia untuk saya dan tentu untuk istri saya, Ahra"
Sharga memulai kata-katanya.

"Bukan hal mudah untuk kami bisa berdiri disini sebagai sepasang suami istri, seperti yang kalian ketahui, bahwa diluaran sana banyak beredar kabar yang kurang menyenangkan tentang hubungan kami"

"Tentang rumor bahwa istri saya, hanya memanfaatkan kekayaan yang saya miliki, tapi asal kalian tau, sayalah yang sudah memanfaatkan dirinya"

Semua orang saling berpandangan saat mendengar kalimat yang baru saja dikatakan Sharga.

"Apa maksudnya?" Tanya Fai penasaran.

"Entah" Jawab El singkat.

"Saya dengan sengaja memanfaatkan Ahra yang saat itu tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima persyaratan yang saya lakukan bersama adiknya, saya yang dengan mudahnya memanfaatkan keadaan keluarga Ahra, bahkan saya mengancam akan membuat ibu, adik serta kedua sahabat Ahra menderita"

"Saya beruntung, karna wanita yang saat ini telah resmi berstatus istri saya ini, menerima saya apa adanya, dia rela menikah dengan saya hanya untuk melindungi orang-orang yang disayangnya"

"Saya beruntung karna istri saya ini bersedia membuka hatinya, membiarkan saya membuatnya jatuh cinta, untuk itu, mulai malam ini, saya tegaskan bahwa keluarga istri saya tidak pernah sekalipun memanfaatkan saya, saya harap setelah ini tidak ada isu tidak benar tentang keluarga saya, terima kasih"

Semua orang bertepuk tangan riuh. Mereka seolah ikut bangga mendengar kata-kata Sharga.

"Terima kasih" Kata Ahra saat Sharga menghampirinya.

"Untuk?"

"Semuanya, semua yang sudah kau lakukan untukku"

"Aku tidak melakukan apapun"

"Selalu merendah" Kata Ahra sambil memukul dada Sharga pelan.

Malam itu, benar-benar menjadi malam terindah bagi Ahra maupun Sharga. Mungkin juga bagi semua orang yang terlibat dalam kisah cinta Ahra dan Sharga.

Mereka orang-orang yang mengerti bagaimana kehidupan percintaan antara CEO terkenal dengan gadis biasa yang ternyata teman di masa kecilnya.

Kisah cinta yang mungkin bagi sebagian orang terlihat biasa saja. Tapi bagi keduanya begitu bermakna. Bagaimana Ahra yang harus tertekan dengan setiap ancaman Sharga. Bagaimana seorang Sharga meyakinkan sang ibu mertua. Juga bagaimana menghilangkan keraguan dalam hati sang pujaan hati.

Percayalah semua ada jalan jika kita percaya akan takdir yang Tuhan gariskan. Tidak peduli seberapa besar masalahmu. Sejauh apa jarak yang memisahkan dan seberapa lama ingatan itu terlupakan. Jika Tuhan sudah berkehendak, kita bisa apa.

"Terima kasih sudah memberikan kebahagiaan untuk putri ibu dan ma'af sudah meragukanmu" Suara ibu Ahra disamping Sharga mengalihkan perhatian keduanya.

"Tidak ibu, akulah harusnya berterima kasih, karna ibu melahirkan seorang anak yang memiliki hati lembut seperti Ahra, aku juga minta ma'af karna pernah mengancam anak ibu ini" Kata Sharga sambil menundukkan kepalanya.

"Sudah lupakan, jangan diingat lagi masa itu, yang terpenting sekarang, kalian bahagia dan cepat berikan aku keponakan yang lucu-lucu" Kata Hirham yang datang sambil memeluk sang kakak.

"Tenang saja kita akan memberikanmu keponakan 5 sekaligus" Kata Sharga.

"Enak saja, aku bukan kucing" Kata Ahra cemberut.

Mereka tertawa mendengar perkataan Ahra. Tawa yang begitu meneduhkan bagi yang melihatnya.

"Hei ayo lihat kesini" Seru Aro sambil mengarahkan kameranya menghadap Sharga, Ahra, ibu Ahra dan Hirham. Tidak ingin ketinggalan moment bersejarah itu, Diaz, El, Fai dan Sikha juga ikut berfoto bersama.

"Terima kasih Tuhan sudah mengirimkan orang-orang baik untukku, mempertemukanku dengan pria yang sungguh luar biasa"

"Ayah, sekarang kau bisa tenang disana, anakmu sudah menemukan kebahagiaannya, semoga kebahagiaan ini untuk selamanya, aamiin"

Ahra berucap lirih dalam hatinya. Dia tersenyum bahagia. Dia tau ayahnyapun turut berbahagia atas pernikahannya. Ahra percaya itu.

🌸🌸🌸

Gimana nie extra partnya?????

Author masih ada 1 extra part lagi sebelum benar-benar berakhir.

Sedih sih karna harus pisah sama Sharga dan Ahra.

Eitzzzz tapi nama mereka tetep akan muncul dibeberapa cerita Author berikutnya. Ditunggu ya cerita selanjutnya....

Jangan lupa vote dan komentnya ya...

Sayang kalian banyak-banyak

Salam hangat dari author😘😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 5.7K 10
Kocok terus sampe muncrat!!..
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
5.8M 280K 61
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA MANIEZZZ] Kisah 2 pasangan yang dijodohkan oleh orangtua mereka. Arlando jevin demort, cowok berusia 18 tahun harus men...