Serpihan DESEMBER

De dindaraven

100 14 0

Untukmu Desember 2018 Dan akhirnya kita hanya menjadi cerita tanpa penutup Kisah yang diawali kata "pernah" Y... Mai multe

Prolog
CAST TOKOH UTAMA
Kisah tanpa penutup
Good bye Rayyan
Putus
Senja dan dia
Definisi Bahagia kami berdua
Putih Abu Abu
Yeah...I am is troublemaker
Mustahil paling nyata
Konstelasi Rasa
Atas nama bahagia

Euforia Senada

4 1 0
De dindaraven

Siang ini tepat pukul 12.00 WIB,aku duduk di kelas dengan Nathan didepanku.Rasa menyesal seketika menyeruak di dalam diriku ketika menjanjikan Nathan untuk belajar bersama tadi lagi apalagi ada tambahan tugas Pkn.Setelah selesai jalan jalan dengan Arga,Nathan langsung menyeretku ke kelas.Dan yang lebih menyebalkan lagi,kedatangan Nathan sangat menarik perhatian.

Nathan itu seperti medan maghnet yang memiliki 2 sisi menarik.Anggap saja kutub utaranya adalah sisi pintarnya,dia memiliki otak super cerdas dan memiliki nilai yang hampir sempurna.Sementara kutub selatannya adalah sisi negatifnya dimana dia sering membolos jika gurunya tidak cocok dengan seleranya atau sering melanggar peraturan.Poin kenakalannya di BK hampir menyamai kedudukan Angga.

Wajah tampannya adalah pelengkap dari dua sisi yang tidak bisa disatukan itu.Yang cewek sibuk berdandan agar dilirik.Yang cowok bersiap siap untuk kabur kalau saja Nathan terusik dengan kehadirannya,kecuali Angga.Orang sabar ada batasnya juga kan? Seperti jam jam ini adalah jam sakral untuk Nathan karena pada jam ini,intensitas laki laki ini sedang berada di puncaknya.Cuaca panas bisa membuatnya bisa meledak sewaktu waktu.Senggol bacok,itulah yang sering anak anak katakan.

"Sebutkan pahlawan yang berhasil mengalahkan penjajah pada masa itu!" Nathan membaca soal di buku LKS ku lalu melihat jawaban yang kutulis di lembar jawaban.

"Superman? Captain America? Wonder women? Iron man?" Tanya Nathan dengan wajah yang tak terbaca.Uhm...apa salahku?

"Otak lk dijual atau gimana sih?"Nathan memukul mukul pelan dahiku dengan pulpen.

"Terus gue harus jawab apa dong?"

Nathan berdiri keluar dari kelas lalu dia kembali lagi dengan setumpuk buku tentang sejarah Indonesia dan Pkn.Dia mulai menjelaskan secara rinci tentang pahlawan pahlawan negri ini.Meskipun mengantuk,aku terus berusaha membuka mataku agar papan tilis didepanku tidak melayang ke wajahku.

"Jangan sampai gue lihat ada gambar kecil kecil di buku tulis lo" ancam Nathan serius.

"Kenapa sih Nath? Boring tau kalau cuma lihat tulisan mulu" gerutuku.

"Lo kira ini TK?" Sentak Nathan.

"Iya iya gitu aja marah marah"

Aku menyambar Tipe-X milik Anis da  mulai menghapus anime anime gantheng yang ada di buku tulisku.AKU BENCI NATHAN !!! Dia selalu memperjelas kekuranbankj membuatku kesal setengah mati.Beruntung bel masuk berbunyi,kutendang Nathan agar menjauh dari kelasku.Aku bebas...

🌊🌊🌊

03 Februari 2021

Aku duudk di ruang tamu rumahku.Semua sudah terlelap kecuali aku.Aku duduk dengan secangkir teh manis dan sepiring mie yang menemaniku malam ini.Hujan mengguyur kotaku tiada henti sejak siang tadi.Tidak ada alunan musik Alan Walker ataupun Ava Max dari mini speaker ku.Aku sedang menikmati suara hujan diluar yang tengah beradu dengan suara jam dinding rumahku.

Kupandangi potret diriku dan Arga yang sempat kucetzk dan masih kusimpan sampai sekarang.Perlahan masa itu muncul didepan kornea mataku.Hari dimana Arga menginjakkan kaki di bumi Menak Sopal.Semua itu berjalan lancar seperti biasa sampai tiba titik dimana aku bertengkar hebat dengan Arga hanya karena Nathan.

🌊🌊🌊

"Din ban motor lo bocor" ujar Angga ketika kami berada di parkiran hendak pulang.

"Wah iya nih parah" aku menyetujui ucapannya.

"Bawa ke tukang tambal ban sana"

"Males dorong" keluhku.

"Gue dorongin.Ayo" sela Nathan tiba tiba.Dia langsung mendorong motorku menuju gerbang.

"Hmmmm....Ada udang dibalik bakwan nih" guman Angga.

"Maksud lo?" Tanyaku dengan nada tajam.

"Gue rasa Lavenda suka sama lo" jawab Angga.Lavenda?

"Lavenda? Itu bukannya merk obat nyamuk?" Tanyaku bingung.

"Itu merk nya Nathan"

"LAVENDERIUS GOBLOK" Teriakku tepat di depan wajah Angga.

Aku menonyor kepala Angga lalu berlari menyusul Nathan.Jarak antara tukang tambal ban dan sekolahanku lumayan jauh.Yang kulakukan hanya membantu Nathan mendorong motorku.Pikiranku berkecamuk,Angga sukses membuatku dilanda rasa inngin tau.Diam diam kutatap punggung tegap Nathan.Menurutku sih dia standar,dibilang jelek ya nggak jelek dibilang gantheng ya biasa aja.Saat aku melihatnya dan berimajinasi tentangnya,tiba tiba dia ia menoleh.Haha aku tertangkap basah.

"Apa lo liat liat?" Tanyanya galak.

"Biasa ae mas" cibirku.

"Lo nggak capek?" Tanyanya sambil menghentikan motorku.

"Capek" jawabku langsung.

"Naik aja"

"Gak,berat nanti lo dorongnya"

"Gapapa,naik aja"

"Enggak ma...NATHAN"

Tiba tiba saja dia menggendonbku dan mendudukanku diatas motor secara paksa.Sebelum Nathan mendorong motorku,ada mobil Toyita 86 merah berhenti menghadang jalan kami.

"Nath...Nath,mending lo pergi aja deh" Aku menyarankannya supaya tidak terjadi apa apa.

"Siapa dia?" Tanya Arga dingjn begitu turun dari mobil.

"Teman sekolah.Dia nganterin gue nambal ban,ban gue boc..." jawabanku terpotong oleh suara keras Arga.

"Gue gak suka liat bdan lo disentuh laki laki hidung belang macam dia" Arga menunjuk tepat didelan hidung mancung Nathan.

"Jaga mulut lo" desis Nathan tidak suka.

"Kenapa? Gak suka lo?"

Bugh !

Natham meringis ketika Arga meninju wajah Nathan dengan sangat keras.Hal itu membuatku refleks turun dari motor berdiri dan membantu Nathan.Aku menatap tajam Arga namun nyaliku mendadak ciut karens taapan dadi Arga yang ditujukan kepadaku lebih menguasaiku.

"Ar apa apaan sih?" Cicitku.

"Oh jadi lo lebih belain dia?" Tanya Arga tidak terima.

"Gue nggak bela siapa siapa!" Bentakku dengan sangat berani.

"Neng kalau udah punya pacar bikang dong biar gue gak kecewa kaya gini" kata Arga dengan menyeringai ke arahku.

"Ar" aku menarik ujung jaketnya menciba menjelaskan.

"Udah,dari sini gue udh tau kok kalau lo punya hubungan sama cowok lain.Bodohnya gue mau aja datang kemari.Jauh jauh dadi ujung barat ke ujung timur cuma buat liat yang kaya gini.Munbkin kita gak ditakdirkan ungum bersama.Lain kali aja lah" Arga berbalik hendak menuju mobilnya namun langkahnya terhenti begitu mendengar kalimat lirih dari bibirku.

"Aku bukan pacarnya Nathan Ar"

Ribuan kata maaf terus menggentayangiku pikiranku dan merasuk jauh ke dalam alam bawah sadarku.Padahal aku tidak tau dimana letak kesalahanku.Ku rasakan ada dua tangan dari tubuh yang berbeda menyentuh pundakku.Mencoba menguatkanku atau mencoba menghancurkanku? Entahlah aku tidak tau.Semua terasa selaras waktu itu.

"Maaf"

Keduanya bahkan mengucapkan kata itu bersamaan.Ku beranikan diri menatap manik mata Arga yang kini sudah berubah teduh.Ku tengok ke belakang,ada Nathan yang tidak seperti biasanya.Dia menatapku hangat hingga menjalar ke seluruh tubuhku.

"Siapa dia?" Tanya Nathan.Ada nada tidak suka keluar dadi bibirnya.

Aku menatap Arga dalam dalam dalam.Dia menatapku dengan tatapan bilang-ke-dia-gue-pacar-lo.Namun ada sedikit rasa yang entah bagaimana membuat tenggorokanku tercekat.

"Dia...dia...buk-" belum selesai bicara dia sudah memotongnya.

"Gue memang bukan siapa siapanya.Cuma mulai detik ini,dia resmi jadi cewek gue" Arga mengatakan itu dengan lantang dan dagu yang ia angkat tinggi tinggi.

"Dan gue gak main main soal itu" kata Arga kepadaku.

"Gue nggak peduli lo siapa dan mau apa terserah,minggir gue mau ke bengkel" Nathan menatap Arga nanar lalu pergi mendorong motorku.

Setelah Nathan pergi,aku menatap punggungnya dengan tatapan sendu.Anak yang baik,kini yang tersisa hanya aku dan Arga.Kami sama sama terdiam berperang dengan pikiran masing masing.

Aku yang sibuk memikirkan bagaimana cara menghangatkan kembali suasana.Dan Arga yang sepertinya sibuk merutuki kebodohannya.Kedua alis tebalnya nyaris menyatu sempurna.Jika dibandingkan dengan Nathan jelas menang Arga dari segi manapun.Melihat wajah lesu Arga menciptakan sesuatu yang menyeruak didalam diriku.

Satu...

Dua...

"Din gue ma..."

Tiga...

Cup

Aku mengalungkan tanganku leher Arga dan sedikit berjinjit untuk mengecup bibirnya yang sedikit terbuka.Manis permen mentos jeruk mengecap di bibirku.Arga melongo melihat aksi nekatku di tempat umum seperti ini.

"Aku mau jadi perempuanmu.Aku juga menyayangimu Arga Renalva Dirgantara"

Tbc.
Please vote and comment
❤❤❤

Continuă lectura

O să-ți placă și

1.1M 85.4K 41
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
ARGALA De 𝑵𝑨𝑻𝑨✨

Ficțiune adolescenți

6.6M 280K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
MUARA KIBLAT De Awaliarrahman

Ficțiune adolescenți

420K 44.1K 19
*Spin off Kiblat Cinta. Disarankan untuk membaca cerita Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengetahui alur dan karakter tokoh di dalam cerita Muara Kibla...
2.5M 258K 61
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?