Uzumaki Naruto [ Towards Reve...

By AerisDS_12

35.2K 2.2K 337

Kisah berawal dari Naruto kecil yang mencari kekuatan untuk balas dendam atas kematian kedua orang tuanya... ... More

Awal Kisah
Akademi Ninja
Akademi Ninja 2
Ujian Genin
Team 7
vs Kakashi
Menuju kota nami
Pertarungan
Latihan
Back to Fight
Pembantaian
Kembali
Tahap Pertama
Apa Rencananya?
Sebelum Final
Ero Saninn
Final Chuninn
Kebebasan
Sasuke vs Gaara

Dia kuat

1.3K 107 12
By AerisDS_12

Bagi yang tiba-tiba ngak ngerti alur ceritanya tolong untuk membaca cerita sebelumnya, soalnya cerita sebelum aku sudah perbaiki karena ada bagian yang terpotong.. THX.
.
.
.

"Narutooo-kunn.." suara cempreng memanggilnya, siapa lagi kalau bukan Ino yang sedang menghampirinya dengan wajah penuh kahwatir, Ino langsung memegang kedua lengan Naruto.

"Apa kau tidak papa Naruto-kun? ada yang terluka? katakan dimana yang terluka! biar aku obatin." ucap lanjut nya bertubi-tubi sambil melihat seluruh tubuh Naruto.

Naruto hanya terkekeh kecil melihat sikap berlebihan dari Ino. "Heyy..." ucap Naruto sambil menyentil lembut dahi Ino. "aku tidak papa, terima kasih telah memerhatikanku." ucap Naruto mengulas senyuman manis pada Ino.

Ino yang mendapat perlakuan manis seperti itu pun meronah di pipinya.
"Um.. aku akan selalu memerhatikan mu Naruto-kun apapun yang terjadi." ucap Ino memberikan senyuman manis juga.

Naruto yang memdengar tuturan dari Ino pun tertegun. "arigatou Ino semoga saja semua ini akan berlangsung lama." ucap batinnya masih melihat Ino yang sedang tersenyum.

Disisi lain. . .

"Hei Shikamaru kapan mereka sedekat itu?" tanya Choji yang melihat interaksi dari Ino dan Naruto, Asuma yang juga penasaran pun mencondongkan telinganya untuk menguping pembicaraan mereka.

"Aku tidak tau dan tidak mau juga mengerti karena semua itu hanya merepotkan saja." ucap Shikamaru sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Nee Sakura kapan Naruto bisa sedekat sama orang seperti itu?, tidak seperti biasanya." tanya Kakashi sedikit kaget melihat kedekatan mereka. sedangkan Sakura menggelengkan kepalanya dan menaiki kedua bahunya.

Arena. . .

"Baiklah pertandingan kedua, Hajime!" ucap Hayate menandakan pertandingan kedua sudah dimulai.

-Skip-

Uchiha Sasuke vs Yoroi Akado (Sasuke).
Inuzuka Kiba vs Shan (Shan).
Kankuro vs Tsurugi (Kankuro).
Aburame Shino vs Abumi Zaku (Shino).
Hyuga Neji vs Hyuga Hinata (Neji).
Nara Shikamaru vs Kin Tsuci (Shikamaru).
Temari vs TenTen (Temari).
Haruno Sakura vs Yamanaka Ino (seri-).
Dosu vs Akimichi Choji (Dosu).
.
.

"Akhirnya sudah sampai diujung pertandingan." ucap Hayate dan dia memanggil peserta akhir.

"Yoshh.. Lee muridku tunjukan api semangat masa mudamu." ucap Guy memberikan semnagat pada Lee.

"Aku sebenarnya tidak mau jadi yang terakhir!" ucap Lee sambil melakukan pemanasannya. "Tapi apa boleh buat ini semua sudah terjadi dan akan ku lemparkan mereka pada lika-liku yang indah!" ucapnya lanjut, semua orang yang disana pun sweatdrop mendengar penuturan dari Lee.

"Okee. jadi ijinkan aku memberimu sedikit nasihat yang bagus." ucap Guy tiba-tiba mode serius Lee pun berhenti melakukan pemanasannya.

Guy mendekati Lee dan membisikkan.
"Mungkin tidak seorang pun menyadarinya, tapi... Labu itu mencurigakan!" ucap Guy dengan nada yang dibuat horor olehnya.

"Baiklah, maju... Lee!" ucap Guy dengan semangatnya sambil menunjukan arena pertarungan.

"Yosshhh!.." teriak Lee dengan matanya berapi-api dan langsung melompat dari balkon.

Di sisi lain. . .

"Inilah rencananya." ucap Kankuro lalu memasukan tangannya pada saku celana dan beranjak pergi. Temari yang melihat itu pun sontak bertanya.

"Kankuro! kau mau kemana?" ucap Temari berkacak pinggang.

"Cuman sekedar ngumpulin informasi dari anak itu." ucapnya melihat Naruto sedang sendirian bersandar pada tembok dan melipat tangannya sambil memerhatikan arena dengan tatapan kosong.

"Kau hati-hati dengannya Kankuro, dia terlihat seperti orang yang tidak memiliki rasa takut untuk membunuhmu jika ia merasa terganggu." ucap Temari menegurnya, karena ia melihat tatapan Naruto sangat kosong dan gelap.

"Kau berlebihan Temari! itu tidak akan terjadi, aku yakin dia mempunyai beberapa informasi untuk kita dapatkan." ucap Kankuro santai lalu melanjutkan jalannya menuju Naruto.

.
.
.

"Heyy!.. kenapa kau sendirian? kenapa tidak bersama temanmu." ucap Kankuro menyapa dan sedikit berbasa basi, sedangkan Naruto melihatnya lewat ekor mata lalu kembali menatap pertandingan yang sudah berjalan.

"Haaa~ ini akan cukup sulit, dia terlalu diam dan dingin." ucap batin Kankuro memijat kedua pelipis kepalannya dan mungkin sudah sedikit geram.

"Apa kau tidak mendengar ku atau orang tua mu tak mengajarkan-mu cara bersopan santun!?" ucap sindir Kankuro. Naruto yang mendengar itu mengepalkan tangannya kuat-kuat.

"Atau mungkin orang tua-mu su-" ucapnya terpotong saat merasakan ada kunai yang menyentuh lehernya, ternyata Naruto yang sudah dibelakangnya.

Sontak Kankuro kaget karena ia tidak tau kenapa bisa Naruto sudah berada dibelakangnya begitu juga Temari yang langsung menyiapkan kipasnya agar menyerang Naruto jika Kankuro dilukai.

"Jaga ucapanmu jika kau masih sangat menyayangi nyawa mu." ucap dingin Naruto dan mengeluarkan aura kelamnya hingga membuat Kankuro keringat dingin.

"Mou... mou... santai saja, maaf jika kata-kata ku tadi sedikit menyingung mu." ucap Kankuro meminta maaf, Naruto pun menurunkan kunainya dan berjalan ke tempat dia berdiri tadi.

"Huh~ benar kata Temari aku harus berhati-hati dengannya jika aku masih menyayangi nyawa ku." ucap lega Kankuro.

Saat suasana sudah membaik mereka sama-sama memerhatikan pertarungan yang sedang berlangsung seru itu.

Arena. . .

"Jurus memanipulasi pasir yaa... ternyata ini sedikit lebih sulit, tapi sepertinya pasirnya itu sendiri yang langsung melindunginya bukan atas permintaan darinya." analisis Lee menatap Gaara dengan serius.

"Apa cuma segitu saja!? hiburlah aku lebih banyak lagi!" ucap dingin Gaara sambil meremehkan Lee, Lee yang mendengar itu pun berdecak kesal.

"Baiklah kau yang memintanya." ucap Lee, Gaara pun langsung mengarahkan pasirnya menuju Lee tentu Lee yang melihat itu pun langsung melompat tapi sayangnya pasir itu menangkap kaki Lee dan melemparkannya ke tembok.

"Arkgk.." rintihan Lee. ia pun berusaha bangun dan siap untuk menyerang Gaara kembali, Lee pun berlari melayangkan pukulan tendangan dan sikutan tapi pasir milik Gaara terus melindunginya dari serangan Lee

Balcony. . .

"Tidak ada serangan fisik yang berpengaruh padanya." ucap Kankuro senang seakan-akan tidak ada yang bisa menyentuh Gaara. Naruto pun menatapnya dengan artian.
'coba jelaskan'.

Kankuro yang mengerti maksud Naruto pun menjelaskannya.
"Perisai pasir itu melindungi Gaara dengan sendirinya secara bebas dari serangan apapun yang tertuju pada Gaara, itu sebabnya.. sejauh ini belum ada yang mampu melukai Gaara, bagitulah." jelas Kankuro.

"Hhhh..." tawa dehem dari Naruto yang malah bikin Kankuro merinding.
"Sial.. kenapa dia!" panik batinnya.

"Aku yakin si alis tebal itu akan menjadi ninja pertama yang bisa menembus pertahanan milik orang gila itu." ucap santai Naruto.

"Pfftt-.." pandangan Naruto pun teralih ke Kankuro yang sedang menertawakannya. "Ahaha.. kau yakin orang culun itu akan menembus pertahanan milik Gaara!? Ahaha... jangan buat aku tertawa, Ahaha..." ucap Kankuro tertawa atas perkataan Naruto tadi.

"Kita liat saja nanti." ucap dingin Naruto kembali mengfokuskan dirinya ke arena dan diikuti oleh Kankuro.

Arena. . .

Serangan Gaara pun semakin menjadi jadi dan Lee kembali menghindarinya
"Apa benar-benar cuman segitu! tolong hibur aku hingga mendapatkan... Darahh.." ucap Gaara dengan tatapan membunuhnya.

Lee yang mendengar itu pun shock.
"Kenapa dengannya hingga sebegitu terobsesinya dengan darah." ucap batin Lee lalu kembali menyerang Gaara.

Balcony. . .

"Kenapa Lee-san hanya menggunakan taijutsu saja, apa ia tidak mau seperti membukakan jarak lalu menyerang menggunakan ninjutsunya atau apalah!?" tanya Sakura karena dari tadi ia melihat Lee menyerangnya dengan taijutsu saja.

"Bukan tidak mau menggunakanya, tapi dia memang tidak bisa menggunakannya..." ucap Guy mendapat respon kaget dari Sakura.
"Lee nyaris tidak mempunyai kemampuan ninjutsu maupun genjutsu." ucap Guy lanjut.

"T-tidak mungkin! terus bagaimana ia bisa menjadi ninja kalau tidak mempunyai dari kedua kemampuan tersebut." ucap Sakura yang masih kaget.

"Ketika aku pertama kali bertemu dengannya dia memang sungguh anak yang tidak berbakat." ucap Guy dan ditanggapi oleh Sakura dengan 'sulit dipercaya'.

Arena. . .

Lee semakin digencar pasir milik Gaara hingga terpleset, Gaara yang melihat itu tidak menyia-nyiakan kesempatan langsung menyerang Lee dengan pasirnya.

Blarr. . .

"Hei-hei.." ucap Shikamaru melihat serangan Gaara mengenainya telak.

"Hah.." deheman Guy melihat Lee bersalto jauh keatas hingga berdiri diatas patung berbentuk segel tangan ram. semua arah pandang pun menuju Lee.

"Karena sama sekali tidak mempunyai dari kedua kemampuan tersebut, maka satu-satunya jalan yang terbuka buat Lee sebagai ninja adalah Taijutsu." ucap Guy lanjut menjelaskan desas desis tentang Lee ke Sakura.

"Tapi itulah yang membuatnya sebagai pemenang!" ucap Guy lalu ia mengacungkan jempol ke arah Lee.

"Lee keluarkan itu!" ucap Guy, dan Lee yang medengar itu pun senang ia langsung membuka kain yang menyelimuti pergelangan kakinya dan melepaskan bebannya.

"Baiklah, sekarang aku bisa bergerak dengan mudah!" ucap Lee lalu melepaskan beban itu dari tanganya hingga jatuh kebawah.

Duuaarr. . .

Semua orang kaget karena daya rusak yang ditimbulkan dari beban Lee.
Naruto yang awalnya juga kaget pun tersenyum senang. "Lihat selanjutnya apa yang terjadi suna-nin." remeh Naruto dan dibalas decihan oleh Kankuro.

Arena. . .

Lee pun menghilang dan langsung melesat kebelakang Gaara dan melayangkan pukulan hingga tembus walau belum mengenai sasaran, Lee pun terus melesat dan menyerang Gaara.

Keadaan pun terbalik sekarang Gaara yang kewalahan karena pelindung pasirnya sudah mulai tidak bisa melindunginya, Lee pun tidak menyia nyiakan kesempatan ia berlari cepat mengitari Gaara saat sudah mulai melihat celah, Lee melompat dan bersalto lama di udara lalu melayang kan tendangan tepat mengenai kepala Gaara.

Balcony. . .

"Yoshh.. kau mengenainya Lee-san." teriak senang Sakura.

"Aku tidak bisa mempercayainya! kalau saat ini Gaara sedang terluka!" ucap batin shock Temari melihat darah dari adiknya.

"Apa yang kukatakan suna-nin kalau saudaramu itu akan tersentuh oleh si alis tebal itu." ucap Naruto.
"Tapi kecepatan itu sungguh mengagumkan." ucap batinya lanjut.

Kankuro tidak membalas perkataan dari Naruto melainkan masih dalam ekspresi kagetnya. "Tidak mungkin!" ucap batinnya.

"Lee! saatnya jiwa mudamu akann.. meletusss!.." teriak Guy dengan gaya masa mudannya menyemangati Lee.

"Yoshh!" semangat Lee dengan mata nya berapi-api. lalu ia kembali berlari cepat ke Gaara, ia yang melihat itu tidak tinggal diam Gaara langsung mengendalikan pasirnya tapi Lee yang sudah mengeluarkan bebannya bergerak cepat menghindar, Lee kembali melesat melancarkan serangan hingga Gaara tidak bisa melihatnya.

Akhirnya pukulan telak Lee menegnai Gaara hingga terhempas jatuh sejauh lima meter. "Arkgkk..." rintihan Gaara.

Lee pun kembali melakukan posisi kuda-kudanya dan tersenyum.
"Aku mengenainya dengan baik." ucap batinnya memandang Gaara.

Balcony. . .

"H-hebat, dia sangat cepat!, bahkan perisai pasir itu tidak bisa menandingi kecepatanya! pukul saja langsung Lee-san!" ucap girang Sakura.

"Sugoi.. k-kecepatan itu sama seperti Naruto-kun." ucap kagum Ino.

"Yeahh sama seperti Naruto, kecepatannya sama Naruto itu sudah berada diatas kita atau semua genin di konoha." ucap Shikamaru.

"Aku bahkan tidak bisa melacaknya, dengan mata ku." ucap Choji dan dianggukan oleh Shikamaru.

Arena. . .

Gaara pun berdiri dengan gentong yang sudah bocor dan pasirnya yang bertumpahan. Mereka yang melihat itu pun kaget bukan karena gentong nya tapi wajah Gaara yang rontok menjadi serpihan pasir, semua orang disana pun tercengang ternyata Gaara sama sekali tidak mendapatkan luka gores sedikitpun.

Balcony. . .

"Hhhh..." tawa dehem dari Kankuro.
"Itu adalah baja pasir milik Gaara. Jika pasir otomatis yang melindungi Gaara itu bisa ditembus maka baja pasir itu berfungsi sebagai lapisan pelindung kedua terhadap setiap serangan, dan itulah pertahanan mutlak milik Gaara." ucap Kankuro menjelaskan.

Naruto pun kaget tapi ditutupi oleh wajah datarnya.
"Aku akui orang itu cukup berbahaya." ucap batin Naruto.
"Dia sangat seimbang dari segi serangan maupun pertahanan yang sangat kuat apa lagi dia memiliki biju didalam dirinya." ucapnya lanjut memerhatikan Gaara yang sudah seperti kesetenan ingin membalas semua serangan Lee.

"Soukaa.. aku jadi ingin melawannya dan.." ucap Naruto menggantung dan menatap Kankuro yang sedang tersenyum remeh kearahnya.

"Ingin kutarik keluar sesuatu yang ada didalam tubuhnya itu.." lanjutnya menyeringai ke arah Kankuro.

Kankuro pun melebarkan matanya karena ia tahu arah pembicaraan dari Naruto. "Kusoo.. apa dia mengetahui nya, bahwa sesuatu yang ada didalam tubuh Gaara." ucap batinnya.

Arena. . .

"Apa cuma segitu.." ucap Gaara sambil melipatkan tanganya dan menatap Lee.

"Ckk..sshh.." decakan kesal dari Lee.
"Tapi sungguh luar biasa pertahanan yang dia miliki.. tak sedikit pun kecepatanku yang akan mampu menyisikan goresan padannya. aku harus membuat kerusakan besar pada pertahanan itu! dengan rengge."
Ia melihat pada Guy untuk memberi kannya ijin, Guy yang mengerti tatapan Lee pun menganggukan kepalanya.

Lee yang sudah mendapatkan ijin langsung melonggarkan ikatan pada tanganya lalu memanjangkannya.
"Dengan ini semoga saja bisa merusak semua pertahanan yang dia miliki." ucap Lee mengambil ancang-ancang.

Dengan cepat Lee berlari kearah Gaara dan mengitarinya hingga pasir mulik Gaara pun berputar cepat, Disaat Lee sudah melihat celah ia menendang dagunya Gaara.

Tapi belum sampai disitu Lee melanjutkan tendanganya secara beruntun sampai dirasanya sudah tinggi Lee langsung melilitkan Gaara dengan perban dan mengubah posisi mereka yakni kaki diatas dan kepala dibawah.

"OMOTE RENGGE."

Lee berputar menuju kebawah dengan kecepatan sangat tinggi.

Duar. . .

Suara tabrakan dari serangan milik Lee hingga terlihat tubuh Gaara retak mungkin itu kerusakan pada bajanya.
"Yosshh.. sesuai dugaanku kalau serangan ini akan berhasil." ucap senang batinnya.

"Yattaa.. dia berhasil! Lee-san sudah menang!" ucap senang Sakura sambil melayangkan kepalannya di udara.

"Hei, bocah pasir itu dia tidak mati, kan." ucap Shikamaru yang tiba-tiba saja panik.

"Kau bicara apa sih Shikamaru!.." ucap Ino, Shikamaru yang tidak mengerti pun hanya menaikan sebelah alisnya.

"Kauu ini.. kan sudah dikatakan dari awal jika diperbolehkan untuk saling membunuh jika diinginkan." ucap Ino lanjut memberitahukannya,

Shikamaru pun hanya menyiyir dan menggarukan kepala belakangnya yang tidak gatal, karena lupa tentang itu.

"T-tidak mungkin apa ini nyata.. Gaara s-sudah dikalahkan." ucap Kankuro terbata-bata melihat sang adik masih dalam posisi berbaring dengan mata yang terbuka lebar.

"Tidak.." ucap Naruto yang bikin Kankuro kebingungan.
"Lihat baik-baik apa yang sedang terjadi." ucapnya lanjut yang masih melihat intents tubuh milik Gaara, Kankuro pun mengikuti arah pandang Naruto.

Semua orang pun terkejut karena perlahan tubuh Gaara terpecah-pecah lalu menjadi pasir. Sekarang Gaara muncul dibelakang Lee, Gaara pun langsung membuat satu segel tangan.

Semua pasirnya sekarang ia kendalikan dan menyerang Lee secara membabi buta, Lee yang sudah merasaka efek samping dari penggunaan rengge tidak bisa berbuat banyak bahkan ia hanya menggunakan tangan sebagai pelindungnya.

"Sekarang kau akan kubunuh.. dengan itu keberadaan ku akan diakui setelah itu darahmu ku persembahkan pada ibu..hhhh.." ucap Gaara dengan nada horornya yang membuat para peserta ketakutan kecuali Gaara.

"Penderitaan yang sama pernah ku alami, bahwa seorang jinchuriki itu akan selalu dijauhi dan tidak pernah diakui keberadaanya oleh orang sekitarnya." ucap batin Naruto yang sedikit mulai memahami rasa sakit dari Gaara.

-Skip-
.
.
.



Continue Reading

You'll Also Like

925K 27.8K 24
Ini adalah versi revisi!! Hidupku hancur setelah hari itu tiba, kehidupan yang awalnya selalu di landasi dengan keceriaan kini telah hilang ditelan o...
80.3K 7K 100
Tokyo Noir Familia salah satu keluarga Mafia di kota TokyoVerse.Dipimpin oleh Rion Kenzo yang dipanggil dengan Papi dan Caine Chana yang selalu dipan...
13.2K 1.5K 12
Zane Rudyard Mavendra Laki-laki berusia 19 tahun memiliki sifat bunglon atau sifat yang sering berubah-ubah kadang dingin, cuek, dan kadang pecicilan...
82.1K 6.3K 49
Cerita pertama author jadi maaf kalo aneh