Mr.Teacher Pervert [Completed...

By Ulfa_Al

2.7M 107K 3.3K

Arabella Pramudhita yang sudah kelas dua belas yang dimana tahun depan dia akan lulus dan melanjutkan pendidi... More

01.
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
Ekstra Part 1
Ekstra part 2
Ekstra part 3
Ekstra Part 4
New Story

23

38.7K 1.7K 38
By Ulfa_Al

Alaram berbunyi nyaring mengusik tidurku. Mata masih terpejam seraya tanganku merapa tempat tidur mencari ponselku.

Aku menemukan ponsel di bawah bantal. Dengan perlahan aku membuka mata dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 04.30 di layar ponselku.

Selama hampir satu bulan ini aku memang selalu menyetel alaram di ponsel agar bangun sepagi ini dan berangkat sekolah pagi-pagi sekali. Karena semenjak hari dimana pak Revan datang ke rumah untuk menjemputku. Aku sengaja selalu berangkat sangat pagi untuk menghindarinya.

Ahh! Demi menghindarinya aku malah mengorbankan waktu tidurku. Padahal biasanya mama selalu ngomel akibat aku yang susah dibangunin.

Walaupun begitu, pak Revan sama sekali tidak menyerah. Terbukti dari mama yang selalu mengatakan bahwa pak Revan tak bosan-bosannya datang ke rumah di saat aku sudah berangkat duluan. Dan aku tidak akan pernah memberi kesempatan untuknya menemuiku.

Dengan sempoyongan dan mata yang masih mengantuk, aku mengambil handuk lalu berjalan ke arah kamar mandi.

Beberapa menit setelah menyelesaikan ritual mandi, aku memakai pakaian dengan rapi.
Aku melangkah ke arah jendela kaca di kamarku hendak membuka tirainya.

Aku menyibakkan tirai dan terperangah saat melihat di luar sudah terparkir mobil yang terasa familiar.

'Dasar sinting!' batinku.

Ternyata pria gila itu sama sekali tidak menyerah. Dan sekarang dia malah sudah datang sepagi ini! Matahari saja masih malu-malu untuk menunjukkan dirinya.

Berlari ke arah tempat tidur, aku meraih ponsel dan menghubungi Arga.

Beberapa kali aku mencoba, tetap saja Arga tidak mengangkat. Pasti Arga masih tidur. Dasar kebo!

Tak putus asa, aku mencoba sekali lagi menelepon Arga. Dan Arga mengangkatnya di dering terakhir kemudian marah-marah.

"Oi nyet! Ngapain lo telpon gue? Ganggu tidur gue aja lo!"

"Lo harus jemput gue!" ucapku tak peduli dengan kemarahannya.

"Hah?"

"Nanti lo jemput gue! Kita pergi sekolah bareng!" pintaku.

"Kenapa sih?" tanyanya.

"Nggak usah banyak tanya! Pokoknya lo harus jemput gue!" rengekanku membuat Arga berdecih di sana.

"Iya! Gue mau lanjut tidur dulu! Nanti gue jemput!" sahutnya.

"Eh! Jangan tidur lagi! Buruan siap-siap!" cegahku cepat sebelum dia menutup ponselnya.

"Lo nggak waras? mana ada orang ke sekolah jam segini?"

"Arga! Buruan mandi! Dan jemput gue kesini!" ucapku memaksa.

"Lo itu kenapa sih? Nggak biasanya kek gini?" tanyanya kesal.

"Nanti gue ceritain! Cepetan! Lo nggak mau kan sahabat lo yang cantik ini di culik om om genit!" sahutku cekikikan.

"Yaudah gue siap-siap! Nyusahin banget lo monyet!" ucap Arga bersungut-sungut.

Aku tersenyum lebar walaupun Arga sama sekali tidak melihatnya. Kemudian menutup panggilan.

Aku sengaja memperlambat gerakanku saat bersiap-siap. Setelah selesai aku mengambil tas dan hendak membuka pintu kamarku.

Sebelum aku membuka pintu, ponselku bergetar di dalam saku rok sekolah. Buru-buru aku mengambilnya dan tertera nama Satria di layar ponsel. Untuk apa dia meneleponku?

"apa?" tanyaku setelah panggilan tersambung.

"Dandan yang cantik, karena gue sekarang udah di depan rumah lo!" katanya di seberang sana.

Aku membelalakkan mata, lantas melihat ke arah jendela. Dan benar saja, Satria dan pak Revan sedang berdiri di depan pagar rumahku.

"Mau sekalian ketemu camer juga!" kekehnya. "Tapi, kenapa pak Revan juga disini? Mana dia natap gue kayak mau bunuh gue lagi!" lanjutnya.

Aku mematikan ponsel dan membuka pintu. Aku melangkahkan kaki dengan lebar menuju halaman.

Saat melewati ruang tengah, mama memanggil namaku.

"Ara!"

"Iya ma!" jawabku.

"Mau berangkat sekarang? Sarapan dulu!"

"Nggak ada waktu ma! Hari ini Ara piket, makanya harus cepat ke sekolah!" ucapku berbohong.

"Ara pergi dulu ma!" pamitku lalu mencium tangan mama, kemudian berlari keluar.

Memelankan langkahku, aku melihat pak Revan dan Satria yang sedang berdiri di depan rumahku. Pak Revan terlihat sedang mengawasi Satria dengan pandangan tidak suka, sementara Satria diam sesekali melontarkan senyum kaku.

"Ngapain kamu kesini?" tanya pak Revan setelah lama terdiam.

Walaupun jarakku dengan mereka lumayan jauh tetapi aku masih dapat mendengar dan melihat dengan jelas ekspresi wajah pak Revan dan Satria.

Satria melempar senyum aneh seraya tangannya menggaruk pipinya,"mau jemput calon istri saya pak!"

'Goblok! Satria goblok!' batinku sembari terus melangkah mendekat.

"Emmmm Sat, lo kenapa tiba-tiba datang ke rumah gue?" tanyaku. Walaupun sebenarnya aku sudah tau maksud kedatangan Satria.

Aku melirik sebentar ke arah pak Revan, dan ku dapati matanya yang berkilat menatapku. Buru-buru aku mengalihakan pandangan mencoba untuk tidak menganggapnya ada.

Cengengesan, Satria pun menjawab," mau jemput lo!"

Mata Satria menyipit dan tatapannya berubah serius. "Setelah beberapa kali lo menolak kebaikan hati gue untuk mengantar lo pulang. Sekarang gue datang buat jemput lo ke sekolah. Jangan coba-coba nolak gue lagi! Entar lo nyesel karna nolak cowok seganteng gue!" katanya percaya diri.

"Itu...maaf Sat, gue udah... "

"Ara bareng sama saya!" potong pak Revan cepat sebelum aku selesai bicara.

Aku sama sekali tidak peduli atas apa yang pak Revan katakan dan lanjut berbica dengan Satria."Gue bareng Arga, dan bentar lagi dia datang kok. Sorry!"

"Lo bareng gue aja! Arga kalo bawa motor suka kebut-kebutan. Nggak kayak gue yang bawa motor pake perasaan dan mentingin keselamatan lo!" ujar Satria tersenyum pongah.

Mataku kembali melirik ke arah pak Revan, wajahnya datar tetapi matanya menghunus tajam.

"Lain kali aja ya!" jawabku akhirnya.

"Lo tega banget nolak gue!" ucap satria dengan wajah muram. "Gue ganteng, baik hati, nggak sombong, dan rajin menabung. Kurangnya gue apa coba?" lanjutnya. Kenapa nih orang percaya diri banget sih?

Suara motor terdengar, kemudian berhenti tepat di belakang pak Revan. Aku tau pemilik motor itu. Arga.

"Ra!" panggil Arga. Dahinya berkerut lalu mentapku dengan mengangkat alisnya seolah bertanya 'kenapa mereka di sini?'

Tersenyum kikuk ke arah Satria, aku berjalan melewati Satria dan pak Revan mengahampiri Arga.

Aku menghentikan langkah ketika pak Revan menarik pergelangan tanganku.

"Masuk ke mobil! Kita bicara di dalam!" titah pak Revan.

"Nggak!" jawabku menghempaskan tangannya. Kemudian menaiki motor Arga.

Sebelum arga menyalakan motornya, secepat kilat pak Revan menarik, mengangkatku dari atas motor Arga.

Aku menatap kesal ke arah pak Revan." pak lepasin!"

"Kamu berangkat sama saya,. Nggak ada penolakan!" ucap pak.

"Nggak mau! Pak Revan jangan maksa kayak gini dong!" sahutku.

"Kenapa kamu lebih milih bareng dia daripada sama saya?" tanya pak Revan, wajahnya sama sekali tidak terlihat senang.

Aku balas menatap matanya."Dia pacar saya! Bapak nggak hak untuk melarang saya pergi bareng pacar saya!" jawabku berbohong.

Wajah mereka terlihat terkejut. terlebih Arga, merasa bingung kenapa aku tiba-tiba mengaku sebagai pacarnya.

"Lo pacaran ama dia?" Satria menunjuk Arga dengan pandangan tidak percaya.

"Selagi janur kuning belum melengkung. Gue pastiin lo bakalan putus ama dia dan jadi pacar gue!" ucap Satria. " Lo nikah sekalipun, jangan harap jandanya bisa lepas dari gue!" lanjutnya semangat.

Sepertinya Satria sudah gila.

Pak Revan mencengkram lenganku kuat. Lalu menarikku paksa masuk ke mobilnya.

"Lepasin!"teriakku.

"Kalian jangan ikut campur, atau kalian berdua akan tau akibatnya!" ucap pak Revan berang ketika melihat Arga dan Satria hendak mendekat.

"Masuk! Kita harus bicara!"

* * *

Tbc...


Continue Reading

You'll Also Like

16.7K 265 38
aku janji nggak bakal menikah dengan wanita manapun selain kamu... kamu satu-satunya orang yang aku cinta... mana mungkin aku nikah sama yang lain ka...
3.6K 249 41
WARNINGāš ļøāš ļø ā€¢DILARANG KERAS PLAGIAT! ā€¢CERITA INI HANYA ADA SATU YAITU PUNYA SAYA. JIKA TIDAK PERCAYA, KALIAN BISA CARI JUDUL BAHKAN TAGS DARI CERITA...
1.6M 30.4K 43
Raily Ailee Fredick harus menerima perjodohan dengan seorang pria yang jauh lebih tua 25 tahun darinya, Zackhary Nathaniel Walters karena kesepakatan...
176K 10.8K 76
[COMPLETED] "Kalau gue cinta karena obsesi, lo mau apa?" ^^ Aynaya Reskia, cewek sinting yang hanya dilanda rasa jatuh cinta pada seniornya. Segala c...