Hate or love ||Hyunjin&Ryujin...

By chinggu313

2.9K 1.9K 368

Terkadang cinta itu emeng buta. Gak terkadang sih tapi emeng kenyataan buktinya banyak orang yang saling memb... More

prolog
cast intro
{1} πŸ’
{2} πŸ’
{3} πŸ’
{4} πŸ’
{5} πŸ’
{6} πŸ’
{7} πŸ’
{9} πŸ’
{10} πŸ’
{11} πŸ’
{12} πŸ’
{13} πŸ’
{14} πŸ’
{15} πŸ’
{16} πŸ’
{17} πŸ’
{18} πŸ’
{19} πŸ’
{20} πŸ’
{21} πŸ’
{22} πŸ’
{23} πŸ’
{24} πŸ’
{25} πŸ’
{26} πŸ’
{27} πŸ’
{28} πŸ’
{29} πŸ’
{30} πŸ’
{31} πŸ’
{32} πŸ’
{33} πŸ’
{34} πŸ’
{35} πŸ’
{36} πŸ’
{37} πŸ’
{38} πŸ’
Epilog

{8} πŸ’

91 77 6
By chinggu313


.

.

.

.

.

Seperti biasa kalau di sekolah pada saat jam istirahat pasti yang menjadi objek tempat yang paling rame tak lain dan tak bukan pasti kantin.

Yap seperti sekarang ini kantin seketika menjadi ricuh namun hal itu tidak mengurungkan niat mereka untuk makan di sana. Tak terkecuali anak-anak Ansas yang sudah nangkring di salah satu meja yang ada disana sambil memakan pesanan mereka.

"Anjir lah otak gue panas banget tadi dengerin penjelasan pak suho yang gak kelar-kelar."

"Sama njir gue juga. Apalagi liat semua rumus yang di tulisnya di papan tulis tadi bikin gue pusing."

Ryujin memutar bola matanya malas mendengar ocehan-ocehan teman-temannya.

"Itu karna lo nya ajah yang males."

Samuel mengangguk setuju sama perkataan Ryujin barusan.

"Iya bener banget. Kan tujuan kita ke sekolah emeng belajar menuntut ilmu buat masa depan." Samuel ikut menimpali

"Ilmu gak salah njir jangan di tuntut, entar dosa," celetuk Haechan yang begonya kumat.

"Gini nih kalau pas kecil bukannya minum susu malah minum air cucian beras."

"Males banget berbagi oksigen sama lo Chan."

"Chan.... Chan... bego kok di pelihara?"

Haechan mandengus kesal mendengar semua hinaan yang di lontarkan teman-temannya. Emeng gak jarang mereka saling menistakan kayak gini tapi yang sering di bully sama mereka itu Haechan yang muka nya nista-able banget. Tapi tenang ajah walaupun begitu mereka tetap akur kok. Mereka kayak gitu cuma buat seneng-seneng dan Haechan juga gak mempermasalahin itu.

"Eh tapi gue mau cerita, ini soal Guanlin"

Semua yang ada di meja itu langsung mengalihkan atensi mereka pada Samuel. Mereka memerhatikan Samuel sambil menunggu Samuel bercerita.

"Semalem gue mimpiin dia. Dia datengin gue tapi yang bikin gue heran dia sama sekali gak ngomong sesuatu ke gue, dia cuma senyum terus pas gue panggil-panggil dia malah berjalan mundur terus ilang" mereka mendengar cerita mimpi Samuel dengan seksama. Berbeda dengan Ryujin yang terdiam seperti memikirkan sesuatu setelah mendengar cerita mimpi Samuel. Dia jadi teringat kemarin sepulang dari rumah Haechan dan dia kayak ngeliat Guanlin tapi seperti yang di ceritakan Samuel, Guanlin cuma diam sambil senyum ke dia.

"Heh ngapain bengong?" Tanya Jaemin sambil menepuk pelan bahu Ryujin.

Ryujin sedikit tersentak dan menolehkan kepalanya ke Jaemin lalu menggeleng pelan tanda kalau dia tidak apa-apa.

.

.

.

.

"Mana sih tu orang?, lama bener dah" Hyunjin sedang berdiri di parkiran deket motor Ryujin. Namun sang empu motor yang tadinya isin ke toilet tapi gak balik-balik.

"Atau gue susulin aja ya?, eh jangan deh entar gue kena amuk lagi. Lagian masa gue harus ke toilet cewek sih?" Hyunjin melirik jam tangannya kemudian bersandar pada motor Ryujin sambil melipat tangannya ke depan dada.

Beberapa menit kemudian Ryujin datang dengan pakaian seperti tadi pagi. Hyunjin jadi tau kalau Ryujin ke toilet pasti mau ganti bajunya.

Ryujin ngasih kunci motornya ke Hyunjin namun di balas tatapan bingung oleh Hyunjin.

"Gue yang bawa?" Tanya Hyunjin yang diangguki Ryujin.

Tanpa berkata-kata lagi Hyunjin naik kemotor itu dan menghidupkan mesinnya diikuti oleh Ryujin yang naik di belakangnya setelah memakai helmnya.

"Mampir ke suatu tempat dulu" Ryujin menepuk bahu Hyunjin membuat Hyunjin yang tadinya mau jalanin motornya jadi berhenti. Dia mengkerutkan alisnya bingung kemudian menolehkan kepalanya.

"Ngapain?, kalau pulang sekolah tuh langsung pulang ke rumah, bukannya malah keluyuran kemana-mana"

"Udah jalan ajah cepet gue kasi tau jalannya" jawab Ryujin ketus.

Hyunjin mendengus kesal namun tetap menjalankan perintah Ryujin. Dia juga sadar diri kalau dia tuh bisa dibilang cuma numpang di motor Ryujin.

Tak beberapa lama kemudian setelah hening beberapa saat dalam perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat yang dimaksud Ryujin. Ryujin turun sambil melepas helm nya sedangkan Hyunjin masih menatap Ryujin dengan pandangan bingungnya. Ngapain Ryujin ke tempat ini?, pikirnya

Tanpa berkata-kata Ryujin langsung berjalan meninggalkan Hyunjin yang masih duduk di motornya.

"Woi tungguin ellaaahh!!" Teriak Hyunjin lalu ikutan turun dari motor dan mengejar langkah Ryujin. Namun baru tiga langkah dia melangkah, dia kembali berbalik karna lupa membuka helm nya alhasil dia lepas dulu ntuh helm lalu menggantungnya di kaca spion motor Ryujin.

Hyunjin terus mengikuti langkah Ryujin sampai Ryujin berhenti berjalan dan langsung jongkok di samping salah satu makam yang ada di sana. Yap benar sekali, mereka sekarang sedang berada di tempat pemakaman umum atau kuburan.

Hyunjin ikutan jongkok di samping Ryujin walaupun raut wajahnya masih seperti tadi yaitu tetap pada ekspresi bingungnya.

"Hai guan, maaf gue baru jenguk lo sekarang" ucap Ryujin sambil mengusap pelan batu nisan yang ada didepannya. Hyunjin membaca nama yang tertera di batu nisan itu,

"Lai Guanlin" gumam Hyunjin mengeja nama yang tertera di batu nisan itu.

Ryujin menoleh sebentar ke Hyunjin lalu kembali menatap batu nisan yang ada di depannya.

"Lo pasti kecewa gue datang  gak bawa yang lain kan?, tapi jujur gue kangen sama lo. Kemarin gue liat lo di tengah jalan tapi tiba-tiba lo menghilang pas gue mau nyamperin" entah kenapa Ryujin tiba-tiba curhat. Hyunjin terus menatap Ryujin yang kini menunduk sambil tersenyum miris. Baru kali ini Hyunjin melihat gurat kesedihan pada Ryujin. Dan mendengar curhatan Ryujin, Hyunjin jadi nyimpulin kalau makam yang berada di depannya ini pasti orang terdekat Ryujin atau pacarnya mungkin?.

Ryujin terus berbicara pada batu nisan itu sedangkan Hyunjin cuma nyimak doang di samping Ryujin. Baru saja dia mau nanya ke Ryujin, tiba-tiba hp yang berada di saku celananya getar membuat Hyunjin mengurungkan niatnya dan mengecek handphone nya. Hyunjin berdiri dan itu membuat Ryujin menatap bingung Hyunjin.

"Gue mau ngangkat telfon dulu. Nanti gue samperin kesini" Ryujin mengangguk dan Hyunjin kemudian berjalan menjauh dari Ryujin. Sebenarnya bisa ajah sih dia ngangkat telfonnya di sana tapi dia gak pengen ganggu Ryujin.

Beberapa menit kemudian dia kembali menghampiri Ryujin dan Ryujin juga kelihatan sudah selesai dia sudah berdiri dan ketika Hyunjin sampai di sampingnya dia langsung saja mengajak Hyunjin pulang.

Namun tanpa mereka sadari terdapat seseorang yang tengah memerhatikan mereka dari tadi. Posisi orang ini dengan mereka terbilang tidak terlalu jauh namun dari situ dia masih bisa melihat jelas gerak-gerik mereka berdua.

"Bos gue liat ntuh anak lagi deket sama cewek bos"

"....."

"Gue gak tau bos tapi kayaknya mereka satu sekolah deh bos. Dan juga mereka tadi nyamperin makam seseorang"

"......."

Orang itu berjalan mendekati makam yang tadinya di samperin oleh Hyunjin dan juga Ryujin. Orang itu memotret makam itu kemudian kembali mendekati handphonenya ke telinganya.

"Mereka juga nyamperin makam seseorang bos dan udah gue foto terus kirim ke lo bos"

"...."

"Baik bos"

Pip...

Orang itu memerhatikan Hyunjin dan Ryujin yang tengah memasang helmnya dan naik kemotornya. Orang itu menampakkan senyum smirknya kemudian meninggalkan makam itu.

.

.

.

.

Kini mereka berdua sampai di depan rumah Ryujin. Ryujin turun kemudian membuka helm nya.

"Lo pulang gih sana, motor gue biar lo ajah yang bawa. Besok jangan lupa jemput gue- eh gak usah deh gue numpang sama Jaemin ajah. Gue gak mau si Jaemin sampai tau gue sama lo berangkat bareng ke sekolah" ucap Ryujin. Namun siapa sangka niatnya gak mau ketahuan sama Jaemin langsung ilang karna Jaemin sekarang tengah berdiri di depan pintu utama sambil memperhatikan mereka berdua tanpa sepengetahuan mereka.

"Segitu bencinya ya lo sama gue?, sampai-sampai lo gak mau orang-orang tau kalau kita berangkat bareng" ucap Hyunjin namun helm yang berada di kepalanya masih di pakainya.

"Menurut lo?, udah sana pulang keburu Jaemin tau entar" usir Ryujin kemudian berjalan memasuki rumahnya meninggalkan Hyunjin yang masih terdiam di atas jok motor Ryujin.

Sekitar dua menit dia memandangi halaman rumah Ryujin lalu dia mengedikkan bahunya acuh seolah tak peduli lalu menyalakan mesin motornya dan meninggalkan rumah Ryujin.

"Ngapain mikirin itu sih?, gak penting juga"

Hyunjin menaikkan kecepatan laju motornya setelah bergumam kata tadi. Tak peduli jalanan yang lumayan ramai dan bisa membahayakan nyawanya beserta pengguna jalan lain. Hati dan pikiran dia sekarang sedang kalut apalagi setelah dia tadi menerima telfon dari salah satu teman geng nya bikin emosi dia jadi gak karuan.


Tbc guys....

Hayooo yang bikin pikiran Hyunjin kayak gitu apaan ya?

Terus nantikan kelanjutannya🤗 jangan lupa tekan tanda bintang yang ada di pojokan bawah beserta sedikit komentarnya setelah membaca chapter ini di tanda sebelah tanda bintang😉.

Annyeong

Continue Reading

You'll Also Like

525 57 30
*Note : publish setiap hari pukul 19.00 wib Impian Gita menjadi perenang profesional harus kandas ketika sebuah kecelakaan merenggut fungsi kedua ka...
6.1K 882 20
Kisah tentang waketos dan juara cerdas cermat. aistumn [ggeulhoon] || bxg!! 02.02.22 - ? Β©mintechoco_
7.9K 550 21
Bunga sakura itu mengingatkanku padamu.. pertemuan tak disengaja yang menumbuhkan benih cinta.. Banyak hal yang menghadang penyatuan kita.. Tapi deng...
16.3K 636 32
Mengisahkan tentang Jovan yang terpisah dengan istri tercintanya, Nayla akibat sebuah kecelakaan. Dia merawat dan membesarkan Putri tercintanya tanpa...