SAGARA

cldsyy_

4.2M 248K 65.4K

[𝙵𝙾𝙻𝙻𝙾𝚆 𝚂𝙴𝙱𝙴𝙻𝚄𝙼 𝙼𝙴𝙼𝙱𝙰𝙲𝙰] Zaidan Sagar Radhitya Cowok iblis yang berwajah tampan. Dia peng... Еще

• 1 •
• 2 •
• 3 •
• 4 •
• 5 •
• 6 •
• 7 •
• 8 •
• 9 •
• 10 •
• 11 •
• 12 •
• 13 •
• 14 •
• 15 •
• 16 •
• 17 •
• 19 •
• 20 •
• 21 •
PENTING!
• 22 •
• 23 •
• 24 •
• 25 •
• 26 •
• 27 •
• 28 •
• 29 •
• 30 •
• 31 •
• 32 •
• 33 •
• 34 •
• 35 •
• 36 •
• 37 •
• 38 •
• 39 •
• 40 •
• 41 •
PROMOSI
• 42 •
• 43 •
• 44 •
• 45 •
• 46 •
• 47 •
• 48 •
• 49 •
• 50 •
• 51 •
BUKA AJA DULU!
VOTE COVER SAGARA!!!
• 52 •
TIPE PAKET SAGARA
• EXTRA PART SAGARA •
PROMO PROMO 12.12
SQUEL?
SQUEL SAGARA
NEW PAGE ?

• 18 •

78.6K 4.6K 512
cldsyy_

Aku UPDATE lagi nih sesuai permintaan kalian!!!

Aku UPDATE jika vote dan coment part ini melebihi part-part sebelum nya!

Jangan lupa untuk vote, koment yang banyak supaya bisa update lebih cepat!

.
.

Happy Reading!❤



"Zaidan Sagar Radhitya tidak akan melepaskan mu dan tidak ada yang boleh menyentuh dirimu selain aku!" Zaidan Sagar Radhitya.

.
.
.

Seorang cowok bertindik hitam di kedua telinga berjalan santai tanpa takut dilihat oleh guru. Cowok itu baru saja dari toilet dan sekarang cowok itu berniat untuk membolos.

Cowok itu berjalan menaiki anak tangga dengan kedua tangan dimasukkan ke saku celana.

Cowok itu berniat membeli di rooftop bukan kantin ataupun basecamp. Namun, saat cowok itu ingin mengapa gagang pintu terdengar suara dari dalam.

Cowok itu menempel kan kuping di pintu, lalu mengernyit mendengar suara, seperti nya cewek dan cowok.

Tanpa sadar tangan kekar cowok itu mengepal di kedua sisi badan.

"Sialan!" umpat cowok itu ketika mengingat percakapan itu di rooftop.

"Kamu sudah berani sayang. Tunggu gue." smirk itu muncul di wajah tampan nya, dan pergi dari sana ketika seorang yang dilihat nya sudah pergi.

"Berani berbuat? Berani bertanggung jawab bukan?"

Senyum miring tercetak di wajah tampan nya, cowok itu bersenyum di balik salah satu koridor.

Setelah seorang yang dia amati nya hampir mendekati nya cowok itu keluar dari tempat bersembunyian nya hingga orang itu terjatuh akibat menabrak punggung cowok itu.

"Sudah puas berkencan nona?"

|||

Suasana di sebuah mobil sport kini hening, gelisah, takut, dan mencengkam.

Mungkin itu berlaku bagi seorang gadis yang menunduk takut dengan memainkan jari nya. Berbeda dengan gadis itu, seorang cowok mengendarai kecepatan mobil di atas rata-rata tanpa mempedulikan umpatan-umpatan pengendara lain.

Mencengkam stir kemudi dengan kuat hingga urat-urat nya keluar, dan wajah yang memerah serta deru napas tidak beratur.

"S-s-sagar." lirih gugup sekaligus takut dari gadis itu. Ya siapa lagi kalau bukan Sagar dan Cara.

Dari Cara yang menabrak seseorang itu adalah Sagar. Cowok itu sudah melihat semua nya. Dan langsung menarik paksa Cara ke tempat parkir dan mendorong masuk Cara dengan kasar.

Bahkan tadi saat mereka berdua ingin pergi, tetapi satpam tidak mengizinkan nya Sagar tidak segan-segan menabrak satpam. Entah satpam itu terluka atau tidak dia tidak peduli.

Di perjalanan pun suasana nya cukup membuat gadis itu merinding ketakutan.

Cara tidak tahu mau dibawa kemana sama Sagar, jalan yang ia lewati sangat asing baginya. Kanan kiri jalanan yang ia lewati hanya pepohonan lebat.

"S-s-sagar kita m-au kemana?" gadis itu memberanikan diri untuk bertanya. Tapi yang ia dapatkan hanya lah tidak ada jawaban dari seorang cowok bernama Sagar.

Tak lama dari itu, mobil yang ia naiki memasuki sebuah rumah tua yang terlihat kotor sangat menyeramkan. Tetapi halaman rumah itu seperti nya ramai, karena ada beberapa motor sport dan mobil juga.

Sagar memakirkan mobil nya sembarangan, membuka pintu mobil dan berjalan ke arah pintu tempat gadisnya duduk.

Setelah membuka pintu, Sagar langsung menarik tangan mungil itu secara kasar lagi dan membanting pintu mobil kencang membuat gadis itu terkejut.

Mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah tua. Dan benar saja rumah tua itu ramai bahkan sangat ramai.

Mereka yang berada di dalam rumah pun langsung menengok ke arah pintu yang di buka dengan cara di tendang.

"Loh bos? Lo ngapain?" kata salah satu diantara mereka. Tapi Sagar hanya berlalu dan menuju lantai dua.

"Dia siapa?" tanya cowok yang berambut curly.

"Lo gak kenal sama bos lo sendiri?"

Cowok berambut curly berdecak, "Maksud gue si cewek yang si bos bawa goblok! Gue gak pernah liat."

"Santai aja gak usah bilang gue goblok kalo lo juga goblok. Dan soal si cewek yang bos bawa itu gue gak tahu."

"Dia pacarnya."

"HAH?!" semua orang yang berada di rumah itu khusus nya ruang tamu terkejut.

"Kata sapa lo Roy?"

Roy menoleh ke arah cowok berambut curly sambil meminum soda, "Kata gue, kenapa?"

"Kok kita-kita gak pernah tau sih kalo si bos udah ada cewek ae. Gue kira masih jomblo."

Roy terkekeh, "Gue baru tau pas gue jenguk Aldi."

Cowok berambut curly mengangguk, "Tapi kok gak kita gak pernah tau ya?"

"Karena Sagar cuman bawa ke warung bi Ruti yang belakang sekolahnya. Dia jarang bawa cewek nya ke tempat basecamp atau markas."

"Lo tau dari mana Roy?"

"Bocah sana yang bilang."

Memang Sagar hanya membawa gadisnya beberapa kali saja, itu pun hanya di warung bi Ruti tempat ia dan kelima sahabat nya membolos. Bahkan sangat jarang Sagar membawa gadis itu ikut bersama nya saat dirinya sedang bersama anggota Dangerous Cruel.

|||

Disisi lain, Sagar dan Cara berada di kamar di lantai dua. Cara yakini bahwa kamar yang saat ini ia berada adalah kamar Sagar. Sudah terbukti dari harum aroma kamar tersebut adalah aroma badan milik Sagar. Bahkan cat dinding pun hanya abu-abu tidak ada dominan warna lain.

"Udah puas berkencan nya nona?" suara rendah itu berasal dari Sagar. Suara rendah adalah alarm berbahaya yang mengenal Sagar dengan sangat-sangat baik.

"Ak-aku gak ber-k-encan."

Sagar terkekeh sinis, "Terus kalo bukan berkencan apa itu namanya hm?"

"Sagar aku serius aku-aku gak berkencan."

Rahang Sagar mengeras, sedari tadi cowok itu berusaha menahan amarah yang berada didalam dirinya.

"Kamu itu pura-pura bodoh atau beneran bodoh sih? Jelas-jelas aku liat kamu sama cowok itu keliatan mesra!" Sagar menaikkan volume suara sedikit.

"Tapi-tapi aku-aku beneran gak kencan-hiks... Hiks... sama dia, Gar." Cara dari tadi menahan isakan yang keluar dengan cara menggigit bibir bagian dalam tapi ternyata itu semua sia-sia saja.

"Punya cowok berapa kamu hah?!"

Gadis itu diam dengan terus menahan isakan yang akan keluar.

"JAWAB AKU CARA!" bentakan itu memenuhi isi kamar karena kamar tersebut kedap suara berhasil membuat gadis itu terperanjat.

"Aku-aku hikss... b-b-beneran Gar. Ak-aku cuman p-punya kamu hiks..."

"PEMBOHONG!!!" gadis itu terperanjat kembali mendengar bentak itu.

"Aku-hikss.. Aku-aku bene-ran hikss.. " ucap Cara terbata-bata karena pertahanan yang ia tahan sudah hancur akibat bentak itu.

"KAMU PEMBOHONG!!! KAMU ITU PEMBOHONG RA!"

"Aku hikss... B-bo-h-ong apa? Hikss.. Aku boh-hikss-ong a-pa?"

Sagar menangkup kedua pipi Cara dengan satu tangan dan mendongak kan kepala nya. Gadis itu dapat melihat pancaran amarah di dalam mata tajam itu. Bahkan wajah, otot kerja, bahkan sampai rahang itu terlihat jelas.

"Kamu mau tau kamu bohong apa iya?"

Tangan cowok itu semakin menekan kedua pipi bulat itu.

"KAMU PEMBOHONG!!! KAMU SELINGKUH KAN SAMA COWOK ITU!!! JAWAB!!!"

Gadis itu menggeleng susah karena tangan Sagar mencengkam cukup kuat. Air mata yang sejak tadi ia tahan sekarang sudah mengalir dengan deras.

Sagar melepaskan cengkaman dari wajah gadis nya dengan kasar san sedikit dorongan.

"KAMU PIKIR? KAMU PIKIR AKU GAK TAU KEJADIAN TADI PAGI HAH?! KAMU PIKIR AKU BODOH IYA?!!!"

Setelah Sagar mengucapkan itu tentu saja buat gadis itu langsung mendongak dengan wajah terkejut. Sagar tersenyum sinis melihat keterkejutan dari wajah gadis nya.

Cara berdiri lalu mendekati Sagar, "Sagar please... Hikss... Itu-itu hikss... Salah... Hikss.. Paham Gar... Hikss..."

Sagar membuah wajah nya ke samping ketika gadis nya mendekatinya.

"Sagar... Hikss... Aku-aku mohon hikss... Kamu-kamu percaya sama aku hikss..." Sagae langsung menyentakkan tangan gadis nya saat ingin menyentuh pundak nya. Tapi karena Sagar terlalu kencang, gadis itu hingga terjatuh ke lantai dengan kepala menyentuh lantai.

"Kamu bilang aku salah paham?" cowok itu mengusap wajah nya kasar.

"AKU SALAH PAHAM DIMANA RA?! KEMARIN AKU PELUKAN SAMA ITU COWOK! DAN SEKARANG KAMU CIUMAN SAMA DIA!!! DIMANA NYA KAU SALAH PAHAM SAMA KAMU HAH?!"

"K-kamu tau dari mana?"

Sagar tertawa kencang, seisi kamar itu menggelegar di setiap sudud kamar.

"Kamu? Nyuruh Angga buat jangan bilang aku? Kenapa? Kenapa? KENAPA HAH?! KAMU TAKUT KETAUAN SELINGKUH SAMA AKU?!"

"K-kamu de-denger se-semua nya?"

"Iya! Aku denger semua nya bahkan aku liat semua adegan itu!"

"Bangun!"

"Bangun!"

"Bangun aku bilang!" Sagar menarik lengan Cara dengan sangat kasar dan mencengkam kedua sisi lengan atas Cara dengan kuat.

"Sshh sakithhh..." rintihan gadis itu pastinya tidak di dengar kan oleh cowok itu. Karena cowok itu di selimuti oleh amarah yang besar.

"Inget baik-baik perkataan aku ini." ucap nya dengan penekanan kata di setiap kalimat.

"Aku! Zaidan Sagar Radhitya tidak akan melepaskan mu dan tidak ada yang boleh menyentuh dirimu selain aku!"

"Demi tuhan, Ra! Kalo sampai ada yang menyentuh mu lagi, aku akan bunuh dia di depan mata mu!" kata Sagar dengan sungguh keyakinan, tersorot dari perkataan dan mata.

"Kamu mau aku bunuh dia, sayang?"

|||

Hari sudah berganti malam, seorang cowok tengah berdiri di balkon dengan sepuntung rokok yang terselip di antara jarinya.

Cowok itu nampak tenang dan santai merokok di balkon. Dengan cuaca sedikit dingin, cowok itu hanya memakai celana cream pendek selutut tanpa atasan.

Cowok itu menoleh ke dalam saat mendengar suara seperti orang bangun tidur. Lalu cowok itu berbalik, tapi hanya sampai depan pintu balkon.

"Udah bangun cantik?" tanya cowok itu.

Gadis itu mengangguk, lalu melihat sekeliling nya. Di sofa sudah ada tas sekolah dirinya, dan di meja tersebut ada sebuah handphone yang ia yakini itu adalah handphone dirinya.

Cowok itu membuang puntung rokok lalu menginjak nya. Setelah dari itu, cowok itu masuk kedalam dan duduk di sebelah orang itu.

"Mandi habis ini makan malam, sayang."

"Aku gak mau mandi. Dingin, Gar."

Siapa lagi jika bukan Sagar dan Cara.  Setelah menghukum gadisnya yang nakal ini membuat tubuh Cara melemah.

"Kamu liat jam berapa? Ini udah jam tujuh malam. Kamu dari siang belum makan apapun. Cepet mandi, air hanget nya udah di siapin." kata Sagar sambil mengelus rambut gadisnya.

Cara melihat tubuh nya yang hanya dibaluti tanktop tipis miliknya. Di lengan atas terdapat tulisan 'SAGAR MINE' betapa perihnya saat Sagar menulisnya dengan pisau.

Sagar mengangkat alis nya. "Cepet mandi keburu air nya dingin."

Cara berpindah posisi dari tidur menjadi duduk, dan mengeratkan selimut nya yang akan turun.

"Sshh..." desis gadis itu saat tidak sengaja lukanya tertekuk. 

"Sakit?" tanya Sagar.

Cara menjawab dengan anggukan dengan bibir dimajukan kedepan.

"Itu hukuman kamu. Jika kamu melakukan itu lagi aku gak segan-segan buat bunuh dia." cowok itu memberi jeda sebentar.

"Satu lagi. Jika kamu berani berdekat dengan cowok manapun aku bikin kamu hamil, biar orang lain gak bisa milikin kamu!"

Ucapan Sagar membuat Cara menunduk bersalah. Tapi meminta maaf pun sudah terjadi, rasa nya gadis itu ingin mengulang waktu.

"M-m-ma-af." kata Cara terbata-bata.

Sagar hanya memandang dalam diam dan datar.

Cara melirik ke atas untuk melihat Sagar tapi menunduk kembali melihat tatapan Sagar semakin tajam.

"For this time only, next time there is no chance for you."

Cara hanya mengangguk.

"Mandi."

"Tapi aku gak bawa baju ganti. Seragam aku juga kamu taruh mana?" tanya Cara dengan wajah lugu nya.

Tak tahu kah gadis nya ini sangat lugu dan polos membuat Sagar menahan mati-matian untuk tidak menghujami nya.

Sagar terkekeh geli mendengar pertanyaan konyol dari gadisnya.

"Udah dibuang." ucap nya dengan senyum miring.

Cara melotot tak percaya, "Hah? Kok di buang sih? Terus aku ke kamar mandi nya pake apa dong?"

"Kamu tinggal jalan terus masuk ke dalam kamar mandi."

"Tapi kan malu ihhh..." rengek Cara. Bagaimanapun, saat ini Cara hanya memakai tanktop tipis.

"Aku tunggu di bawah." setelah mengatakan itu Sagar keluar dari kamar dan tak lupa ia menutup pintu kamar tersebut.

Cara langsung berlari kecil menuju kamar mandi. Sesuai perkataan pacarnya untuk membersihkan diri, gadis itu pun menuruti nya.

|||

Cara turun kebawah setelah membersihkan diri dan berganti pakaian. Malam ini gadis itu memakai baju tidur panjang bergambar stitch.

Seraya turun dari tangga, mata gadis itu melihat-lihat isi sudut rumah sampai tidak ada yang terlewat satu pun.

Suara gelak tawa berhasil masuk ke dalam gendang telinga dan langsung menoleh asal suara tersebut. Suara itu berasal dari ruang santai yang dimana disana banyak orang khusus nya cowok.

Cara berhenti di setengah jalan, melihat muka satu per satu nampak sangat asing, tidak ada yang dia kenali kecuali Angga, Austin, Carlos, Deon, Dhika, Daniel, dan Ardi, sisa nya pun dia tidak mengenali nya.

Terlalu asik dengan dunia melamun nya, tanpa sadar mereka semua melihat ke arah Cara.

Cara tersadar saat Sagar memanggilnya, Cara langsung tersipu malu di tatap mereka semua. Lantas gadis itu melanjutkan jalan nya dengan pelan. Saat sudah hampir sampai, gadis itu memelankan jalan nya karena gugup.

"Sini." panggil Sagar sambil menepuk sofa sebelah nya.

Cara menghampiri Sagar kelamaan, Sagar pun menarik tangan gadisnya hingga terduduk di sofa di sampingnya.

Sagar mengelus pucuk kepala, "Laper?"

Cara hanya diam memandang Sagar. Sedangkan yang di tatap hanya memandang datar.

"Siapa bos?"

Sagar menoleh ke arah cowok yang berambut gondrong, "Siapa?" bukan nya menjawab, cowok itu malah bertanya kembali.

"Cewek yang duduk di samping lo." tunjuk cowok gondrong dengan dagu ke arah Cara.

"Cewek gue." jawab Sagar sambil melipat kedua tangan di dada dan bersandar ke sofa.

"Gue baru tau lo punya cewek."

"Iya bener gue juga baru tau."

"Karna gue gak mau cewek gue di liat sama orang kek lo." ucap cowok itu sambil berdiri dan menarik Cara ke meja makan di ikuti oleh yang lain nya.

Karena kursi meja makan sangat pas, Sagar duduk di kursinya, sedangkan Cara berada di pangkuan cowok itu. Sebenarnya gadis itu malu duduk seperti ini apalagi banyak orang khusus nya cowok.

"Ini siapa yang masak?" tanya Cara berbisik.

"Angga sama Roy." jawab Sagar dengan berbisik juga.

Setelah itu, mereka semua makan malam dengan tenang tanpa ada yang berbicara. Sebab, Sagar tidak menyukai jika sedang makan ada yang berbicara.

|||

Malam semakin larut, kini sudah pukul delapan lewat lima belas menit. 

Cara, gadis itu sedang membalikan badan nya ke kiri, kanan, bawah, dan atas. Bahkan gadis itu hampir saja terjatuh, tetapi gadis itu tetap melakukan itu.

Cara membuang napas panjang, dirinya mulai merasa bosan. Bukan, dia sudah sangat bosan. Sendirian di kamar yang cukup luas, belum lagi dirinya merasa asing di tempat ini.

Jika ditanya dimana Sagar? Cowok itu sedang mempersiapkan entah apa itu, Cara tidak tahu. Yang dia tahu hanyalah cowok itu suruh menunggu dirinya di kamar.

Tiba-tiba saja pintu kamar terbuka, masuk lah cowok dengan kaos putih pendek dan celana cream pendek mengambil jaket hitam dan memakai nya.

"Kamu mau kemana Gar?" tanya Cara yang memang sedari Sagar masuk gadis itu hanya melihat nya saja.

"Mau ikut?" tanya Sagar sambil mengambil handphone dan kunci mobil miliknya.

"Ikut!" gadis itu bangkit dengan semangat menghampiri Sagar. Dan berdiri di samping Sagar.

Sagar menghela napas, lalu berjalan menuju lemari dan mengambil hoodie nya yang berwana biru muda lalu memakai nya ke tubuh Cara.

Karena tubuh Cara lebih kecil dari nya, maka hoodie yang di pakai di tubuh Cara sangat kebesaran. Membuat Cara terlihat menggemaskan.

"Aku kenapa pake ini?"

"Dingin." setelah itu Sagar keluar dari kamar dan di ikuti oleh Cara di belakang nya.

Ternyata di bawah sana sudah banyak yang berpakaian sama seperti Sagar. Apa mereka mau tawuran? Kenapa pada pake kek Sagar ya? Pikir Cara.

Mereka semua adalah anggota Dangerous Cruel, bukan seluruh hanya sebagian. Mereka semua sudah siap untuk pergi.

Sagar menarik pinggang Cara untuk mendekat ke dirinya dan berjalan ke luar rumah di ikuti oleh yang lain nya di belakang.

Mereka semua menaiki kendaraan masing-masing. Angga, Austin, dan Deon menaiki motor sport sendiri, sedangkan Carlos dan Daniel mereka berdua barengan menaiki motor Carlos. Dan sisa nya ada yang menaiki motor dan mobil sport nya.

Deru motor dan mobil saling bersahut-sahutan. Di awali dengan motor sport Angga, Austin, Deon, Carlos dan Daniel, lalu mobil Sagar, dan terakhir adalah sisa nya.

Perjalanan yang seperti novel atau drama korea yang sering dia tonton benar-benar ada. Bukti nya Cara melihat nya secara langsung bahkan dirinya berada di tengah-tengah mereka.

Cara menoleh kesamping yang seorang cowok tengah mengemudi dengan fokus.

"Sagar." panggil Cara.

Sagar membalas hanya dengan deheman saja.

"Kita mau kemana? Kamu sama temen-temen kamu gak mau tawuran kan? Atau kamu mau jual aku? Kayak yang aku baca novel-novel itu iya?!"

Sagar menoleh sekilas lalu kembali ke depan, "Kenapa mikir nya gitu?"

Cara mengendikkan kedua bahu, "Gak tau. Aku takut nya kamu kek gitu."

Sagar terkekeh kecil, "Ngapain aku jual kamu hm? Aku cinta sama kamu. Aku gak mau kamu di sentuh apalagi di rusak oleh orang lain, dan yang paling terpenting aku gak bakal kamu sampai terluka."

"Tapi kamu lukain aku tadi." balas Cara dengan cemberut.

"Itu beda. Itu hukuman kamu. Kamu pacar aku gak usah macem-macem!"

Cara mengangguk paham, "Tapi kamu gak bakal ngapa-ngapain kak Daris?"

Sagar mencengkam erat setir mobil, "Jangan panggil nama dia!" sentak Sagar, walaupun Sagar hanya menyentak tapi itu membuat Cara terkejut.

"I-i-iya."

Sagar menarik napas dalam menahan amarah yang muncul lagi, "Aku gak suka kamu sebut nama cowok itu ataupun cowok lain! Ngerti?"

Cara menunduk dan mengangguk paham.

Beberapa menit keadaan sepi dan canggung. Karena Cara yang tidak menyukai keadaan seperti ini pun berdehem.

"Gar."

"Hm."

Cara memandang Sagar yang fokus menyetir, dari samping cowok itu sangat sempurna. Bukan. Dari mana saja cowok itu terlihat sangat sempurna. Rahang yang kokoh, alis mata yang tebal, mata coklat gelap yang tajam, serta tubuh yang sangat kekar. Gadis mana yang tidak menyukai nya. Cara tidak munafik, dia sangat menyukai bentuk hal dalam diri Sagar.

"Aku mau tanya boleh?"

Sagar mengangguk tanpa menoleh ke samping.

"Kamu kenapa bisa suka sama aku?"

.
.
.

To Be Contine

Aku terima saran dan kritik kalian silahkan DM ke instagram aku (link ada di bio), dan jangan lupa di follow untuk info update selanjutnya.

Jangan lupa juga follow akun instagram RP di bawah ini! 👇🏻.

@Zaidansagar
@caramelqueenshiya
@alden_alxs
@rev.achesrani
@rellyputrii
@angga_dirgana
@kyrtmra

Untuk info atau ingin bertanya-tanya boleh kalian DM Instagram RP atau Instagram aku (link ada di bio).

Jangan lupa follow Instagram mereka dan aku (link ada di bio).

Spam koment 'next' sebanyak-banyak nya di kolom komentar, biar aku cepet-cepet update!

Bagi yang belum baca, vote, dan koment buruan di baca, vote, dan koment! Jangan lupa juga untuk share cerita SAGARA supaya makin banyak yang baca cerita Sagara!

Terima kasih untuk kalian yang sudah baca, vote dan komen :*

Maaf jika ada typo bertebaran (^.^).



See you next chapter <3

.
.
.

Raa❣

Senin, 25 Januari 2021.

Продолжить чтение

Вам также понравится

Figuran Menjadi Tunangan Protagonis SecretNim

Подростковая литература

889K 63.4K 35
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
Possesive BoyFriend [ New Version ] END Ndaaa

Подростковая литература

694K 32.4K 47
selamat datang dilapak ceritaku. 🌻FOLLOW SEBELUM MEMBACA🌻 "Premannya udah pergi, sampai kapan mau gini terus?!" ujar Bintang pada gadis di hadapann...
Rumah di Perantauan SenjaaHaluu

Подростковая литература

429K 22.8K 72
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
Transmigrasi Mantan Santri? manusiaa~

Подростковая литература

2.5M 251K 60
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?