Love Story Of Sharga & Ahra ✅...

Bởi FatimahIdris3

1.9K 1.8K 312

Hujan mengguyur bumi pagi itu. Jalanan digenangi air yang terus berjatuhan dari subuh tadi. Tampak gadis bert... Xem Thêm

BAGIAN 1
BAGIAN 2
BAGIAN 3
BAGIAN 4
BAGIAN 5
BAGIAN 6
BAGIAN 7
BAGIAN 8
BAGIAN 9
BAGIAN 10
BAGIAN 11
BAGIAN 12
BAGIAN 13
BAGIAN 14
BAGIAN 15
BAGIAN 16
BAGIAN 17
BAGIAN 18
BAGIAN 19
BAGIAN 20
BAGIAN 21
BAGIAN 22
BAGIAN 23
BAGIAN 25
BAGIAN 26
BAGIAN 27
BAGIAN 28
BAGIAN 29
BAGIAN 30
BAGIAN 31
BAGIAN 32
BAGIAN 33
BAGIAN 34
BAGIAN 35
EXTRA PART 1
EXTRA PART 2

BAGIAN 24

40 33 4
Bởi FatimahIdris3

"Tunangan CEO perusahaan SGP tbk hanya dari kalangan orang biasa".

Sebuah artikel disalah satu majalah bisnis pagi ini membuat Diaz geleng-geleng kepala. Berita sampah itu membuat moodnya buruk. Meski bukan dirinya yang menjadi topik dalam majalah itu, tetap saja ini menyangkut sahabat, atasan sekaligus saudaranya itu.

"Berita macam apa ini? Kenapa ada berita seperti ini?" Tanya Diaz pada Sikha.

Sebagai sekretaris Sharga,
Sikha memang sangat handal dalam mendapatkan berita-berita sampah mengenai atasannya itu. Sikha adalah orang pertama yang memberitahukan berita itu pada Diaz.

"Saya tidak tau pak, tapi berita itu menjadi trending didunia maya" Jawab Sikha.

"Apa??!!"

Diaz segera melihat artikel serupa diinternet.
Memang benar berita itu menjadi trending nomer satu.

"Terima kasih Sikha, kau cekatan dalam hal ini" Kata Diaz sambil sibuk melakukan panggilan telepon.

"Sama-sama pak, oh iya pak... Saya sudah menghubungi pihak majalah itu dan meminta mereka untuk menarik kembali majalah yang sudah terlanjur beredar" Kata Sikha.

"Mereka pasti tidak begitu saja menurutimu, pasti ada sesuatu yang kau katakan sebagai gantinya" Tebak Diaz sambil menatap Sikha penuh curiga.

"Tentu saja pak Diaz" Sikha tersenyum manis.

Jangan salah, jika sudah menunjukkan senyum manisnya itu, pasti ada sesuatu yang disembunyikan wanita itu.

"Perasaanku tidak enak" Gumam Diaz dalam hati.

"Heheheheh ma'af sebelumnya pak, saya mengatakan pada mereka bahwa bapak berkencan dengan seorang wanita" Kata Sikha sambil cengengesan.

"Sikhaaaaaaaaa!!!!" Teriak Diaz emosi.

"Ya ma'af pak, saya tidak punya pilihan lain, itu kan berita yang paling ditunggu semua orang, lagipula dengan begitu semua orang tidak lagi menyebut bapak penyuka sesama jenis" Sikha menundukkan kepalanya takut.

"Apa katamu tadi?"

"Bapak penyuka sesama jenis, itu yang dikatakan semua orang" Sikha menjawab takut-takut.

"Saya permisi pak"

Dengan cepat Sikha keluar dari ruangan yang ditempati Diaz.

"Dasar wanita itu, kenapa harus namaku yang dipakainya" Gerutu Diaz sambil mengacak rambutnya frustasi.

🌸🌸🌸

Ahra menghela nafas setelah membaca artikel disalah satu situs internet. Inilah yang Ahra takutkan. Kehidupannya akan berubah saat dia menjadi bagian dari seorang pimpinan perusahaan terkenal.

Hidupnya tidak akan tenang dan sebebas dulu. Kehidupan pribadinya akan diekspos dan menjadi konsumsi publik. Belum lagi para heters yang tidak suka dengan berita pertunangannya dengan Sharga.

"Ahra, kau sudah ditunggu temanmu didepan sekolah" Kata salah satu rekan kerjanya.

"Oh benarkah, terima kasih" Ahra bergegas menghampiri teman yang dimaksud rekan kerjanya tadi.

Ahra mengeratkan genggamannya pada tali tas miliknya. Fai dan El sudah menunggu didepan sekolah.

"Tidak biasanya kalian datang menjemputku?" Tanya Ahra setelah sampai dihadapan Fai dan El.

"Kami mengkhawatirkanmu" Jawab Fai.

"Kau sudah melihat berita itu kan?" Tanya El.

Ahra menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Apa aku selemah itu, sampai kalian menjemputku karna khawatir?" Tanya Ahra.

"Jangan tersinggung Ahra, kami tidak bermaksud menganggapmu lemah, hanya saja..." El mendekat pada Ahra dan berbisik tepat ditelinga Ahra.

"Ada beberapa wartawan yang mencoba mencaritau tentangmu" El memberi kode lewat lirikan matanya.

Ahra mengalihkan tatapannya pada sekitar. Tidak jauh dari tempat mereka, seseorang dengan pakaian sedikit mencurigakan berdiri membelakangi ketiganya.

"Ayo pergi" Ajak Fai.

Ahra dan El ikut masuk kedalam mobil.

"Aku tidak percaya akan begini"Kata Ahra lelah.

"Sebenarnya, tidak masalah jika orang-orang tau kau dari kalangan biasa, hanya saja orang-orang yang tidak menyukai Sharga akan memanfaatkan ini untuk menjatuhkannya" Kata Fai.

"Iya benar, yang kutau perusahaan besar seperti SGP pasti punya banyak pesaing, cela sekecil apapun pasti akan dibuat besar" Sambung El.

Ponsel Ahra berdering, Sharga yang menelepon.

"Halo"

"Kau dimana?" Tanya Sharga. Terdengar jelas nada khawatir.

"Perjalanan pulang, aku bersama Fai dan El"

"Baguslah, berikan ponselmu pada Fai"

Ahra menuruti perintah Sharga dan memberikan ponselnya pada Fai.

"Ada apa?" Tanya Fai masih fokus kejalanan didepannya.

"Bawa Ahra kemanapun sampai aku memberi kabar, jangan membawanya ketempat kost atau ke restoranmu"

"Kenapa?"

"Akan kujelaskan nanti"

"Baiklah" Jawab Fai singkat.

Lalu memberikan ponsel itu pada Ahra.

"Ahra, tetaplah bersama Fai dan El, jangan sampai ada yang melihatmu, kau mengerti?"

"Iya, aku mengerti"

"Ma'af membuatmu dalam keadaan yang sulit, aku mencintaimu" Sharga menutup panggilan teleponnya.

"Sebenarnya ada apa? Kenapa Sharga seolah takut terjadi sesuatu padamu?" Tanya Fai penasaran.

"Aku juga tidak tau, Sharga tidak mengatakan apapun"

"Menurut salah satu berita di internet, artikel dari majalah sebelumnya dimanfaatkan oleh salah satu pemilik perusahaan ternama, dikatakan bahwa beberapa bulan yang lalu Sharga menolak kerja sama dengan perusahaan itu, Sharga juga menolak perjodohan antara dia dengan anak dari pemilik perusahaan itu, karna itu perusahaan tersebut tidak terima saat mengetahui bahwa Sharga lebih memilih bertunangan dengan wanita biasa dibanding dengan anaknya, dia membuat pernyataan bahwa tunangan Sharga hanya memanfaatkan kekayaan Sharga saja"

El membacakan berita yang dia dapat dari salah satu situs berita diinternet.

"Apa-apaan orang itu" Kata Fai berkomentar.

"Tunggu masih ada lagi, Disini dikatakan bahwa anak pemilik perusahaan itu, patah hati dan sempat dinyatakan mengalami depresi" Lanjut El.

"Hah? Hanya karna ditolak Sharga, dia jadi depresi? Itu mustahil" Kali ini Ahra juga berkomentar.

"Mungkin itu alasan kenapa Sharga meminta Ahra tidak langsung pulang ke tempat kost atau ke restoran, pasti orang itu sudah mengerahkan anak buahnya untuk memata-matai Ahra, mencari tau keberadaan Ahra" Kata Fai.

"Bisa jadi" Sahut El sambil menyimpan kembali ponselnya didalam tas selempang miliknya.

Ahra hanya diam. Dipikirannya saat ini banyak sekali pertanyaan. Banyak yang ingin dia tanyakan pada Sharga.

"Sekarang akan kemana kita?" Tanya El.

"Hmm... Entahlah" Jawab Fai.

"Bagaimana jika kita keliling jalanan disekitar perusahaan Sharga?" Usul El.

"Tapi itu terlalu beresiko".Kata Fai.

"Benar juga"

"Jalan saja dulu"

Fai melajukan mobilnya membelah jalanan.

"Ma'af ya, karna aku kalian jadi kesulitan" Kata Ahra sedih.

"Heh, kau ini bicara apa, berhenti menyalahkan diri sendiri" Kata Fai.

"Yang terpenting kita tetap bersama-sama dalam keadaan apapun" Kata El.

"Aku sangat menyayangi kalian, terima kasih selalu ada, aku beruntung memiliki kalian"

Ahra memeluk Fai dan El.

"Aaaaaa aku ingin menangis" Kata El terharu.

"Lepas Ahra, aku sedang mengemudi" Kata Fai.

"Iya iya, ma'af" Ahra melepaskan pelukannya.

"Heh, bagaimana dengan Aro?" Tanya Ahra tiba-tiba.

Ketiganya saling melirik. Tidak bisa membayangkan bagaimana nasib Aro direstoran.

🌸🌸🌸

Aro kelimpungan sendiri saat para wartawan berada didepan restoran milik Fai. Bukan karna berita tentang Ahra, tapi dia takut wartawan itu mengenalinya. Aro mencoba menghubungi Fai, tapi tidak ada jawaban.

"Aku bisa gila kalau terus begini" Aro mengacak rambutnya frustasi.

Dibalik jendela diruangan Fai, Aro mengintip. Entah sejak kapan wartawan itu berdatangan.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Gumam Aro bermonolog sendiri.

"Aro, apa restorannya tidak perlu dibuka?" Tanya salah satu karyawan yang mengintip dibalik pintu.

"Hari ini kita tutup saja, Fai juga tidak ada, keadaan diluar juga tidak memungkinkan untuk kita membuka restoran" Jawab Aro.

"Sampai kapan kita akan terjebak didalam sini?" Tanya karyawan yang lain.

"Aku akan menghubungi seseorang, siapa tau dia bisa membantu" Jawab Aro dan mulai menghubungi orang yang dia maksud.

"Halo?" Terdengar suara seseorang yang tidak lain Diaz diseberang sana.

"Diaz, bisa kau membantuku? Aku terjebak didalam restoran bersama karyawan, ada banyak wartawan didepan" Kata Aro to the point.

"Tunggulah, aku akan mengirim anak buahku untuk membantumu keluar dari sana, jangan menampakkan diri dan pastikan pintu belakang terbuka, anak buahku akan masuk dari sana" Instruksi Diaz.

"Baiklah, terima kasih" Aro mematikan panggilan teleponnya dan bernafas lega.

Setidaknya dia bisa menghindar dari wartawan-wartawan itu.

🌸🌸🌸

Sharga menatap tajam kearah pria paruh baya didepannya. Sementara disamping pria itu, ada seorang wanita berpakaian seksi yang membuat Sharga jijik.

"Jadi apa maumu?" Tanya Sharga masih dengan tatapan mengintimidasinya.

"Mauku? Jika kukatakan aku ingin perusahaanmu bagaimana? Apa kau mau memberikannya?"
Pria itu menatap Sharga angkuh.

"Bermimpi saja sana, sampai kapanpun aku tidak akan dan tidak sudi memberikan perusahanku pada pria licik sepertimu" Kata Sharga tegas.

"Kau mengatakan aku licik? Apa aku tidak salah dengar? Harusnya kau yang mendapat julukan itu, bukan aku" Pria itu berdiri dari duduknya.

Berjalan mendekat kearah Sharga. Dia berdiri beberapa meter didepan Sharga.

"Karna kelicikanmu, aku kehilangan beberapa anak perusahaan, aku kehilangan orang-orang kepercayaanku bahkan kau membuat anak gadisku depresi, kau masih tidak mau mengaku jika kaulah yang licik" Pria itu kembali melangkah semakin mendekat pada Sharga.

"Apa yang aku lakukan tidak sebanding dengan apa yang pernah kau perbuat padaku, ini masih awal Sharga, akan kubuat tunanganmu juga merasakan apa yang pernah anakku rasakan"

"Berani kau menyentuh Ahra, akan kupatahkan tanganmu dengan tanganku sendiri" Kata Sharga emosi.

"Wow wow wow.... Apa kau begitu mencintai tunanganmu yang berasal dari orang biasa itu, oh tidak, lebih tepatnya orang miskin"

"Jangan pernah menghinanya apalagi didepanku" Sergah Sharga penuh emosi.

"Ya terserahlah, yang pasti aku tidak akan membuatnya hidup tenang selama masih bersamamu, pastikan dia selalu berada disampingmu"

Pria itu meninggalkan Sharga bersama wanita seksi tadi setelah menepuk bahu Sharga.

Sharga mengepalkan tangannya menahan amarah yang mulai memuncak. Sharga tidak akan pernah membiarkan pria tua itu menyakiti Ahra. Apapun yang terjadi, tidak ada satupun yang boleh menyentuh seujung rambutpun Ahranya.

"Sharga...!!"

Diaz memasuki ruangan itu.

"Apa yang terjadi, apa yang tua bangka itu katakan?" Tanya Diaz sambil mengguncang bahu Sharga.

"Si tua itu mengancam akan membuat hidup Ahra tidak tenang selama bersamaku" Jawab Sharga masih dengan aura yang menakutkan.

"Apa sebenarnya yang dia inginkan?"

"Perusahaan, kau tau dari dulu dia mengincar perusahaan kita"

"Tenanglah, itu tidak akan pernah terjadi, aku akan melindungi perusahaan ini, bagaimanapun caranya" Kata Diaz penuh tekad.

"Aku juga tidak akan membiarkan pria tua itu melukai Ahra"

"Ayo pergi" Ajak Diaz.

"Bagaimana Ahra?" Tanya Sharga.

"Tenang saja, dia aman" Jawab Diaz.

"Kau yakin?"

"Sejak kapan kau meragukan apa yang aku katakan?"

"Iya, aku percaya kau bisa diandalkan" Kata Sharga sambil merangkul bahu Diaz.

Keduanya meninggalkan tempat itu. Tanpa mereka sadari, seorang wanita menatap kepergian mereka sambil tersenyum jahat.

"Aku akan mendapatkanmu Sharga, jika aku tidak bisa mendapatkanmu maka wanita manapun tidak bisa mendapatkanmu juga" Gumam wanita itu sambil menampakkan seringai jahatnya.

🌸🌸🌸

Sudah 3 jam lamanya Fai membawa mobil yang didalamnya ada El dan Ahra hanya berkeliling tanpa tujuan yang pasti.

"Aku lapar" Kata El sambil memegangi perutnya.

"Kita pesan makan lewat drive thru saja, bagaimana?" Tanya Fai.

"Itu ide bagus, aku akan bersembunyi agar tidak ada yang melihat" Jawab Ahra.

Fai dan El terdiam. Ada rasa iba dihati keduanya. Ini baru awal dari perjalanan kisah cinta Ahra dan Sharga. Untuk makan saja harus sembunyi-sembunyi. Bagaimana kedepannya nanti. Pasti akan lebih sulit dari ini. Ponsel El berdering, El bernafas lega saat melihat kontak nama yang tertera dilayar ponselnya.

"Halo" Sapa El.

"El, bawa Ahra ke kediaman Sharga" Singkat dan padat ciri khas Diaz sekali.

Setelah mengatakan itu, dengan seenaknya mematikan panggilan teleponnya begitu saja.

"Dasar pria sinting, bagaimana caranya kesana, kalau kesana saja tidak pernah" Gerutu El.

Beberapa menit kemudian, ada pesan dari Diaz. Pria itu mengirimkan alamat tempat tinggal Sharga.

"Issshhh, apa dia bisa membaca apa yang aku pikirkan?" Tanya El dalam hati.

"Ada apa El?" Tanya Ahra penasaran.

"Tidak ada apa-apa, Diaz meminta kita ke kediaman Sharga" Jawab El.

"Baiklah" Fai melajukan mobilnya menuju rumah Sharga.

Ini kali pertama bagi El dan Fai ke rumah Sharga. Berkali-kali El berdecak kagum saat melewati beberapa rumah sepanjang jalanan menuju rumah Sharga. Dibanding tempat kost dan apartemen milik El, rumah-rumah itu benar-benar besar dan mewah.

Hingga mobil yang dikendarai Fai sampai dirumah yang paling ujung dan paling besar dibanding yang lain. Lagi-lagi El berdecak kagum.

"Astaga, ini rumah atau istana? Besar sekali" Kata El.

Beberapa bodyguard berdiri didepan pintu. Ahra mengernyitkan keningnya. Pasalnya beberapa waktu yang lalu, saat dirinya datang ketempat ini tidak ada bodyguard-bodyguard itu. Sebenarnya apa yang terjadi. Seberapa besarkah masalah ini sampai rumah Sharga dijaga ketat.

"Selamat datang, nyonya" Sapa salah satu bodyguard itu.

Lalu mempersilahkan Ahra, Fai dan El masuk kedalam rumah. Sharga langsung memeluk Ahra begitu ketiganya memasuki rumah.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Sharga.masih memeluk erat Ahra.

"Dia bisa kehabisan nafas jika kau memeluknya begitu" Sindir Fai. Sharga segera melepas pelukannya.

"Ma'af" Ucapnya menyesal.

"Tidak apa-apa" Kata Ahra tulus.

Dia berusaha mengerti bahwa Sharga sangat mengkhawatirkannya.

"Sharga, bolehkah kau memberi kami makan? Cacing diperutku sudah berdemo minta makan" Celetuk El tanpa rasa sungkan.

"Ah, ma'af kan aku ya, karna membuat kalian kelaparan, ayo kita makan bersama" Sharga menggiring ketiga wanita itu ke meja makan.

Sudah ada Diaz di sana. Tengah membantu Lila dan Mila menyiapkan makanan. El memperhatikan Diaz yang berpakaian ala rumahan. Tidak ada jas atau kemeja yang biasa dipakainya.

"Dia tampan juga dengan pakaian itu..... Haduh sadar El sadar" El merutuki dirinya yang sempat berpikir aneh-aneh.

"Silahkan, makanlah sepuasnya, anggap saja rumah sendiri" Kata Sharga.

Tanpa banyak bicara, El dan Fai langsung makan dengan lahapnya. Ahra masih terdiam, dia ingin bertanya banyak hal pada Sharga.

"Sharga..."

"Setelah makan kita bicara" Seolah tau apa yang ingin dikatakan Ahra, Sharga memotong perkataan tunangannya itu.

Akhirnya Ahra hanya pasrah dan mulai memakan makanan yang sudah disiapkan.

🌸🌸🌸

Please vote dan komentnya ya.... Sayang kalian banyak2😘😘😘

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

714K 6.2K 19
WARNING 18+ !! Kenzya Adristy Princessa seorang putri terakhir dari keluarga M&J group yang diasingkan karena kecerobohannya. Ia hanya di beri satu...
OneShoot 🔞 Bởi ItchyPussy

Tiểu Thuyết Chung

1.3M 5.7K 10
Kocok terus sampe muncrat!!..
Neighbour Bởi ItchyPussy

Tiểu Thuyết Chung

356K 2.1K 4
Akurnya pas urusan Kontol sama Memek doang..
6.1M 706K 53
FIKSI YA DIK! Davero Kalla Ardiaz, watak dinginnya seketika luluh saat melihat balita malang dan perempuan yang merawatnya. Reina Berish Daisy, perem...