𝐋 𝐎 𝐓 𝐔 𝐒

By lemamelia19

536K 12.1K 1K

Seperti teratai.. Hidup bersama lumpur dan tumbuhan liar disekitarnya. Meski begitu, dia tetap percaya diri... More

Prolog
Part 1 [ Go Back ]
Part 2 [ New School ]
Part 3 [ Him ]
Part 4 [ Luxio ]
Info Penting!
LOTUS BACK

Part 5 [ Zega ]

14K 1.8K 184
By lemamelia19


Masih ada yang melek kah?



^O^







Zeus menghela nafasnya panjang saat akhirnya gadis kecil manja itu tertidur, setelah dia mengatakan berbagai kata manis.

Jujur saja, dirinya saja geli mengingat kata apa saja yang terucap di bibirnya mengingat biasanya hanya ada kata kasar dan hinaan yang keluar dari bibir tipis itu.

Karena lelah dengan hari ini, Zeus pun membuka kemeja yang terpasang ditubuh tegapnya dan membaringkan tubuhnya disamping gadis yang tengah tertidur dengan posisi meringkuk.

Tak suka melihat posisi itu, Zeus pun membenarkan posisi Senna untuk tidur terlentang namun bukannya terlentang, tangan dan kaki mungil itu dengan santainya melingkar pada tubuhnya seolah dirinya adalah guling.

"Kau fikir dengan seperti ini aku akan tergoda? Melihatmu telanjang saja aku tak akan tergoda. " bisiknya menghina.

Namun berbanding dengan perkataannya, Zeus langsung menyamankan posisinya tanpa berniat melepas lingkaran tangan itu dan mulai memejamkan mata dengan mengirup aroma dari rambut hitam Senna.

Hingga untuk pertama kalinya Zeus merasakan ketenangan itu, ketenangan dalam bawah sadarnya dan tak dihantui masa lalu seperti malam sebelumnya.




...




Sementara itu diwaktu yang sama, disebuah rumah megah dan mewah terdapat sebuah keluarga yang tengah berkumpul. Suasana diantara mereka begitu menyedihkan, terlihat dari satu-satunya wanita disana tengah menangis dipelukkan suaminya.

"Kenapa ini bisa terjadi? " isaknya.

Wanita yang tak lain adalah Zara pun hanya bisa menangis saat mengetahui fakta bahwa putrinya menghilang, dia tak menyangka suaminya bisa selengah ini dan mengakibatkan putrinya yang menjadi korban.

"Bukankah kamu sudah memberi pengamanan yang ketat untuk Senna? Tapi kenapa dia bisa menculik putriku? Jawab Ar!! " tanya Zara dengan terus memukul dada suaminya.

"Mom.. "

Mendengar itu Zara mengalihkan padangannya ke arah putra keduanya, El.

"Maaf.. Ini semua salahku, Senna diculik saat dia bersamaku. " ucap El berlutut dihadapan ibunya.

Zara yang mengetahui itu semakin terisak, dia kira ini karena suaminya tapi ternyata salah satu putranya mengaku. Jika sudah seperti ini Zara tak bisa apa-apa, dia tak bisa menyalahkan putranya begitu saja.

"Bangun El. " titah Zara yang langsung dilakukan oleh El.

"Apa rencana kalian sekarang? " tanya Zara dengan pelan, tenaganya habis karena menangis sedari tadi.

"Mom tenang saja, kami sudah membuat rencana untuk mencari Senna. " kini giliran putra sulungnya lah yang membuka suara.

"Apa kalian sudah tahu siapa pelakunya? " tanya Zara yang membuat semuanya bungkam.

"Zayn.. Jawab mom. " pinta Zara pada Zayn, dia tahu putranya itu akan selalu jujur padanya.

"Sebenarnya kami belum mengetahui siapa pelakunya, pelaku itu sangat cerdik dan bisa dibilang pengamanan mereka lebih unggul dari milik dad." jelas Zayn membuat Ares langsung berdecak dalam hati, sebelum mereka pulang ayahnya itu telah mewanti-wanti untuk tak memberi tahu apa yang terjadi tapi saudaranya itu malah membocorkannya semudah itu.

"Jadi rencana kalian? " tanya Zara yang mulai panik.

"Dad belum mempunyai rencana, mom." balas Zayn singkat.

Dalam hati Arsen tak berhenti merutukki putranya itu, dia lupa bahwa pura jeniusnya itu tak bisa berbohong pada ibunya hingga menyebabkan seperti ini, Zaranya menatapnya dengan penuh amarah.

"Huft.. Yasudah, kalian semua bisa istirahat. " ucap Zara pada keempat putranya.

"Tidak mom, kita akan mencari keberadaan Senna. " bantah Ares yang diangguki oleh El.

"Tidak, kali ini biarkan dad yang turun tangan. Dia tak akan pulang sebelum menemukan Senna, iya kan suamiku?" tanya Zara tersenyum marah pada suaminya.

"Hm.. Ya, kalian tidur saja untuk malam ini dan kalian bisa membantu dad besok saja. "

"Benarkah dad tak memerlukan bantuan kami? " tanya Ares tak percaya.

"Iya, dad akan menunggu kalian di IH."

Setelah mengatakan itu, mau tak mau keempat pemuda itu mengangguk dan pergi kearah kamar mereka setelah memberi kecupan selamat malam pada Zara.

"Zaraku.. "

"Tunggu apa lagi? Keluar dan cari putriku." titah Zara dengan menepis tangan Arsen yang hendak menyentuh tangannya.

"Sayang.. " ucapan Arsen kembali terpotong saat istrinya meninggalkannya begitu saja.

Dia tahu istrinya itu pasti akan menangis sendirian dikamar mereka dan bisa dipastikan juga Arsen tak akan bisa masuk karena istri manisnya itu mengunci kamarnya dengan cara mengganjal pintu dengan lemari karena Zara tahu Arsen memiliki kunci cadangan untuk membuka, selama puluhan tahun ini dia sudah mengenal luar dalam istrinya itu.

Puluhan tahun juga, Arsen semakin sadar bahwa dirinya tak berdaya dihadapan istrinya. Entah kemana sifat Arsen saat mereka berpacaran dulu, Arsen benar-benar takluk pada istrinya itu.





^O^







Keesokkan harinya..

Senna membuka matanya saat merasakan hembusan nafas pada lehernya, hingga dengan mata yang masih mengantuk tangannya pun terulur untuk menyentuh benda apa yang ada dilehernya.

Namun Senna dibuat terkejut dengan mata yang langsung membulat saat tangannya menyentuh sebuah benda kenyal, keterkejutan Senna semakin bertambah saat menyadari bahwa ada seorang pria asing dewasa yang tengah tertidur memeluknya.

'Astaga! Aku tidur dengan pria asing!' rutuknya dalam hati.

Dengan segera, Senna pun bangkit dan melepas tautan tangan pria yang dia belum tahu namanya itu dan beruntung Zeus tak terbangun karena pergerakkannya.

Setelah memastikan bahwa Zeus tak terbangun, Senna pun melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setengah jam sudah Senna habiskan untuk berendam, akhirnya Senna sudah siap dengan kaos oblong hitam milik Zeus yang kebesaran sehingga pahanya tertutup.

Sebenarnya Senna tak nyaman menggunakan pakaian dalam untuk kedua kalinya tapi mau bagaimana lagi, daripada dirinya tak memakai dalaman dan itu lebih memalukan.

Melihat Zeus yang masih terlelap, Senna pun terdiam dan memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah ini.

Apakah Senna harus percaya dengan apa yang pria asing itu katakan atau tidak? Tapi apa yang harus Senna buktikan jika dia tak mempercayai pria itu?

Tak lama kemudian, Senna tersentak saat perutnya berbunyi dengan keras menandakan bahwa dirinya sangat lapar. Beruntung Senna tak punya penyakit magh.

Dengan langkah sayu, Senna pun berjalan menuju pintu keluar namun dia lupa bahwa pintunya hanya bisa terbuka oleh sidik jari sang pemilik.

Terpaksa, Senna pun berjalan kearah Zeus untuk membangunkannya. Awalnya Senna hanya menggunakan telunjuknya saja untuk membangunkannya namun saat melihat Zeus bergeming tak terganggu, Senna pun mulai mendorong tubuh Zeus hingga tubuhnya telengkup dan terbangun.

"Tsk! Beraninya kau mengganggu tidurku!! " bentaknya yang membuat Senna terlonjak kaget.

"Jangan salahkan aku, salahkan saja perutku yang berteriak karena pemilik rumah tak memberinya makan! " balas Senna yang juga emosi, lapar membuatnya sensi.

Setelah itu kini giliran Zeus yang terkejut, pertama kali dalam hidupnya dia dibentak oleh seorang gadis.

"Huft.. Jadi kau membangunkanku karena lapar? " tanya Zeus jengkel, tidurnya yang tenang di ganggu begitu saja karena perut orang lain.

"Iya! " jawab Senna yang kesal karena Zeus menyepelekan masalahnya.

"Keluar saja dan gunakan lift untuk turun ke lantai lima, disana banyak maid dan suruh mereka untuk menyajikanmu makanan. Jadi pergilah dan jangan ganggu tidurku! "

"Aku akan melakukan itu jika pintunya tak perlu dibuka oleh tuannya! " balas Senna kesal.

"Tsk! Ish! "

Zeus baru ingat bahwa pintu kamarnya hanya bisa dibuka tutup olehnya, kacau sudah waktu tidurnya.

"Yasudah, ikut aku! " titah Zeus dan beranjak dari tidurnya, hingga Senna baru sadar bahwa Zeus tengah bertelanjang dada.

"Pakai bajunya om.. " teriak Senna dan langsung menutup kedua matanya.

"Kenapa? Baru pertama kali melihat ini huh? " ejek Zeus melihat tingkah gadis kecil didepannya.

"Setiap hari aku selalu melihat perut seperti itu bahkan sepertinya lebih bagus dari bentuk perutmu, jangan percaya diri terlalu tinggi om. " jelas Senna masih menutup matanya.

Tentu pemandangan seperti itu baginya sudah sangat biasa karena semua kakaknya bahkan ayahnya sering bertelanjang dada disaat mereka tengah berlatih ataupun berolah raga, tapi Senna masih ingat ancaman semua kakaknya yang melarangnya untuk melihat perut pria asing dan Senna harus menuruti peraturan itu.

Sementara itu Zeus sudah semakin dibuat kesal namun tak mau memperpanjang perdebatan, Zeus pun langsung mengambil kaos polos berwarna hitam yang tergeletak diatas sofa. Tanpa mereka sadari, mereka terlihat sepasang dengan pakaian yang sama.

"Sudah, ayo. " ajaknya dan langsung meninggalkan Senna yang tengah meliriknya.

"Ehh.. Tunggu aku! " pekik Senna saat pintu hendak tertutup kembali.

Setelah mereka sudah berada dikoridor, barulah Senna sadari bahwa rumah ini didominasi warna gelap membuat suasana disini terasa mencekam.

Senna sadari bahwa tempat yang dia tinggali ini sama mewahnya dengan rumahnya meski keduanya ada keunggulan dan kelemahannya masing-masing, jadi Senna tebak pria didepannya ini mempunyai tahta dan kekayaan yang hampir sama dengan keluarganya.

"Om, kenapa ditombol lift ini dimulai dari lantai lima? kemana angka satu sampai empatnya? " tanya Senna yang kebingungan melihat tombol lift didepannya.

"Sudah kubilang jangan memanggilku dengan om! " tegur Zeus, mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Lalu aku harus memanggilmu dengan apa, paman? " tanya Senna yang membuat Zeus mendengus.

"G. "

"Hah? "

"Panggil saja aku G. "

"G? Irit sekali. "

Setelah mengatakan itu Zeus langsung menatap tajam kearah Senna yang langsung menyengir dan meminta maaf, tak seharusnya Senna menghina sebuah nama.

"Memangnya nama lengkap om apa? Tidak mungkin kan hanya G? " tanya Senna.

"Zeus Gavin. " jawab Zeus acuh.

"Zeus? Woahh arti nama dewa tapi memilih dipanggil G. " puji Senna.

Pintu Lift pun terbuka dan Zeus langsung berjalan tanpa hendak menunggu Senna yang langkahnya tertinggal jauh. Sedangkan Senna, melihat langkahnya kembali tertinggal pun langsung berlari.

"Mari kita buat nama panggilanmu dariku. " celetuk Senna setelah langkah mereka kembali beriringan, jarak antara kamar dan ruang makan memang sejauh itu.

"Zeze? "

Mendengat itu Zeus langsung menatap Senna dengan jijik.

"Oh tidak! bagaimana dengan Gaga? "

Zeus yang mendengar itu langsung menggelengkan kepala dan semakin mempercepat langkahnya.

"Tidak juga yah.. Ahhh! Aku tahu! " pekik Senna membuat semua pekerja disekitarnya menatap kearahnya.

"Zega! Singkatan dari Zeus dan Gavin, indah bukan? " tanya Senna lagi dan kini tak ada respon apapun dari Zeus.

"Zega.. "





^O^



Saya tahu ini gaje..
Yahh yg penting masih ada yang mo baca wkwk

Ehh tau gak?
Kok tiba" saya punya bayangan ceritanya Arven yah? Tau kan Arven?

Gimana? Mau gak kalian?

See you guys!!


Salam saya,
lemamelia19

[Bandung, 20 Januari 21]

Continue Reading

You'll Also Like

892K 94.8K 46
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
51K 3.1K 36
Title : Brother In Love Genre : Romance Dilarang untuk mengcopy sebagian atau seluruh isi cerita, apalagi tanpa izin! NB : ~ Terima kasih untuk para...
2.5K 80 19
[Young-Adult] Alter? Apa itu?
5.6M 295K 56
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...