Family Gaje III - Ending [ En...

By dayenstt_8

166K 31K 3.6K

Zaira sudah mulai besar dan tumbuh menjadi gadis lucu yang cantik, tapi sayang sekali ia dikerumuni dengan ti... More

Prolog
1. Si kecil Zaira
2. Penerimaan karyawan
4. Zaira kok belum bobo?
5. Cita-cita Firhan
6. Katakan Putus
7. Tai unta
8. Buah Kecubung
9. Buah kecubung 2
10. Live bareng bocil
11. Pulang
12. Satria kesal
13. Makan siang bersama
14. Petugas pajak
15. Setannya jadi sasaran
16. Main kuda
17. Karyawan baru
18. Bagas kasmaran
19. Tanda
20. Shira hamil
21. Uang Zaid habis
22. Zaid pingsan
23. Zaira ke kantor
24. USG
25. Keadaan di rumah
26. Shira kenapa?
27. Nama Zaid Junior
28. Informasi dari Mpok Dina
29. Zaid deg-degan
30. Zaidan Maliki Ibrahim
Epilog
Ekstra Chapter

3. Mpok Dina

6.4K 1.1K 154
By dayenstt_8

Sudah lama tidak bertemu yaw🥺 ada yang kangen akoh? Atau malah kangen kebangongan zaid and the geng beserta zaira yang meresahkan?

Jangan lupa sholawat, seperti kata almarhum Syekh Ali Jaber jangan tinggalkan ayat kursi di akhir sholatmu:)

1

2

3

Cekidot...

•••

Kerjaan kantor yang menumpuk serta karyawan yang gila membuat Zaid ingin pergi saja membeli otak agar ia bisa menyumbangkan otak itu kepada karyawannya yang meresahkan terutama Legi.

Hari sudah gelap tetapi Zaid masih saja berkutat dengan berkas-berkas karena besok mereka akan melakukan mitting di pagi hari dan Zaid tau jika ia sudah berjumpa dengan pacar pertamanya yaitu kasur, jangan diharap mata itu akan tetap terbuka. Langsung molor pasti.

Dengan mata yang berat Zaid mencoba tetap fokus pada pekerjaannya hingga tak terasa jam dinding di dalam ruangannya sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Mbak Kunti dan Bang Ocong pasti sedang ngamen.

"Bismillah, tidak tergoda oleh setan yang berakhir gibah Ya Allah!" katanya yakin.

"Hilih, kelakuan aja mirip sertan sok-sok ngerendahin setan!" sindir seseorang membuat Zaid melompat kaget.

Zaid terdiam dengan keadaan siaga, kakinya sudah terbuka lebar bersiap berlari. Zaid menatap ruangannya yang kosong dengan seksama.

Dina memperhatikan Zaid dengan kening yang mengerut. Terlintas dipikiran Dina untuk mengerjai pemilik rumah yang sekarang menjadi tempat tinggalnya setelah bergelut dengan Mbak Kunti.

"Hik hik hik,"

Zaid berdiri tegak, ia mendengar suara aneh. Tapi ia berfikir sebentar karena terasa familiar dengan suara itu.

Tanpa sadar ia ingat bahwa suara itu mirip dengan suaranya waktu bengek.

"Itukan suara gue pas bengek, kok bisa bunyi padahal gue gak bengek!"

Zaid berpikir keras sedangkan Mbak Dina melotot kesal.

"Suara nangis ogeb bukan bengek! Gila kali lo setan cantik masih muda aduhai bengek, sangat tidhak esthetik zheyeng!" jawab Mbak Dina.

Zaid pun langsung berputar cepat dan mengarahkan pistol ke arah Mbak Dina padahal pistol itu adalah jarinya sendiri dengan keadaan jari manis serta jari kelingking menekuk.

"Dor!" ucap Zaid mencoba mengagetkan Mbak Dina.

Sedangkan Mbak Dina menatap Zaid horor, "Hahahah lucu!"

Hingga Zaid tersadar sepersekian detik kemudian bahwa yang di depannya adalan setan.

"WOI LO SETAN!" teriak Zaid tepat di depan wajah Mbak Dina.

"BIASA AJA KELES! KEK GAK PERNAH NGELIAT SETAN MASNYA!" jawab Mbak Dina sinis.

Zaid memandang Mbak Dina kesal, tapi seketika ia teringat dengan Mbak Ayu yang sudah tenang. Meskipun menyebalkan tak terkira Mbak Ayu adalah setan terlaknat yang selalu menghujatnya dan setan terbaik yang selalu menamparnya dengan kata-kata yang benar.

"Oi!" panggil Mbak Dina heran melihat Zaid yang tiba-tiba saja termenung.

"Woii!! Lo kesambet apaan? Setan mana yang mau masuk di badan lo?" tanya Mbak Dina heran karena Zaid sudah terkenal di dunia setan dengan goblok yang murni pemberian Tuhan.

"Apaan sih Mbak!" jawab Zaid yang akhirnya sadar.

"HAA?? WHAT?? MBAK?" teriak Mbak Dina heran.

"Oh my god demi apapun lo manggil gue Mbak? Dimana letak keestetikan dari kata mbak?"

Zaid memandang Mbak Dina kesal, oke setan satu ini mulai menyebalkan.

"Lah terus? Panggil apa?"

Mbak Dina pun mengibaskan rambutnya dengan manjalita.

"Panggil gue Mpok Dina semilikiti!" ujarnya dengan suara yang dibuat-buat agar terdengar imut.

Zaid menatap horor Mbak Dina yang sekarang sudah berubah panggilannya menjadi Mpok Dina.

"Gendang telinga gue menolak suara lo Mpok! Udah cukup gue mau pulang,"

Zaid mengemasi barang-barangnya dan segera melangkah namun Mpok Dina langsung saja menghalangi. Sebenarnya percuma karena Mpok Dina setan jadi Zaid langsung saja menebus tubuh Mpok Dina.

Mpok Dina merasakan sesuatu yang berbeda ketika Zaid melewati tubuhnya. Seperti kecanduan.

Woww, mau coba lagi ahh!!

Zaid berjalan  dengan waspada, ia sudah mengira bahwa setan baru itu sedikit gila.

Dan benar saja saat Mpok Dina yang sudah berdiri dihadapan Zaid dengan pasrah. Matanya terpejam membuat Zaid heran.Raut wajah Mpok Dina membuat Zaid geli. Segera berjalan  melewati samping tubuh Mpok Dina yang melayang.

Kok gak lewat-lewat nih orang!

Ternyata oh ternyata Zaid tidak menambrak tubuhnya. Ini tidak bisa dibiarkan! Mpok Dina kembali berdiri tepat di hadapan Zaid, Zaid menghela nafasnya pelan. Setan satu ini sepertinya kecanduan padanya.

"Lo kenapa di depan gue lagi sih?  Gue mau pulang setan!" pekik Zaid kesal.

"Tabrak aku, tabrak aku dengan tubuhmu lagi!" suruh Mpok Dina. Zaid mulai merinding, hingga ia teringat dengan Jajang. Bedanya Mpok Dina adalah setan perempuan sedangkan  Jajang adalah wanita gadungan.

"Lo kenapa tan? Setan mana bisa kesurupan? Atau bisa?" tanya Zaid horor.

"Tabrak aku lagi, ayo tabrak!"

"Lo budeg atau gimana sih? Lo mi–"

"TABRAK AJA SIH APA SUSAHNYA! KEK GINI NIH? WIWW!" pekik Mpok Dina dan langsung menabrakkan dirinya kepada tubuh Zaid.

Zaid merinding, setan ini mulai gila.

"Kok rasanya, ras— RASANYA NAGIH!!"

Zaid berlari cepat menghindari Mpok Dina sembari membaca doa, sedangkan  Mpok Dina terbang mengejar Zaid untuk menabrakkan tubuhnya lagi kepada pria itu.

Zaid berlari dengan tergesa-gesa, " Astagfirullah ya Allah astagfirullah!"

Zaid terus saja beristighfar, hingga tak lama.

"DORR!!" teriak Mpok Dina mengejutkan Zaid. Zaid pun spontan mengucapkan doa.

"Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar"

Setelah mengucapkan hal itu Zaid dan Mpok Dina terdiam, mereka sedikit ngelag.

"Itu doa makan bahlul! Itu aja gak tau!" koreksi Mpok Dina akhirnya. Zaid mengangguk, benar juga. Mengapa jadi doa makan?

"Bodoamat! Sini lo! Gue mau tabrakin badan gue lagi!" ujar Mpok Dina dengan ekspresi yang menyeramkan.

"Ya Allah astagfirullah, baru nemu setan nafsuan sama gue! Padahal sebelumnya setan yang lain malah jijik!" ungkap Zaid jujur.

Zaid berpikir cepat agar ia bisa keluar dari jebakan setan mesum ini. Hingga ia teringat sesuatu.

"Audzubillah Himinas Syaiton Nirojim!"

"PANASS! GUE SETAN OGEB!"

Ya! Benar! Bang Ocong penyelamat.

Zaid berdiri tegak dengan gagah, ia tertawa pelan membuat Mpok Dina sedikit curiga.

"Lo kenapa dah? Mulai gila?" tanya Mpok Dina was-was.

"Gue udah tau kelemahan setan mesum kek lo, siap-siap aja sih lo hangus kebakaran!" ujar Zaid sinis.

Mpok Dina masih sedikit kurang paham hingga akhirnya Zaid pun mulai membacakan doa meminta pertolongan kepada Allah dari setan yang terkutuk.

"Audzubillah Himinas Syaiton Nirojim!" ucap Zaid dengan lantang.

Mpok Dina diam, ia tidak merasakan apapun membuat Zaid heran.

"Loh kok gak mempan?" tanya Zaid kesal.

"Gue dah terbiasa di ruqyah, udah itu aja? Oke saatnya gue menabrakkan diri!!"

Tanpa basa basi Zaid langsung berlari kencang sambil berteriak di malam hari.

"BUNDAAAAAAA!!!"

Zaid masuk ke dalam mobilnya dan segera menyetir, kucing hitam yang kasihan melihat Zaid segera mengaitkan kukunya di baju Mpok Dina membuat setan itu tersungkur.

"Namamu setan, udah sifatnya jangan kaya setan lagi!" ungkap kucing hitam itu kesal.

To be continue...

Aaa semoga suka 😭😭 maaf lama updet 😭😭😭 semoga masih ada yang setia menunggu 🥺🥺

Next gaes??

Continue Reading

You'll Also Like

86.2K 6.6K 75
Aku, Tuhan, Kamu dan Dia Khasna menghela nafas, "Ceritanya ada dua muda-mudi yang saling cinta. Namun harus saling mengikhlaskan karena perbedaan dia...
297K 23.7K 40
Dianjurkan untuk baca desk dulu ya shengg! Cerita tentang kehidupan sehari hari 4 orang yang sudah seperti keluarga, di sekolah maupun di rumah. Ini...
336K 16.7K 17
menyukai kembaran sendiri wajar bukan? bxb area awas salpak
1.3K 108 25
[•••] Judul cerita sebelumnya: Old promise Ini kisah tentang Humaira gadis yang senantiasa sabar menunggu sahabat karib nya untuk menepati janji lama...