𝐋 𝐎 𝐓 𝐔 𝐒

By lemamelia19

536K 12.1K 1K

Seperti teratai.. Hidup bersama lumpur dan tumbuhan liar disekitarnya. Meski begitu, dia tetap percaya diri... More

Prolog
Part 1 [ Go Back ]
Part 2 [ New School ]
Part 3 [ Him ]
Part 5 [ Zega ]
Info Penting!
LOTUS BACK

Part 4 [ Luxio ]

14.4K 1.8K 152
By lemamelia19




^O^





"Shit!"

Seorang lelaki tampan dengan mata birunya terlihat panik dikeramaian mall, tatapannya terus mengedar mencari sosok yang tadi datang bersamanya. Ya, adik bungsunya.

Segera dirinya merogoh ponselnya yang tersimpan didalam saku jas dan langsung menghubungi tangan kanannya.

"Larry! Ke tempatku sekarang!"

Setelah mengatakan itu, orang yang tak lain El pun langsung memutus sambungan telfon dan kembali berjalan mencari sosok adik tersayangnya.

Kini tujuannya menuju timezone, El tak berhenti merutuk dirinya sendiri karena kelalaiannya yang mengabaikan adiknya karena membaca laporan dari anak buahnya hingga tak sadar kemana perginya sang adik.

Setibanya didepan tempat timezone, El terdiam kala melihat pintu kaca timezone terkunci yang mengartikan bahwa adiknya tak ada disini.

"Tuan. " panggil Larry dari belakang tubuh El.

"Segara periksa semua rekaman CCTV dan temukan Senna. " titahnya yang langsung dilakukan oleh Larry.

"Oh Tuhan.. Bagaimana ini? " gumam El.

Tak sabar dengan kinerja asistennya yang terasa lama, El pun berlari menyusul asistennya namun baru saja setengah jalan dia menemukan sosok asistennya itu.

"Bagaimana? "

"Saya sudah mengecek semua CCTV semua tuan tapi rekaman itu tak menunjukkan nona Senna dimanapun, terakhir dia terlihat saat berada di restoran bersama tuan. " jelas Larry.

"Shit! " umpat El, jelas dia tahu ada seseorang yang memanipulasi rekaman itu.

"Ke markas sekarang dan panggil semuanya. " titahnya dan mereka pun berjalan cepat menuju baseman dan memasuki mobil dengan cepat.

Dibalik kemudinya, El merasa sangat panik dan khawatir. Hingga mobil memasuki hutan yang sangat rindang, hutan itu adalah milik ayahnya yang dibeli saat Arsen masih muda.

Tak sembarang orang yang bisa masuk, jikalau pun ada penyusup atau warga biasa masuk maka mereka tak akan bisa menemukan jalan keluar dan banyak dari mereka yang mati akibat ranjau yang terpasang diberbagai sudut.

Hingga mobilnya pun berhenti setelah memasuki sebuah gua, setelah El membuka kaca jendela, sebuah monitor keluar dari tembok gua yang sudah dirancang secanggih mungkin.

"Wellcome Mr. Marquez. " ucap komputer, setelah mendeteksi mobil milik El juga netra mata El.

Tak lama kemudian, seperti sebuah lift. Lantai yang dipijaki mobil semakin menurun dan berhenti disebuah baseman yang ada dibawah tanah.

Melihat mobil milik saudaranya juga ayahnya yang sudah terparkir disamping mobilnya, El pun langsung beranjak pergi memasuki lift untuk membawanya turun.

Gedung rahasia ini memang sudah dirancang secanggih mungkin oleh Arsen sehingga semakin bawah lantai maka semakin canggih didalamnya, tak seperti gedung biasanya yang memiliki baseman di lantai bawah gedung ini memiliki baseman dan lobby di lantai atas.

Pintu lift terbuka, baru saja El berjalan dua langkah. Tubuhnya terjungkal menyentuh tembok saat dirasakan seseorang memukul rahangnya dengan keras, Ken lah pelakunya.

"Dasar tidak becus. " ucap Ken menatap El dengan wajah yang penuh amarah.

El hanya terdiam tak berniat membalas pukulan itu karena dirinya menganggap bahwa itu memang benar, dia tak becus menjaga adiknya.

"Sudahlah Ken, jangan membuang waktu. Duduk. " titah Arsen yang duduk ditengah sebagai ketua.

lantai ini hanya terdapat sebuah ruangan untuk diskusi tapi sebenarnya semua kendalinya ada disini, ruangan ini hanya boleh dimasuki oleh Arsen dan penerusnya bahkan untuk membersihkan ruangan ini saja menggunakan robot.

El dan Ken pun duduk berhadapan dengan Ares dan Zayn, tak ada senyuman diantara mereka dan hanya diisi oleh keheningan hingga Arsen memulai pembicaraan.

"Jelaskan kronologinya, El. " titah Arsen.

El pun mulai menceritakan semuanyang terjadi kecuali saat mereka memakan junkfood tentunya.

"Aku curiga, ada dalang dibalik semuanya yang memiliki pengaruh besar hingga mereka bisa menghapus semua rekaman CCTV. " jelas El mengakhiri.

"Aku akan coba mencarinya. " ucap Zayn dan beranjak menuju komputer yang ada dibelakang kursinya, dia akan mencoba menyadap rekaman itu.

"Pengamanan disana sangat kuat. " ucap Zayn dengan jari yang bergerak lincah.

"Oh tidak.. " gumam Zayn dan langsung menghentikan pencariannya.

"Ada apa? " tanya Ares.

"Mereka merancang sebuah teknologi yang sulit untuk disadap. " jawab Zayn.

"Jadi kau tak bisa menyadapnya? " tanya Ares lagi.

"Bisa, tapi itu akan berakibat fatal untuk kita. "

"Jika aku menyadapnya, mereka akan mudah untuk mengetahui tempat ini karena mereka akan langsung mengambil semua data penting yang dad simpan. " sambung Zayn.

"Cari lokasi pelacak yang ada ditubuh Senna. " titah Arsen, Zayn pun mengangguk dan langsung melakukan perintah ayahnya.

"Menghilang.. " gumam Zayn.

"Bukankah alat itu hanya bisa dimatikan oleh dad? " tanya Ares yang diangguki oleh Arsen.

"Kemungkinan besar mereka memiliki sebuah data yang bisa mematikan semua teknologi asing, mereka tak mungkin melepas pelacak yang ada ditubuh Senna. " ucap Arsen.

"Mrs. Marquez in calling.. "

Didalam keheningan diantara mereka tiba-tiba suara komputer terdengar dan tak lama kemudian gambar bergerak ditengah meja, menunjukkan foto nyonya Marquez disana.

"Ya Zaraku.. " ucap Arsen setelah dia menekan tanda hijau didepannya.

"Hai Ar, aku ada dikantormu tapi kamu tak ada disini. Kamu dimana sekarang?"

"Aku sedang ada urusan mendadak sayang, kamu pulang saja ada Milo disana yang akan mengantarmu pulang. "

"Kenapa tidak bilang sejak tadi, membuang tenagaku saja. "

"Maaf Zaraku.. "

"Yasudah aku akan pulang. "

"Bye, jika ada sesuatu beritahu aku. "

"Hm. "

Panggilan pun terputus bersamaan dengan layar meja yang menjadi hitam seperti semula, keheningan kembali terjadi diantara mereka.

"Jadi kita hanya diam sekarang? " tanya Ares dengan nada mengejek.

"Aku tak menyangka, ada yang lebih unggul dari dad. " ucapnya lagi, bibirnya memang lebih pedas daripada kakaknya itu.

"Setelah kufikir, pelakunya bukan dari musuhku. " ucap El.

"Itu tak penting, sekarang kita harus mencari cara untuk menemukan Senna. " balas Ares.

"Shut up, Aresio. " desis Arsen penuh penekanan, saat ini dia tengah berfikir tapi putra pecicilannya itu malah tak henti menyalahkannya.

Dalam hidup Arsen, hanya dua orang yang berani menghinanya yang tak lain adalah istrinya dan juga putra termudanya itu Ares.




^O^






Disebuah ruangan yang terlihat canggih dan luas, seorang pria dewasa tengah tertawa dengan puas melihat layar didepannya. Dia tengah melihat sosok yang dia lihat digambar hologram, melihat kepanikan dari sosok di monitor itu membuatnya merasa puas.

"Seperti dugaan tuan, mereka mencoba menyadap rekaman CCTV kita. "

"Biarkan mereka dan kita lihat sepintar apa mereka. " sombong yang dipanggil tuan itu.

"Hahaha.. Tak ada yang bisa membobol pengamananku. " ucapnya dengan kembali tertawa.

Pria yang sedari tadi mendengar tawa atasannya itu hanya terdiam melakukan tugasnya tanpa ikut tertawa, dia tahu mood atasannya itu tengah baik dan dia tak tahu kapan mood atasannya itu berubah yang akan membahayakan hidupnya.

"Tuan Luxio, nona sudah bangun dan tengah berontak dikamar anda tuan. "

"Baiklah aku akan kesana, Ryett awasi pergerakan mereka. " titahnya.

Dengan langkah tegas dan penuh perhitungan sosok pria dominan itu keluar ruangan dan melangkah menuju kamarnya berada, tak menghiraukan sapaan semua pekerjanya dia terus melangkah maju dengan raut wajah datarnya berbanding saat dia berada didalam ruangan karena inilah ekspresi yang sering dikeluarkan olehnya.

Namanya Zeus Gavin Luxio, seperti namanya Zeus atau dewa pengendali, Zeus adalah pemimpin dari semuanya juga pengendali semuanya.

brak! brak! brak!

Mendengar suara itu, Zeus terkekeh. Menertawai apa yang dilakukan gadis kecil itu, Zeus menebak jika gadis itu tengah berteriak diruangan kedap suara itu.

Setibanya didepan pintu yang masih terdengar pukulan dari dalam, Zeus pun meletakkan telapak tangannya kearah tembok disamping engsel dan tak lama kemudian suara pintu terbuka.

Brak!

Tiba-tiba pintu langsung terbuka lebar dan terpampanglah seorang gadis yang memakai sebuah tanktop putih dan hotpants langsung berlari keluar ruangan, namun pergerakan itu kalah gesit dengan Zeus yang langsung melingkarkan tangannya pada perut mungil itu hingga pergerakannya terhenti.

"Mau pergi kemana little catie? " gumamnya dan menarik paksa tubuh mungil itu kembali memasuki kamar.

"Lepas! Lepaskan aku! " teriaknya dengan menggerakkan kakinya yang menggantung bebas.

Zeus yang mulai kehabisan kesabaran pun langsung melempar tubuh mungil itu keatas ranjang dan langsung menduduki kursi yang ada didekat ranjang, namun dia tak habis fikir dengan gadis kecil itu yang langsung meloncat dan hendak berlari kearah pintu yang sudah tertutup.


Tetapi lagi-lagi pergerakannya tertahan saat Zeus kembali menahannya dengan tangan yang melingkar pada perutnya, Zeus yang sudah mulai marah pun langsung melempar tubuh mungil itu keatas ranjang dan langsung menindihnya dengan tubuhnya.

"Aku mau pulang, bawa aku pulang.. " ucap Senna dengan nada bergetar, tenaganya cukup terkuras belum lagi kini tubuhnya sesak karena tubuh besar Zeus menindih setengah tubuhnya.

"Jadilah gadis penurut agar aku tak perlu berbuat kasar padamu. " ucap Zeus yang langsung dibalas Senna dengan anggukkan pelan.

"Diam okey? Jangan membuatku marah. " Senna kembali mengangguk.

Zeus pun menarik tubuhnya dan duduk dibibir ranjang, diikuti oleh Senna yang meliriknya dengan takut.

"Sekarang, kumohon bawa aku pulang om. " lirih Senna.

"Tak bisa. "

"Kenapa? " tanya Senna dengan mata yang kembali berkaca-kaca.

"Dirumahmu sedang diserang jadi ayah dan semua kakakmu memintamu untuk tinggal disini bersamaku. " dusta Zeus.

"Lalu kenapa mom tidak ikut tinggal?"

"Musuh mereka hanya mengincarmu jadi hanya kau yang harus tinggal bersamaku. "

"Tapi aku rindu mom.. " rengek Senna terisak.

Zeus yang mendengar itu bukannya merasa kasihan tetapi merasa kesal, ini pertama kalinya dia berhubungan dengan seorang anak kecil dan dia bingung harus berbuat apa.

Hingga saat melihat isakkan Senna yang mengencang, Zeus pun refleks menarik tubuh kecil itu kedalam pelukkannya.

"Kau akan pulang nanti. " bisik Zeus.

'Setelah aku puas mempermainkan mereka. '

Zeus Gavin Luxio




^O^






Semoga part ini bisa menyembuhkan rasa kegundahan kalin di hari minggu ini, terutama jombeloo awkwk..

Oke, bye semuaa!!!

Mau lagi?
Ayo spam komen guys biar sya semangat buat bikin ceritanyaaa.....

Salam saya,
lemamelia19

[Bandung, 17 Januari 21]

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 128K 33
©Copyright by Salma Fikria, January 2019 Dark Romance Series ALERT! - Dark Romance +18 - Adegan kekerasan/perkelahian ________ Start : 7/01/2019 Fin...
4.1M 50K 9
Memiliki Tuan Muda yang bersifat keras kepala, posesif, pemaksa dan tidak mau dibantah bukan, lah hal yang mudah. Gempita Inggitri (17) gadis cantik...
6.1M 317K 73
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
356K 46.5K 12
"Liburan berujung petaka." Begitulah kira-kira kalimat yang tepat menggambarkan nasib Deyana Evalee Matayava. Gadis Indonesia yang berpetualang di sa...