ARSHAKA - The Prince Charming

Oleh wgulla_

6.2M 690K 183K

Siapa sangka orang yang Yola tabrak dan maki-maki adalah asisten dosen yang mengajar di kelasnya! Semenjak it... Lebih Banyak

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
BAB 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Pengumuman Arshaka
Squel Arshaka
21+++ Bumi
HIDDEN PART Arshaka 21++
Squel Arshaka
Arshaka 2

Bab 3

137K 25K 4.1K
Oleh wgulla_

Love dulu buat part ini ♥️

Jangan lupa follow vote and Coment 💜

Beberapa peraturan baca cerita ini. Karena antusias kalian menentukan cerita ini lanjut atau enggak. Karena kalian tahu aku suka bgt unpublish cerita hahah disaat merasa kurang.

1. Komen disetiap part-nya dan tekan bintang/vote..
2. Follow wattpad aku biar kalian ngk kaget kalau ada bagian yg tiba-tiba hilang.
3. tolong tag juga temen-temen kalian biar ikut bucin
4. Jangan Hate Komentar ya 💜😉

Selamat membaca kesayanganku 🤗

***

Dengan perasaan kacau Yola keluar dari ruang UKM basket dan menuju kantin mahasiswa yang tampak ramai. Tempat duduk di sana sudah terisi penuh. Yola menatap sekeliling, mencari keberadaan Vivi. Terlihat sosok gadis berambut pendek mengenakan kemeja pink dan celana jin biru sedang duduk sambil memainkan ponselnya. Yola tersenyum dan segera menghampirinya. Temannya itu suka sekali mengenakan kemeja, berbeda dengan dirinya yang lebih suka jaket, hoodie, sweater, atau outer.

"Udah lama nunggu?" tanya Yola.

"Yola di mana dengan siapa, di dalam berbuat apa? Oh, lama sekali." Vivi teman sekelasnya itu malah bernyanyi mengejeknya.

Yolanda mendesah, ia sudah biasa dinistakan. Mentang-mentang namanya sama dengan judul lagu Yolanda, semua orang-orang selalu menyanyikan lagu itu untuknya. Yola duduk di hadapan Vivi dan menaruh tasnya di meja. Awalnya, mereka mengajukan judul bersama, tapi Vivi lebih dahulu meninggalkannya ke kantin dengan alasan lapar dan Yola yang tak kunjung keluar.

"Gimana udah diacc judulnya?"

"Belum." Yola menggeleng lesu.

"Yah." Vivi mendesah kecewa, padahal dirinya sudah diacc. Kalau begini, ia tidak akan bisa lulus bareng sama Yola. Kalau diibaratkan, ia dan Yola seperti anak kembar, selalu ke mana-mana bersama. Jadi, ia tidak bisa membayangkan lulus tanpa Yola.

"Sialnya dosen pembimbing gue yang seharusnya Pak Daru, malah digantiin sama Kak Arsha."

Vivi tersedak minumnya mendengar itu. Bagaimana bisa diganti?

"Lah, kok, bisa?"

"Bisalah, orang Pak Daru lagi penelitian untuk sementara, jadi gue bakalan lebih sering bimbingan intens sama dia. Gue nggak bisa bayangin hari-hari gue nanti sama si Arshakampret ini."

"Oh Pak Daru kenapa kau harus pergi meninggalkan diriku yang cantik ini," Oke sepertinya Yola sudah mulai gila.

"Jadi, penasaran. Kamu ngapain aja di dalem sama Kak Arsha?"

"Ya, konsultasi lah, masa pacaran. Aku juga nggak tahu kenapa bisa lama begitu, dia Cuma bolak-balik lihatin laporan tugas akhir aku. Mana aku ngomong dicuekin, mau mati aja rasanya. Dosa apa aku, Ya Tuhan!" Yola meringis sebal. Tangannya mengetuk meja sebal.

Bukannya ikut kesal, Vivi menatap temannya takjub. "Gila, beruntung banget kamu bisa dapet asisten dosen pembimbing yang ganteng kayak Kak Arsha. Bimbingan sekalian cuci mata."

"Beruntung mbahmu! Masalahnya itu, Kak Arsha ternyata pembaca cerita halu aku di Wattpad."

Mata Vivi membulat tak percaya.

"Rasanya, pengin tenggelam ke dasar bumi yang paling dalem. Kenapa dari sekian belasan ribu followers, ada Kak Arsha di dalamnya? Kenapa Kak Arsha bisa-bisanya baca cerita halu begitu? Dia, kan, kapten basket sekaligus asdo. Harusnya, baca jurnal atau berita, kek!"

"Gawat ini mah, La. Kalau aku jadi kamu, malu setengah mati. Apalagi, nama tokoh cowok kamu itu, nama lengkap Kak Arshaka."

"Mati aku! Gimana ini, Vi? Kok, bisa-bisanya aku lupa sama tokoh yang aku buat sendiri. Tahu gitu, sebelum konsul, aku unpublish dulu ceritanya. Aku juga mana tahu kalau Kak Arsha baca Wattpad."

Yola panik seketika, baru sadar jika ia menggunakan nama tokoh asisten dosen tersebut di dalam ceritanya. Bukan hanya itu, melainkan lengkap dengan latar belakangnya. Bodohnya juga, ia menggunakan namanya sendiri untuk tokoh perempuan. Mampus ini namanya! Mau ditaruh mana mukanya!

"Kayaknya, Kak Arsha tahu cerita kamu gara-gara dia nggak sengaja cari namanya di Google. Terus, kebetulan cerita kamu muncul."

Wajah Yola semakin pucat. Apa yang Vivi katakan, benar. Mengingat cerita sudah dibaca lebih dari dua juta pembaca, pasti akan menjadi populer.

"Tapi, Kak Arsha bilang dia itu punya keluarganya penerbitan dan nggak sengaja nemu akunku pas cari naskah."

"Masuk akal juga alasan Kak Arsha."

"Gimana ini, Vi?Aku malu banget kalau ketemu Kak Arsha lagi. Apalagi, dia bakal jadi pembimbing aku."

Wajah Yola pucat pasi. Pasti Arsha memikirkan hal yang tidak-tidak mengenai dirinya. Pantas saja asisten asisten dosennya itu menanyakan, mau tidak menjadikan ceritanya itu menjadi kenyataan. Arsha rupanya sedang menyindirnya karena telah lancang memakai nama pria itu

"La, kamu inget nggak waktu kelas Linguistik?"

"Inget apaan?" Yola menatap Vivi waspada. Ia takut ada hal yang lebih buruk daripada memakai nama Arsha sebagai tokoh. Dulu, Yola memang sengaja memakai nama Arsha karena ia bingung mencari nama. Ia merasa nama asisten asisten dosen tersebut keren dan juga latar belakangnya yang cocok untuk dijadikan bahan cerita.

"Kita, kan, pernah diajar sama Kak Arsha di kelas itu."

Jantung Yola berdebar mendengar kalimat pertama Vivi. Ia menelan ludah saking gugup. Kepalanya tiba-tiba blank dan lupa ingatan.

"Waktu itu kamu pernah dihukum dua kali sama Kak Arsha. Pertama, telat karena pakai sandal jepit di kelasnya. Kedua, kamu ketahuan ngambil foto Kak Arsha waktu pelajaran."

Tiba-tiba bayangan memalukan itu terlintas di kepalanya. Yola ingat hukuman pertamanya karena telat dan pakai sandal jepit. Namun, anehnya selang satu bulan kemudian, ia mengambil foto Arsha untuk dijadikan cast Wattpad. Sayang, belum apa-apa sudah ketahuan. Lalu, ia disuruh maju ke depan untuk bernyanyi. Bukan hanya itu, ia juga ditanya alasan mengambil foto.

Yola tanpa sadar menceritakan cita-citanya yang mau jadi penulis Wattpad terkenal, bahkan mempromosikan akun Wattpad-nya di depan kelas. Waktu itu, follower Yola baru puluhan, itu saja karena ia memaksa teman-temannya untuk mengikuti akunnya. Ia begitu ambisius, berbeda dengan sekarang. Sial! Ia tidak mengira jika kejadian itu akan menjadi benang merah di alur kisahnya. Mungkin saja, Arshaka tahu akun Wattpad-nya dari sana.

"Gantung kepala aku, Vi. Rasanya, mau menghilang aku dari dunia ini." Yola langsung membenturkan kepalanya beberapa kali di meja sambil menangis. "Mama, tolong Yola ... Ma!"

"Kamu butuh es teh, deh, biar dingin kepalamu."

"Sekalian pesenin mi rebus pake telur setengah matang," lanjut Yola sambil menatap temannya memelas.

Vivi berdecak melihatnya. "Dikira babu apa?" Namun, Vivi tetap memesankan makanan untuk Yola. Ia kasihan kepada sahabatnya sekaligus teman satu indekosnya itu. Mereka tinggal satu kos-kosan, tapi beda kamar.

Yola masih sibuk menangisi nasib sialnya.

*

Setelah pulang dari kampus, Yola langsung merebahkan diri di kasur. Ia mencoba mencari tahu nama akun Arsha di Wattpad. Namun, sudah lebih dari dua puluh menit mencari, tidak ada satu pun nama yang ia curigai. Yola mendesah frustasi. Bahkan, ia rela membuka semua profil akun follower-nya hanya untuk menghilangkan rasa keponya.

Saat itu juga muncul sebuah pesan di Wattpad. Yola tersenyum membaca nama akun yang mengirimnya. Prince charming adalah username salah satu pembaca setianya. Dulu pria itu memintanya memanggil 'Sha', tapi Yola lebih nyaman memanggilnya dengan kata 'kamu'. Yola ingat betul, akun itu yang pertama kali memuji tulisannya, bahkan memberikannya masukan di saat ia baru mencoba menulis di Wattpad. Kadang, Yola penasaran seperti apa wajah pembacanya ini.

Prince Charming

|Saya kangen baca cerita Kak Asisten Dosen. Kapan kamu update?

Yola terdiam membaca itu, rasanya malas sekali mau update gara-gara kejadian tadi pagi di ruangan Arsha. Mood-nya sudah hancur, bahkan harga dirinya.

AwLala

Maaf belum bisa update lagi sibuk tugas akhir. Asdosnya nyebelin banget bikin pusing.|

Prince Charming

Nyebelin gimana?

AwLala

Ya, gitu, suka seenaknya. Untung, ganteng. Coba kalau enggak, udah aku tendang sampai ke Antartika.|

Prince Charming

|Hahahaha.

AwLala

Sebel banget pokoknya sama tuh asdos. Pengin aku santet online.|

Prince Charming

|Semangat tugas akhirnya! Positif thinking aja sama asdos kamu, mungkin dia seperti itu karena ingin kamu menjadi lebih baik.

AwLala

Makasih, ya, sarannya :)|

Prince Charming

|Jangan terlalu stres dan istirahat yang cukup.

Yola tersenyum membaca pesan tersebut. Prince Charming itu selalu bisa membuat mood-nya baik dari dulu sampai sekarang. Ia merasa memiliki orang yang peduli dan mengerti keadaannya tanpa mau menghakimi semaunya. Setelah selesai chating, ia mematikan laptopnya, lalu beranjak ke tempat tidur membaringkan diri. Yola mulai memejamkan mata, sepertinya tidur adalah pilihan yang tepat untuk mengurangi rasa stresnya.

"Terima kasih Kak Arsha telah membuatku gila hari ini," gumam Yola, sebelum memejamkan matanya untuk tidur. Ia benci pria itu.

*

Pesan yang tertera di depan layar laptop Arsha, membuat pria itu tersenyum. Ia sedang membuka Wattpad untuk mencari naskah sekaligus mengirim pesan ke Yola. Andai saja gadis itu tahu jika pemilik akun Prince Charming adalah dirinya.

"Lah, Sha, belum pulang?" tanya Tunjung yang kaget melihat Arshaka masih di dalam mabas—markas basket.

"Emang menurut lo, Arshaka bakal kemana lagi selain ke mabas sama perpus?" ejek Danang.

Arsha hanya tersenyum kecil mendengar itu, ia menutup laptopnya sebentar untuk berinteraksi dengan teman-temannya.

"Menurut kalian, kalau gue punya pacar, perempuan gimana yang cocok sama gue?" tanya Arsha sambil memegang dagu dengan tangan kananya.

"Ariel Tatum," jawab Tunjung asal sambil membayangkan wajah Ariel Tatum bersanding dengan Arsha.

"Ariel Tatum, ya?" Arsha tersenyum kecil.

"Dih, kenapa lo senyum-senyum gitu? Jangan bilang lo lagi kepikiran buat cari pacar?" Danang melotot karena tak biasanya Arsha mau membicarakan masalah wanita ditambah tingkahnya yang aneh ini.

"Emang salah gue mau cari pacar?" Arsha berdecak.

"Anjir, siapa cewek yang lo taksir, Sha?" Tunjung penasaran.

"Sebenarnya, gue udah nikah." Mata Tunjung dan Danang memelotot.

"Jangan halu lagi, Sha. Lo makin stres gue liat-liat semenjak jadi anak bawang redaksi."

"Gue gak halu. Kalian tahu, kan, cerita Wattpad yang judulnya Marriage With My Assistan Lecture. Cerita itu bakalan diterbitin di penerbit keluarga gue."

"Tahu, lah. Terus, hubungannya apa sama lo?" Danang menatap temannya itu bingung.

"Di cerita tersebut, gue udah nikah dan punya banyak anak. Itu artinya, gue udah nikah, kan? Jadi, gak apa-apa dong kalau sekarang gue ngakuin udah punya pacar dulu." Lalu, Arsha membawa laptopnya pergi meninggalkan kedua temannya yang terpaku dengan perkataan Arsha.

"Anjir!"

"Arsha sialan!"

"Itu dunia Wattpad, Berengsek! Bukan dunia nyata. Kebetulan aja tokohnya namanya sama kayak lo." Danang mengumpat, tak habis pikir dengan pikiran Arsha.

"Kayaknya, si bos halunya mulai aktif," ujar Tunjung sambil menggeleng.

***

Gimana part ini?.

Spam next untuk lanjut yaaaa

Yuk spam Aku suka arshakaaa

Ada yang mau disampaikan ke Arshaka?

Ada yang mau disampaikan ke Yolanda?

Jangan lupa follow @wgulla_ @wattpadgulla

Salam

Gulla

Istri sahnya Lee min ho ♥️

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

24.5K 2K 66
Kaisar menyesal menyia-nyiakan Diora dalam hidupnya. Ternyata gadis itu sangat berarti untuknya setelah mereka putus. Maukah Diora kembali ke Kaisar...
394K 19.1K 62
"𝐆𝐮𝐞 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐂𝐡𝐞𝐥𝐬𝐞𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐜𝐮𝐦𝐚 𝐭𝐞𝐦𝐞𝐧, 𝐠𝐚𝐤 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡." -𝐀𝐫𝐯𝐢𝐧 𝐏𝐫𝐚𝐝𝐢𝐩𝐭𝐚𝐤𝐮𝐬𝐮𝐦𝐚 "𝐒𝐞𝐛𝐞𝐧𝐞𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐥...
2.4M 266K 47
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
1M 13.9K 34
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...