𝓶𝓸𝓻𝓽𝓪𝓵𝓪。

By itz-vyy

7.8K 1.4K 205

「Kim Jennie ft. Jeon Wonwoo.」 ❝Sebuah kesalahan kecil bisa menjungkir hidupmu sampai seratus delapan puluh de... More

◑ Preface ◐
-OO-
-O1-
-O2-
-O3-
-O4-
-O5-
-O6-
-O7-
-O8-
-O9-
-1O-
-11-
-12-
-13-
-14-
‐15-
-16-
-17-
-18-
-19-
-2O-
-21-
-23-
-24-
-25-
-26-
27.
-28-
-29-
-30-
-31-
-32-
-33-

-22-

147 35 3
By itz-vyy

     "Yerim-a!"

Wonwoo berlari menghampiri Yerim yang kini duduk di depan meja salah satu petugas polisi, diikuti Livy di belakangnya. Benar, saat ini mereka tengah berada di kantor polisi, lebih tepatnya kantor tempat Wonwoo bekerja juga.

Saat di tengah perjalanan menuju tempat pesta tadi, Wonwoo menerima telepon dari rekan satu kantornya yang berkata kalau Yerim dilaporkan ke sana karena menyerang Chaerin.

"Kau tidak apa-apa?" Wonwoo memeriksa keadaan Yerim begitu sampai di depan gadis itu.

"Oh, jadi kau adalah wali anak ini?" Seseorang yang sedari tadi berdiri di belakang Wonwoo, kini bersuara.

Livy mengalihkan atensi dari Yerim ke arah orang itu, begitu juga dengan Wonwoo. Lee Chan, rupanya itu dia. Padahal, Wonwoo dan Livy sengaja mau datang ke pesta itu untuk menghampiri si anak konglomerat itu, tapi siapa sangka kalau ia malah datang sendiri ke hadapan mereka.

"Lebih baik kau ajari dia dengan benar. Kau lihat ini, lutut adikku jadi terluka gara-gara kelakuan bar-barnya."

Wonwoo mengerutkan dahi tidak suka ketika mendengar ucapan Lee Chan. Lelaki itu kembali memindai tubuh Yerim, tapi tidak menemukan luka fisik apa pun pada gadis itu.

"Apa kita bisa berdamai saja, bagaimana pun, mereka masih anak-anak. Lagi pula, sepertinya adikmu tidak terluka parah. Aku akan membayar ganti rugi, kalau kau mau," ucap Wonwoo dengan berat hati. Sejujurnya, ia tidak sudi berdamai dengan orang yang berusaha menuduh adiknya seperti itu. Namun, tidak ada bukti fisik yang bisa membalikkan tuduhan pada Chaerin. Kalau Wonwoo gegabah, bisa-bisa masa depan Yerim yang jadi taruhan.

"Berdamai?" Lee Chan terkekeh. "Oy, aku dengar kau seorang polisi. Apa karena itu kau bisa begitu mudah mengatakan kata berdamai? Apa polisi dan anggota keluarganya bebas hukum?" katanya dengan nada mengejek.

Wonwoo semakin mengerutkan kening tidak suka. "Apa maksudmu?"

"Bukankah kau mencoba melindungi adikmu karena tidak mau dia punya catatan kejahatan? Tapi sayangnya, aku tidak mau berdamai, tuh."

Ketika Wonwoo ingin mencoba bernegosiasi lagi, Livy menahan tangan lelaki itu. Si gadis Seo maju selangkah ke hadapan Lee Chan sehingga kini ia mulai memperhatikan keberadaan Livy di sana.

"Lalu bagaimana denganmu? Apa anak konglomerat bebas hukum?" Livy menaikkan alisnya, mencoba mengintimidasi Lee Chan.

Tampak perubahan ekspresi pada wajah Lee Chan ketika memandangi Livy. "Ah, wajahmu tidak asing. Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

Livy tersenyum miring. "Kau tidak perlu repot-repot mengingatku atau mencari tahu. Tapi yang jelas saja, aku tahu rahasia busukmu." Ia mendekat selangkah lagi ke arah Lee Chan. "Tindak kekerasan, pemakaian dan pengedaran narkoba, pemerkosaan. Kira-kira, kalau kau dituntut bakal selama apa hukumannya?"

Livy kembali menjauhkan tubuhnya. Senyuman miringnya semakin tersungging lebar. "Melihat kau masih berdiri di hadapanku seperti saat ini, apa kau juga bebas hukum? Apa orang tuamu terlibat?"

Wonwoo melirik ke arah tangan Lee Chan yang kini mulai mengepal erat seperti menahan emosi. Diam-diam, lelaki Jeon itu merasa bangga pada Livy. Dulu, gadis itu pasti pernah berada di posisi yang membuatnya begitu superior, dan rupanya hingga sekarang, sifat itu juga masih ada.

"Pilih, mau berdamai, atau aku beberkan semuanya di sini?" Livy melipat tangan di depan dadanya. "Kalau kau beruntung, paling kau hanya akan pulang lalu dipukuli Ayahmu." Ia melirik ke arah Chaerin yang saat itu juga menatap Livy dengan sorot mata takut. "Atau mungkin, adik kesayanganmu itu juga akan kena imbasnya."

"Terimakasih, Unnie, Oppa. Kalau bukan karena kalian, aku tidak tahu lagi harus bagaimana." Yerim menatap dua orang yang kini ada di hadapannya dengan senyuman. Gadis itu kemudian lanjut meletakkan makanan di atas meja makan.

"Lain kali kau hati-hatilah. Untuk apa juga kau datang ke pesta ulang tahun orang sombong begitu. Bukankah kalian bahkan tidak dekat?" cerocos Wonwoo.

Semua makanan telah selesai ditata di meja makan. Yerim lantas duduk di kursi kosong di depan Livy dan Wonwoo. "Kapan lagi aku bisa datang ke acara semegah itu," katanya.

Livy tersenyum tipis. "Sudah, jangan dimarahi lagi, Oppa. Kita makan saja dengan tenang, ya?"

"Tapi bagaimana kau bisa terlibat kejadian seperti tadi?" Wonwoo bertanya di tengah-tengah kegiatan makannya.

Yerim melirik Wonwoo sekilas. Gadis itu terlebih dahulu menelan makanan sebelum menjawab pertanyaan sang kakak. "Ah, itu ... dia menganggu temanku. Sejujurnya, di sekolah kami, ia memang terkenal dengan sikapnya yang arogan dan suka menginjak orang lain."

Wonwoo mengerutkan dahi tidak suka. "Tahu begitu kau masih saja datang," gumamnya pelan, sengaja supaya tidak merusak suasana yang semula sudah normal.

"Yerim-a, jangan dekat-dekat dengan keluarga Lee itu. Mereka itu rubah busuk, salah-salah kau bisa rugi sendiri," Livy yang sedari tadi fokus pada kegiatan makannya, kini mulai bersuara.

Yerim mengangguk. "Iya, Unnie. Lagi pula, orang seperti mereka akan segera dapat ganjaran 'kan?"

Pagi itu, setelah selesai sarapan dan mengantar Yerim ke sekolahnya sekaligus memastikan Yerim aman dari gangguan sang putri keluarga Lee, Wonwoo langsung berangkat ke kantor bersama dengan Livy.

Belakangan, kantor polisi dan kegiatan di sana sudah mulai terasa akrab bagi Livy. Padahal, sebelumnya gadis itu sama sekali tidak pernah membayangkan atau bermimpi untuk bekerja di sana.

"Kita masukkan Lee Chan dalam daftar orang yang harus dicurigai." Wonwoo menempelkan foto Lee Chan ke papan kaca yang berisi uraian kasus mereka.

"Hyung, apa tidak apa-apa kalau kita menganggu anak walikota?" Seokmin bertanya dengan air muka was-was. "Takutnya nanti belum sempat kita membereskan kasus ini, kita yang lebih dulu dibereskan," lanjutnya.

"Memang resikonya besar. Tapi kalau seorang polisi seperti kita punya pemikiran yang sama denganmu barusan, lalu para pejabat korup dan orang jahat berpangkat tinggi lainnya tidak bakal dapat ganjaran mereka." Wonwoo melipat tangan di depan. "Lagi pula, tugas polisi itu melindungi masyarakat dan menangkap penjahat, bukan menguntungkan atasannya agar bisa naik pangkat."

Livy menyunggingkan senyum. Tidak ia sangka kalimat keren seperti itu ke luar dari bibir Jeon Wonwoo. Memang sih, kakak sepupunya itu keren. Kalau tidak begitu, mana mungkin dulu Livy suka.

Livy menepuk bahu Seokmin. "Seokmin-a, aku masih punya kekuasaan, kau tidak perlu khawatir." 

Seokmin menautkan alisnya. "Nunim, bukannya kau sudah diusir dari perusahaan keluargamu?" 

Livy melunturkan senyumannya. Memang sialan, padahal perusahaan dan uang adalah senjata terampuh baginya. "Memang benar. Tapi kau tenang saja, aku masih punya harta warisan, cukup untuk menyuap orang-orang yang menghalangi kita," ujarnya diiringi senyum miring.

Wonwoo menghela napas, menatap kedua rekan satu timnya dengan pandangan malas. "Kita ini mau menangkap penjahat, kalian jangan jadi penjahat juga."

Livy menaikkan sebelah alisnya. "Oppa, apa kau tidak pernah dengar? Kalau mau menangkap penjahat, maka kau juga perlu jadi lebih jahat."

"Bu---"

Belum sempat Wonwoo menyelesaikan ucapannya, suara seorang gadis justru lebih dulu menginterupsi, "Aku ingin menyerahkan diri atas kasus pembunuhan Perumahan Yulje."

Wonwoo, Livy, dan Seokmin refleks memusatkan atensi pada sumber suara begitu mendengar kalimat tersebut. Namun, gadis yang berdiri di hadapan mereka saat itu benaran tidak terduga. Bahkan ketiganya menatap gadis itu dengan sorot mata aneh sekaligus tidak percaya.

Livy mengerutkan kening saat maniknya bersirobok dengan si gadis. "Kau ... kenapa bisa?"

[]

Wah, ada gadis gais~

Yok main tebak-tebakan, kira kira siapa dia?

Continue Reading

You'll Also Like

511K 32.8K 43
Berisi tentang kekejaman pria bernama Valter D'onofrio, dia dikenal sebagai Senor V. Darah, kasino, dan kegelapan adalah dunianya. Tak ada yang dapat...
5K 603 23
Baca & ikuti aja alurnya Ship di dalam cerita: - ginchi - rioncaine - risel - makomia - krowjaki - kelya (Kemungkinan akan terus ada ship baru yang m...
6.6M 496K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
Mine |JESBIBLE| By cyra

Mystery / Thriller

95.2K 6.7K 29
Jespipat Tilapornputt, psikopat gila berkedok CEO. Dia lebih kejam daripada ayahnya. Tidak hanya membunuh, tapi dia lebih suka bermain-main dengan ko...