TRAITOR, Draco Malfoy

By TWAIVVER

19.1K 2.6K 458

[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] 𝗪𝗵𝗮𝘁 𝗶𝗳, he's in love with both of them? ....There is no "what if", he 𝗶𝘀 in love with th... More

I
II
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
XIV
XV
XVI
XVII
XVIII
XIX
XX
XXI
XXII
XXIII
XXIV
XXV
XXVI
XXVII
XXVIII
XXIX
XXX

III

1.1K 158 10
By TWAIVVER

☁️

Lily menuruni tangga ruang rekreasi dengan sedikit terburu-buru, ia terlambat.

"Kau mau kemana?" Tanya Theo melihat Lily yang akan pergi

"Manor, ibuku memanggilku kesana." Jawab Lily sambil memakai syal di lehernya

"Kau tidak mau ikut ke Hogsmeade?" Tanya Daphne yang tiba tiba muncul disebelah Theo

"Tidak, aku akan kembali dalam beberapa jam." Jawab Lily membuat Daphne mengerutkan bibirnya

"Draco tidak ikut denganmu?" Kini Theo yang bertanya

"Ibuku hanya ingin bicara dengan aku, lagi pula aku juga tak tahu Draco dimana." Kedua mengangguk mengerti

"Mungkin dia sudah berada di Hogsmeade bersama Crabbe dan Goyle." Ucap Theo sambil melempar cincinnya keatas kemudian menangkapnya kembali, mencari perhatian ke Daphne

"We're here you idiot." Ketiganya menoleh dan mendapati Crabbe dan Goyle sedang duduk tak jauh dari mereka

"Ya, mungkin dia ke Hogsmeade bersama Blaise dan Parkinson." Ucap Theo membuat Daphne memutar bola matanya

"Sudahlah, aku terlambat." Keduanya mengangguk

Lily keluar dari ruang rekreasi, meninggalkan teman temannya yang kembali sibuk pada urusan masing masing.

☁️

Lily berdiri dihalaman yang amat luas, didepannya berdiri sebuah bangunan besar nan megah yang dikenal sebagai The Manor of The Gaunt Family, rumah bagi keturunan dari keluarga Gaunt.

Ia berlari kecil menuju pintu kayu besar yang merupakan pintu masuk utama dari manor, ia mengulurkan tangannya kemudian mengetuk pintu itu beberapa kali.

"Welcome back to manor, Ms. Gaunt." Sambut Welly, salah satu dari banyaknya elf rumah yang melayani keluarganya

Lily tersenyum pada Welly kemudian masuk kedalam dan kemudian pintu manor kembali ditutup.

Ia menaiki tangga dan pergi ke tempat dimana ibunya biasa berada.

Bruk! Lily tak sengaja menabrak seseorang.

"Oh Merlin- Lily!"

"Father!"

"Oh.. My little princess, I missed you so much." Edward Gaunt, kepala dari keluarga keturunan Slytherin itu memeluk Lily dengan erat

"Miss you too, father." Edward melepaskan pelukannya

"Kau kemari karena ibumu bukan?" Lily mengangguk

"Ia berada di ruang keluarga, ada Narcissa juga disana." Ucap Edward membuat Lily sedikit terkejut

"Aunt Cissy?"

Edward menatap putrinya, memegang pundaknya.

"Kau sudah baca surat dari ibumu bukan?" Tanya Eward pelan

Lily langsung mengerti apa yang ayahnya bicarakan dan alasan mengapa ia di minta kemari.

"Pergilah, kau harus berbicara dengan mereka."

Lily mengangguk, Edward menepuk pelan pundaknya kemudian masuk kedalam ruang kerjanya, sedangkan Lily berjalan menuju lantai tiga, dimana ruang keluarga berada.

☁️

Samar-samar Lily mendengar suara tawa dari ruang keluarga, sudah pasti itu suara ibunya, Diana Gaunt dan
Narcissa Malfoy.

Para Gaunt dan keluarga Malfoy memang menjalin perteman baik, Edward dan Lucius Malfoy sudah berteman sejak keduanya remaja, begitu pula dengan para istri keduanya.


Hubungan mereka semakin erat karena Draco dan Lily yang mulai berkencan tahun lalu, Lily dapat melihat dengan jelas betapa senangnya Lucius dan Narcissa ketika mengetahui putra mereka berhasil mendapatkan hatinya.

Ia tak masalah dengan itu, toh Lucius dan Narcissa sudah dekat dengannya sejak ia kecil.

Lily masuk kedalam ruang keluarga, kehadirannya langsung di sadari oleh keduanya.

"There you are!" Diana mendekati Lily kemudian memeluknya erat

Diana melepaskan pelukannya, Lily menoleh pada Narcissa

"Aunt Cissy." Narcissa memeluk tubuh Lily yang sedikit lebih tinggi darinya

"Hello dear, kau terlihat cantik seperti biasanya.." Lily tersenyum

"Kau terlambat Lily, tak biasanya kau terlambat." Ucap diana sambil kembali duduk

"Maaf mum, aku sedikit sibuk dengan sekolah."

"Sibuk? Ini sudah menjelang liburan natal dan mereka masih memberi kalian tugas sekolah?"

"Bukan begitu mummy, kami berencana untuk melakukan sesuatu saat liburan natal nanti di hogwarts." Jelas Lily

"Itu artinya kau tidak akan pulang?" Lily mengangguk

Diana menghela nafasnya, merasa sedih karena ia tak akan merayakan natal dengan anak-anaknya.

"Baiklah kalau begitu.."

Lily duduk di sebrang keduanya, Diana sedang asik mengobrol dengan Narcissa sedangkan Lily hanya memperhatikan.

Sesekali ia diajak mengobrol, keduanya menanyakan gosip-gosip tentang keluarga-keluarga pureblood yang terkena skandal.

Kemudian Narcissa menoleh pada Lily, ia menaruh cangkir tehnya kemudian menatap Lily.

"So.. tell me about you and Draco, bagaimana hubungan kalian?" Tanya Narcissa

"Me and Draco?" Kedua mengangguk

"Well, ya.. kami baik baik saja." Ucap Lily sambil menatap Diana dan Narcissa bergantian

"Jadi, kau dan Draco baik baik saja kan?" Tanya Diana

Lily mengangguk.

"Draco tidak membuat mu tertekan bukan?" Tanya Narcissa yang dijawab gelengan oleh Lily

"It's okay my dear, jika Draco membuat mu tidak nyaman, bicarakanlah pada kami..." Lanjut Narcissa sambil tersenyum

"Tidak, aku bahagia bersama dengan Draco."

"Kau mencintai Draco bukan?" Tanya Diana

Lily mengulum bibirnya, kemudian mengangguk pelan

Diana tersenyum lebar, begitu pula dengan Narcissa

"Oh Cissy, kita akan menjadi keluarga..."

☁️

Lily sudah kembali ke Hogwarts, ia berjalan menuju dungeons sambil menenangkan jantung nya yang sejak tadi berdetak dengan cepat.

"Aku benar-benar akan bertunangan dengan Draco!" Pikirnya

Ditengah perjalanan ia bertemu dengan salah dua dari sederet murid paling populer disekolah ini, Harry Potter dan salah satunya sahabatnya, Hermione.

"Afternoon Lily." Sapa Hermione

"Good noon Mione, hey Harry." Lily tersenyum pada keduanya

"Hello..." Harry tersenyum canggung pada Lily

Ketiganya berpapasan, tapi Lily langsung berhenti, kemudian berbalik.

"Wait! Hermione!" Keduanya menoleh

"Ya?"

"Kalian sudah ada rencana untuk liburan natal?" Tanya Lily

Harry dan Hermione melirik satu sama lain, kemudian kedua menggeleng.

"Great! Aku hanya ingin bilang, kalau kalian mau kalian bisa datang ke pesta di ruang rekreasi Slytherin, semua orang di terima disana." Ucap Lily

"Kau yakin tak masalah?" Tanya Hermione

"Ya, mungkin agak sedikit canggung tapi aku akan senang jika kalian hadir." Keduanya terlihat sedang menimbang nimbang

"Oh ya! Kalian juga bisa ajak Ronald atau teman kalian yang lainnya." Lanjut Lily

Ada jeda hening sejenak sebelum akhirnya Hermione menyetujui ajakan Lily.

"Mungkin kami akan hadir sedikit terlambat." Ucap Hermione yang dijawab anggukan dari Lily

"Tak masalah, pestanya dimulai jam delapan malam."

"Baiklah, terima kasih sudah mengundang kami Lily..." Lily tersenyum lagi pada keduanya

Harry dan Hermione pergi, Lily berbalik kemudian berjalan menuju ruang rekreasi Slytherin.

☁️

Blaise sedang berdebat dengan Theo, membuat keadaan di ruang rekreasi menjadi sedikit ricuh, ternyata rencana pesta kecil mereka harus diubah karena kecerobohan Theo yang tak sengaja membocorkannya saat berada di great hall.

Pansy dan Daphne membujuk Blaise untuk tidak membatalkan pestanya, awalnya Blaise tetap kukuh untuk membatalkan pestanya.

"Ada apa ini? Kenapa Blaise terlihat kesal begitu?" Tanya Lily yang baru saja datang

"Memang ekspresi wajahnya begitu." Ucap Theo yang langsung dihadiahi pukulan dikepala oleh Blaise

"Lily! Bagaimana di manor?" Tanya Daphne sambil menghampiri Lily

Lily tersenyum tipis mengingat apa yang ia bicarakan dengan Narcissa dan Diana di manor tadi.

"Nanti aku ceritakan..." Lily kembali menoleh pada Blaise

"Semua karna Nott, banyak orang tau tentang pesta yang kita rencanakan."

Blaise kembali mengomel, membuat para perempuan sedikit terkejut karena terbiasa melihat Blaise yang irit bicara.

Lily merasakan sesuatu sedang melilit di pinggangnya, ia menoleh kebelakang dan ternyata itu Draco yang sedang memeluk nya dari belakang.

"Kenapa dia?" Tanya Draco

"Melakukan suatu hal langka, mengomel."

"Sudahlah Blaise, Theo kan tak sengaja."

"Pans, para Gryffindorks itu akan hadir juga dipesta kita! Ruang rekreasi Slytherin yang murni akan tercemar dengan mereka." Ucap Blaise

Lily melirik Blaise, jantungnya berdebar mengingat apa yang baru saja ia lakukan beberapa menit yang lalu.

"Kau bilang hanya kita kita saja!" Protes Draco

"Kalau ingin protes, pada Nott saja sana! Salah dia tak bisa menjaga mulutnya." Ucap Blaise sambil melirik sinis Theo

"Sudahlah Blaise, jangan begitu, Theo itu temanmu." Ucap Daphne

Blaise diam, sedangkan Theo terlihat santai-santai saja, bahkan ia bersender di dinding sambil tersenyum jahil pada Blaise.

"Pesta yang ramai pasti akan menyenangkan." Ucap Pansy mengelus pundak Blaise dari belakang

Blaise meraih tangan Pansy yang berada dipundaknya kemudian menariknya pergi dari sana.

Draco, Daphne, Theo dan Lily menatap Pansy dan Blaise yang perlahan hilang dari pandangan mereka.

"Mereka itu sebenarnya berkencan atau tidak sih?" Tanya Lily

"Yang pasti menyembunyikan hubungan mereka dari kita." Ucap Theo

"Why would they do that? Kita ini kan sahabat mereka?" Tanya Daphne

"Because they're Blaise and Pansy." Ucap Theo kemudian pergi

"Ugh, aku akan mencari Tori, sampai jumpa di makan siang." Daphne pergi menyusul Theo

"Ku dengar tadi kau pergi ke manor." Ucap Draco

"Ya, ada ibumu disana." Ucap Lily mengelus sambil pipi Draco

Lily mengerutkan keningnya.

"Ada apa?" Tanya Draco

"Kau ganti parfum lagi ya Drake?" Tanya Lily sambil tertawa

Draco terdiam sesaat, membuat Lily berhenti tertawa.

"Kau tidak suka?" Tanya Draco sambil mengambil tangan Lily lalu mengecupnya

"Bukan begitu, aku suka apa adanya dirimu Draco..."

"Aku banya terkejut kau sudi memakai parfum seperti ini, wanginya manis sekali." Lanjut Lily lalu tertawa

Setelah Lily mengatakannya Draco langsung tersenyum.

Keduanya kemudian berjalan bersama sambil berpegangan tangan.

"Aku sudah tahu mum berada disana." Ucap Draco menyambung percakapan keduanya tadi

"Berarti kau sudah tahu soal..." Draco mengangguk

"Kenapa? Kau tak mau ya?" Tanya Draco yang langsung dijawab gelengan oleh Lily

"Drake, kitakan baru satu tahun bersama, tidakkah terlalu cepat?"

"Kau punya banyak waktu untuk berpikir, kita belum lulus jadi tak mungkin kita akan menikah dua bulan kedepan." Lily mengangguk mendengarnya


"Pikirkan dulu baik baik, aku mau berlatih Quidditch dulu." Ucap Draco

"Kau baru saja sembuh dari cedera, masih mau lanjut bermain?"

"Kau lupa ya? Kalau kekasihmu ini adalah seeker terbaik yang pernah Slytherin miliki?" Lily terkekeh mendengarnya

"Just, please be careful Mr Malfoy."

"Understood that, Ms Gaunt."

Continue Reading

You'll Also Like

566K 62.1K 34
[M] Petaka itu dimulai kala Hermione bertemu Draco Malfoy di Hogwarts express untuk memulai tahun keenamnya. Dia menyadari ada yang aneh dengan lela...
1.3M 52.1K 55
Being a single dad is difficult. Being a Formula 1 driver is also tricky. Charles Leclerc is living both situations and it's hard, especially since h...
103K 7.6K 8
"I thought he was beautiful." short story #89 fan fiction #110
775K 17.5K 46
In wich a one night stand turns out to be a lot more than that.