ARGANTARA

By fafayy_

53.2M 3.1M 1.1M

SUDAH DIFILMKAN🎬 SEBAGIAN PART SUDAH DIHAPUS DAN RINCINYA ONLY NOVEL! #03~Fiksi remaja (19 maret 2021) Argan... More

01- Awal ( Dari segalanya)
02-Kehidupan Baru
03-Hukuman bersama.
04-Bukan Pilihan
07-Bolos Pertama Kali
15. I Love You, Syera
17. ARGA YANG BAPER
19- Tentang Siapa Arga
22- BUCIN
26-Kalau Bisa Dua kenapa Harus Satu
33-Kehilangan Separuh Hidup
34- MONYET BARU
36-Full Night With My Girl
38-Pertandingan Basket
39-Tujuan Hidup
41- Orang Cantik
43. Pewarna rambut
44-Usulan nama
45- Awal yang buruk atau awal yang baik?
46- Mengikhlaskan
47-Perayaan Baby Janson
48- Santoso vs Ferguso
49-Tuyul Kembar
51- Rudi Oh Rudi
52- Musnahkan Janson
53- Hukuman berjamaah
54-Ujian Nasional
55- Dukun
56. Seblak Argasyera
57. Ada yang baru nih!
58- Dua Garis?
59-Mengungkapkan
60- Masalah susu Bumil
61-Tragedi Mangga Muda
62-Keti
64-Rujak Tengah Malam
65-Welcome Baby Kecebong
66-GIBRAN DIRGANTARA REYNAND
67- Arga Syera Gibran (Ending)
CERITA GIBRAN
SEGERA HADIR
COMING SOON PRE-ORDER IN JUNE-!
PENJELASAN!
H-5 PREE-ORDER ARGANTARA
PRE-ORDER ARGANTARA
SEGERA DI MULAI!!.
TYSM-!
INFORMASI BUAT KALIAN
Promo sale

24-Surga Dibawah Telapak Kaki Arga

900K 80.8K 14.3K
By fafayy_

Happy reading

Kelopak mata yang dihiasi bulu mata lentik itu beberapa kali mengerjapkan matanya kala sinar matahari menembus masuk matanya yang tertutup. Sedikit mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menghalau sinar matahari yang menyilaukan matanya. Gadis itu melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 06:55.

Awalnya gadis itu terlihat biasa saja, detik berikutnya ia melebarkan bola matanya, kemudian menatap cepat jam dinding yang terpasang apik dikamar ini.

"Gue telat, Gila!" Pekik Syera. Kemudian gadis itu turun dari atas kasur empuknya dan menyambar handuk yang tersampir diatas kursi belajarnya.

Syera keluar kamar mandi lengkap dengan seragam khususnya yang melekat dibadannya.

Soal Arga? Entahlah dimana perginya cowok itu sepagi ini. Waktu sholat subuh tadi, ia masih melihat Arga, bahkan cowok itu mandi lebih awal dan sudah lengkap dengan seragamnya. Katanya sih, agar tidak kesiangan.

Suara gemercik air yang ditimbulkan dari dalam kamar mandi membuat Arga yang baru saja memasuki kamarnya lantas menolehkan kepalanya.

"Tumben banget bangun siang." Gumam Arga.

Sembari menunggu Syera selesai bersiap-siap, cowok itu mengambil ponselnya yang baru saja bergetar menandakan notifikasi pesan baru saja masuk pada ponselnya.

Johanjing
Online

Njing!
Nyet!
Woi Arganjing!

Oit
Apaan, sat!

Bagi contekan lah.
Gue belom sama sekali mapel biologi.

Nanti disekolahkan

Mapel matematika juga
Gue lupa

Arga mencibibikkan bibirnya, Johan ini tipikal teman yang tidak tahu diri, bukan?


Suara decitan pintu kamar mandi mengalihkan atensi Arga. Cowok itu mendongakkan kepalanya dan mendapati Syera yang sudah lengkap dengan seragamnya. Yaah! Padahal Arga sengaja nunggu disini agar bisa melihat Syera yang-----

Maksudnya yang memakai baju biasa agar mengulur waktu biar telat, jangan berpikir negatif terus, ya.

"Tumben banget bangun siang," ucap Arga pada Syera yang tengah mengeringkan rambutnya.

Syera menoleh. "Lo juga kenapa gak bangunin gue?"

Arga berjalan ke arah pintu kamar, cowok itu mengambil sabuknya lalu memasukkan sabuk tersebut disetiap lubang celana abu-abunya. "Lo yang kebo. Udah berapa kali gue bangunin lo, untung gue masih ada hati buat gak ninggalin lo." Ujarnya.

Syera berdecak malas, gadis itu berjalan mengambil tas-nya yang tersampir dibelakang pintu, kemudian sedikit memoleskan liptint pada bibir ranumnya.

Gadis itu tersentak lantaran liptintnya direbut paksa oleh Arga. "Lo---"

"Gak usah centil lo jadi cewek. Pake segala make liptint lagi, biar apa? Biar dilirik cowok? Iya?" Potong Arga sembari membuang liptint milik Syera kedalam kotak sampah.

Syera melebarkan bola matanya, oh my God! Liptintnya--- lebih tepatnya liptint mahalnya yang dibelikan oleh ibundanya dibuang begitu saja oleh Arga.

Gadis itu menatap tajam sang pelaku kemudian mengambil liptintnya didalam kotak sampah. "Siapa yang centil? Gue pake ini biar gak pucet kali!" Ucapnya kesal.

"Ya, gue gak suka," ucap Arga.

Syera mengerutkan dahinya. "Gak suka kenapa? Gak suka gue tampil cantik? Maunya gue kayak gembel, gitu?" Tanya Syera diiringi kekehan kecilnya.

Arga membungkukkan badannya mensejajarkan tubuh tingginya dengan tubuh pendek Syera.

Arga mencolek pelan hidung Syera. "Gue gak suka, apa yang seharusnya gue doang yang liat, malah diliat sama banyak orang."

°°°°°

Selama diperjalanan, Arga dan Syera tak henti-hentinya menahan tawanya. Ada saja hal kecil yang mereka jadikan sebagai lelucon, tak perduli lagi jam menunjukkan pukul 07:10, yang artinya mereka sudah telat beberapa menit.

"Uuuuh! Ini akang gemesin pisan, duuh! Marni jadi terpesona, deh! Yang belakang pasti pacarnya, ya? Yuk, mbak, tuker posisi sama Marni," ucap banci bernama Marni pada dua insan berbeda jenis tersebut.

Syera bergidik ngeri lantaran lengannya yang dicolek oleh Marni. Sedangkan Arga, cowok itu malah tertawa kecil melihatnya.

"Emang lo mau sama gue, Mar?" Tanya Arga pada banci kaleng tersebut.

Syera melebarkan bola matanya, jangan sampai posisinya teralihkan hanya karena banci sialan ini.

"Arga!" Geram Syera.

Arga melirik Syera sekilas kemudian beralih menatap Marni yang tersipu malu dengan ucapan Arga. "Kalo itu jangan ditanya lagi. Seratus persen Marni mau, kang!" Ucapnya antusias.

"Lewati istri gue dulu. Dia galak, kalo marah suka gigit orang." Ujar Arga seraya melirik Syera.

Marni bergidik ngeri. "Iiih! Pacar kamu kanibal ya, kang? Nggak jadi deh! Hus-hus sana!" Usir Marni.

Arga menahan tawanya begitu juga dengan Syera. Cowok dengan setelan seragam putih abu-abu yang terpasang rapih di badannya itu, lantas menancap gas motor scoopy-nya lantaran lampu merah yang sudah berubah warna menjadi hijau.

Syera menaruh dagunya diatas bahu Arga. "Ga, lo suka sama Marni?" Tanyanya.

"Gila lo! Gue masih lurus, masih suka donat!"

Syera memukul bahu Arga pelan. "Mulut lo! Inget neraka!"

"Lo juga inget, jaga sikap lo sama gue, nurut jangan bantah. Surga lo ada digue bukan di nyokap lo lagi. Lakuin kesalahan siap-siap masuk neraka!" Ujar Arga.

Syera mengidikkan bahunya tak peduli akan ancaman Arga. "Kan dosa istri ditanggung suami. Gue masuk neraka, lo juga masuk neraka," ucapnya diiringi kekehan kecilnya.

Arga menoleh ke arah Syera sekilas. "Kalo udah tau sama-sama masuk neraka, jangan nambah beban gue lagi. Cukup beban dunia aja, jangan beban akhirat."

"Iya, sayang."

Arga mengerem motornya dengan mendadak, hingga membuat para pengendara motor dibelakangnya turut mengerem motornya mendadak juga.

"Heh, mas! Kalo mau berhenti hidupin lampu sein-nya dulu dong! Untung aja saya gak nabrak kamu!" Tegur ibu-ibu anak satu yang berada dibelakang motor Arga.

Arga menoleh. "Iya, maaf, Bu. Tadi ada tikus lewat makanya saya ngerem." Ucapnya ngelantur.

Syera memukul helm yang dikenakan Arga. "Hampir aja lo bikin gue celaka!"

Cowok itu sedikit menoleh. "Lo tadi bilang apa?"

Gadis itu mengerutkan dahinya bingung. "Yang mana?"

Arga menggeleng. "Gak, gak jadi."

"Pegangan, gue mau ngebut. Udah telat banget ini kita." Ucapnya seraya menarik kedua tangan Syera untuk melingkar pada perutnya.

Dan benar, detik itu juga, Arga melesatkan motornya dengan kecepatan tinggi. Bahkan hampir saja Syera terjungkal kebelakang jika saja gadis itu tidak memeluk erat perut Arga.

°°°°
Arga menggenggam telapak tangan mungil Syera, tak sedikitpun ia memberikan celah pada gadisnya. Mereka berdua bisa bernafas lega lantaran semua dewan guru mengadakan rapat dadakan. Jadi, tidak ada yang menghukumnya saat ini.

"What! Gila lo, Syer! Lo udah di catat alpha dibuku sekretaris, dikira lo gak berangkat. Taunya lo telat!" Pekik Ghea. Gadis itu berdiri didepan papan Mading membaca pengumuman terbaru disana.

Syera menoleh. "Terus, absennya sama dia udah dikumpul belom?" Tanyanya.

Ghea menarik permen susu dari dalam mulutnya. "Belom kayaknya. Coba deh, Lo kekelas aja. Gue mau baca informasi dulu, belom selesai soalnya."

Syera mengangguk, kemudian ia menarik tangan Arga untuk melanjutkan langkahnya.

"Diem dikelas aja, jangan suka keluyuran tebar pesona kesana-kemari," ucap Arga saat mereka sudah berada didepan kelas Syera.

Syera berdecak, apa-apa serba salah mulu. Keluar kelas tidak boleh, apa-apa disangkut pautkan dengan kata 'tebar pesona'.

"Lo kali yang tebar pesona. Gue mah gak pernah," sahut Syera.

Telapak tangan Arga terangkat mengacak-acak rambut tebal Syera. Ini yang patut dipertanyakan bagi kaum Adam, kenapa sih, suka ngacak-ngacakin rambut cewek? Dikira dandan itu enak kali.

"Yaudah masuk. Nanti gue kesini kalo udah pulang,"

Syera mengangguk, gadis itu hendak membalikkan badannya sebelum tarikan pada lengannya membuatnya kembali menghadap Arga.

"Apalagi? Gue belom ngomong sama sekretaris gue kalo----" Syera mematung ditempat lantaran dengan terang-terangan Arga mengecup kedua pipinya.

"Morning kiss-nya belom," ucap Arga seraya mengedipkan sebelah matanya.

"ASTAGHFIRULLAH! GHEA GAK LIAT APA-APA KOK, SUMPAH! GHEA GAK LIAT ARGA YANG CIUM PIPI SYERA, SUWER DEH!" Pekik Ghea seraya menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.




°°°°°

Continue Reading

You'll Also Like

511K 25.4K 73
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
17.5K 1.7K 30
[2] *** Fajar dan Senja, dua remaja yang ditakdirkan bertemu namun tak bisa bersatu. "Kita seperti fajar dan senja. Fajar yang datang dari ufuk timur...
596K 1.2K 1
[TAHAP REVISI] Rasanya kita sudah nggak heran lagi, kalau mempunyai teman yang langganan masuk ruang BP, atau dipanggil oleh guru konseling karena me...
2.8K 83 21
Berisikan rakitan kata-kata biasa yang mewakili diri dan hati. #327 Puitis (3-5-20) #216 Gombal (3-5-20)