ARGANTARA

Por fafayy_

53.2M 3.1M 1.1M

SUDAH DIFILMKAN🎬 SEBAGIAN PART SUDAH DIHAPUS DAN RINCINYA ONLY NOVEL! #03~Fiksi remaja (19 maret 2021) Argan... Más

01- Awal ( Dari segalanya)
02-Kehidupan Baru
03-Hukuman bersama.
04-Bukan Pilihan
07-Bolos Pertama Kali
15. I Love You, Syera
17. ARGA YANG BAPER
19- Tentang Siapa Arga
24-Surga Dibawah Telapak Kaki Arga
26-Kalau Bisa Dua kenapa Harus Satu
33-Kehilangan Separuh Hidup
34- MONYET BARU
36-Full Night With My Girl
38-Pertandingan Basket
39-Tujuan Hidup
41- Orang Cantik
43. Pewarna rambut
44-Usulan nama
45- Awal yang buruk atau awal yang baik?
46- Mengikhlaskan
47-Perayaan Baby Janson
48- Santoso vs Ferguso
49-Tuyul Kembar
51- Rudi Oh Rudi
52- Musnahkan Janson
53- Hukuman berjamaah
54-Ujian Nasional
55- Dukun
56. Seblak Argasyera
57. Ada yang baru nih!
58- Dua Garis?
59-Mengungkapkan
60- Masalah susu Bumil
61-Tragedi Mangga Muda
62-Keti
64-Rujak Tengah Malam
65-Welcome Baby Kecebong
66-GIBRAN DIRGANTARA REYNAND
67- Arga Syera Gibran (Ending)
CERITA GIBRAN
SEGERA HADIR
COMING SOON PRE-ORDER IN JUNE-!
PENJELASAN!
H-5 PREE-ORDER ARGANTARA
PRE-ORDER ARGANTARA
SEGERA DI MULAI!!.
TYSM-!
INFORMASI BUAT KALIAN
Promo sale

22- BUCIN

932K 81.3K 23K
Por fafayy_


Syera saat ini tengah berada diparkiran tentunya dengan Arga disampingnya. Sudah dua puluh menitan yang lalu mereka tak kunjung pulang karena Syera terus merengek meminta izin untuk keluar dengan Ghea.

Sahabatnya itu tadi sempat mengajak untuk ke mall bersama, hitung-hitung untuk menemaninya belanja, itu saja Ghea tidak memaksa kalau saja Syera tidak mau.

Tapi Syera tetaplah Syera, gadis itu tak akan menyerah jika kemauannya belum terpenuhi. Seperti saat ini, Syera sudah marah-marah tidak jelas karena Arga tak kunjung memberi izin.

"Dosa nentang perintah suami. Mau dosa?"

"Sekali doang, Ya Allah. Kapan sih, gue keluar sama Ghea, Ga? Mungkin gue gak lama, sekitar dua jam disana," ujarnya meyakinkan Arga, agar cowok itu membiarkannya pergi bersama sohibnya.

"Mungkin?" Alis Arga terangkat sebelah. "Baru mungkin 'kan? Gue gak percaya sama omong kosong lo. Gue buang blackcard gue kalo ada cewek yang keluar cuma dua jam aja." Ujar Arga.

"Bener?" Arga menoleh kemudian mengangguk.

"Gue pergi satu jam, yang artinya gue termasuk salah satu cewek yang keluar tidak lebih dari dua jam. Lo siap buang blackcard lo?" Syera menatap Arga dengan tatapan memicing.

Arga memasukkan jemari tangannya pada saku celananya, cowok itu mengangguk. "Iya, asalkan lo mau diajak miskin, gapapa."

Syera berdecak, ini bukan saatnya sesi kaya atau miskinnya. Jam sudah menunjukka pukul satu siang, Ghea sedari tadi menunggunya di kelas. Ia sungguh tak enak hati dengan sahabatnya itu.

"Ayolah, Ga. Plis, izinin gue kali ini aja. Besoknya gue gak keluar lagi deh, serius!" Ucap Syera seraya mengangkat kedua jarinya.

"Sama gue perginya," ucap Arga.

"Dih, apaan. Gak! Gak mau!" Tolak Syera keras.

"Yaudah sana pergi tapi jangan salahin gue kalau pas lo pulang gak gue bukain pintu." Ancam Arga dengan senyum miringnya.


"Yaudah gue pulang ke rumah bunda."

"Emang bisa? Gue bisa aja laporin lo ke bunda kalau anak nakalnya ini gak nurut sama suami malah keluyuran gak jelas." Arga mengulum bibirnya agar tawanya tidak tersembur.

"Tega.." rengek Syera.

"Biarin, siapa suruh bangkang."

"Pokoknya gue mau keluar sama Ghea, titik!" Syera membalikkan badannya sebelum Arga menarik lengan gadis itu.

Arga menghela nafas berat. Keras kepala sekali gadis ini tidak ada nurutnya sama sekali. Nurut jika diberi hukuman.

Sebenernya Arga ingin mengancamnya dengan hukuman andalannya tapi ia takut jika Syera nantinya bakal ngamuk.

"Pulang jam berapa?" Tanya Arga menatap intes Syera.

"Enggak lama, nanti jam tiga pulang. Serius," Syera mengangkat dua jarinya.

"Bohong gak?"

"Enggak, sayang." Arga mematung ini pertama kalinya Syera memanggilnya dengan sebutan sayang.

Arga menundukkan kepalanya dan menunjuk pipi sebelah kanannya dengan jari telunjuknya. Syera berkerut bingung, apa maksudnya?

"Sini cium dulu,"

"Gak! Gak mau." Tolak Syera mentah.

"Cium atau gak boleh pergi sama sekali?" Arga menaik turunkan sebelah alisnya.

Syera menggeram tertahan, tangannya meremas rok abu-abunya hingga sedikit kucal. Gadis itu sangat gemas dengan Arga membuat dirinya ingin mencubit keras ginjal laki-laki ini.

Syera mendekat dengan nafas tertahan, ia memejamkan matanya saat berada disamping pipi Arga. Gadis itu gugup sangat gugup.

Dengan ragu Syera mendekatkan bibirnya kepipi Arga, Arga tersenyum miring bodoh sekali istrinya ini tentu saja otak Arga lebih cerdik dan licik.

Saat Syera hendak mendaratkan bibirnya pada pipi Arga, laki-laki itu menolehkan kepalanya dengan cepat sehingga bukan pipi yang gadis itu cium, melainkan bibir Arga.

Syera melototkan matanya kaget ia segera memundurkan langkahnya beberapa centi tak lupa ia memukul keras lengan Arga hingga membuatnya merintih ngilu.

"ARGA MESUM!!" Teriak Syera lalu berlari kencang meninggalkan Arga yang masih tersenyum kemenangan.

"JANGAN LARI-LARI SAYANG, NANTI BAYINYA CELAKA!" Pekik Arga tak kalah keras.

Bayi matamu!

Gadis itu menolehkan kepalanya kebelakang dan mengacungkan jari tengahnya kemudian ia kembali melanjutkan langkahnya dengan kesal sekali-kali mulutnya berkomat-kamit menyebutkan sumpah serapah untuk Arga.

Laki-laki itu tambah ngeselin, kata cinta dan sayang yang keluar dari bibir manisnya tidak mencerminkan perlakuan romantis.

Laki-laki itu tetaplah Arga, Argantara Reynand perusuh sekaligus orang yang selalu membuat kesal Syera setiap harinya.

°°°°
Dada Syera begemuruh hebat dan kepalanya terasa sangat panas. Didepannya kini berdiri seorang Argantara Reynand yang tengah menatapnya datar.

Ingin rasanya Syera mencabik-cabik muka tampan milik suaminya itu, tapi sayang tampan. Tapi Syera juga sedikit takut pasalnya tadi ia menjanjikan akan pulang jam tiga dan sekarang sudah jam lima. Mampus.

"Tadi janjinya pulang jam berapa?" Arga mengangkat sebelah alisnya menunggu jawaban dari mulut Syera.

Ghea yang berada disamping mereka hanya mampu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ghea tadi sempat juga melarangnya untuk ikut tapi Syera tetap ngeyel.

"Ghe," panggil Johan. "Ayo pulang udah sore, gue anterin." Johan menarik pergelangan tangan Ghea dengan lembut.

Johan jengah menghadapi perdebatan manusia kejam yang sekarang sudah menjadi bucin Syera.

Sebelum Ghea keluar dari mall, gadis itu sempat berbisik ucapan maaf untuk Syera, Syera mengangguk paham dan tersenyum tipis.

"Gak usah senyum-senyum. Masih berani senyum lo setelah lakuin kesalahan, hm?" Arga menatap tajam Syera.

"Arga, gue tadi gak sadar, sumpah. Gue gak tau ternyata udah jam lima," Ucap Syera meyakinkan laki-laki didepannya ini.

"Ada hape kan?" Syera menganggukan kepalanya.

"Kenapa gak angkat panggilan gue?" Mampus! Syera bahkan tidak tau Arga menelfonya karena Syera sengaja mengheningkan ponselnya.

"Ada jam tangan juga kan?" Tanya Arga lagi seraya melirik sekilas jam tangan kecil yang bertengger ditangan gadis itu. Syera mengangguk pelan lagi.

"Buta lo sampe gak liat jam?"

"Gue juga.."

"Gak usah bantah. Ayo pulang!" Arga meraih jemari mungil Syera dan digenggamnya erat ia melangkahkan kakinya keluar dari mall ini.

"Pelan-pelan, gue gak bisa nyeimbangin langkah lo yang gede kayak gajah." Syera menghempaskan tangannya sehingga genggaman mereka terlepas.

Arga membalikkan badannya dan menatap jahil sang istri. "Makanya banyakin makan nasi biar tumbuh gede, gak cuma makan gosip terus kerjaannya."

"Terserah lah!" Kesal Syera, gadis itu mendorong tubuh kekar Arga dan berjalan dengan kesal.

Arga tertawa kecil lalu menyusul Syera dan merangkul pundak mungil gadis itu. Syera mendongak menatap sang pelaku.

"Biar gak hilang."

°°°°°

Syera menangis sesenggukan dipangkuan Arga, salahkan Arga yang kelewat jahil. Laki-laki itu mirip setan memang.

Tadi sehabis pulang dari mall Syera langsung menonton drama korea kesukaannya tapi Arga sangatlah jahil, ia mengganggu Syera yang masih anteng dan moodnya baik.

Arga dengan jahil mengambil laptopnya dan berlari kelantai bawah. Syera mengejarnya bahkan tak memperdulikan yang dilewatinya itu tangga.

Saat berada ditangga ketiga paling bawah, gadis itu terpeleset hingga badannya menghantam sudut tangga, kepalanya menghantam tangga dan sikunya terhantam sudut tangga juga.

Ngilu, itu yang dirasakan Syera. Bahkan usai jatuh tadi Syera langsung menangis kencang tentu saja Arga kalang kabut dan langsung menggendong gadisnya itu naik kekamar mereka lagi.

Arga merasa bersalah ia sudah beberapa kali mengucapkan kata maaf tapi gadis itu tak kunjung memaafkannya, dengan posisi Syera yang duduk dipangkuan Arga dan Arga yang telaten mengusap sayang punggung serta kepala Syera yang terhantam sudut tangga tadi.

Arga nengucapkan lafal istighfar berpuluh-puluh kali saat Syera mencubitnya. Masih mending mencubit dibagian tangan atau kaki, lah ini dibagian buah dadanya yang kecil bagaikan biji anggur. Dikira tidak sakit apa, sakit banget coy! Ngilu, nyeri, dan geli.

"Kepala gue sakit banget, badan gue juga hiks.." Syera berucap dengan wajah ia sembunyikan di leher Arga.

Bahkan Arga merasakan lehernya sangat basah akibat air mata Syera yang tak kunjung berhenti dari tadi.

"Arga.." panggil Syera setengah merengek.

"Apa sayang?"

"Sakit.." rintih Syera.

"Maaf, masih sakit banget, hm?" Tanya Arga dibalas anggukan lemah oleh Syera.

Arga kembali mengusap punggung Syera agar gadis itu tidak menangis lagi. Arga sedikit menyikap baju yang dikenakan Syera, lebam warna biru terlihat jelas dibagian pinggangnya.

Perlahan Arga mengusapnya membuat sang empunya mengeluarkan rintihan sakitnya. Ia tau sangat ngilu makanya Arga hati-hati mengusapnya.

Tak lama kemudian Syera menghentikan tangisnya hanya saja gadis itu masih sesenggukan mungkin terlalu lama nangis.

Ting!

Arga menolehkan kepalanya saat dirasa ponselnya berbunyi. Tangan kekar itu meraih ponselnya dan membuka layar ponselnya, disana tertera nama Ziko yang mengirimi pesan.

ZikoHdr.
Lo dimana?

Argantararey.
Drmh kenapa?

ZikoHdr.
Buru sini di jalan cempaka.
Johan dikeroyok.
Ada Ghea jg disana.

"Sial!" Umpat Arga pelan yang tentunya tidak didengar oleh Syera.

Argantararey.
Bntr lagi gue kesana.
Gue mau nidurin Syera dlu.

ZikoHdr.
Oke!
H-heh! Lo gak ada niat mau buntingin bini lu kan?

Argantararey.
Bacot!

Arga sedikit menundukkan kepalanya dan tangannya bergerak sedikit mengangkat kepala Syera. Syukurlah gadis itu sudah terlelap.

Arga masih menimang keputusannya, masa iya dia pergi dengan meninggalkan Syera sendiri dirumah. Sedangkan pembantunya sudah pulang dari jam empat tadi.

Arga mencari kontak dengan menggeser layar ponselnya kebawah. Dan matanya tertuju pada nama 'Rea Azalea' keponakannya. Laki-laki itu segera menelfonya.

"Halo! Kenapa sih babi?"

"Mulut lo! Sini cepetan."

"Ada apa bang?"

"Bacot. Buruan kesini."

"Bilang dulu kenapa? Gue gak bakal kesana sebelum lo bilang ada hal apa lo suruh gue kesana."

"Temenin istri gue. Gue mau keluar."

"Lah kok.."

"Buruan kesini! Lo lewat pintu belakang." Potong Arga cepat sebelum keponakannya itu tambah kepo.

Arga merebahkan tubuh Syera dengan hati-hati agar gadis itu tak merasakan sakit lagi dipunggungnya. Ia hanya takut Syera kembali menangis dan alhasil Arga tidak jadi keluar.

Arga mengecup kening Syera cukup lama. Dirasa sudah aman Arga langsung menyambar kunci motornya dan jaket kebesarannya.

°°°°

Arga berdiri gagah dihadapan pasukan Baron. Jumlah anggota Agberos kalah banyak dengan anggota Baron. Agberos dengan jumlah 10 sedangkan Baron berjumlah 25.

Arga menatap remeh lawannya, tangannya membawa tongkat baseball milik Lingga. Arga mengangkat tongkat baseballnya dan ia taruh dipundaknya.

Sedangkan Ghea? Ia sudah diamankan oleh Elang, gadis itu sempat shock dengan perkelahian mantan pacarnya, Johan. Selama ia berpacaran dengan Johan ia tidak pernah melihat Johan yang begitu bringas dan mengejamkan.

"Punya nyali berapa lo dateng kesini?" Kata Bara seraya menatap angkuh sang ketua Agberos.

"Lo nanya gitu buat gue atau buat diri lo sendiri?" Arga tersenyum miring.

Bara menggeram kesal ia maju dan memberikan Bogeman mentah dirahang tegas milik Arga. Seolah tak terima, Arga menendang kencang perut Bara sehingga membuat musuhnya itu tersungkur.

"Bangun lo." Arga menarik dagu Bara dengan tongkat baseballnya.

"Segitu doang? Sampah!" Arga tertawa remeh selanjutnya ia menginjak tangan kiri Bara sampai menimbulkan bunyi retakan yang sangat keras.

Bara berdiri dengan lemah dan menatap Arga dengan nyalang, Arga hanya tersenyum tipis bahkan sangat tipis. Lawannya ini sangat bodoh dalam hal bela diri.

Bara memukul kembali rahang Arga tapi laki-laki itu dengan sigap menyingkir dan menangkis tangan Bara kemudian memlintirnya kebelakang.

Krak!

"Akh!" Rintih Bara kesakitan.

Arga menendang kencang punggung Bara yang memunggunginya hingga Bara tersungkur mengenaskan. Arga tak berhenti disitu saja. Laki-laki itu menghampiri Bara dan menghadiahi pukulan bertubi-tubi diwajahnya.

Sedangkan yang lainnya sudah selesai melawan musuhnya masing-masing. Diantara anggota Agberos yang paling parah adalah Johan, hidung yang berdarah dan pipi yang terdapat banyak luka lebam.

Andre berjalan mendekati Arga dan menarik kencang kerah jaket milik laki-laki itu. Jika dibiarkan Arga akan terus menghajar Bara sampai mati.

Bau amis menyeruak dihidung mereka. Wajah dan mulut Bara banyak sekali mengeluarkan darah apalagi lawan Ziko, lawan Ziko tadi adalah Panji wakil ketua Bara.

Tadi Panji sempat akan menusuk perut Ziko menggunakan pisau. Tapi Ziko juga termasuk cerdik, laki-laki itu membalikkan tangan Panji dan memiringkannya sehingga pisau tersebut menghujam lengan Panji sehingga mengeluarkan banyak sekali darah.

Arga mengambil tongkat baseball yang tergeletak disampingnya kemudian ia menunjuk Bara dengan tongkat baseballnya.

"Lo tau lawan lo itu siapa? Bahkan kalau gue mau lo mati ditangan gue sekarang. Manusia najis kayak lo itu gak pantes hidup. Lo tau parasit? Sejuta parasit didunia ini yang paling buruk itu lo. Sekali lagi gue liat lo macem-macem, gue gak bakal biarin lo hidup tenang." Arga berbalik meninggalkan lawannya yang sudah tepar.

Johan tersenyum miring dan melemparkan bola basket kearah Bara yang ia temukan dilapangan basket deket sini.

"Cara lo sampah!"

°°°°°

Seguir leyendo

También te gustarán

596K 1.2K 1
[TAHAP REVISI] Rasanya kita sudah nggak heran lagi, kalau mempunyai teman yang langganan masuk ruang BP, atau dipanggil oleh guru konseling karena me...
12.1K 4.8K 35
Kisah ini menceritakan tentang Rain dengan segala keputusasaannya, dan juga Petir dengan segala kekuatannya. Mereka berdua bertemu untuk saling mengu...
515K 25.6K 73
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
4.3K 277 10
DEVINO 2 ! "Banyak janji yang tidak saya tepati, tapi untuk bersamamu hidup semati, itu pasti !" "Bab kisah cinta remaja di Bandung tidak hanya diisi...