ETHEREAL

By chocoovanilaa

237 41 12

"Gue suka sama Cattleya kenapa lo ga bisa dukung gue?" Tanya Alpha dengan tenang padahal ada amarah yang seda... More

Blushing (?)
Untung Sayang
Diijinin ga?

Telat

93 16 0
By chocoovanilaa

"ALPHA VENUS ANTARES ASTAGA!!!" Teriak gadis cantik yang seketika memenuhi seisi ruangan.

Mendengar teriakan itu, sontak saja pemilik nama langsung menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Apasih Fay?"

"Gue bisa kesiangan kalo lo jam segini aja baru bangun"

Kesal Gadis cantik itu dengan wajah yang memerah menahan marah. Gadis cantik ini sangat yakin Alpha yang dia sebut itu baru saja membuka matanya, karena bisa dengan mudah tertebak ketika gadis ini mendengar suara serak dari sebrang telpon. Dan gadis ini juga yakin Alpha tidak akan membuka mata nya jika dia sendiri tidak menelponnya.

Aster Fay Aglaea adalah seorang gadis cantik dan periang. Dia sering disebut Fay oleh Alpha, seorang lelaki jangkung yang cukup terkenal di sekolah nya yang tak lain adalah sahabatnya sendiri. Entahlah Aster sendiri tidak tahu mengapa Alpha suka sekali memanggilnya dengan nama tengahnya itu. Aster pernah bertanya pada sahabatnya perihal hal ini dan seingat Aster, Alpha hanya menjawab padanya bahwa dia sangat menyukai nama fay karena artinya adalah peri terlebih lagi menurut Alpha kecantikan Aster sama seperti peri.

"Tenang aja lo gak bakal kesiangan"

"Gak bakal kesiangan lo bilang? Emang lo itu pesulap apa yang bisa bikin gue tiba-tiba ada disekolah gitu?" Aster sangat kesal karena di telpon saja Alpha begitu menyebalkan.

"Bawel amat sih lo"

"Serah lo! Oh ya, gausah jemput gue! Bisa telat gue kalo harus nungguin lo! Gausah bangun aja lo sekalian"

Aster menutup panggilannya sepihak, entahlah mungkin Alpha terkikik karena membayangkan wajah kesal Aster.

Alpha tidak akan nekat seperti apa yang kalian bayangkan, jika Aster sudah berkata A maka Alpha akan menuruti kemauan Aster. Jadi, tidak akan ada Alpha yang memaksa untuk datang kerumah Aster jika Aster sudah menolak Alpha.

Aster lalu keluar kamarnya dan melihat punggung bundanya yang sedang menyiapkan sarapan untuknya.

"Bundaaaa" Aster memanggil bundanya lalu memeluk bunda dari belakang. Bunda yang sudah terbiasa dengan perlakuan manja Aster hanya tersenyum maklum.

"Kenapa sayang?" Tanya bunda yang masih sibuk menata makanan di meja makan.

"Aster ga sempet sarapan lagi bun, Aster telat ini" Rengek Aster, bunda hanya menghela nafas lalu mengangguk.

"Tapi janji sama bunda di sekolah harus makan ya" Balas bunda. Kemudian bunda bergegas menyiapkan makanan yang akan dibawa bekal oleh Aster.

Aster melepas pelukannya lalu berjalan menghadap bundanya lalu memberi hormat.

"Siap bundadari!" Tegas Aster lalu memasukkan makanan yang telah disiapkan bunda kedalam tasnya. Kemudian dia salam dengan bundanya. Aster memang sering memanggil bunda dengan sebutan bundadari karena paras cantik dari wajah bundanya.

"Aster berangkattt bilang juga sama papa Aster berangkat ya" Pamit Aster sambil berlalu dari hadapan bunda sampai sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Bareng sama Alpha?" Tanya papa yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Hari ini Aster ga bareng sama Alpha pah, dia masih ngebo"

"Mau berangkat bareng sama papa?"

"Ga pah, Aster sendiri aja. Aster buru buru nanti ngobrol lagi udah telat banget Aster" ucapnya lalu pergi begitu saja. Jam sudah menunjukkan pukul 06.45 itu yang membuat Aster gusar. Jika Aster menunggu papa nya itu malah akan memakan waktu lagi.

Aster berlari kedepan komplek, berharap ada kendaraan umum agar dirinya bisa cepat sampai di sekolah. Aster mengutuk Alpha yang membuatnya memakan waktu banyak karena harus membangunkannya.

Entah ada apa dengan hari ini, kendaraan umum tidak lewat sama sekali di depan kompleknya padahal dia selalu lihat tiap hari banyak sekali kendaraan umum disini.

"Gue bisa telat beneran" gumam Aster gelisah, dia terus melihat jam tangannya.

Aster berlari ke seberang jalan raya berharap disana menemukan kendaraan umum lain.

Aster menghentikan langkahnya tiba tiba.

"Kenapa gue ga mesen gojek aja anjir dari tadi?" gumam nya kesal karena kebodohannya, dia lantas mengambil ponselnya di tas. Waktu melihat ponselnya dia benar-benar mengutuk hari ini. Mengapa dirinya begitu sial hari ini? Ponselnya tidak bisa dinyalakan, Aster baru ingat dia menghabiskan batrenya hanya untuk menelphon Alpha. Hal ini membuatnya terus mengumpat. Satu kata untuk Aster, bodoh.

Jam sudah menunjukkan pukul 06.55, dia benar benar akan telat. Perjalanan kesekolahnya saja memakan waktu sampai 15 menit. Hingga dia menemukan satu angkutan umum, dia langsung saja menaiki angkutan itu. Sedikitnya dia harus bisa bersyukur karena dia bisa berangkat ke sekolah.

***

"Tuhkannn gue beneran kesiangan" Rengek Aster yang sudah berada di depan gerbang sekolahnya. Dia bisa melihat gerbang sekolahnya sudah terkunci dengan rapi.

Aster melihat Pak satpam lalu dia menghampirinya.

"Pakkk Aster pingin masuk, Aster janji ga bakal telat lagiii" Bujuk Aster kepada pak satpam, Aster berdoa dalam hati agar pak satpam mau membukakan gerbangnya untuk kali ini.

"Gabisa, kamu diem di luar sama yang lain buat nunggu hukuman dari Pak Ahmad" Tegas Pak satpam lalu pergi berlalu dari hadapan Aster.

Aster meringis mendengar siapa yang akan menghukumnya. Pasalnya Pak Ahmad itu guru terkiler yang pernah Aster temukan sepanjang dia bersekolah.

Aster menekuk wajahnya pasrah lalu duduk bersebelahan dengan seorang murid. Aster mengira dia adalah murid baru karena wajahnya yang sangat asing.

"Hai, lo murid baru?" Tanya Aster menyapa seseorang di sebelahnya yang sedang membaca buku. Lantas orang itu menoleh lalu tersenyum.

"Ga kok" Jawabnya singkat lalu melanjutkan membaca bukunya.

"Kok lo bisa santai banget? Padahal kita kan telat" Sindir Aster tanpa melihat ke orang itu. Orang itu menoleh lagi lalu kembali tersenyum.

"Terus gue harus gimana?" Tanya orang itu pada Aster. Aster menoleh lalu kembali menekukan wajahnya.

"Gak tau deh, eh iya kenalin nama gue Aster Fay Aglaea lo siapa?" Aster menjulurkan tangannya lalu dibalas oleh orang itu.

"Nama gue Cattleya Charon Zephyr, lo boleh panggil gue Leya" Ucapnya diselingi dengan senyum yang begitu manis. Aster mengangguk paham lalu balas tersenyum.

"FAY!!!" Panggil seseorang membuat Aster dan Cattleya menoleh terkejut mencari sumber suara.

"GUE DISINIII" Yang memanggil Aster kembali berteriak.

Aster menghela nafasnya ketika mendengar teriakan tersebut. Aster tau orang itu adalah Alpha. Dan benar saja, Aster melihat Alpha berdiri di dekat gerbang membuatnya mendengus kesal. Dia sengaja tidak menggubris panggilan Alpha. Aster berencana untuk mendiamkan Alpha hari ini. Entahlah mungkin hanya rencana, Aster sendiri pun tau dirinya tidak bisa marah kepada Alpha.

"Aster, Fay itu lo?" Tanya Cattleya penasaran. Aster mengangguk malas.

Alpha berdecak kesal merasa panggilannya diabaikan membuat lelaki itu pergi begitu saja.

"Kok ga lo gubris?" Tanya Cattleya kembali karena dia melihat wajah Aster sangat masam. Aster menghela nafas kasar.

"Dia yang bikin gue telat gini" Jawabnya tanpa menatap Cattleya.

Cattleya mengangguk paham, lalu mengajak Aster untuk menghampiri guru yang sedari tadi sudah sangat cerewet memanggil murid yang kesiangan.

Dan berakhir lah Aster dan Cattleya di antara rak -rak buku, menerima hukuman Pa Ahmad untuk membersihkan setiap debu yang hinggap, membuat mereka terbatuk secara bersamaan dan mengutuk penjaga sekolah karena tidak disiplin dalam membersihkan fasilitas sekolah.

"Nih perpustakaan atau sarang laba-laba sih" Gerutu Aster membuat Cattleya sedikit terkekeh mendengarnya.

Cattleya menyimpulkan bahwa Aster ini orang yang sangat baik dan humoris membuatnya nyaman berada di samping Aster, sedari tadi dia tidak berhenti tertawa karena gerutuan Aster.

"Eh leya lo kelas berapa?" Tanya Aster sambil tetap membersihkan debu. Cattleya melirik Aster.

"12 IPA 1" Jawabnya lalu melanjutkan kegiatannya.

"Eh kelas kita sebelahan tapi kok gue ngerasa asing ya sama lo?"

Cattleya hanya tersenyum mendengarnya yang membuat Aster mengerutkan keningnya.

"Bisa dibilang gue jarang sosialisasi sama orang" Aster hanya mengangguk mendengar penuturan Cattleya.

"Nanti ngantin bareng mau ga?"

"Em- boleh"

Setelah itu tidak ada percakapan lagi di antara mereka berdua. Mereka melanjutkan kegiatannya dalam diam. Aster yang tidak nyaman berada pada situasi hening seperti ini membuatnya berharap semoga ini cepat berakhir dan membuat mereka cepat istirahat karena mereka sangat lapar.

***

"Ngantukkk" Ucap Aster pelan membuat Alpha menoleh kearahnya. Bangku Alpha memang berada tidak jauh dari bangku Aster, bahkan Alpha berada tepat di depan Aster.

Ya, saat hukuman Aster dan Cattleya berakhir, mereka langsung memasuki kelas masing masing dan Aster dengan tidak rela harus memasuki jam pelajaran yang sangat membuatnya ingin sekali menutup mata.

"Sama gue juga" Jawab Alpha sambil menguap.

"Nguap aja ganteng" Ucap batin Aster sambil melihat kearah Alpha.

Aster kemudian mengalihkan pandangannya kepada guru yang sedang menerangkan. Ia mencoba untuk fokus dan memperhatikan guru tersebut.

"Tahan Aster lo pasti bisa cuman 20 menit lagi! Ayo lo pasti bisa" Guman Aster sambil membuka matanya menggunakan tangannya. Hal tersebut membuat Alpha tersenyum tipis ketika mendengarnya.

***

20 menit berlalu dan bel istirahat sudah berbunyi. Aster dan Alpha menghela nafas lalu segera bangkit dari tempat duduknya.

"Alphaaaa" Panggil seseorang membuat Alpha dan Aster menatap orang itu bersamaan.

"Hm?" Tanya Alpha terlampau dingin, membuat Aster bingung.

"Aku bawain kamu makanan, dimakan ya" Ucap seorang gadis sambil memberikan kotak bekal kepada Alpha.

Tanpa berniat menerima, Alpha berlalu begitu saja meninggalkan gadis ini dengan wajah sedihnya.

"Gue aja yang kasihin" Tawar Aster membuat gadis ini tersenyum senang lalu memberikan kotak bekalnya kepada Aster.

Aster menerima kotak bekal tersebut dan tidak lupa mengucapkan terima kasih kemudian ia langsung berlalu dari hadapan gadis tersebut.

"Gagal deh hari ini gue ngediemin Alpha" Gumam Aster sambil melihat kotak bekal yang dipegangnya. Aster kemudian berlari kecil untuk mengejar Alpha.

"Alphaaa tungguin gue" Teriak Aster membuat Alpha menghentikan langkahnya lalu Aster mensejajarkan langkahnya dengan Alpha.

"Alpha itu siapa sih?" Tanya Aster penasaran, dan Alpha hanya mengedikan bahu acuh.

"Serius lo kagak tau? Jangan maninin perasaan orang, kasian gue. Dia baik kayaknya, manis banget lagi"

Alpha memberhentikan langkahnya lalu menoleh kearah Aster.

"Gue gak tau siapa tuh cewe makanya gue gak nerima makanannya, ntar kalo gue terima terus gue baikin malah dia baper, males gue" Jelas Alpha sambil melanjutkan jalannya. Aster melirik kotak bekal yang dia bawa.

"Terus ini gimana? Gue balikin?" Tanya Aster. Alpha melirik Aster lalu memutar bola matanya malas.

"Taudah serah lo" Jawabnya singkat lalu berjalan menduhului Aster. Aster mendengus kesal lalu berlari menarik baju Alpha.

Alpha memberhentikan langkahnya lalu menghempas tangan Aster yang menarik bajunya.

"Apa lagi sih?" Kesal Alpha menatap Aster tajam.

Aster terkejut dengan perlakuan Alpha. Dan hal itu membuat Aster mangambil keputusan bahwa dia akan memusuhi Alpha hari ini. Karena bagaimanapun Aster masih kesal dengan Alpha. Dia yang menyebabkan Aster kesiangan hari ini. Dan sekarang dia membuat masalah lagi, ingin rasanya Aster menenggelamkan lelaki yang ada Dihadapannya ini.

Aster memberi tatapan tajamnya pada Alpha lalu melenggang pergi begitu saja.

"Dasar cewe" Gumam Alpha lalu melanjutkan jalannya yang terus tertunda, perutnya sudah sangat lapar tetapi Aster terus saja mengoceh membuat rasa laparnya hampir hilang.

***

"Leya! Lo udah disini aja" Sapa Aster sambil melambaikan tangannya kemudian ia duduk dihadapan Cattleya dan Cattleya hanya tersenyum melihatnya.

"Lo yang lama" Jawab Cattleya diselingin tawa kecil.

Tiba-tiba Alpha duduk disebelah Aster membuat Aster harus menggeser tubuhnya agar Alpha bisa duduk di sebelah nya, Cattleya terus memperhatikan Alpha dengan heran membuat Alpha membalas tatapan matanya.

"Apa?" Tanya Alpha kepada Cattleya yang memperhatikannya.

Cattleya spontan menundukkan wajahnya malu. Aster hanya melirik keduanya.

"Lo ngapain disini sih? Gue lagi musuhan sama lo" Kesal Aster lalu berpindah tempat duduk menjadi disamping Cattleya.

"Lu napa sih?" Tanya Alpha heran.

Aster mengabaikan pertanyaan Alpha. Lalu dia pamit ingin ke wc kepada Cattleya, Aster kemudian menyuruh Cattleya menunggu karena dirinya tidak akan lama. Cattleya hanya mengangguk sebagai jawaban.

Tinggalah Cattleya dan Alpha berdua, diselimuti dengan kecanggungan. Tidak ada niatan untuk keduanya memulai pembicaraan. Alpha tidak suka dengan keadaan canggung seperti ini membuatnya seperti orang linglung.

"Lo murid baru?" Tanya Alpha kepada Cattleya yang berada Dihadapannya. Cattleya menatap Alpha lalu tersenyum.

"Ga kok" Jawabnya masih diselingi senyumannya yang manis. Entah mengapa Alpha sangat suka senyumannya yang sungguh manis membuat Alpha terpaku dibuatnya.

"Oh ok, tapi gue gak pernah liat lo" Ucap Alpha membuat Cattleya hanya memfokuskan pandangannya kearah Alpha.

"Kelas 10 gue disini terus kelas 11 gue pindah sama orang tua gue keluar kota karena alasan pekerjaan orang tua gue dan sekarang gue balik lagi ke sekolah ini karena mereka pindah lagi kesini, terlebih gue jarang sosialisasi sama orang. Ga heran si kalo lo sama Aster ngerasa asing sama gue" Jelas Cattleya, Alpha hanya mengangguk paham.

"Lo temennya Aster?" Tanya Cattleya dan Alpha mengangguk kembali.

"Sabahat"

"Oh pantes deket banget" ucap Cattleya

"Iyalah, gue sama dia sahabatan dari SMP"

Cattleya hanya mengangguk sebagai jawaban. Alpha kemudian mengecek ponselnya untuk mengurangi rasa canggungnya. Alpha termasuk siswa populer di sekolahnya, jadi tidak heran apabila ponselnya dipenuhi oleh notifikasi. Banyak sekali yang ingin dekat dengannya. Alpha terlalu malas menanggapinya ia lalu mematikan ponselnya. Tak lama setelah itu Aster datang.

"Fay, nanti balik nya ke rumah gue dulu ya?" Ucap Alpha tetapi diabaikan oleh Aster, Alpha mengerutkan keningnya. Ia bingung apa salahnya sampai Aster mengabaikannya, padahal seingat Alpha tadi Aster sudah bersikap biasa saja padanya. Aster memilih duduk di sebelah Cattleya.

"Aster lo kenapa? Temen lo ngajak ngomong tapi malah dicuekin" Cattleya membuka suara. Sebenarnya Cattleya tidak ingin ikut camput pada urusan Aster dan Alpha. Hanya saja ketika melihat Alpha yang kebingungan dengan Aster membuatnya merasa kasihan pada Alpha.

"Gue bt sama tuh orang" Jawab Aster melirik Alpha.

"Emang gue ngapain sampe bikin lo bt?" Tanya Alpha heran pasalnya dia tidak melakukan apapun kepada Aster.

Aster memukul kepala Alpha sedikit keras menyebabkan Alpha meringis nyeri.

"Kok lo mukul gue sih?"

"Bego lo tuh jangan dipelihara! Lo tanya lo ngapain? Gue telat karena lo! Sampe gue dihukum pa Ahmad buat bersihin perpustakaan untung gue ketemu Leya, terus tadi apa? Lo ngeselin banget jadi orang! Sana lo pergi! Gue mau musuhin lo hari ini" Ujar Aster kesal lalu memalingkan wajahnya.

Alpha mengusap rambut Aster lembut.

"Kan lo yang bilang gue gausah jemput lo, nah terus sekarang kenapa lo malah marah?" Tanya Alpha dengan pelan agar tidak terjadi pertengkaran kembali.

"Tapi kan gue nunggu lo bangun sampe telat" Jawab Aster masih mempertahankan wajah kesalnya.

"Yaudah maafin gue" Final Alpha. Aster sama sekali tidak berniat menjawabnya bahkan melihat wajah Apha pun tidak.

"Maafin gue ya?" Ucap Alpha dengan lembut sekali lagi, Alpha kemudian memengang pipi Aster lalu mengarahkannya padanya supaya Aster melihatnya.

"Ck! Iyaiya!" Ucap Aster sambil menepis tangan Alpha dari wajahnya. Cattleya hanya tersenyum melihat percekcokan persahabatan mereka yang berujung sangat romantis menurutnya.

Tapi, melihatnya seperti ada rasa cemburu dalam diri Cattleya. Rasa ingin diperlakukan sama seperti Aster. Entahlah mungkin hanya perasaannya saja.

***

Makasih buat kalian yang udah mampir!
Gimana nih chapter ini?

Maaf kalau banyak typo atau kata katanya yang gajelas soalnya masih tahap belajar wkwk.

2k lebih kata untuk kalian di chapter ini.
Semoga kalian suka ya!

Jangan lupa juga buat voment!

Chocoovanilaa.

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 129K 50
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
590K 27.9K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
322K 19.2K 36
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...
2.6M 143K 63
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...