ANTARA ALAN DAN JIHAN

By haniafida

1.3K 272 262

Alan Almahera Muhammad, salah satu murid dari SMA Pelita Utama. Salah satu badboy yang hobi bolos dan selalu... More

Prolog
AADJ - 1. Kelas Neraka
AADJ - 2. Pohon Mangga
AADJ - 3. Seribu Alasan Alan
AADJ - 4. Pacar Baru Jihan
AADJ - 5. Kerja Kelompok
AADJ - 6. Panggilan BK
AADJ - 7. Pulang Bareng?
AADJ - 8. Pertemuan Tak Sengaja
AADJ - 9. Sebuah Kebencian
AADJ - 10. Bolos Lagi?
AADJ - 11. Amanah
AADJ - 12. Jihan Murka?
AADJ - 13. Perasaan
AADJ - 14. Ancaman
AADJ - 15. Rusuh
-VISUAL-
AADJ - 17. Baper 2
AADJ - 18. Clasmeet

AADJ - 16. Baper?

58 6 2
By haniafida

"Baru tau gue, cewek kayak Jihan bisa nangis kayak gini." sindir Alan. Mereka sedang berada di basecamp BLACK HEROS. Tepatnya diruang tengah.

"Sakit anjir lutut gue."

"Bentar ya gue ke dapur bentar" pamit Alan yang diberi anggukan oleh Jihan.

"Eh Jihan. Apanya yang sakit?" sapa Chiko yang baru datang bersama Gilang sambil meletakkan tas punggungnya.

Jihan diam dan sedikit meringis karena luka yang ada pada lututnya.

"Han, lo mau eskrim?" tawar Chiko pada Jihan.

"Bol-"

"Chik, minggir!" Sahut Alan memotong ucapan Jihan.

"Yaelah bos, santuy ngapa." ucap Chiko lalu berdiri.

"Yaudah, yuk lang. Kita main." ajak Chiko menggandeng tangan Gilang.

"Jijik Chik, gue masih normal." dengan berat hati Chiko melepas gandenggannya pada lengan Gilang.

"Udah-udah lo pergi. Ganggu aja." Ceplos Alan.

"Anjay gurinjay, lo mau ngapain bos sama Jihan?" Chiko tersenyum jail.

"BACOTT!"

"Lan,gue pergi bentar." Pamit Gilang yang kemudian diberi anggukan oleh Alan.

"Eh Lang, lo mau kemana?kok lo ninggalin dedek chiko yang gemes cetar membahana ini?" ucap Chiko penuh drama.

"Chik, jangan berisik ngapa sih?!" Sentak Alan ketika sedang mengusap lutut Jihan di sofa.

"Santui bos. Gue bakalan pergi, bye" ucapnya lalu berlari meninggalkan Alan dan Jihan.

Alan duduk di sofa di didekat Jihan. Dimana Jihan sedang meluruskan kakinya.

"Masih sakit?" tanya Alan lalu Jihan mengangguk.

"Bentar ya gu-"

"BOSSS!!" seketika Alan menoleh.

"Shit! Apalagiii," Umpat Alan karena semakin geram dengan tingkah temannya itu. Siapa lagi kalau bukan Chiko.

"Minta duit," ucap Chiko sambil menyodorkan kedua tangannya di depan Alan.

Alan menghela nafas pelan, lalu merogoh kantong celananya. Ia kemudian memberikan selembar uang kertas berwarna biru.

"Makasih boss, emuach" lalu pergi meninggalkan Alan dan Jihan.

"Jijik."Alan bergidik ngeri karena bisa memiliki teman absurd seperti Chiko Ardiyanto. Tatapannya kemudian kembali fokus pada gadis di depannya.

"Masih sakit?" tanya Alan lembut.

"Iya."

"Emm, kok lo manja sih?" ucapnya sambil terkekeh kecil.

Ucapannya Alan berhasil membuat Jihan merasa tidak enak. "Yaudah, gue pulang sekarang." ucapnya yang hendak berdiri namun ditahan oleh Alan.

"Eh anjir, gue becanda Han. Udah lo duduk dulu."

Jihan masih mensidekapkan tangannya di dada. Dengan tampang yang sedikit cemberut.

"Sory ya, gini posisinya." ucap Alan memegang betis Jihan lalu menurunkan sampai telapak kakinya menyentuh tanah.

"Aww,"

"Lo agak munduran dikit."

Jihan hanya bergumam.

"Nah, udah. Bentar ya." Alan berdiri namun tangannya ditahan oleh Jihan.

"Lo mau kemana?" tanya Jihan lirih.

Alan tersenyum kecil mendengar penuturan dari Jihan. Lalu mengusap lengan Jihan pelan. "Gue mau ke dapur. Ini mau gue tambahin air anget." ucapnya sambil menenteng baskom berisi air.

Jihan kembali mengangguk, lalu melepaskan tangannya yang memegang tangan Alan. Kemudian membiarkan Alan melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda.

"Lo tunggu disini bentar, gue nggak lama," ucap Alan lalu melangkah menuju dapur.

'I need somebody we can love me at my worst'

Dering ponsel Alan mengejutkan Jihan. Lalu meraih ponsel Alan dan terpampang, ia sedang di telfon oleh Sella Arawinda. Ia langsung menggeser tombol hijau, beruntung ponsel Alan tidak diberi kata sandi. Lalu menyumbat speaker pada ponsel Alan dengan kertas serta menjauhkan dari dirinya, ia meletakkan di atas meja.

"............ "

Jihan diam, ucapan Sella hanya di anggap angin lewat olehnya. Tak lama Alan kembali sembari membawakan sebaskom air dan kopresan. Cepat-cepat Jihan mematikan panggilan yang masih tersambung dengan Sella Arawinda.

"Kenapa Han?"

"Itu tadi,,"

"Kenapa?"

Tak ada jawab dari Jihan. Alan tak begitu mempermasalahkan itu. Ia berjongkok di bawah Jihan yang masih berada di sofa.

"Eh lo mau apa?"

"Lo tenang, tetep diem disitu. Biar gue obatin."

Dengan penuh hati-hati Alan mengusap perlahan lutut Jihan yang terluka. Hanya menggunakan sehelai sapu tangan dan air hangat.

"Bentar ya gue ambil hansaplas dulu."

"Dimana?" tanya Jihan.

Alan tersenyum kecil, "Di kamar gue.Lo mau ikut?"

"Nggak!"

Alan tertawa, lalu kemudian ia segera mengambil hansaplas.

"Nih," ucap Alan sambil menenteng hansaplas.

"Lan,"

Alan bergumam dan menaikkan sebelah alisnya.

"Pelan-pelan,"

"Hooh, iyo." Ucap Alan lalu menempelkan hansaplas di lutut Jihan.

"Selesai." Jihan hanya mengangguk.

CUP

Jihan memelototkan matanya ketika Alan mencium lututnya sekilas.

"Jijik Lan, kenapa lo cium lutut gue?"

"Terus lo maunya dicium di mana?" ucap Alan dengan nada menggoda.

Jihan berdecak sambil mengerutkan mulutnya.

"Udah ah, jangan gitu mulut lo!"

"Suka-suka gue."

"Lo ngode Han?"

"Ha? Ngode apaan?"

CUP

Jihan memelototkan kembali matanya karena ia melihat Alan baru saja mencium pipi kanannya.

"Lan, apasih lo. Gajelas."

"Iya gue jelas."

"GAJELAS ALAN!" teriak Jihan.

"IYA, GUE JELAS!" teriak Alan tak kalah keras.

"Budeg."

"Gue suka lo yang kayak gini Han,"

"Ha apa?"

"Gapapa, lo jangan suka nangis."

"Dih,peduli amat lo sama gue,"

"Emang, gue peduli sama lo."

Jihan sedikit malu mendengar penuturan Alan.

"Itu, tadi Sella nelfon lo." Jihan mengalihkan topik pembicaraan agar tak tambah tersipu malu.

"Biarin, dia nggak penting. Sekarang yang penting cuma lo."

"Alan serius, gue ga becanda! tadi Si Sella nelfon lo."

"Oh jadi lo mau di seriusin?"

Jihan diam tak menjawab perkataan Alan. Kini ia menutupi pipinya yang kemungkinan seperti udang rebus.

"Kok lo blushing."

"E-enggak, ma-mana ada?" ucap Jihan sedikit gugup.

"Gausah gugup juga kali."

"Siapa yang gugup?" tanya Jihan pura-pura menutupi suasana.

"Siipi ying gigip" tiru Alan dengan tingkah menye-menye.

"NYENYENYE" ucap Jihan tak kalah sambil menye-menye.

CUP

"Alan kok lo hobi banget cium pipi gue?!"

"Bau lo wangi, bikin gue candu."

SKAK! Jihan kembali dalam mode blushing. Jihan diam mengalihkan wajahnya agar tak bertatapan dengan Alan.

"Kalau lo baper gue siap tanggung jawab."

"Toilet mana?" tanya Jihan kembali mengalihkan pembicaraan.

"Disana," tunjuk Alan mengarahkan pada pintu kamar mandi.

Jihan lalu berdiri, sempat terkilir karena kakinya belum pulih. Tapi untung saja Alan berhasil memegang bahu Jihan.

"Hati-hati, mau gue temenin?"

"Nggak!" Alan terkekeh mendengar ucapan yang keluar dari mulut Jihan.
Alan membiarkan Jihan melangkah sendiri meski dengan kaki yang sedikit pincang.

"KALAU LO BAPER GUE BAKAL TANGGUNG JAWAB. GUE NGGAK BAKALAN CUMA BAPERIN LO AJA, GUE JUGA BAKALAN MACARIN LO!" teriak Alan.

Jihan langsung memasuki kamar mandi, tak mempedulikan apa yang barusan Alan ucapan.

Beberapa menit, Alan menunggu Jihan selesai. Namun tak ada tanda-tanda ia akan keluar dari kamar mandi. Alan pun sedikit cemas.

"Han lo baik-baik aja?!"

"Gue oke!"

"Lo lagi beser?!"

"Enggak!"

Jihan keluar dari kamar mandi, dengan muka yang basah.

"Lo abis mandi Han?"

"Enggak, cuma cuci muka aja."

"Kenapa cuci muka?"

"Gapapa"

"Lo nutupin ya kalo lo lagi blushing."

"Enggak Alan. Cepet anterin gue pulang."

"Yaudah ayo." ucap Alan sambil merangkul lengan Jihan.

****

🥀🥀🥀

THANKS YANG UDAH MAU BACA

•Jihan Almaira Nafisha
•Alan Almahera Muhammad
•Chiko Ardiyanto
•Chacha Anindhita
•Gilang Dwi Wijaya
•Aldi Mahardika
•Sella Arawinda
•Defandra Bagaskara
•Jordan Marshellino
•dll

Jangan lupa vote & coment😄
Jangan lupa share cerita "ANTARA ALAN DAN JIHAN"
Kalau mau jadiin instastory jangan lupa tag (@hany.afida_) biar nanti aku repost, OKAY:)

-----oOo-----

~To Be Continue~

Continue Reading

You'll Also Like

143K 12.8K 21
B R O T H E R S H I P A R E A (BUKAN BL) |Sedikit berantakan tapi nanti akan diperbaiki setelah ceritanya tamat| Seputar kisah si imut Bam yang bert...
211K 12.3K 32
SEKUEL SAGARA Cowok berbadan atletis, berkulit putih dengan pandangan tajam. Kalau dahulu masih bisa tersentuh kini mustahil teraih. Sosok liar dan p...
38.6K 4.1K 43
"Kita disatukan oleh Tuhan benar-benar hanya untuk menciptakan luka satu sama lain," Anindita Frianka Saviera. "Ada nggak cara mencintai seseorang i...
417K 26.6K 37
Aleonazka El. Salah satu anak panti yang baru saja diadopsi saat usianya 10 tahun. Menjadi seorang tuan muda kecil di sebuah keluarga. Sayangnya, ti...