》Underground《
.
"Appa ayolah suruh kookie kemari ya" rengek jimin kepada appanya
"Tidak bisa jimin, jungkook sedang ada pekerjaan"
"Memangnya apa sih pekerjaan jungkook sampai malam begini"
"Anak kecil tidak boleh tau kekekek" canda chanyeol
"Appa!! Bahkan aku lebih tua dari jungkook" ujar jimin sambil mempoutkan bibirnya
"Iya tapi bagi appa, jiminie itu masih anak kecil" lanjut chanyeol
"Lihatlah mana ada orang dewasa mempoukan bibirnya, tangan bersedekap didepan dada jika marah kekekke"
"Tau ahh.. appa tidak asik" jimin berjalan dengan menghentakkan kakinya menuju kamarnya
Skip
Ia langsung membaringkan tubuhnya kekasur dengan posisi terlentang
"Uhh aku bosan" ia melihat jam yang masih menunjukkan pukul tujuh malam
"Bagaimana kalau aku kerumah jungkook, tapi pasti appa dan eomma melarangnya" ujarnya kediri sendiri
"Bagaimana kalau aku mengendap-endap agar tidak ketahuan"
"Benar, uhh kau memang jenius jiminie" pujinya ke diri sendiri
Tak lupa ia mengunci pintu dan mengambil tas selempangnya
Setelah mengendap-endap melewati beberapa penjaga yang ada dirumahnya, akhirnya ia berhasil kabur dari appa dan eommanya
Ia segera memberhentikan taksi untuk menuju rumah jungkook, tak tahu saja ia bahwa appanya melihat semua itu dari jendela lantai atas
Dan sepertinya jimin tadi lupa bahwa disetiap mansion milik appanya ini terdapat banyak kamera cctv
"Yak...yeobo kenapa kau tidak melarang jimin" teriak baekhyun
"Tak apa sekali kali ia tahu dunia luar" ujar santai chanyeol
"Tapi jika dia terluka bagaimana?" Terlihat jelas kekhawatiran seorang ibu ke anaknya di wajah baekhyun
"Tenang saja ia dalam pengawasan orang kepercayaanku" ada sedikit kelegaan bagi baekhyun setelah mendengar ucapan chanyeol
Chanyeol melihat penampilan baekhyun yang terlihat berbeda malam ini, baekhyun hanya memakai baju oversize dengan dipadukan dengan sweatpants yang menutupi paha mulusnya
"Kau tidak rindu dengan belaian tanganku baekie" ujar chanyeol dengan segala daddy kink nya
Chanyeol langsung menarik baekhyun hingga terduduk dipangkuannya
"Saat rindu" rengek baekhyun
Chup
Dengan berani baekhyun mengecup bibir chanyeol, Chanyeol yang sudah tidak tahan dengan godaan baekhyun pun langsung mengendok ala bridal style menuju kamar mereka
Setelah itu- lanjutkan sendiri:)
.
.
"Berhenti disini saja ahjussi" ujar jimin
Saat hendak turun, ia malah melihat jungkook yang ingin pergi menggunakan motornya
"Jalan lagi pak, ikuti motor itu jangan sampai hilang arah" jimin kembali menaiki taksi
"Nee tuan" ujar si supir taksi
Taksi yang ditumpangi jimin terus mengikuti motor jungkook, sepuluh menit perjalanan akhirnya motor jungkook berhenti juga entah ditempat apa jimin tidak tau
Ia melihat papan nama tempat ini 'Octagon Bar'
"Ini bar, tapi untuk apa jungkook kemari?" Tanya nya ke diri sendiri
Karna penasaran yang tinggi ia memasuki bar tersebut setelah menperlihatkan kartu namanya bahwa ia sudah legal kesini
Saat baru memasuki bar tersebut Musik yang memekakkan telinga langsung terdengar, orang orang didalam sana seakan larut dalam alunan musik dan jangan lupakan bau menyengat dari alkohol yang mereka minum
Jimin masih sibuk mengedarkan pandangannya untuk mencari jungkook
Seperti de javu, ia kembali bersitatap dengan pemilik mata setajam elang namja kemarin, sama seperti kemarin ia tak dapat mengalihkan tatapannya
Bruk.....
Ada orang yang menabrak jimin hingga ia terjatuh lumayan keras
"Yak...kau tidak lihat didepanmu ada orang, sehingga kau menabraknya" pekik jimin
"Hey Jongin kau memperbolehkan anak kecil masuk ke bar mu" ujar si penabrak itu
"Yak umurku sudah 20 tahun aku bukan anak kecil lagi ahjussi" pikik jimin lagi
"Seenaknya kau memaggilku ahjussi umurku baru 26 tahun" penabrak tadi tak terima jika ia dipanggil dengan sebutan ahjussi
Jimin pergi begitu saja dengan menghentak hentakkan kakinya layaknya anak kecil yang tidak dibelikan mainan oleh orang tuanya
"Heol bilangnya sudah 20 tahun tapi kelakuannya seperti anak 5 tahun" gumam si penabrak tadi
"Apa apa an ahjussi tadi, mengataiku anak kecil" gerutu jimin
Ia berjalan menuju mini bar terdekat untuk duduk, ia belum sadar jika ia tadi kesini untuk mencari jungkook
"Awas saja jika bertemu lagi, kutendang miliknya"
"Tidak tidak aku tidak ingin bertemu dengannya lagi" jimin mengelengkan kepalanya
Saat ia melihat ada segelas minuman disampingnya ia langsung menenggak minuman itu tanpa dilihat apa isinya
Lima menit berlalu dan minuman itu menunjukkan reaksinya pada tubuh jimin pandangannya mulai mengabur dan tubuhnya terasa panas, sebelum akal sehatnya benar benar hilang ia mendengar teriakkan orang
"Heol tuan kau meminum minuman ini?!" Pekik salah satu bartender disana
"Tentu saja hik...."
"Kau tidak lihat hik... aku kuat minum kan hik...." jimin mulai meracau
"Appa...eomma kalian dimana hik.... kenapa kepala jimin pusing hik..."
"Astaga tuan ini bukan untukmu, sekarang bayar minuman yang telah kau minum" sergah bartender tersebut
"Yak.. aku ini kaya hik... lihatlah uangku banyak kan hahahaha" jimin melemparkan uang yang ada di tasnya entah berapa nominalnya
Jimin dalam keadaan mabuk merupakan masalah besar bagi keluarganya dan untuk orang sekitar mungkin, ia akan berubah menjadi jimin si uke binal dan sexy ia akan kehilangan sifat polosnya jika sudah mabuk
"Hey kau" tunjuk jimin ke bartender tadi
"Ada apa tuan?" Bartender itu sibuk mengelap gelas gelas disana
"Berikan aku lagi" jimin memberikan bekas gelas yang tadi
Bartender itu dengar senang hati menuangkan minuman ke seseorang walaupun kelakuannya sangat bejat kepadanya asalkan dia memiliki uang tidak masalah
Ia malah menumpahkan minuman yang ia dapat ke tubuhnya sendiri, hingga kemeja yang ia pakai basah. Terlihat jelas bentuk tubuhnya yang sangat menggoda mulai dari pinggang ramping, dan juga pantat sintalnya
Lalu ia melangkah menuju panggung kecil yang ada ditengah bar dan menari dengan sensual disana
Siapapun seme yang melihat penampilan jimin pasti akan tergoda. Baju yang berantakan, keringat dan minuman yang tercampur membanjiri seluruh wajah dan jangan lupakan pandangan sayunya menambah kesan sexy pada diri seorang park jimin
Saat tubuh mulai mengikuti alunan musik, ada dua seme yang berada dibelakangnya yang mulai bertindak kurang ajak kepadanya, mulai dari membelai pinggul jimin hingga meremas jimbotynya
"Yak apa yang kalian lakukan!!" Teriak jimin pada akhirnya
"Tak usah jual mahal manis" ujar salah satu dari mereka
Plak..
"Yak..." teriak jimin saat pantat nya ditampar
Bruk
Ia menendang kedua orang itu hingga terjatuh
"Shit!!" Umpat kedua orang tadi
"Heh....jangan main main dengan ku tuan" ujar jimin membanggakan diri
Tanpa disadari jimin ada dua pasang mata yang mengawasinya dua meter dibelakangnya, arah jam dua belas
.
Jimin berjalan tak tentu arah, sampai langkah kakinya membawanya menuju tangga di pojok ruangan, ia terus berjalan sampai langkah kakinya terhenti didepan pintu kayu berwarna hitam dengan papan tulisan 'Black Room'
.
.
Makasih yang udah baca🥰
Jangan lupa voment!!
#TypoBertebaran
#TypoMeresahkan
See you next Chap👋