"Kami akan menziarahi makam ibunya. Mau ikut? Kita akan menziarahi makam ibu yangyang"Lirih sungchan. Raut kesedihan jelas terpampang wajahnya.

"Heii.. sudah jangan sedih. Eonni pasti senang punya kakak sepupu yang baik sampai sekarang ini. Lagian aku pasti akan ikut. Kalau tidak ada eonni shotaro aku tidak akan hidup seperti ini"

"Besok bersiap-siaplah. Kita akan berangkat pagi. Jangan lupa rambutmu ini sudah panjang sekali. Potong pendek saja biar kelihatan makin cute"

"Ahh terimakasih sarannya tapi akan aku pikirkan lagi. Ayo kembali"

Akhirnya keluarga kecil ini menikmati sunset bersama. Jisung sudah memberitahu renjun dan putrinya dongpyo bahwa akan menziarahi shotaro ke jepang. Dan disetujui renjun serta anggukan kepala oleh putrinya.

"Ayo semua kebandara. pesawat akan terbang sebentar lagi"Renjun

Setelah arahan dari renjun. Mereka pergi menuju ke tkp. Renjun duduk bersama jisung. Dongpyo dan yangyang duduk berdua. Sungchan ia duduk dengan pemuda tampan yang asing. Dari tampangnya seperti orang err.. china.

Setelah penerbangan ke korea menuju jepang 1 jam 53 menit. Akhirnya mereka sampai dengan selamat.

Mereka makan direstoran baru pergi ke makam shotaro.

"Hiks.. hiks.."

"Yangyang sini peluk sama buna"

Satu-satunya cara menenangkan pemuda ini adalah mengusap belakang dadanya dengan cara berpelukan. Itu akan membuatnya nyaman.

"Nak jisung terima kasih sudah mau merawat yangyang. Kami sudah tua jadi agak kesusahan. Tidak apa-apa merepotkan kamu"Ucap mama shotaro

"Sudah tua katamu. Anu kamu kalau digoyang aja masih sempit git-

"Pah masih ada anak dibawah umur. Seenak ketek mu bilang begitu"Ucap mama shotaro yang tak lain adalah winwin.

"Hehehe sungchan kamu masih jomblo"Yuta. Papa shotaro.

Sekarang kalian sudah tau gen shotaro yang ceplas ceplos. Gen nya yuta gituloo.

"Enak aja"

"Kalau gitu kenapa gak kawin"

"Mau cari yang janda"

"Ndasmu"

"Tan-

"Panggil mama saja"

"Ah iya.. tidak apa-apa ma. Jisung akan merawat yangyang. Boleh yangyang tinggal di rumah jisung?"

"Tentu saja boleh jisung. Mana bisa mama menolak kamu yang imut ini"

"Makasih ma"

"Ahh suami kamu sama anak kamu mana"

"Tuh di mobil molor. Takut dia sama kuburan kayak gini ma"

"Hahaha.. lucu banget suami kamu. Jisung mama sama papa pergi dulu ya. Titip yangyang muach"

"Jisung sini"Ucap sungchan yang sudah beranjak dari pemakaman.

"Sungchan tunggu dulu"

"Iya cepetan"

"Bukan gitu bisakah aku disini sebentar saja"

"Baiklah nanti aq susul lagi. Kuburan disinikan luas takut kamu gk tau jalan pulang"

J

isung berjongkok di batu nisan yang bertulisan osaki shotaro. Sudah berapa lama jisung tidak ingat lagi dan tak akan pernah ingat kejadian di masa kelamnya.

"Sudah 10 tahun ya eonni"

"Makasih banget eonni sudah membantu ku"

"Bagaimana jika aku yang ada disini. Di posisi eonni"

"Hiks aku pernah salah hiks sangka sama eonni hiks"

"Sialan. Aku tidak mau menjadi gadis yang polos dan tidak tahu apa-apa lagi"

"Agar aku tidak dimanfaatkan lagi"

Berapa menit sidah berlalu. Jisung lelah berjongkok. Dia bangkit.

"Jisung"Lirih pemuda itu

"Sungchan seben-

Kepala jisung mengarah ke hadapan pemuda yang memanggil namanya. Karena tidak fokus jisung menganggap itu sungchan.

Mata hamster itu terbelalak lebar. Ya walaupun dimata orang mata itu tetap sipit dan membulat lucu. Tapi bagi jisung itu sudah besar sekali.

"Kau jisung. Benarkah ini kau"Pemuda itu melangkahkan kakinya mendekati jisung.

Jisung takut setengah mati. Pemuda itu mantan suaminya. ZHONG CHENLE. Walaupun umurnya diatas jisung. Dia tetap masih tampan.

"KYAAA. JANGAN MENDEKAT"Pekik jisung.

"Jisung tenang aku tidak akan-

"TIDAK KUMOHON JANGAN"

Memori masa lalunya dengan chenle pun kembali berputar. Awalan yang bahagia tapi berakhir sad ending.

Jisung meraung. Ia tidak dapat mengendalikan  dirinya bibirnya seakan ingin sekali berteriak. Telinganya sakit. Ia memegang telinga keduanya agar sakitnya mereda.

Renjun, sungchan, yangyang, dan dongpyo yang mendengar suara teriakan jisung bergegas menyusul jisung.

"Anak-anak tunggu dimobil. Ayah akan menyusul buna"

"Jisung kumohon. Maafkan aku"

"HUWAA JANGAN SAKITI AKU AMPUN"

JISUNG. TENANGLAH HIKS"Chenle memeluk wanita yang selama ini menjadi yang pertama di hatinya.

Di peluknya jisung lalu mengucapkan kata penenang untuknya. Sakit sekali rasanya melihat jisung begini. Terlihat stress

BRUK

"LEPASKAN KEPARAT"

"JISUNG KAU TIDAK APA-APA"

"SIALAN. SIAPA-

-CHENLE"Ucap Renjun dan sungchan



   

Love is betrayed😈Where stories live. Discover now