Revan Kembali

1.8K 38 12
                                    

Tak terasa, 2 tahun sudah berlalu. Hari ini Revan akan kembali ke Jakarta, namun Revan mengabarkan pada Shila bahwa dia akan pulang minggu depan. Ini kabar bahagia untuk Shila, sekaligus kabar menyedihkan untuk Agha. Dengan kembalinya Revan ke Jakarta maka berakhir pula kedekatan Agha dengan Shila. Agha tidak bisa lagi leluasa mendekati Shila.

Besok adalah ulang tahun Shila, Revan ingin berada di samping Shila pada hari ulang tahun Shila. Dia sudah sangat merindukan Shila, begitupun sebaliknya. Tanpa sepengetahuan Shila, Revan mendatangi rumahnya tepat pada jam 12 malam berharap bisa menjadi orang pertama yang memeberi ucapan selamat ulang tahun pada Shila. Sebuah kue ulang tahun dan sebuah cincin telah disiapkan Revan untuk melamar Shila hari itu juga.

Malam itu, dengan setelan kemeja dan celana jeans biru membuat Revan terlihat gagah. Rambutnya disisir rapi menambah ketampanannya. Tak lupa menyemprotkan parfum ke sekujur tubuhnya. Dengan penuh rasa percaya diri, dia menuju rumah Shila dengan mobilnya.

Namun, setibanya di depan rumah Shila, langkah Revan terhenti. Terlihat pintu rumah Shila telah terbuka. Padahal rencananya, dia akan menelepon Shila saat tiba di rumah Shila. Ternyata, kenyataannya tidak sesuai dengan yang direncanakan. Sepertinya, ada yang lebih dulu memberi surprise untuk Shila. Perlahan dia memasuki rumah Shila untuk menjalankan rencananya. Dari depan pintu terlihat wajah Shila begitu ceria. Shila sedang disuapi kue ulang tahun oleh Agha. Revan merasa cemburu melihat keakraban mereka. Namun, mereka tak menyadari kedatangan Revan.

Agha, ternyata dia orang yang lebih dulu memberikan surprise untuk Shila. Revan sempat berpikir untuk membatalkankan niatnya, namun saat mengingat berbagai persiapan yang telah dilakukannya, menurutnya itu sebuat keputusan yang gegabah. Dia tak mau rencananya hancur begitu saja. Sebenarnya dia tak ingin mengacaukan kebahagiaan Shila malam itu. Meski dengan perasaan yang tidak enak, dia tetap menemui Shila, sebelum melanjutkan langkahnya, Revan menghidupkan lilin di atas kue ulang tahun untuk Shila.

“Assalammu’alaikum”, suara Revan memecahkan suasana malam itu.

“Suara itu nggak asing buat aku.” Shila langsung menoleh ke arah sumber suara.

Shila merasa tak percaya, dia mengedipkan matanya berkali-kali untuk memperjelas penglihatannya. “Ini beneran kamu, Revan? Aku nggak mimpi kan, Gha?” Tanya Shila pada Agha.

Agha menggeleng. “Samperin sana!” Suruh Agha.

“Selamat ulang tahun, sayangku. Kamu makin cantik sayang. Maaf aku telat ngucapinnya. Ayo, tiup dulu lilinnya jangan lupa make a wish yah!” Ucap Revan penuh cinta sambil melayangkan kecupan di kening Shila.

Shila menutup matanya, dan dalam hatinya dia berdoa,

"Semoga Revan memang yang terbaik untuk aku, dan semoga semua impianku bisa terwujud".

Shila meniup lilin ulang tahunnya. 

"Makasih ya sayang, kamu udah datang di hari ulang tahunku aja aku udah seneng banget." Revan tersenyum dan meletakkan kuenya di meja.

“Agha, maaf ya aku ganggu acara kamu dengan Shila,” Revan merasa bersalah pada Agha.

“Nggak apa-apa, Gha. Lanjut aja.” Agha berusaha menegarkan hatinya.

“Kamu pasti mau peluk aku kan? Sini sayang! aku juga udah kangen banget sama kamu.” Ucap Revan lagi.

Dia langsung memeluk erat tubuh Shila. Sudah sangat lama mereka terbalut rindu. Agha jadi ikut terharu melihat mereka.

“Ini aku punya sesuatu untuk kamu sayang." Ucap Revan. Shila langsung melepas pelukannya.

"Kamu mau kan menikah denganku?” Revan mengeluarkan cincin yang telah disiapkan dari saku celananya dan memberikannya pada Shila.

Shila menatap mata Revan. Air matanya kembali terurai. Dia sangat bahagia. Shila memandang wajah Agha,seolah meminta restu dari Agha untuk menerima lamaran Revan. Satu sisi, hatinya merasa berat menerima cincin itu karena sebagian hatinya ada untuk Agha, tapi ketulusan cinta Revan meluluhkan hatinya.

Agha menganggukkan kepala, menandakan bahwa dia merestui hubungan mereka. Agha memang pria sejati. Dia tak mau merusak kebahagiaan wanita yang dicintainya. Shila pun Revan memasangkan cincinnya di jari manis Shila. Shila kembali memeluk Revan. Ini merupakan hari ulang tahun yang terindah baginya dan tak akan pernah bisa dilupakan. Shila menarik Agha untuk mendekat padanya. Shila mengemgam tangan Agha dan Revan.

“Kalian berdua sosok laki-laki hebat yang pernah aku kenal. Makasih selama ini udah sayang sama aku, yang perhatian sama aku, selalu ada untuk aku. Tapi, aku nggak mungkin punya 2 cinta dalam satu hati. Maafkan aku Agha, aku memilih untuk bersama Revan. Tapi aku juga nggak ingin kehilangan kamu. Aku harap kamu tetap jadi sahabat terbaik untuk aku. Semoga kamu dapat yang lebih baik dari aku.”

Lidahnya terasa berat untuk berucap,”Iya Shila, aku ngerti kok. Aku ikhlas. Aku turut bahagia melihat kamu bahagia. Aku harap kalian jadi pasangan yang harmonis untuk selamanya.” Jawab Agha berusaha menahan air matanya.

Revan merasa terharu dan salut dengan kebesaran hati Agha.

“Makasi, gha. Kamu udah jagain Shila selama aku pergi. Makasi juga kamu udah merelakan Shila untuk aku. Maaf kehadiranku mengacaukan hubungan kalian.” Jawab Revan.

“Santai, van. Kamu memang lebih pantas mendapatkan cinta Shila. Jaga Shila baik-baik ya. Jangan pernah kamu sakitin dia.” Pinta Agha pada Revan. Revan langsung memeluk Agha. dan Shila ikut memeluk mereka berdua.

“Sepertinya, sudah saatnya aku melupakan Shila, dia terlihat sangat bahagia bersama Revan. Cinta memang tak harus memiliki. Mengenalnya dan menyayanginya sudah cukup membuat aku bahagia.” (Agha)

"Sahabat dan kekasih adalah 2 orang yang sangat penting dalam hidup aku. Jika harus memilih, lebih baik aku sendiri daripada menyingkirkan salah satu dari mereka di hidupku." (Shila)

"Laki-laki sejati adalah dia yang mampu membuat wanita yang dicintainya bahagia, meski terkadang harus merelakan kebahagiaan dirinya sendiri." (Revan)

***TAMAT***

Love Attack!!!Where stories live. Discover now