First Meet

8.2K 144 4
                                    

-Author-

Matahari sudah berdiri dengan gagah diatas awan. Sinarnya yang hangat itu mampu melewati celah kecil dari jendela kamar gadis mungil, yang masih asyik bergulat dalam mimpinya.
Badannya mulai meliuk-liuk di balik selimut biru yang ia kenakan.

"Dek bangun!" teriak sebuah suara berat di balik pintu bercat putih itu.

"Ada apa sih kak berisik, ini sabtu kali waktunya libur" balas gadis berambut panjang itu, masih dg mata tertutup.

"kamu lupaa ya? hari ini Davin pulang!"

"bodo! suru aja dav....." jeda sebentar. "whaaatt?! Davin?! aaaaaah!!" matanya terbelalak kaget mengingat hal yang dilupakannya pagi ini, gadis itu berlari mengambil handuk yang di jemur di balkon kamarnya, dan bergegas untuk mandi.

Hanya butuh 10 menit, gadis itu mempersiapkan dirinya untuk menjemput Davin, laki-laki yang sangat ia tunggu kedatangannya selama 3tahun belakangan.

tok...tok...tok

terdengar derap kaki gadis itu menuruni tangga dengan cepat.

"kenapa ga bangunin daritadi sih? udah tau hari ini Davin pulang, aku kan ga-"

"Berisik ah, kamu sendiri yang ga bangun. aku udh bangunin kamu daritadi dek" potong kakaknya cepat.

"Ya usaha kek, dobrak pintu kek apa ngapain gitu?" gadis itu berdecak kesal.

"Masih mau duduk aja disini hm? mending berangkat sekarang" usul kakaknya sambil bangkit dari duduknya.

Gadis itu tersenyum, lalu mengangguk.

Keadaan bandara Juanda Surabaya, terlihat ramai seperti biasanya. Banyak orang berlalu lalalng disana sini, Gadis itu Dienra Paramita Wijaya, sedang menunggu pada salah satu kursi tunggu, dengan harap-harap cemas.

"Mita...!" panggil sebuah suara.

Mita, yang merasa namanya di panggil kontan saja langsung mendongakkan kepalanya. Matanya berbinar, jantungnya pun mulai berpacu lebih cepat.

"I miss you, princess"

Hap!
dalam sekali gerakan, sebuah tangan berhasil menarik badan mungil Mita kedalam sebuah pelukan hangat. Pelukan yang ia rindukan, selama 3tahun terakhir.

Wangi.
Davian masi wangi seperti 3tahun lalu, tidak ada yang berubah darinya, hanya saja bandannya yang lebih berisi sekarang. Tetapi itu malah membuatnya tampak 1.000x lebih keren dari 3tahun lalu.

"Kangen juga Dav" aku menyandarkan kepalaku pada dada bidangnya, nyaman sekali rasanya.

"Heh main peluk-peluk aja! Hargain dong yang jomblo disini" Kak Firza angkat suara.

Davin akhirnya melepaskan pelukan kami, 3tahun aku menunggunya dan aku hanya dapat pelukan selama 30detik? Ga adil!

"Loh za, ikut juga?" tanya Davin, tangannya melingkar di bahu kananku.

"iyalah sapa coba yang nganter si manja ini ke airport kalo bukan aku?" hah! dasar tidak ikhlas.

Davin tertawa kecil, ku toleh ke arahnya. Wajahnya terlihat sangat lelah.

"Makasi ya za, udah anter Mita jemput aku, maaf banget aku ngerepotin kalian semua ya" wajahnya lucu sekali ketika terlihat menahan kantuk.

"Gapapa kali Dav, lagian bantuin orang yang lagi kangen dapet pahala juga" kak Firza tertawa mengejek.

"kak Firza!" ucapku jengkel. bisa-bisanya dia bilang gitu, di depan Davin lagi. Kan bikin maluu🙅

Kak Firza dan Davin malah tertawa berbarengan. Aku seolah terpojok disini, dasar dari dulu tidak berubah!

My Beloved SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang