***

"Hah... Menunggu tanpa bisa melakukan apapun sungguh membosankan..."

Fang hanya bisa menghela nafas dari waktu ke waktu karena tidak ada yang dapat ia lakukan.

iya sebenarnya berniat untuk Leveling namun tidak ada satupun monster disekitar tempat mereka berada sekarang.

Menghela nafas panjang,ia segera mengalihkan pandangannya kearah Lena yang daritadi sepertinya sedang mencari sesuatu.

"Ah ketemu!"

Lena Segera menatap Pedang Silver yang kini melayang di sampingnya Sebelum naik dan menggunakannya seperti selancar.

Dengan perintah Batin,Pedang itu segera membawa Lena keatas bukit tinggi yang berada di tempat itu, Sebelum akhirnya ia melihat sebuah bunga berwarna putih yang tumbuh di tempat yang tidak dapat dijangkau tersebut.

Ia sebenarnya bisa saja memasuki Death Form,namun mengingat pertarungan nantinya,ia berusaha untuk membuat Seluruh Skillnya siap pakai dan tidak berada dalam keadaan Cooldown.

Gadis bertudung itu kemudian mulai memetik Bunga tersebut sebelum sebuah senyuman tipis terukir di bibirnya.

Namun tepat ketika ia selesai memetik bunga itu, tempat ia berpijak tiba-tiba saja mengalami longsor membuat ia segera terjatuh dari tebing itu.

"Blade Step!"

Namun, Seorang pria berambut hitam tiba-tiba saja muncul dan menangkap nya tepat sebelum tubuhnya mencapai tanah,membentuk pose layaknya gendongan tuan Putri.

Tatapan mata keduanya sekali lagi bertemu membuat Jantung Fang lagi-lagi berdetak kencang,begitupula dengan Lena.

"Apa ini.."

Menggelengkan kepalanya pelan Fang segera melepaskan Lena.

"Kau tidak apa-apa?"

"Ah, Ya.."

Situasi di tempat itu lagi-lagi terasa canggung namun Lena segera menggelengkan kepalanya dengan cepat sebelum menatap Bunga yang membuatnya berada dalam situasi itu.

[Frozen Rainbow Flower]

[Tingkat: Magic]

[Bunga yang memiliki Kemampuan untuk mengabulkan Permohonan dan Harapan.]

[Salah satu dari Ketujuh Rainbow Flower yang ada dalam Legenda]

[Kumpulkan Ketujuh Bunga untuk memecahkan misteri. ]

[1/7]

Fang terlihat membelalakkan matanya, namun ketika melihat Grade dari bunga itu iya segera menaikkan sebelah alisnya.

Melihat hal itu,Lena hanya tersenyum tipis.

"Aku tahu yang kau pikirkan, mungkin bunga ini hanyalah sebuah lolucon dari para pihak developer."

"Aku pun juga dulu berpikiran hal yang sama,namun seseorang mengubah pemikiran ku tentang hal itu."

Lena terlihat tertawa kecil dan memandangi Bunga tersebut sebelum mencoba untuk mencium aromanya.

Fang hanya terdiam melihat hal itu yang Pada saat itu pula,sebuah kilasan gadis berambut putih lagi-lagi muncul dikepalanya.

Fang hanya terdiam melihat hal itu yang Pada saat itu pula,sebuah kilasan gadis berambut putih lagi-lagi muncul dikepalanya

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Argh!"

Kini, Fang memegangi Kepalanya yang mulai terasa sakit sekali lagi namun segera menggelengkan kepalanya dengan cepat guna menghilangkan rasa sakit itu.

"Terkadang kita merasa hidup ini tak adil, orang lain akan selalu lebih baik dari kita sekeras apapun kita berusaha."

"Kita mencoba untuk melawan takdir, namun tentunya hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan."

"Pada saat itulah kita memilih untuk menyerah dan berniat untuk mengakhirinya."

"Namun Pernahkah kau bertanya-tanya? Apa yang akan kau lakukan selanjutnya jika semua hal itu telah berakhir?"

Lena mulai berjalan diatas Padang rumput itu sambil menatap matahari sore yang tertutupi oleh Awan.

"Kehidupan adalah sesuatu yang harus kita syukuri, terlepas dari segala masalah yang menimpa kita."

"Bunga ini memberikan kita harapan,  walaupun masih belum jelas tapi setidaknya harapan itu masih ada."

"Maka dari itu,sesulit apapun hidupmu, sekeras apapun itu, jangan pernah putus harapan karena dengan begitu kau bisa menghadapi semua masalahmu apapun yang terjadi."

"Selama harapan masih ada,Kau hanya perlu menghadapi semua masalah itu dengan senyuman."

"Dengan begitu, disaat masalah itu telah terlewati senyuman di wajahmu akan bertambah lebar dan bukan hanya itu, Harapan mu telah menjadi kenyataan."

Lena Hanya tersenyum tipis sebelum mengalihkan pandangannya kearah Bunga yang masih ada ditangannya tersebut.

Fang sendiri hanya terdiam mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Gadis itu.

"Maka dari itu, aku percaya! tidak, aku ingin Percaya kalau bunga ini benar-benar bisa mengabulkan permintaan !"

Terlihat seorang Berambut hitam sedang memamerkan sebuah Bunga kepada ketiga pemain dihadapannya.

"Heh.. Tapi Kapten,kau tahu sendiri kan itu hanyalah sebuah item dalam game."

Orc berambut merah di tempat itu menatap pria dihadapannya dengan bingung begitupula dengan kedua pemain lainnya.

"Ya, maka dari itu aku ingin percaya kalau kita bisa mengumpulkan item ini, kita bisa membuat permohonan dan menjadi seorang Game Master!"

Pria berambut hitam itu terlihat bangga mendeklarasikan hal tersebut membuat ketiga pemain dihadapannya hanya menghela nafas panjang.

Mengingat kembali hal itu,Lena hanya tertawa kecil,namun entah mengapa Fang melihat kesedihan dalam tawa itu.

Menghela nafas, Fang ikut melihat Awan yang hampir menutupi matahari sore tersebut sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya.

"Kak Hel.."

Sementara itu,Lena bergumam pelan sambil mendekap bunga tersebut erat-erat.

Alteia Land:The Fallen Hero's Revenge [End]Место, где живут истории. Откройте их для себя