↺ emotional's bonus chapter

1.3K 195 53
                                    

❲ emotional © NISHINOYASH- ❳

Menara Astronomi, kali ini si pemilik bekas luka berbentuk petir itu tengah ada di sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Menara Astronomi, kali ini si pemilik bekas luka berbentuk petir itu tengah ada di sana. Melewatkan jam makan malamnya.

Ia tak bisa tidur, mungkin lebih tepatnya enggan. Semua itu dikarenakan dua orang yang tergila-gila padanya, siapa lagi kalau bukan Draco dan Cedric.

Harry berfikir, seberapa besar obsesi mereka padanya. Hingga mereka pun masuk ke dalam mimpinya!

Oh Merlin, seandainya jika mereka masuk ke mimpi Harry dengan cerita dan plot yang cukup normal, ia tidak akan seperti ini.

Tapi demi dewa apapun, mereka masuk ke mimpi Harry dengan wajah sumringah dan tuxedo yang melekat di badan mereka. Dan jangan lupakan, di dalam mimpi itu Harry memakai gaun pengantin. Lebih parahnya, mereka bertiga mengucapkan janji suci di altar. BERTIGA!

Tanpa sadar Harry terus menggembungkan pipinya sambil mencoba mengenyahkan mimpi sialan itu di otaknya. Kenapa hal buruk selalu saja tergiang-giang di kepala?

Harry tetap diam dan berkonsentrasi sampai sebuah langkah menyadarkannya. Apa itu Mr. Flich? Atau yang lain? Apapun itu, Harry memohon dengan sangat agar ia tak tertangkap.

“Harry? Apa itu kau?” Sial seribu sial, Harry malah mendapati Cedric berada di depannya saat ini.

“Bukan aku, pergilah!” Cedric tertawa pelan. Harry terdengar konyol, namun menurut Cedric itu sebuah kesempatan langka.

“Jika bukan kau, kenapa menyahut?” Harry mendengus. Ia mencoba bersabar. Cedric tidak se-maniak Draco.

“Aku... Aku hanya ingin sendiri, tolong jangan ganggu aku...,” Sebisa mungkin Harry melembutkan suaranya, ia tak ingin menyakiti hati si Hufflepuff itu.

“Sendiri? Apa kau ada masalah, 'Rry? Kau bisa menceritakannya padaku... I always here, for you,” Harry cukup tersentuh, tapi ia segera menepis perasaan itu.

Nope, aku hanya sedang ingin sendiri...”

“Apa ini tentang aku?” Harry ingin berteriak, 'TENTU SAJA, SIALAN!'. Tapi sungguh, ia tak tega.

“Bukan, jangan terlalu dipikirkan...,” Cedric mendekat dan berjongkok menyamai si pemuda Gryffindor. Tangannya mencapai dahi Harry, membuat si empunya merasakan kehangatan menggerayangi hatinya.

“Kau tidak sakit,” Tangannya dipindahkan untuk menarik bahu yang lebih muda. Memeluk si kebanggaan dunia sihir itu. “Mungkin sedikit pelukan dariku akan mampu memperbaiki mood-mu.”

Harry ingin mendorong, tapi sekali lagi, jika dengan Cedric ia merasa sangat sungkan. Seniornya dari Hufflepuff itu benar-benar baik hati dan tidak terlalu memaksa seperti si Malfoy muda itu.

Jadi pemilik bekas luka berbentuk petir itu hanya mencoba menyamankan diri sebaik mungkin dalam pelukan sang senior.

Bau Cedric seperti madu, namun juga seperti kayu hutan yang basah. Benar-benar menenangkan.

Harry mulai merasa seperti ada yang memberatkan kelopak matanya, dengan segera ia mendorong Cedric pelan.

“Aku sudah mengantuk. Jadi, aku akan kembali...,” Yang lebih tinggi membantu the-boy-who-lived itu untuk berdiri sejenak.

“Umm... Harry, apa kau perlu diantar?” Pemuda berkacamata jadul itu menggeleng pelan sambil tersenyum, lalu mulai beranjak pergi setelah membetulkan jubahnya.

“Benarkah...?” Cedric bertanya lagi, untuk memastikan.

“Ya... Lagipula, kau masih harus berkeliling kan?” Pemuda Diggory itu mengangguk.

Saat akan melangkah, tangan Cedric menariknya pelan. Tepat saat ia menoleh, sebuah kecupan mendarat mulus di dahinya. Dan jangan lupa satu gerakan mengacak rambutnya yang memang acak-acakan itu ia dapatkan.

Harry Potter merasa pipinya memanas. Ia hanya membalas senyuman Cedric dengan senyuman canggung. Ia lebih memilih untuk beranjak pergi dengan cepat. Rasanya ingin memantrai kakinya agar bisa berjalan cepat.

Saat mengamati apakah tidak ada orang yang akan memergokinya, ternyata ada seseorang lagi yang berada di balik pundaknya.

“Hey, Potter!” Bahu Harry ditepuk, membuat si empunya langsung berjengit kaget.

“Arggh! Malfoy, bisakah kau tidak menggangguku?! Tahukah kau bahwa membuat orang lain kaget bukan termasuk dalam etika bangsawan darah murni?” Harry kesal setengah mati pada si pirang-platina itu.

“Ya ya, aku tahu itu... Lagipula, membuatmu kaget itu hal yang cukup seru,” Saat Harry akan berteriak, Draco lebih dulu membungkam mulutnya dengan tangan si pirang itu. Badan Draco merapat padanya. Membuat Harry menahan nafas.

“Sssttt... Tenang, Potter... Dari sini aku bisa melihat Mrs. Norrisーsi kucing sialan itu, berjalan bersama majikannya yang sama-sama sialan,” Harry diam saja saat dibekap Draco. Mau bagaimana lagi, jika ia bergerak, Mrs. Norris akan menyadari keberadaannya.

Setelah beberapa saat ia dibekap dengan tubuh Draco yang mengukung dirinya, ia pun terbebas. Oh jangan lupakan jarak wajah mereka yang tak mencapai sepuluh centimeter.

Wajahnya memanas, lagi.

Dengan cekatan, Harry memalingkan wajahnya kemanapun. Asal tidak menatap si pemuda Slytherin itu.

“Wow, Potter, kau merona...,” Harry mendelik tajam. Sementara itu, Draco hanya terkekeh pelan lalu menyunggingkan senyum miringnya.

Dagu Harry ditarik pelan untuk menghadap wajahnya. Hingga, semua itu terjadi. Diluar prediksi seorang penyelamat dunia sihir.

Usapan lembut bibir Draco pada bibirnya dapat Harry rasakan dengan sangat jelas. Rasanya kupu-kupu seperti menggelitik lambung dan ususnya.

Kecupan itu hanya berlangsung sebentar, tapi efeknya luar biasa. Harry Potter, si pahlawan dari Gryffindor merasa tubuhnya kaku setelah ciuman itu. Wajahnya memerah total. Ia tak bisa berpikir tentang bagaimana gembiranya Draco melihat wajah merona nya.

Harry terus terpaku sampai celetukan si pangeran Slytherin itu menyadarkannya. “Ahh... Wajah memerah mu sungguh erotis, Potter. Jangan salahkan aku jika hal itu menjadi fantasi seksual ku.”

“Enyah saja kau, Malfoy!”

ーFINー

happy 50 vote + 270 read buat emotional !makasih banyak buat semua vote dan komen kaliaannn !ga nyangka brou cerita abal-abal ku ada yang minatpadahal nih cerita tuh cuman buat ngerayain temenku :)))))

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


happy 50 vote + 270 read buat emotional !
makasih banyak buat semua vote dan komen kaliaannn !
ga nyangka brou cerita abal-abal ku ada yang minat
padahal nih cerita tuh cuman buat ngerayain temenku :)))))

mau nanya dOngg, kalian nemu cerita ini darimana ?

anw, ini 800+ kata ... kalo yang chapter pertama itu cuman 500+ :))))

➤ emotionalWhere stories live. Discover now