匚卄卂卩ㄒ乇尺 1 ㄖ尺 卩尺ㄖㄥㄖᘜ?

223 27 0
                                    

Hari ini tanggal 30 February tahun 2045, peluncuran game berbasis MMORPG dirilis, semua pecinta game tentu berebut untuk mendapatkannya.

Bahkan banyak anak sekolahan yang rela membolos untuk mendapat perlengkapan dan software yang hanya dijual disatu toko resmi perusahaan itu.

"Huft, panjang banget antrean moga dapet udah bolos gue biar lah emak ngamuk ntar." ucap seorang siswa yang masih mengenakan seragam sekolah lengkap dan jangan lupakan tas punggungnya yang berat luar biasa, diatas kantung baju sekolah khasnya terdapat name tag bertulus "Eve".

"Sabar aja napa sih lu tudung jamur!" Keluh seorang pemuda, berdiri di belakangnya dan sebuah kipas kertas yang di buat dari buku.

Kalau saja hari ini game nya tidak dirilis, mungkin dia lebih baik bersantai dalam kelas dan memikirkan koleksi nya yang sangat di sayang.

Atau mengumpulkan semua uang saku untuk memenuhi keinginannya mendapatkan sepasang sepatu yang sudah lama di incar.

Eve berbalik, dia menatap pemuda didepannya ini dari atas sampai bawah.

"Ada masalah sama rambut gue?" ucap Eve sewot.

"Ya rambut lu macam jamur." jawab nya cuek bebek, tidak peduli dengan ja-- lebih tepat nya Eve yang menatap nya sengit.

"Ngapa lihat lihat?! Lu suka ama gw?" Lanjutnya sambil menyibak rambut ke belakang.

"Halah cantik juga kaga masih doyan yang semok-semok gue."

Dan beakhirlah mereka saling menjambak rambut, tidak peduli semua pasang mata yang menatap mereka dan jangan lupakan antrian yang jadi berantakan.

"A-anu!!"

Dari belakang sosok Shoose dan Eve yang sedang berkelahi, seorang pemuda bersurai coklat dengan nametag Sou diseragamnya berucap agak nyaring dengan wajah yang terlihat menahan kesal.

"Ka-kalian mau berantem sampai kapan? Antriannya udah maju jauh lho!" Tegurnya.

Shoose melepaskan jambakan kepada Eve merapikan seragam yang berantakan,  "Semua ini karena mu! Dasar kepala jamur!" Tuduh Shoose menyerobot antrian Eve, tentu saja Eve kembali marah gara-gara perlakuan Shoose.

"Dih seenak jidat aja lu!" maju kedepan Shoose, dia tersenyum menang dan Shoose pun tidak mau kalah, mereka berebut antrian.

Menghela nafas, Sou hanya memutar bola matanya melihat kelakuan absurd dua orang asing didepannya.

"Orang-orang aneh." Gumamnya lirih sambil ikut melangkah maju untuk mengantri.

Shoose menahan bahu Sou, "Mundur Lu... gw yang di depan, Lu 2 yang kurcaci diam aja di belakang!"

Eve akhirnya menghela nafas, dia sudah lelah badan karena sedari jam 9 pagi sampai jam 12 sekarang antrian panjangnya masih kek tembok besar China, mana ini lagi ada orang ngajak gelud batinnya pun ikut lelah.

Eve pasrah antriannya direbut, 'Awas aja lu kalau ketemu digame gue bantai!' batinnya.

Shoose dengan santai nya menggaruk isi dalam telinga nya.

"Tetiba telinga ku serasa panas."

Lihat aja, bakal ku bantai si kepala jamur lalu ku buat jadi semur saat di game.., Shoose tersenyum mengerikan, mirip seorang pedo yang mengincar anak- anak.

Sou yang diserobot antriannya hanya bisa menatap pemuda tinggi itu dengan tatapan kesal.

'Apa-apaan sih ini orang main serobot aja! Nyebelin banget!' pikirnya sambil menahan kesal.

Sabar, Sou, sabar. Anak sabar banyak rejekinya.

Sou lalu menatap pemuda bersurai mirip jamur didepannya sambil menghela nafas.

Game no IsekaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang