Kesedihan dan Kebahagiaan?

3.4K 624 151
                                    

Kehilangan mengajarkan ku suatu hal

Bahwa semua yang ada disini tidaklah abadi

Semua akan menghilang seiring berjalannya waktu

Tapi kuharap tidak dengan perasaan ini

...

Hari libur yang cukup tenang, [Name] berjalan ke arah toko bunga yang entah mengapa saat itu cukup ramai. Mungkin banyak muda-mudi yang membeli sebuket mawar untuk pasangan masing-masing.

Dirinya membeli sebuket Anyelir yang sudah sering ia beli satu tahun terakhir, mungkin sang penjaga toko pun sudah hafal dengan wajahnya.

Bolak-balik setiap minggu ke toko bunga ini sebelum akhirnya melangkahkan kakinya ke sebuah pemakaman umum yang tak jauh dari toko.

Berjalan menyusuri tiap barisan nisan yang tertanam hingga akhirnya sampai di depan gundukkan yang sudah tertutup semen dengan batu nisan bertuliskan nama seorang yang berharga untuk nya yaitu, Hanasaki Natsuo.

Natsuo atau bisa dibilang adalah kakak laki-lakinya yang meninggal karena suatu penyakit yang ia sembunyikan dari keluarga dan teman-temannya.

Sungguh kenyataan yang menampar keras jiwa dan raga [Name] saat itu, sudah setahun berlalu dirinya masih sedikit terpukul karenanya. Andai bukan karena surat terakhir yang ditulis sang kakak mungkin dirinya sudah menyusul tak lama sejak kematian Natsuo.

 Andai bukan karena surat terakhir yang ditulis sang kakak mungkin dirinya sudah menyusul tak lama sejak kematian Natsuo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah lama Inumaki tidak menginjak kan kakinya ke tanah ini, tanah penuh kesedihan tersendiri bagi sebagian orang.

"Sudah lama aku tidak kesini semoga kakek tidak marah." Gumam Inumaki sejenak setelah meyakinkan diri untuk maju memasuki lebih dalam lagi tempat itu.


Hingga tak butuh waktu lama dirinya sampai ke tempat kakeknya berada, senyuman Inumaki suguhkan khusus untuk sang kakek tercinta.

"Hai kek, maaf ya aku jarang menjengukmu." Ujarnya sambil membersihkan sekitar tempat itu.

"Kau tahu aku rasa aku sedang jatuh cinta."

"Entah tapi aku menyukai nya, segala tentangnya seolah mengingatkan ku akan dirimu. Aneh memang hanya saja menurutku kalian mirip!" Seru Inumaki mulai berceloteh panjang lebar hingga tak terasa setengah jam dirinya berada disana.

"Yasudah aku pergi dulu, nanti lain kesempatan aku datang lagi ya" Pamit Inumaki seraya mengelus batu nisan Kakeknya.

Berdiri sedikit mengedarkan pandangannya hingga matanya menemukan sosok tak asing berada tak jauh darinya saat ini.

"Hai kak, aku datang lagi lho! Hehe maaf ya aku pasti membuatmu kesal karena terlalu sering datang. Habisnya aku rindu padamu."

Suara ini— tidak salah lagi ini memang suara [Name]-Nya.


Tapi apa yang sedang dilakukan [Name] disini?

Berhenti penasaran Inumaki memilih menghampiri [Name] yang mulai meneteskan air mata nya sendu.

"[Name]?"

Sang gadis tersentak buru-buru menghapus air matanya lalu menatap Inumaki dengan senyum menawannya yang kini terlihat palsu dimata Inumaki.

"Inumaki senpai? Kenapa ada disini?" Tanyanya dengan suara yang sedikit serak.

"Mengunjungi kakek," Jawab Inumaki dibalas anggukan tanda paham dari si pujaan hati.

"Ini? Saudara mu?"

"Ya, dia kakakku."

Inumaki melihat tulisan yang terukir baik di nisan itu lalu membacanya dalam hati.

Hanasaki Natsuo
Lahir: 16 Agustus 1999
Wafat: 10 Oktober 2019

Dilihat dari waktunya Inumaki mengerti kesedihan yang masih mengenang di hati [Name], dirinya mendekat dan mulai merengkuh tubuh yang lebih kecil darinya itu dan membiarkan dirinya menjadi sandaran.

Satu tahun bukan waktu yang lama tapi bukan juga waktu yang sebentar.

Kenangan sama dengan masalalu, baik manis atau pahit tidak seharusnya dilupakan begitu saja tanpa sedikit dikenang untuk dijadikan bahan pembelajaran hidup.

"Kau tahu senpai, pelukan darimu waktu itu mengingatkan ku akan pelukan kakak." Ujar [Name].

"Benarkah?" [Name] hanya mengangguk mengiyakan, terlanjur nyaman.

"Aku tahu ini bukan saat yang tepat tapi—"


















"—maaf aku mencintaimu, Hanasaki [Name]!"

tbc

Wkwk udah di ungkapin tuh!

PDKT [Inumaki Toge] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang