(S2) After PDKT: Lahiran

1.2K 195 79
                                    

Inumaki berlari kencang, membelah ramainya koridor rumah sakit. Pikirannya kini hanya tertuju pada satu orang, sosok istrinya yang tengah berjuang melahirkan anaknya kelak.

Pria itu mengutuk dirinya karena baru mengetahui perihal persalinan sang istri sekarang, padahal Fushiguro dan Itadori sudah menelponnya sejak pagi hari.

"Dimana istriku?!"

Mbah Sukuna selaku kakek dari [Name] menoleh prihatin sambil menggendong bayi merah di lengannya. Fisiknya mirip sekali dengan Inumaki, rambut putih abu dan kulit pucat.

Fushiguro maju menepuk bahu temannya itu lalu tersenyum simpul. "Jangan tersenyum."

"Kenapa?" heran Fushiguro. Padahal dia tersenyum niatnya ingin menghibur pria itu.

"Mirip pedofil. Jadi, dimana istriku?"

Itadori tertawa saat itu juga saat mendengar Fushiguro yang dikatai mirip pedofil. Lalu dengan segera ia menghentikan tawanya saat menyadari pertanyaan terakhir Inumaki.

Wajahnya berubah sendu, tak ada lagi gelak tawa yang keluar dari bibirnya. Mbah Sukuna memberikan bayi di gendongannya pada Inumaki.

"Ini anakmu, dan soal [Name]–"

"Dia telah tiada."

Bagai ditusuk ribuan jarum pentul dan bross ibu-ibu kondangan yang besarnya sebesar hutang negara, Inumaki ternganga tak percaya mendengar ucapan buyut dari anaknya ini.

Maksudnya [Name] telah tiada itu apa? Apakah? Entahlah. Air matanya keluar tanpa sadar, meneteskannya pada wajah sang putra yang membuatnya ikut menangis seolah tahu apa yang sedang terjadi.

Bayi itu di oper ke mbah Sukuna lagi sebelum akhirnya Inumaki berlari menuju ruangan dimana jasad istrinya berada. Wajah cantiknya memucat senada dengan tubuhnya yang juga kini terbaring kaku di atas ranjang rumah sakit.

Inumaki menggelengkan kepalanya brutal membuat Fushiguro dibelakangnya menatap takut kepala pria itu copot nantinya.

"Ikhlaskan bro, [Name] sudah banyak berjuang dalam hidupnya."

To be continue

PDKT [Inumaki Toge] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang