Kisah Mantan CEO Lambe

Start from the beginning
                                    

"Yi..." panggil Hanbin pelan, suasana parkiran yang sepi tentu saja membuat Hayi dengan mudah mendengar panggilan Hanbin. Perempuan itu hanya menoleh kepada Hanbin yang terlihat menatap kosong ke depan. "Donghyuk nanyain mulu kapan nikah."

"Emang, ke aku juga..." jawab Hayi, perempuan itu juga selalu mendapatkan pertanyaan yang sama dari Donghyuk, "emang Donghyuk kapan wisuda?"

"Tahun depan," jawab Hanbin, "mungkin."

"Kamu selesai kapan?"

"Awal tahun ini," Hanbin kembali menjawab, suasana diantara keduanya benar-benar terasa canggung. Mereka ingin membicarakan hal ini, tetapi tak tahu harus seperti apa membicarakannya. Apakah dengan serius, atau bercanda.

"Apa gak bisa kalo Donghyuk sama Ahra dulu?"

Hanbin menghela nafasnya, "Aku gak pernah permasalahin itu, mau Donghyuk atau Dahyun dulu, silahkan aja. Menurutku menikah bukan suatu hal yang harus berurutan, yang tua bukan berarti harus pertama, dan bungsu bukan berarti terakhir."

"Kalo kamu mau duluan ... silahkan," suara Hayi terdengar begitu pelan, "tapi maaf, bukan sama aku."

Senyuman getir dengan sendirinya terbit di bibir Hanbin, ia sudah paham itu yang akan menjadi jawaban Hayi. "Buat kita, hal-hal yang seperti itu memang menyeramkan ..." balas Hanbin, "rumah tangga bukan sebatas hal-hal berbau romansa. Ada beberapa lubang menyeramkan di sana."

"Kamu tahu kisah keluargaku ...."

"Kamu juga tahu kisah keluargaku ..." balas Hanbin, "sangat menyeramkan."

Hayi mengangguk, menyetujui apa yang Hanbin katakan. Keduanya kini hanya terdiam saja. Hayi menunduk memperhatikan sepasang sepatu dan kaki Hanbin yang nyeker. Sedangkan Hanbin masih tetap menatap lurus dengan mata kosongnya.

"Bang Ibob bilang, kita justru beruntung karena dapat pelajaran agar bisa menghindari kisah orang tua dimasa lalu..." gumam Hanbin, "tapi kamu tau? Itu gak mudah sama sekali. Kim Bobby yang terlihat baik-baik saja berusaha mati-matian untuk mempertahankan rumah tangganya. Menyebalkan bukan?'

"Sangat..." balas Hayi dengan gumaman pula.

TIIINN TIIIIN

Sorot lampu yang menyilaukan penglihatan Hanbin dan Hayi membuat percakapan keduanya terhenti.

"YI AYOK," teriak laki-laki dari balik jendela mobil hitam tersebut, "gue buru-buru. Mau boker."

"Udah sana pulang," kata Hanbin, "daripada Chanhyuk keluar di jalan."

Hayi tentu saja segera mengangguk, beranjak dari posisi duduknya. "Aku duluan," gumam Hayi dan dijawab anggukkan kepala Hanbin. Lelaki berhidung bangir itu dengan pelan mengusap sudut mata Hayi yang berair.

"Hati-hati," balas Hanbin dan setelah itu Hayi berbalik menuju mobil sedan dimana sepupunya sudah terus-terusan menekan klakson.

Emang dasar Chanhyuk tuh ga mikir ini rumah sakit, di mikirnya ini parkiran ragunan.

💃

"Kenapa lu?" Chanhyuk yang merasa bahwa sepupunya itu sedang melamun tentu saja langsung mengajak ngobrol Hayi, "berantem sama Si Lambe?"

"Kaga...."

"Si Lambe berulah? Dia beneran mau bukan akun Lambe terus berhenti jadi dokter?"

"Sekarang aja dia belum jadi dokter," balas Hayi, "dan kayanya ga akan berhenti."

"Terus?"

"Nyuk, Lo ada rencana nikah?" bukannya menjawab pertanyaan Chanhyuk, Hayi justru balik bertanya.

"Ada sih," jawab Chanhyuk, "tapi belum ada ceweknya."

Hayi menghela nafasnya, bercerita kepada Chanhyuk tak akan mendapatkan solusi, yang ada mendapatkan tambahan dosa karena ingin mengumpat terus.

"Hanbin ngajak nikah?" tebak Chanhyuk, "terus lo belum siap?"

Walaupun muka Chanhyuk lawak, gitu-gitu dia punya kemampuan indera ke 6 dalam hal tebak-menebak. "Hm..." jawan Hayi hanya dengan deheman tak jelas.

"Bagus dong. Berarti itu manusia serius..." jawab Chanhyuk, "lo ga perlu takut gak akan dikasih makan sama Hanbin. Keluarga doi kaya."

Lirikan tajam Hayi langsung menusuk Chanhyuk. Sayang laki-laki yang fokus menyetir itu tak sadar akan tatapan mata sepupunya. "Nikah bukan cuma perkara makan doang," balas Hayi, "gimana kalo akhir dari pernikahan itu malah ke Kantor Urusan Agama?"

"Cerai tuh di pengadilan agama, bego!" umpat Chanhyuk, "kalo balik ke KUA lagi, yang ada Hanbin mau poligami."

Hayi tak lagi membalas perkataan Chanhyuk, otaknya berkelana pada perkataan ia beberapa menit lalu saat bersama Hanbin. 

Bagaimana jika Hanbin mengiyakan apa yang Hayi bilang? Hanbin akan menikah lebih dulu, dan tidak dengannya.

Helaan nafas berat Hayi keluar begitu saja berbarengan dengan getaran ponsel Hayi yang menandakan ada pesan masuk.

From: Bin
Gak usah dipikirin.
Aku akan tetap nunggu kamu.
Kapanpun itu.

Tbc

Jadi ya...
Sebenarnya aku tuh punya cerita buat kisah Cinta A Mbin dan Teh Hayi menuju pelaminan.

Judulnya HEALER

Tapi itu cerita akan muncul cuma pas Hanbin balik ke iKON.

Dan karena Si Mambin kaga balik-balik.
Yaudah secara garis besar cerita itu, aku sempilin aja deh ke KIMcheees 3x. Oghe?

[3] KIMcheees 3x✓Where stories live. Discover now