Peterpan - I

Mulai dari awal
                                        

Rumah itu terlihat minimalis dan sejuk karna banyak sekali tanaman disini. Benar-benar membuat suasana hatinya sedikit membaik.

Didepan rumah sudah ada lelaki yang sepertinya lebih tua darinya itu sedang berdiri dan tersenyum kearah mereka.

Yoona tersenyum ia menghampiri laki-laki itu. Sedang Jaehyun tetap memasang wajah datarnya.

"Selamat datang Bi.. kau tampak semakin cantik" ujar laki-laki itu

Yoona tertawa "Kau selalu seperti itu. Ah ini anakku namanya Jaehyun"

Lelaki itu tersenyum manis ia mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Jaehyun "Hai Jaehyun aku Qian Kun kau bisa memanggilku Kun"

"Jaehyun" ucapnya singkat sembari menjabat tangan Kun.

Yoona tertawa kikuk melihatnya ia sedikit menyenggol tangan Jaehyun.

"Masuklah Bi" ujar Kun seraya mempersilahkan mereka masuk.

Yoona tersenyum dan mengangguk, ia menoleh pada Jaehyun yang ada dibelakangnya. "Jaga sikapmu" bisiknya pada Jaehyun. Jaehyun hanya mengangguk dengan muka datarnya.

Yoona juga Jaehyun duduk diruang tamu. Bahkan diruang tamu itu juga terlihat hijau dengan tanaman-tanaman hias yang mengiasi.

Kun pergi meninggalkan mereka berdua untuk membuat minum. Saat Kun sedang membuat minum tiba-tiba ada seorang laki-laki sepantaran Jaehyun yang melewati mereka berdua sembari membawa bonekanya. Jaehyun dan orang itu bertatapan sebelum laki-laki itu berlari kerah Kun yang sedang membawa minuman dan ia bersembunyi debelakang tubuh Kun.

"Winwin jangan berlari seperti itu" tegur Kun

Winwin tak merespon dan tetap bersembunyi dibelakang Kun seraya mengikutinya menuju ruang tamu.

Kun menaruh minuman itu dimeja. Yoona tampak tersenyum senang melihat Winwin yang sedang bersembunyi dibalik tubuh Kun yang sesekali ia mengintip dari balik lengan Kun.

'Ada apa dengannya?' Jaehyun membatin.

"Winwin kau masih ingat Bibi?" Tanya Yoona

Winwin menggeleng, ia melirik Jaehyun disamping Yoona dan kembali bersembunyi kala Jaehyun memandangnya.

"Ini Winwin dia adikku dan keluarga satu-satunya yang ku punya.." Kun menjeda omongannya dan tersenyum "Ia tak seperti anak seumurannya"

Jaehyun mengerutkan alisnya, ia menjadi penasaran dengan sosok manis yang sedang bersembunyi dibalik badan Kun.

"Aku akan pergi ke Cina untuk 1 bulan kedepan, aku tak bisa membawa Winwin ikut bersama ku. Ia masih takut untuk naik pesawat"

Yoona mengangguk "Tidak apa-apa aku akan menjaganya dengan baik"

"Maaf merepotkan mu Bi. Tak ada lagi yang aku percaya selain Bibi. Mendiang Ayah kami sangat dekat dengan Paman Yunho dan mempercayai beliau juga Bibi Yoona"

Yoona tersenyum ia melihat kearah Winwin yang tampak ketakutan dengan Jaehyun. Yoona bahkan mencubit paha Jaehyun "Jangan membuatnya takut Jaehyun"

"Aku tidak melakukan apapun Bu" protes Jaehyun berdecak sebal. Bagaimana bisa Winwin takut padanya padahal Jaehyun hanya terduduk diam dikursi tanpa melakukan apapun.

"Tidak apa-apa Jaehyun senang mempunyai teman dirumah"

Seketika Jaehyun menoleh pada sang Ibu. Ia tak habis pikir kenapa ibunya bisa berbicara seperti itu tanpa persetujuannya.

"Terimakasih Bi" Kun tersenyum, ia menoleh dan menangkup pipi Winwin pelan.

"Winwin nanti ikut dengan Bibi Yoona dan Jaehyun ya"

Winwin menggeleng matanya berkaca-kaca manatap Kun "Winwin mau ikut Gege"

"Winwin tak bisa ikut Gege. Gege naik pesawat Winwin mau naik pesawat?"

Winwin mengerucutkan bibirnya, tangannya meremat boneka yang ada dipangkuannya. Tanpa sadar sejak tadi Jaehyun memperhatikan Winwin, ia memperhatikan tingkah laku dan cara bicara Winwin yang seperti anak kecil. Itulah yang membuat Winwin takut pasalnya Jaehyun terus-terusan menatapnya tanpa berkedip.

"Gege lama?"

Kun menggeleng "Gege tak akan lama. Winwin bisa bermain dengan Jaehyun yang ada disana" Kun menunjuk Jaehyun. Lagi-lagi Jaehyun lah yang menjadi sasarannya.

Winwin menatap Jaehyun lekat ia dengan malu-malu menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Jaehyun.

Jaehyun yang memang sedikit lola itu harus disenggol sang ibu untuk menyadarkannya dari dunia kecilnya. Jaehyun dengan terburu-buru menjabat tangan Winwin dan tersenyum canggung.

'Wah tangannya halus' pikirnya

"Namaku Winwin. Jaehyun mau jadi teman Winwin?"

Demi apapun ingin sekali rasanya Jaehyun mencubiti pipi Winwin gemas. Ia mengangguk "Iya aku mau"

"Sekarang Jaehyun jadi teman Winwin ya~" ucap Winwin riang.

Ketiga orang yang ada disitu hanya tertawa lucu dengan sikap Winwin. Tak terkecuali Jaehyun yang melongo memandang Winwin.

Bagaimana kah jadinya jika Jaehyun yang keras kepala itu jika harus menjaga Winwin selama 1 bulan? Sanggupkah Jaehyun melakukannya?








TBC

Maafkan aku ya bukannya update malah nambah cerita 😭

Soalnya aku kepikiran ini dan terlintas ide ini.
Sayang kalo ga aku tulis.
Sebenernya udah lumayan lama idenya muncul tapi baru sempet aku ketik.

Kalo ceritanya diterima aku bakal lanjut.
Jadi ff ini sewaktu-waktu bisa aku hapus ya.
Tergantung responnya.

Masih dalam tahap perbaikan juga.
Alur cerita bisa saja berubah.

Terimakasih yang menyempatkan diri untuk membaca karyaku.

Peterpan || [Jaewin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang