Peterpan - II

241 50 61
                                        

Setelah keberangkatan Kun tadi pagi Winwin tak hentinya menangis dan memanggil nama sang kakak. Membuat semua keluarga Jung menjadi kewalahan. Jaehyun hanya berdiri diambang pintu melihat Winwin yang masih menangis sesenggukan dengan memeluk bonekanya.

"Kau benar-benar berisik"

PLETAK

"Aww ibu itu sakit" Jaehyun mengelus kepalanya yang mendapat kecupan cinta dari tangan sang ibu.

"Ajak dia main.. Kalian kan seumuran" saran Yoona.

Jaehyun memandang ibunya tak percaya dan kembali memandang Winwin yang sekarang tengah memandangnya dengan mata dan hidung yang merah.

"Ibu umurku sudah 17 tahun"

Yoona mengangguk dan mendorong Jaehyun untuk masuk kekamar Winwin.

Jaehyun hanya mendesah pasrah saat sang ibu menutup pintunya. Ia memandang Winwin yang terlihat takut padanya. Winwin menutup wajahnya dengan boneka ditangannya. Sesekali Winwin akan mengintip Jaehyun yang tengah memasang wajah kesalnya.

"Hey berhenti seperti itu.. aku tidak jahat" Jaehyun mulai mencoba untuk mendekati Winwin.
Winwin mulai menurunkan boneka perlahan dari wajahnya. Ia menunduk dan memandang Jaehyun takut-takut.

"Namaku Jaehyun" ujar Jaehyun selembut yang ia bisa.

"Jaehyun.. Hyung" panggil Winwin.

Jaehyun menggelengkan kepalanya. "Jaehyun.. panggil aku Jaehyun"

"Hyung" ujar Winwin yang mulai menatapnya dengan biasa. Jaehyun menghela nafasnya.

'Ini akan sulit' batinnya.

"Tidak.. tidak.. Panggil aku Jaehyun kita seumuran ok" Jaehyun menatap Winwin dan membuka mulutnya saat Winwin hendak memanggilnya.

"Jaehyunie" panggil Winwin dengan senyuman.

Jaehyun yang tadinya akan kesal tak jadi saat Winwin tersenyum padanya. Jaehyun mengangguk, setidaknya ini lebih baik dari pada tadi.

"Kau menyukai ini?" Jaehyun menunjuk boneka yang selalu Winwin bawa-bawa.

Winwin mengangguk sambil memeluk bonekanya "Jaehyun suka Winnie"

Jaehyun mengedipkan matanya beberapa kali. Apa yang barusan dia dengar.

Jaehyun hanya mengangguk-ngangguk walau ia tak mengerti. Winwin merogoh kantung bajunya dan memberi Jaehyun sebuah permen.

Jaehyun menerimanya "Kita berteman" ujar Winwin semangat beserta tawa ringannya yang membuat Jaehyun terdiam beberapa saat melihat wajah manisnya.

'Aku yakin aku normal'

Jaehyun menyimpan permen itu dalam saku celananya dan mendekati Winwin. Jaehyun teringat jika ia mempunyai mainannya dulu.

Ia berdiri dan berlari keluar membuat Winwin juga ikut berdiri, hanya saja Winwin memperhatikan Jaehyun dari ambang pintu kamarnya. Bibirnya mengerucut sedih, ia berfikir jika Jaehyun tak ingin berteman dengannya.

"Ini" tiba-tiba Jaehyun memberinya sebuah boneka kecil berwarna coklat.

"Ini" tiba-tiba Jaehyun memberinya sebuah boneka kecil berwarna coklat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Peterpan || [Jaewin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang