08 : Ayah minta maaf, nak

Start from the beginning
                                    

"Bara kamu kenapa basah gitu?" Tanaka kebingungan.

"Tolongin Jendral, dia-tenggelam di kolam."

"Kok bisa?!" Jaka terkejut, ia kemudian mempercepat langkahnya untuk turun. Jaka tak tahu menahu dengan keadaan di rumahnya karena sejak tadi ia sibuk berkutik di ruangan kerjanya.

Segera saja Jaka berlari ke arah halaman samping, disusul Bara, juga Tanaka.

"Jendral!" - Nyawa Jaka serasa hilang dari tubuhnya begitu melihat tubuh sang putra yang tergeletak lemah di pinggir kolam renang. Atensinya kemudian teralih sekilas pada sosok Sagara yang memegang bagian rahang kirinya, menatap Jaka dengan tatapan yang tak bisa didefinisikan.

"Ini kenapa.." Jaka kemudian berlari, menghampiri tubuh Jendral lantas menepuk pelan pipi sang putra. "Jendral, bangun nak!"

Disisi lain, Bara mengepalkan tangannya. Dadanya naik turun bergemuruh. Tak pikir panjang, lengannya tertuntun untuk menarik kerah baju yang dipakai Sagara membuat sang bungsu berjinjit seraya menatap ketakutan pada sosok Bara.

"Maksud lo apa kayak gitu hah?! Itu abang lo anjing!" Teriak Bara tepat di hadapan Sagara, sementara yang dibentak hanya bisa diam saja dan tak bisa menjawab apa-apa.

Melihat pertikaian kedua putranya, Tanaka lantas memisah, berdiri di tengah-tengah dan menjauhkan dua tubuh yang saling bertaut kaku.

"Udah! Kalian kenapa malah kayak gini sih?!"

"Bunda diem!" - Bara, ini pertama kalinya.

Ia benar-benar hilang kendali.

Membentak bundanya tanpa sadar.

"B-bara k-kamu.." Tanaka tak percaya dengan sosok sang sulung dihadapannya.

"Kak! Kalo lo mau pukul gue pukul kak! Tapi lo gausah bentak bunda kayak gitu!" Sagara mulai memberanikan diri untuk bersuara.

"Diem lo anjing!" Bara balik membentak.

"Asal lo tau, lo yang paling sering keluar rumah tanpa peduliin gimana bunda dirumah!"

"Diem lu bangsat!"

"Apa?! Emang kenyataannya iya kan?! Lo sering keluyuran gak jelas tanpa peduli kondisi rumah!"

"Daripada lo bilang gitu mending lo ngaca! Ajak bunda lo sekalian, gue udah muak sama kalian berdua!"

Bara..

Dia benar-benar berbeda.

"Bara bantuin ayah, kita bawa Jendral ke rumah sakit."

Yang dipanggil lekas pergi kemudian, menghampiri Jaka yang berusaha menggendong tubuh Jendral ke punggungnya.

Bara membantu kemudian, menaikkan tubuh adiknya ke punggung sang ayah.

"Gue masih punya urusan sama lo!" Ucap Bara, sebelum kemudian ia benar-benar pergi, mengikuti sang ayah yang membawa Jendral ke rumah sakit.

Menyisakan Tanaka dan Sagara yang masih ada disana.

"Bunda nggak papa?"

Anargya | Jaeyong & Nomin [✓]Where stories live. Discover now