Pagi dengan cuaca sedikit mendung, mungkin sebentar lagi hujan akan turun. Yoongi masih duduk disana karena pengunjung taman saat ini tidak terlalu ramai. Beberapa pasang mata melihat kearahnya mungkin mereka heran dan bingung kenapa ada anak kecil masih berpiyama dan perutnya bulat ditaman kota jam segini tanpa diawasi oleh orang tua. Tapi Yoongi tidak perduli dilihat aneh begitu. Dia bukan anak kecil lagi tapi salahkan tubuhnya yang kecil.





Yoongi terlanjur kecewa dengan kelakuan Jimin tadi. Ingin pulang ke rumah bunda tapi tidak mungkin. Yoongi tidak mau bunda atau orangtua mereka nanti kecewa gara gara rumah tangganya dan Jimin berantakkan seperti ini. Walaupun Yoongi masih keanakkan, dia masih bisa berfikir secara dewasa. Ini rumahtangganya dengan Jimin jadi Yoongi ingin selesaikan masalah ini dengan Jimin saja sendiri.





Ditempat lain.



Jimin mengendong Yeji berjalan keluar dari rumah tersebut mengabaikan Songhyun yang pura pura menangis karena menyesal atas perbuatannya tidur bersama Jimin tadi malam. Jimin tidak bisa berfikir dengan benar saat ini. Selagi dia belum menemukan Yoongi. Lelaki tampan itu buru buru membersihkan diri dan membantu Yeji. Setelah itu keduanya memutuskan keluar mencari Yoongi. Mobil Jimin melaju meninggalkan halaman rumah.



Yeji tidak banyak mengoceh karena gadis kecil itu sibuk dengan ponsel ayahnya. Jimin pula menyetir dengan sedikit pelan melihat disekitar jalan mungkin ada Yoongi disana. Tadi Jimin menelfon adik bungsu Yoongi untuk menanyakan keberadaan isterinya itu tapi woozi bilang kalau tidak ada Yoongi disana. Tidak mungkin sih Yoongi kabur jauh tapi Jimin takut kalau terjadi sesuatu yang buruk pada Yoongi dan anaknya.




Kebetulan ditaman kota tiba tiba Jimin berhenti dan mobilnya terparkir dipinggir jalan. Tidak jauh dari tempatnya ia bisa melihat seorang pemuda dengan tubuh gendut, pipi tembam putih dengan rona merah,  perut bulat dan piyama yang persis dengan punya Yoongi tadi.



"Yeji mungkin disana itu mommy , kamu mau kan bantu daddy?" Gadis kecil itu mengikuti arah tunjuk ayahnya dan detik berikut Yeji menganggukkan kepala. " Good girl, nanti kamu bujuk mommy pulang ke rumah kita. Boleh?" Jimin menatap anak gadisnya penuh harap.



Saat ini ia sangat membutuhkan bantuan dari Yeji. Soalnya sekarang Yoongi pasti masih marah besar padanya. Jimin mengendong Yeji seberang jalan menuju ke taman. Sebelum menghampiri Yoongi, lelaki tampan itu membeli sebungkus chocolate cudberry dan memberikan pada Yeji. " Nanti kasih ini untuk mommy." Gadis kecil itu menganggukkan kepala mengerti.




Yeji turun dari gendongan Jimin lalu anak kecil itu berjalan mendekati Yoongi yang masih duduk diatas kursi taman. Chocolate tadi Yeji sodorkan didepan Yoongi. Karena masih sibuk menangis lelaki hamil itu baru sadar dan mengangkat wajahnya. Yoongi kaget melihat wajah lucu dan polos Yeji.


"Mom puyang yuk." Yeji mempamerkan senyum manisnya. Enak aja...



"Tidak mau. " Yoongi memalingkan wajahnya dan terisak kecil. Yeji menoleh kearah Jimin yang memberikan senyuman kecil pada anaknya itu lalu Yeji kembali menatap kearah Yoongi.



"Cokolat untuk mommy." Yeji kembali menyodorkan chocolate tersebut dan dipeluknya perut Yoongi dengan lengan mungilnya. Yoongi tidak tega mengabaikan Yeji , lelaki hamil itu balas pelukkan si kecil. "Daddy biyang solly."



"Daddy Yeji orang jahat hiks.." Yoongi senggukan. Jimin yang tidak jauh dari Yoongi dan anaknya itu berjalan pelan menghampiri keduanya. Jimin duduk disamping Yoongi ketika pemuda cantik itu menyembunyikan wajahnya dikepala Yeji.



Mine [Minyoon]Where stories live. Discover now